Prestasi Mahasiswa Akuntansi UII dalam Ujian Modul ACCA

Dalam perjalanan akademik yang diwarnai oleh semangat dan ketekunan, mahasiswa Program Studi Sarjana Akuntansi di Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII telah menunjukkan keunggulan mereka dengan berhasil menyelesaikan ujian modul dari Association of Chartered Certified Accountants (ACCA). Keberhasilan mereka mengukir prestasi luar biasa, seperti Muhammad Hanif Nurrahman angkatan 2020 IUP yang berhasil ujian Financial Report, bersama dengan Fa’iz Aufar Reva Almepa angkatan 2021 Regular dan Amri Nadia M angkatan 2021 IUP yang sukses dalam ujian Financial Management. 

 

Dalam pengalamannya mempersiapkan ujian modul Financial Report ACCA, Hanif menekankan pentingnya ketekunan dan ketekunan dalam belajar serta latihan soal untuk menjadi akrab dengan jenis-jenis pertanyaan ACCA.

Hanif menjelaskan, “Be Persistent, karena ketekunan diperlukan dalam mempersiapkan ujian ACCA untuk menjadi terbiasa dengan tipe-tipe soal.” Hanif menyisihkan waktu setiap hari, baik di perpustakaan maupun di rumah, untuk belajar dan berlatih soal. Dia menambahkan, “Never Give Up, karena pantang menyerah merupakan kunci, terutama setelah mengalami kegagalan sebelumnya.” Hanif mencapai tujuan tersebut setelah setahun usaha kerasnya. 

 

Faiz memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia seperti workbook, revision kit, dan subscription Acowtancy yang diberikan secara gratis oleh UII untuk mempersiapkan ujian ACCA, “Persiapan belajar untuk menghadapi ujian ACCA selalu saya lakukan beberapa bulan sebelum ujian dimulai, hal ini dikarenakan cukup banyak materi yang perlu benar-benar dipahami.” Sementara itu, Amri menjelaskan bahwa setiap modul ACCA, termasuk Financial Management, di-cover oleh 6 sks mata kuliah di program studi akuntansi. Amri menekankan pentingnya orientasi belajar di kelas untuk persiapan ujian modul, bukan hanya fokus pada lulus UTS dan UAS dengan nilai baik.

Amri menegaskan, “Strategi ini sangat baik diterapkan mengingat ujian modul ACCA tidak bisa dilalui dengan sistem belajar kebut semalam.”

 

Menghadapi ujian ACCA, Hanif menemukan tantangan dalam mempelajari banyaknya bab sekaligus, termasuk rumus dan analisis laporan keuangan. Dia mengatasi ini dengan mencari tips dan trik dari dosen-dosen ACCA UII, platform Acowtancy, dan teman-teman. Faiz mengatasi tantangan dengan memfokuskan pada materi-materi favorit examiner, sementara Amri menghadapi tantangan dengan mereview kembali cara belajar, mengatasi rasa bosan, dan memotivasi diri untuk tetap gigih.

 

Hanif memilih modul Financial Report sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapatkan double degree dari ACCA, karena lulus modul tersebut menunjukkan pemahaman yang kuat tentang pelaporan keuangan dan koreksi kesalahan praktik akuntansi. Faiz merasa modul Financial Management ACCA unik karena memberikan pemahaman yang mendalam tidak hanya tentang aturan dan prosedur, tetapi juga tentang situasi internal dan eksternal perusahaan yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Sementara itu, Amri mengambil modul Financial Management ACCA sebagai persyaratan untuk pengajuan research and analysis project dan mendapatkan gelar BSc in Applied Accounting dari Oxford Brookes University, karena materinya meliputi teknik investasi, valuasi bisnis, dan manajemen risiko yang penting dalam jenjang profesional sebagai project manager atau financial analyst. (PI)

 

Dina Fahsa: Jejak Mahasiswa Akuntansi dalam Dunia Pers

Di balik sorotan kamera dan tumpukan berita, ada suara-suara yang tak terdengar, cerita-cerita yang belum tersampaikan secara lengkap. Hari Pers, sebuah momen yang memperkuat pentingnya kebebasan berekspresi dan akses terhadap informasi. Dalam upaya mengungkap sisi lain dari peran media, Dina Syarafina Fahsa, mahasiswa angkatan 22 Program Studi Akuntansi, yang telah menjejaki di dunia jurnalistik kampus dengan bergabung di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) FBE UII. 

 

Sebagai seorang mahasiswa yang juga aktif di kegiatan organisasi. Dina telah merangkai rutinitas sehari-hari yang padat serta menggabungkan tuntutan akademik dengan keterlibatannya dalam berbagai organisasi. Menjalani rutinitas harian yang mencakup kuliah dan kegiatan organisasi memerlukan manajemen waktu yang baik, “Saya biasanya membuat jadwal yang terstruktur dan menyusun skala prioritas. Fleksibilitas juga penting agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan jadwal yang mungkin terjadi,” kata Dina.

 

Motivasi Dina untuk mengejar pendidikan dan terlibat dalam kegiatan di luar akademik adalah ingin terus berkembang, meningkatkan keterampilan manajemen waktu, memperluas relasi, dan mendapatkan pengalaman baru. Dina menemukan minat dalam bidang jurnalistik dan pers melalui keinginannya untuk menyampaikan informasi yang relevan, kebebasan berekspresi, dan dapat mewakili suara tidak hanya mahasiswa tetapi juga masyarakat,

“Saya tertarik karena percaya bahwa pers memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang akurat, membangun kesadaran mahasiswa, serta dapat mewakili suara masyarakat.” Harapan Dina dapat membagikan informasi dengan lebih efisien, akurat, relevan, dan berimbang serta dapat mewakili suara mahasiswa dengan integritas, keberanian, dan keadilan.

Menurut analisa Dina, perkembangan industri pers di Indonesia saat ini terlihat semakin dinamis. Hal ini ditandai dengan banyaknya media online yang bermunculan dan berbagai platform sosial media yang digunakan untuk menyebarkan informasi. Meskipun demikian, tantangan seperti masalah kebebasan pers dan kredibilitas masih perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan dan integritas industri pers. 

 

Dalam menghadapi tantangan di dunia pers, Dina menekankan bahwa salah satu hal terbesar adalah menjaga objektivitas dan integritas, “Penting untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat dan dapat dipercaya.” Katanya. Peran pers sangat besar dalam mempengaruhi opini publik dan membentuk masyarakat,

“Melalui berita, opini, dan analisis yang disampaikan, pers dapat membentuk pandangan dan sikap masyarakat terhadap berbagai isu, politik, dan kehidupan sehari-hari.” ujar Dina.

 

Dalam menyambut Hari Pers, Dina berharap industri pers terus berkembang menuju arah yang lebih baik, “Semoga pers mampu menjaga integritasnya, memberikan informasi yang akurat dan berimbang, serta tetap menjadi penjaga kebebasan dan demokrasi.” Dengan demikian, pers dapat terus memainkan peran yang penting dalam membentuk masyarakat yang berpengetahuan dan berpikiran kritis. (PI)

Pendidikan Bisnis dan Teknologi: Membentuk #AkuntanMasaKini di UII

Seiring peringatan Hari Pendidikan, penting untuk menyoroti peran universitas dalam membentuk pemimpin masa depan, khususnya dalam konteks pendidikan bisnis. Universitas Islam Indonesia (UII) tidak hanya melahirkan akuntan terampil, tetapi juga menanamkan pemahaman yang mendalam dalam bidang bisnis dan teknologi. Salah satu contohnya adalah pendekatan bisnis dan teknologi yang diintegrasikan dalam kurikulum Program Studi Akuntansi, yang memperkuat perspektif mahasiswa yang tak hanya sebatas pada pengelolaan transaksi, penyusunan laporan keuangan, dan pengauditan, tetapi juga membentuk kompetensi mahasiswa yang peka dan adaptif terhadap berbagai tantangan yang hadir seiring dengan kemajuan teknologi dan evolusi peran akuntan dalam lingkungan bisnis dan ekonomi digital.

 

Desain kurikulum 2021 Program Sarjana Akuntansi di UII dirancang untuk merespons perkembangan ilmu dan profesi akuntansi di era digital dengan memadukan keunggulan teknologi bisnis, pola pikir kewirausahaan, dan landasan nilai-nilai keislaman, sementara juga menyediakan program sertifikasi internasional seperti SAP dan ACCA, mencerminkan komitmen UII dalam memberikan pengalaman pendidikan komprehensif yang relevan dengan tuntutan industri global. Selain itu Program Sarjana Akuntansi menunjukkan adaptabilitasnya melalui implementasi MBKM, dengan berbagai kegiatan seperti magang, studi independen, pertukaran mahasiswa, dan proyek di desa, memberikan mahasiswa pengalaman belajar yang beragam dan relevan dengan tuntutan industri.

 

Jurusan dan Program Studi Akuntansi UII aktif dalam menerbitkan jurnal ilmiah sebagai platform untuk menyalurkan gagasan, inovasi, dan hasil riset dari para akademisi, terutama dalam pengembangan ilmu bisnis dan ekonomi, contohnya seperti Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI) diterbitkan dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember dan Journal of Contemporary Accounting (JCA) diterbitkan tiga kali dalam setahun (Januari-April, Mei-Agustus, dan September-Desember) didukung oleh IAI-KAPd (Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Pendidik), serta Rahmatan Lil’alamin Journal of Community Services (RLA) diterbitkan dua kali setiap tahun pada bulan Mei dan November.

Pusat studi di bawah pengelolaan Jurusan dan Program Studi hadir dengan berbagai fokus kajian, menyajikan pendekatan multi-perspektif dalam merespons tantangan bisnis dan ekonomi modern, terutama dalam konteks ilmu dan praktik akuntansi seperti, Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA), Pusat Studi Akuntansi Forensik (PSAF), UII-ACCA Competence Center, ERP Competence Center, dan Pusat Studi Akuntansi Sektor Publik.

 

Misi Prodi Sarjana Akuntansi UII mencakup menghasilkan lulusan dengan integritas moral yang tinggi dan penguasaan ilmu bisnis serta akuntansi, didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai Islam. Para alumni seperti Dimas Novriandi sebagai Vice President – Digital Banking Integrated Marketing Communications Lead GENIUS – Bank BTPN, Muli Wening Utami sebagai Factory Finance Controller – Siemens Indonesia, Julius Affandi Zega sebagai Analytics & UI Team Manager – NTT Data Business Solution Indonesia, dan lainnya yang sukses di berbagai posisi di industri, adalah bukti nyata dari keberhasilan pendekatan dalam menciptakan lulusan yang beradaptasi dengan lingkungan dan berhasil di bidang bisnis dan teknologi. (PI)

 

Sumber : https://accounting.uii.ac.id/