Pengelolaan Infrastruktur Sistem dan Teknologi Informasi dalam Bisnis Digital

Perubahan yang sangat cepat di lingkungan bisnis mengakibatkan harus cepat merespon perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk mewujudkan kecepatan merespon perubahan lingkungan, banyak perusahaan memanfaatkan teknologi informasi (TI) untuk mengoptimalkan proses bisnis yang dimilikinya.

Infrastruktur teknologi informasi sebagai pondasi dari kapabilitas teknologi informasi yang mencakup seluruh perusahaan dalam bentuk pelayanan yang dapat dipercaya dan seringkali budgeted-for dan disediakan oleh divisi sistem informasi atau outsourced.

Internet pada awalnya dikembangkan untuk militer oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat hingga berkembang pesat sampai saat ini. Perusahaan besar seperti Google dan Apple terus bereksperimen lalu diuji coba menjadi sebuah standar yang baru.

Di sampaikan oleh Rommy Tosana Yuliawan yang merupakan Customer Support Manager di Cloudflare, Inc (San Fransisco Bay Area, United States) selaku narasumber kuliah praktisi bisnis digital yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) pada hari Sabtu (23/10), bahwa Cloudflare memiliki slogan “Make Better Internet” yang secara tidak langsung berusaha untuk mengembangkan internet bersama perusahaan lainnya sehingga meningkatkan kenyamanan user. Salah satu hal yang dilakukan Cloudflare adalah memberikan layanan fitur secara gratis.

“Cloudflare menyediakan tiga produk dari grup pertama yaitu security, performance, dan network services. Couldflare bekerja sama untuk improve job working untuk http 2.0. Couldflare berada di Jakarta dan ingin membuka cabang di Surabaya,” ujar Rommy.

Cloudflare memiliki pengguna di 200 kota, salah satunya ada di Jakarta. Selain itu, 90 persen populasi dengan 100ms. Cloudflare memiliki 9500 inter-connection. Hal ini meningkatkan kenyamanan karena langsung tertuju pada alamat yang diinginkan. Selain itu, memiliki 67 Tbps capacity. Cloudflare memiliki network di China karena melakukan kerja sama dengan perusahaan di China.

Lebih lanjut Rommy menjelaskan, komponen utama bisnis itu harus memiliki nama, sedangkan bisnis digital harus memiliki domain yang membantu dalam menerjemahkan nama dari IP ke server. Ada connectivity internet yang menyediakan hosting server provider (id web house). Oleh karena menyediakan layanan, harus menggunakan software dan hardware yang dapat menampung banyak visitor. Selain itu, penting adanya content. Apabila kita tidak bisa membuat web sendiri, bisa pakai wordpress atau blog in atau bisa juga langsung membeli yang sudah jadi maupun memakai provider yang sudah siap dan terintegrasi.

“Reliability, misalnya buka selama 24 jam maka harus konsistenn buka 24 jam. Selain itu, tidak ada permasalahan (no intermittent issues) karena bisa mempengaruhi google ranking bahkan mempengaruhi perspektif customer. Hal ini memberi kesempatan buat competitor untuk mendapatkan visitor,” ungkap Rommy.

Cara untuk membuat website reliability adalah dengan memiliki double server sebagai cadangan. Performance dibagi ke dalam beberapa grup tergantung kegunaannya, seperti trading saham mengharapkan low latency dan throughput lebih ke volume yang mengarah pada video streaming, serta kapasitas pada banyak user. Performance sendiri bisa mempengarhi visitor, security biasanya digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada dalam lingkungan bisnis, seperti menghindari virus, sensitive consumer data, dan high risk transaction.

“Melakukan monitoring terhadap semua yang terjadi serta melakukan partnership. Salah satu hal yang tak kalah penting untuk menunjang performance bisnis digital adalah mencari orang yang passionate serta mencari orang yang sudah profesional di bidangnya. Mencari yang Comb-Shaped employee, seperti memiliki pengetahuan tentang akuntansi dan teknologi,” pungkas Rommy.

Dalam sambutannya Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM selaku Sekretaris Prodi Akuntansi UII menyampaikan bahwa Akuntansi tidak dapat lepas dari bidang keilmuan lainnya khususnya bisnis dan teknologi. Materi kuliah praktisi ini akan membantu Prodi Akuntansi UII dalam mengembangkan konsentrasi di sistem dan teknologi.

“Kuliah praktisi ini juga akan menambah wawasan bagi mahasiswa bahwa digitalisasi bisnis sudah berkembang dengan pesat dan telah mengubah lanskap dari berbagai macam hal. Wawasan dan hal baru nantinya akan kita dapatkan dari mas Rommy ini,” ujar Rifqi. (Azzahra/RH).

Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia

Teknologi memberi dampak pada berbagai aspek dalam kehidupan, terutama pada lifestyle sehari-hari. Dahulu, uang sangat perlu dibawa, tetapi sekarang tidak masalah apabila tidak membawa uang karena sudah ada e-wallet. Sekarang smartphone merupakan hal wajib dibawa karena semua sarana seperti pembayaran dan komunikasi telah ada di dalamnya.

Selaku fasilitator kuliah praktisi bisnis digital yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) pada hari Sabtu (16/10), Rizki Hamdani, S.E., M.Ak., Ak., CA memaparkan pengantarnya bahwa terdapat perbedaan konvensional dengan digital business mindset.

“Kita telah mengenal ada 4M (Man, Method, Machine, Money) dan kalau kita berbicara mengenai sumber daya maka kita masuk pada M yang kelima yaitu Material. Dari 5M tersebut maka kita tahu bahwa sumber daya tersebut bersifat fisik. Dalam konsep transformasi digital, mindset kita adalah mindset digital. Sekarang sumber daya fisik dapat ditransformasikan menjadi sumber daya digital yang berbasis byte, sehingga dampaknya dapat mengurangi cost dalam perusahaan,” ungkap Rizki.

Selaku narasumber, Widya Listyowulan yang merupakan Founder CoachCircle.id dan Vice President of Indonesia’s Top Unicorn menyampaikan bahwa digital ekonomi mempermudah manusia dalam memenuhi kehidupan sehari-harinya. Tidak hanya memberi dampak pada individual saja, tetapi juga memberi manfaat bagi negara. Apabila digital ekonomi dikembangkan dengan baik, akan mengurangi pengeluaran negara.

“Jadi, digital ekonomi sudah menjadi sebuah keharusan yang dimiliki masyarakat, terutama pada masa pandemi seperti ini,” papar Widya.

Lebih lanjut Widya memaparkan bahwa komponen yang paling penting mendukung perputaran ekonomi global adalah mobile technologies. Di dalam digital ekonomi terdapat digital connectivity serta digital entrepreneurship. Di balik sebuah sistem yang dipakai ada skill entrepreneurship yang memumpuni, seperti menganalisa opportunity dan mentransfer kebutuhan pasar dalam bentuk digital. Selain itu terdapat pajak dalam platform digital, hal ini ditunjukkan dengan adanya biaya tambahan pada saat mentransfer uang melalui m-banking.

Keadaan digital ekonomi di Indonesia saat ini terdapat bonus demografi yang menciptakan growing number of middle class. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan e-commerce yang pesat. Selain itu, customer market di Indonesia merupakan market pasar paling penting di dunia, terutama di Kawasan Asia Tenggara. Hal ini terjadi karena Indonesia memiliki 79 juta pengguna aktif di sosial media serta menjadi rumah bagi 2.033 startups.

“Dampak peningkatan digital ekonomi di masa depan Indonesia bisa menciptakan 3.7 juta lapangan pekerjaan. Salah satu faktor yang akan mempengaruhinya adalah peningkatan UMKM yang akan meningkatkan 2 persen GDP,” ungkap Widya.

Disampaikan pula oleh Widya Listyowulan bahwa digital ekonomi dengan kebijakan publik di Indonesia saling berhubungan. Dimana, Indonesia memiliki 7 Unicorn, jika di Indonesia tidak menerapkan kebijakan publik berupa peraturan-peraturan maka akan berdampak pada pelanggaran yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan.

“Dibalik pertumbahan yang positif, terdapat tantangan digital ekonomi di Indonesia antara lain cyber security, persaingan yang semakin ketat, masalah human capital, kurangnya akses internet yang memadai, dan regulasi yang tidak mengikuti perkembangan zaman,” pungkas Widya.

Dalam sambutannya Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA selaku Ketua Prodi Akuntansi UII menyampaikan bahwa kuliah bisnis digital ini merupakan mata kuliah baru yang diimplementasikan di semestar baru yang nantinya akan bersangkutan terhadap mata kuliah Data Analitik.

“Akuntansi dengan I-Techno Enterpreneurship dimana I itu Islamic, Techno itu diharapkan mampu mengembangkan dan Enterpreneur itu punya keunggulan atau skill. Sehingga, diharapkan mahasiswa dapat mempunyai daya kompetitif yang tinggi,” ujar Mahmudi. (Azzahra, Galuh, RH).

Vina Muliana, Educational Content Creator Bagikan Tips Sukses Interview Kerja

Interview atau wawancara bukanlah menjadi hal yang asing lagi bagi seorang mahasiswa. Pada setiap seleksi kegiatan akademik maupun non-akademik, interview menjadi salah satu hal yang wajib dari rangkaian tersebut. Di dunia perkuliahan, interview juga merupakan rangkaian seleksi yang biasa diikuti oleh mahasiswa ketika akan bergabung dalam sebuah organisasi maupun event. Tentunya interview ini lebih santai dan tidak memerlukan persiapan yang “neko-neko”. Namun hal ini berbeda dengan interview kerja. Bagi fresh-graduate maupun job-seeker, interview kerja merupakan sebuah hal yang menjadi PR-nya tersendiri. Banyak yang merasa sudah memberikan usaha yang maksimal, tapi ternyata hasil tidak sesuai diharapkan. 

Vina Muliana, Executive Assistant to Group CEO MIND ID sekaligus education content creator Tiktok dengan pengikut 3,3 juta, hadir pada The Institute of Chartered Accountants in England and Wales Certificate in Finance, Accounting and Business (ICAEW CFAB) Business and Finance Professional (BFP) Info Session and Career Webinar di hari Sabtu, 16 Oktober 2021. Vina membagikan pengalamannya sebagai educational konten kreator. Vina sering mendapatkan pertanyaan serupa mengenai persiapan yang perlu dilakukan oleh calon pelamar kerja. 

“Saya setiap hari itu bisa dapet 10 hingga 20 DM (direct massage) baik di Instagram maupun di TikTok, tentang apa yang harus dilakukan saat interview kerja,” ujar Vina memulai materi. Dengan materi “Interview Tips: Ace your Interview”, Vina menyampaikan bahwa sebelum memulai interview, pelamar harus memiliki mindset bahwa interview kerja merupakan percakapan dua arah sehingga bukan hanya perusahaan yang boleh tahu tentang pelamar. Namun, pelamar juga bisa menggunakan kesempatan tersebut untuk mengenali perusahaan dengan lebih baik lagi. “Jadi jangan pernah untuk memposisikan diri kita itu di atas perusahaan atau di bawah perusahaan. Karena layaknya cari jodoh, proses mencari pekerjaan juga sama. Sama-sama harus tahu (mengenali),” jelas Vina.  

Vina menyatakan untuk lolos interview kerja, tahap yang paling penting yaitu proses persiapan. “Karena justru, saat interview itu kesuksesannya sangat ditentukan dari seberapa siap kamu,” ungkap Vina.

Proses persiapan ini dimulai dengan mengenali perusahaan dan job atau posisi yang akan dilamar. “…Karena dengan begini, kamu (pelamar) bisa tau apa saja sih kompetensi yang dibutuhkan untuk orang-orang yang nantinya akan mengisi posisi tersebut,” yakin Vina. Selain mengenali perusahaan dan posisi yang akan dilamar, pelamar juga harus melakukan riset tentang dirinya. Riset ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan (strength), kekurangan dan perbaikan diri (room of improvement), minat (interest), dan tujuan (goals). “Ini (red: riset diri) memang bener-bener harus kamu riset dan persiapkan,” yakin Vina. 

Selain itu, dalam interview kerja yang umumnya dilakukan secara langsung (bukan daring), mempersiapkan penampilan juga merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pelamar kerja harus mampu tampil dan menyiapkan dirinya dengan pakaian yang tepat sesuai dengan perusahaan yang akan dilamar. Penampilan juga merupakan penyumbang besar dalam memberikan impresi kepada orang lain, terlebih kepada perusahan yang akan kita lamar. (Berlian/retno)

 

Mahasiswa Akuntansi UII Kembali Juara 1 Kompetisi Nasional MERMC Indonesia 2021

Di tengah pandemi Covid-19, dengan segala keterbatasan yang ada, tak menurunkan semangat mahasiswa untuk terus berprestasi. Pada tahun 2021, para mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kembali menorehkan prestasi dengan berhasil meraih juara 1 kompetisi tahunan MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC) Grand Final Indonesia 2021. Prestasi membanggakan ini mengulang prestasi pada tahun sebelumnya sebagai juara 1 pada kompetisi MERMC 2020.

Kompetisi ini dilaksanakan secara daring (online) pada 11 September hingga 9 Oktober 2021. Tim UII terdiri dari 5 mahasiswa Program Studi Akuntansi, yaitu Valdo Manggiri Alani, Nicho Kurniawan, Farhan Kamil Rabbani, Agnes Aura Ainisha dan Immerina Zuhara yang tergabung dalam tim Muzzafar Zayn, berhasil unggul dari perwakilan universitas di Indonesia.

Kompetisi dilakukan 3 tahap yaitu tahap penyisihan, submit video, dan tahap grand final. Selain meraih Juara 1, Tim UII juga berhasil meraih Juara 4 yaitu Tim Jakal Atas yang beranggotakan mahasiswa yaitu Afiq Kamal Rizki, Imam Nur Fadhilah, Rafif Aldo Nugroho, Asaquita Sophie Premarci, dan Rani Adillah Kusumaningrum. Melalui prestasi ini, tim mahasiswa Akuntansi UII berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp3.000.000 bagi Juara 1 dan Rp1.000.000 bagi Juara 4. Kedua tim UII juga akan menjadi perwakilan Indonesia mengikuti MERM e-Competition International Final 2021 pada bulan November mendatang.

MonsoonSIM Indonesia akan mengirimkan 5 Tim juara untuk mengikuti MERM e-Competition International Final 2021 pada bulan November mendatang yang akan diikuti oleh beberapa negara seperti Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, Philippines, Hong Kong, dan Australia.

Dalam memilih perwakilan tim untuk dikirim kompetisi tingkat nasional, Prodi Akuntansi UII melaksanakan kompetisi internal yang dilakukan oleh ERP Competence Center. Dalam kompetisi tersebut, mahasiswa bebas untuk menentukan tim sendiri dengan ketentuan anggota berjumlah 5 orang dalam satu tim. Kemudian didapatkan 2 tim terbaik untuk mewakili UII dalam Kompetisi Monsoon SIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC) 2021.

Waktu persiapan yang dilakukan sebelum kompetisi kurang lebih memakan 9 bulan dan dilakukan secara daring dimulai sejak bulan Desember tahun 2020. Valdo Manggiri Alani, perwakilan Tim mahasiswa Akuntansi FBE UII menjelaskan bagaimana proses latihan yang dihadapi olehnya dan anggota tim.

“Saat latihan kami sering ditegur dinasihati sampai dimarahin juga karna masih banyak kesalahan sebelum lomba oleh coach. Hal itu juga yang membuat kita makin semangat buat latihan terus, karena menjadi juara di tingkat internasional adalah target dari tim kita,” ujar valdo.

Dalam perjalanannya, mahasiswa Akuntansi UII sudah berkali-kali memenangkan kompetisi ERP tingkat dunia. Seperti pada tahun 2017 menjadi Juara 1 World Champion ERP-SIM yang diikuti oleh berbagai universitas di dunia, seperti University of Melbourne (Australia), Dalhousie University (Kanada), University of Arkansas (Amerika Serikat), dan Northwest University (China). Selain itu, Akuntansi UII juga kembali mendominasi di ajang ERPsim SAP Asia Pacific Japan (APJ) Cup 2018 dengan memborong juara 1 dan 2 the ERPsim SAP APJ Cup 2018, Juara Runner Up MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (ERMC) International Grand Final 2019 di Hong Kong, Juara 1 MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (ERMC) International Grand Final 2020, dan terbaru berhasil menjadi Juara 1 ERPsim Competition Asia Pasific Japan Cup 2020.

Dengan pencapaian yang telah diraih oleh mahasiswa Akuntansi UII, Direktur ERP Competence Center Prodi Akuntansi FBE UII, Dra. Isti Rahayu, M.Si., Ak., CA., Cert.SAP menyatakan sangat bersyukur atas capaian tim Muzzafar Zayn dan Jakal Atas pada kompetisi nasional MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC) 2021. Isti Rahayu berharap sebagai wakil Indonesia kedua tim dapat memenangkan kompetisi internasional yang akan diselenggarakan pada bulan November 2021, dan memperoleh prestasi terbaik pada event tersebut sebagaimana tahun lalu juga telah berhasil dimenangkan oleh tim dari Prodi Akuntansi UII.

“Keberhasilan memenangkan kompetisi nasional ini menunjukkan ditengah pandemic covid-19 yang masih belum berakhir, mahasiswa Prodi Akuntansi UII tetap mampu berprestasi, dengan memanfaatkan teknologi,” ujar Isti.

Lebih lanjut Isti Rahayu menjelaskan bahwa MonsoonSIM merupakan game simulasi bisnis, sebuah platform pembelajaran berbasis experient dengan menggunakan artificial intelligent yang dipergunakan Prodi Akuntansi UII sebagai salah satu alat untuk belajar bisnis. Dengan pembelajaran berbasis game, maka mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori namun juga memiliki kesempatan mengeksplore, serta bereksperimen menjalankan bisnis. Keberhasilan tim memenangkan kompetisi sangat didukung oleh kompetensi ERP yang mereka miliki.

“Untuk memberikan pemahaman ERP yang saat ini dipergunakan di hampir semua perusahaan, prodi akuntansi UII mengajarkan mata kuliah berbasis SAP dalam kurikulum, dan para alumni prodi akuntansi UII saat ini banyak yang memilih profesi di bidang teknologi sebagai konsultan SAP,” ungkap Isti. (Utami/Retno/RH)

Menyoroti kebijakan perpajakan dalam pemulihan ekonomi nasional

Pajak telah menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang cukup besar. Karenanya di tengah pandemi Covid-19, negara telah menggelontorkan berbagai kebijakan perpajakan untuk menyiasati perekonomian.

Kementerian Keuangan RI (Kemenkeu) tengah mengembangkan program sinergi. Hal itu tidak lain sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan daya saing, meningkatkan kredibilitas dan efektifitas APBN, meningkatkan peringkat kemudahan berbisnis atau ease of doing business (EoDB) Indonesia, dan sebagai penggerak efisiensi layanan publik.

APBN 2021 difokuskan untuk percepatan pemulihan ekonomi skala nasional. Sebagaimana diketahui anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 naik 21 persen. Anggaran ini akan difokuskan untuk efektivitas pemulihan ekonomi di lima bidang prioritas, yakni kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, insentif usaha, serta dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi. Tidak cukup sampai di situ, insentif pajak juga diakui telah banyak digelontorkan untuk mengantisipasi dampak ekonomi ketika pandemi.

Pemerintah telah memulai agenda strategis yang disebut sebagai Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP), saat ini integrasi administrasi berbasis sistem IT. Terdapat beberapa tahapan yang coba dilakukan. Pertama, interlocking system yang merupakan ikhtiar pengawasan dan saling mengingatkan wajib pajak. Kedua, integrasi data antar unit di Kemenkeu dan Kementerian Lembaga terkait untuk memudahkan pelayanan perpajakan. Dan ketiga, Big Data yang merupakan ladang informasi untuk melakukan pelayanan, pengawasan, dan penegakan hukum perpajakan.

Perpajakan di kala pandemi

Mencermati fenomena perpajakan di kala pandemic. Kenapa sih harus ada revisi UU Perpajakan di tengah pandemi? Hal ini adalah momentum untuk memutus persoalan fundamental perpajakan di Indonesia. Tidak cukup sampai di situ, ini juga sebagai langkah reformasi pajak yang selaras dengan teori dan praktik. Selain itu, hal ini salah satu jalan untuk membantu pemulihan ekonomi, dan sebagai langkah untuk konsolidasi fiskal dan menuju disiplin defisit anggaran 3 persen pada tahun 2023.

Ada tiga persoalan yang paling besar di dalam industri pajak di Indonesia. Pertama, di tahun 2020, tax ratio Indonesia hanya sebesar 8,94 persen. Dengan begitu menempatkan Indonesia pada urutan tiga terendah di kawasan Asia Pasifik. Kedua, Tax Buoyancy (elastisitas penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi) selama satu dekade sebesar 0,83 persen. Potensi pajak kita itu di tahun 2019 untuk pribadi sebanyak 58 persen yang belum didapatkan. Ketiga, sebagai masalah yang terakhir yaitu sejak 2009, target penerimaan pajak tidak pernah tercapai.

Tax ratio sebesar 15 persen juga menjadi acuan Indonesia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Merujuk pada IMF Medium Term Revenue Strategy Indonesia (2018), reformasi pajak yang ada berbentuk dua hal, administrasi dan kebijakan. Dari dua hal tersebut hanya memberikan tambahan tax ratio sebanyak 5 persen. Akan sulit untuk mengejar pembangunan berkelanjutan jika tax ratio masih ada di angka itu.

Terdapat instrumen pajak yang dapat dicoba di tengah pandemi yaitu Pajak Solidaritas, merupakan pungutan tambahan yang bisa berupa subjek, obyek, dan/atau tarif baru di luar ketentuan pajak yang sudah ada. Tarifnya antara 2,5 sampai 15 persen dari pendapatan. Ini merupakan jenis pajak sementara untuk mengatasi persoalan suatu bangsa. Sejarahnya di Amerika Serikat ketika perang dunia 1 dan 2 mencoba menggunakan instrumen ini untuk membiayai perangnya. Oleh karenanya, mungkin bagi pihak yang merasa banyak memiliki kekayaan atas bumi di Indonesia, ini bisa menjadi salah satu opsi yang bagus.

Di sisi lain, yang jauh lebih penting adalah kepastian hukum pajak. Banyak pertanyaan yang bertebaran bahwa apakah insentif tersebut benar-benar dibutuhkan? Hal itu dinilai sangat dibutuhkan karena akan menunjang kepercayaan investor ketika ingin melakukan investasi. Ketika kita melakukan reformasi pajak, kepastian hukum pajak harus dibenahi terlebih dahulu.

Keberhasilan maupun kegagalan sistem pajak ditentukan oleh tarik menarik kepentingan antara stakeholders dalam mendesain sistem pajak yang tepat bagi solusi permasalahan ekonomi masing-masing negara. Di sini, peran pihak ketiga dalam reformasi pajak. Namun, sayangnya kita masih kekurangan pihak tersebut. Sangat prihatin tentunya, padahal pajak itu hampir 80 persen penerimaan negara dan sangat multidisiplin ilmu. Dalam artian tidak hanya dari akuntansi yang dapat mengklaim, tapi dari sisi hukum, ekonomi, dan ilmu lainnya.

Perspektif pemberlakuan pajak pada pelaku usaha

Dalam perspektif pemberlakuan pajak, pemerintah memang memiliki kemampuan dalam pembangunan. Namun, jangan sampai kebijakan yang niatnya untuk menaikan penerimaan pajak justru berdampak negatif ke proses pemulihan ekonomi yang saat ini sedang mendapatkan momentum untuk bangkit.

Kritik dan saran terhadap pemerintah juga turut disoroti. Diakui memang pemerintah telah hadir dalam mengeluarkan kebijakan mengenai insentif pajak selama pandemi. Tetapi dalam pelaksanaannya dinilai kurang optimal karena beberapa hal. Di antaranya sering berganti-ganti kebijakan, informasi kurang masif/tidak mudah dipahami, dan persyaratan yang membingungkan atau memberatkan Wajib Pajak (WP). Untuk itu, perlu adanya hotline bagi pelaku usaha.

Kesulitan utama dari para pelaku usaha adalah likuiditas sehingga berakibat pada penundaan pembayaran pajak. Dinilai oleh pelaku usaha bahwa perlu dipikirkan untuk penghapusan denda atas penundaan kewajiban pajak yang terutang selama pandemi Covid-19 atau atas hasil koreksi pajak.

Selanjutnya, pemberlakuan PPN diakui sangat memberatkan pelaku usaha karena margin sangat tipis dan tidak make sense. Di sisi lain, pelaku usaha harus mempertahankan harga jual untuk bisa tetap bersaing baik secara daring maupun luring saat ini. Perspektif para pelaku usaha mencermati bahwa bagi sektor perdagangan retail sebaiknya bukan dikenakan PPN akan tetapi pajak penjualan final sekian persen. Hal ini akan mempermudah pengusaha untuk menghitung pajaknya dan akan meningkatkan ketaatan pembayaran pajak.

Profesi akuntan perlu beradaptasi dengan kemajuan zaman

Berkembangnya teknologi yang pesat seperti sekarang ini sudah bukan lagi menjadi suatu hal yang baru bagi kita. Apalagi di era revolusi industri yang menuju phase 5.0, teknologi sudah sangat melekat dengan kehidupan kita, khususnya para akuntan. Bahkan, dalam buku “The End of Accounting and the Path Forward for Investors and Managers (2019),” karya Feng Gu dan Baruch Lev, menyatakan bahwa akuntan merupakan sebuah profesi yang sangat berpotensi terancam digantikan oleh komputer atau mesin.

Rian Heryudhanto, Senior Manager SAP Finance & Central Finance IBM Singapura menolak keras dugaan-dugaan tersebut, ia menyatakan bahwa akuntansi tetap menjadi dasar ilmu yang akan tetap penting dalam kemajuan zaman. Akuntansi tetap menjadi inti pokok terpenting dalam sebuah bisnis.

Bahkan di era teknologi ini, akuntansi tetap menjadi dasar ilmu yang akan tetap memiliki demand-nya tersendiri, ujar Rian dalam acara ngobrol daring ERP Prodi Akuntansi UII, sabtu (18/9).

Rian memaparkan, lebih baik belajar accounting, dan di top-up dengan pengetahuan teknologi, dibanding dengan orang yang sudah paham teknologi terus belajar accounting, ini menurut Rian path-nya sangat sulit. Yang kedua itu sangat sulit.

Lebih lanjut Rian menjelaskan, konsepnya sama seperti orang tua kita, bahkan nenek kita yang belajar Whatsapp maupun Instagram. Penyerapan belajar teknologi itu sangat mudah, dibanding belajar accounting yang sangat rigid.

Salah satu alternatif agar peran akuntan terus menjadi penting yaitu dengan mengkolaborasikan teknologi dengan konsep atau ilmu akuntansi itu sendiri. Enterprise Resource Planning (ERP) hadir sebagai adaptasi teknologi untuk ilmu akuntansi. ERP ini merupakan sebuah framework teknologi yang mengatur integrasi unit bisnis satu dengan yang lain, mulai dari Supply Chain Management hingga Big Data Analysis.

Salah satu platform ERP terbesar di dunia yaitu SAP, yang generasi sekarang ini disebut dengan SAP S/4 HANA. Yang mana sumber daya akuntan sebagai consultant dalam SAP S/4 HANA ini masih sangat dibutuhkan hingga kurang lebih empat tahun kedepan.

Akuntansi FBE UII merupakan Prodi Akuntansi pertama di Indonesia yang telah menambahkan mata kuliah ERP dengan platform SAP ke dalam kurikulum Akuntansi sejak tahun 2007. Karena privilege inilah diharapkan teman-teman akuntan masa kini FBE UII mampu menjadikan dirinya sebagai akuntan yang mampu beradaptasi dan fleksibel dengan segala perubahan yang ada. Sehingga pengetahuan ERP yang diberikan kepada mahasiswa dapat dijadikan salah satu “senjata pamungkas” akuntan lulusan FBE UII yang kebal akan perubahan zaman.

“Saya sangat bangga sekaligus merasa bersyukur bahwa Prodi Akuntansi UII memasukkan ERP SAP ini dalam kurikulumnya di tahun 2007. Kalau tidak, mungkin saya dan Bagus tidak ada diposisi yang sekarang ini. Kemudian, insight-nya UII itu bagus dalam membuka mindset mahasiswa kalau ini ada ERP teknologi terbaru bernama SAP yang akan bertahan sampai 5 bahkan 20 tahun kedepan. Peluang untuk menjadi konsultan ERP ini masih sangat banyak, dan tersebar di seluruh dunia” ungkap Rian.

Kemajuan Teknologi Membuat Akuntan Semakin Dibutuhkan

Dunia akuntansi banyak disebut tidak lagi dibutuhkan karena kemajuan teknologi. Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CA., CMA, menolak keras dugaan-dugaan tersebut. Ia menilai, kemajuan teknologi saat ini justru membuat profesi akuntan menjadi sangat dibutuhkan. Karenanya, Mahmudi merasa, akuntansi akan tetap relevan diajarkan dan dikembangkan.

Profesi akuntan tidak akan hilang dalam karir, bahkan tetap relevan dengan era industri  4.0. Hanya saja ilmu akuntansi harus melakukan evolusi agar tetap relevan dengan zamannya.

“Kami sangat menolak pernyataan tersebut. Bagi kami, akuntansi akan tetap relevan dengan zaman, tetap relevan dengan revolusi industri 4.0. Tanpa seorang akuntan yang baik, bisnis, perusahaan apapun akan rapuh dan tidak akan mampu bersaing di masa depan. Sebaliknya, dengan akuntan yang baik bisnis tidak lagi memerlukan ruang besar, bahkan hanya dengan ruangan kecil pun dapat menjangkau hingga ke seluruh belahan dunia,” jelas Mahmudi.

Akuntansi telah ber-evolusi yang dilakukan ke arah analisis, serta penguatan dalam hal-hal kewirausahaan akuntansi dan inovasi-inovasi bidang akuntansi dan keuangan. Akuntansi akan tetap relevan dengan zaman, tetap relevan dengan revolusi industri 4.0 maupun 5.0.

Dr. Mahmudi menjelaskan, akuntansi memiliki prospek karir yang bagus pada masa mendatang. Hal itu dibuktikan lewat kontribusi alumni-alumni akuntansi seperti Gubernur Bank Indonesia, Direktur PT KAI, dan tokoh-tokoh lain.

Di era teknologi seperti hari ini, akuntan tidak lagi menggunakan teknologi klasik seperti mencatat debit dan kredit. Akuntansi lebih dibutuhkan dalam analisis dan model akuntansi, sehingga yang dilakukan akuntan adalah melakukan analisis data, serta membuat keputusan yang cepat dan tepat.

Tentunya, akuntansi dalam kerangka berpikir yang luas akan memberikan pandangan mengenai manajemen, investasi, keuangan, serta resiko sehingga akuntansi bukan merupakan suatu hal yang dapat dipisahkan seutuhnya dari kehidupan manusia.

Ngobrol Daring ERP #2: Mengintegrasikan komunitas bisnis rumahan, mungkinkah?

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Talkcounting Episode #6: Mempersiapkan Diri Menjadi Warga Global

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Kurikulum baru hadirkan pengalaman kuliah yang berbeda untuk mahasiswa

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.