Future Talk IUP FBE: Success is The Collective of Problem Solved
Jumat, 13 Desember 2024 – International Program Forum FBE UII menggelar talkshow berjudul “One Journey, Many Opportunity: Pitching Your Way to Study and Work Abroad”. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa International Undergraduated Program dari tiga jurusan: Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi. Acara ini mendatangkan tiga alumni hebat yang telah sukses menamatkan studi mereka di dalam, maupun luar negeri. Mereka adalah M. Fakhrul Arifin dari Prodi Akuntansi angkatan 2020 yang telah menyelesaikan program double degree-nya di Saxion University, Netherlands.Selain Fakhrul, juga ada Rosa Akhirunnisa yang merupakan alumni dari Accounting IUP dan memiliki sekolah anak.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni berpesan kepada seluruh peserta yang hadir bahwa “Memiliki kesempatan berkuliah pun saja sudah termasuk privilege, apalagi bisa kuliah bahkan kerja diluar negeri. Harapannya kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk meraih cita-citanya setinggi dan sejauh mungkin” Jelas Drs. Achmad Tohirin, MA., Ph.D
Rangkaian acara talkshow dimulai dengan perkenalan dari para pembicara dan cerita singkat mereka selama berkuliah di Prodi Akuntansi IUP FBE UII. Materi dimulai oleh Rosa Akhirunnisa, ibu anak satu ini menceritakan perjalanan belajarnya dan merintis usaha saat masih berkuliah di Akuntansi IUP UII. Faktanya, ia telah memulai bisnis sejak masih berkuliah bahkan sempat ditipu oleh investor senilai ratusan juta. Tetapi segala pengalaman gagalnya, mampu membawanya melangkah lebih jauh. Menjadi seorang lulusan Akuntansi, tidak menyurutkan Rosa untuk belajar lebih banyak lagi tentang bisnis. Alih-alih menjadi seorang akuntan, Ia malah mengambil berbagai macam kursus dibidang marketing dan business development.
“From Accounting to Marketing and Now Psychology. I’m trying to unlock new skills, gain more insight in business, because anything is possible. Every opportunity will comes when we are ready to accept it! So, i always prepare my self” terang Rosa dalam sesinya.
Satu hal yang menarik adalah keinginannya untuk mengetahui lebih lanjut tentang pendidikan anak usia dini, hingga mengambil kuliah bidang montessori. Ilmu ini ia pelajari untuk mempersiapkan diri menjadi seorang ibu. Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar pada teori perkembangan anak oleh Dr. Maria Montessori. Kegemarannya belajar memberikan motivasi yang besar untuk mendirikan sekolah taman bermain yang berbasis Metode Montessori.
Di akhir sesi, Rosa dihujani berbagai pertanyaan oleh peserta seminar. Lucunya sebagian besar dari mereka, menanyakan perihal parenting dan pre-school untuk balita. Rosa sempat memastikan “Ini Seminar untuk Mahasiswa kan ya? Bukan Calon Orang Tua?” Tanyanya dengan nada bercanda pada para peserta seminar. Ia menjawab semua pertanyaan dengan lugas.
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh M. Fakhrul Arifin. Sebagai freshgraduated double degree di Belanda, cerita yang diberikan oleh Fakhrul sangat menarik para peserta. Sesekali ia melempar lelucon dan cerita lucu sewaktu menjalankan perkuliahan di Saxion University. Selama ia menjalankan perkuliahan di Belanda, Fakhrul mendapatkan banyak pengalaman yang mengubah cara pandangnya. Salah satunya, ia menemui orang Indonesia yang memutuskan menetap dan bekerja di Belanda, juga ia bertemu dengan mahasiswa Indonesia lain di Belanda dan membuka bisnis kecil-kecilan saat ada acara bazaar kebudayaan.
Beberapa sidehustle ia lakukan dengan bayaran yang bahkan sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan UMR Jogja. Sebagai seorang muslim juga tidak fleksibel beribadah selayaknya di Indonesia. Fakhrul menceritakan pada saat waktu kuliah bertabrakan dengan waktu solat dan dia harus keluar dari kelas beberapa saat.
“Europe and western people very strick in time. I go to one and only mosque near campus for Jummah Pray. They use double language for pray, they use turkish and dutch. When we go back in the class, the lecturer getting mad and asking us where we’re from?” Curahnya pada saat bercerita.
Sebagai generasi penerus bangsa, anak muda saat ini perlu memiliki growth mindset. Jenis mindset ini-pun yang dimiliki ketiga pembicara yang hadir pada Seminar Future Leader. Growth mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan bantuan dari orang lain. Selain itu, terbiasa berhadapan dengan kegagalan justru membuat para orang sukses ini tidak takut mengambil langkah.
“Because Success is The Collective of Problem Solved” – I. M. Pei (AW)