Digitalisasi Ekonomi di Indonesia dan Peran Mahasiswa Akuntansi

Pada Sabtu (22/10) Program Magister Akuntansi FBE UII menyelenggarakan webinar kuliah praktisi Bisnis Digital dengan judul Tantangan Adopsi dan Adaptasi Kemajuan Teknologi Bisnis Digital. Dalam Webinar tersebut, turut hadir Ahmadi Purnomo President Director-Run System sebagai narasumber. Turut hadir juga Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS, ASPM., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana FBE UII memberikan sambutan kepada seluruh peserta. Dalam sambutannya Rifqi berharap peserta yang mengikuti webinar ini mempunyai gambaran terkait Bisnis Digital di masa depan. Maulidyati Aisyah, S.E., M.Com(Adv) sekretaris Program Studi Akuntansi hadir sebagai moderator dalam kegiatan webinar. 

 

RUN System merupakan perusahaan didirikan pada tahun 2014 dengan basis ERP berfokus pada pengembangan perencanaan sumber daya perusahaan. 80% perusahaan yang ada di dalam daftar Fortune 2000 Companies menggunakan enterprise system untuk menjamin sustainability dan growth hal ini kemudian menjadi latar belakang terbentuknya RUN System dengan fokus kepada ERP System.  Saat ini tercatat 14 jenis industri telah menggunakan jasa dari 6 produk milik RUN System, termasuk perusahaan BUMN dan anak perusahaannya. Dengan perkembangan pesat setiap tahunnya, terhitung sejak tahun lalu RUN System sudah listing di bursa saham. Dalam paparan terkait IPO perusahaan, Ahmadi menekankan terkait hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan ketika listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Ketika perusahaan sudah listing, growth company is one thing, sustainability another thing,” ucap Ahmadi.

Dalam pemaparannya, Ahmadi membagikan terkait perkembangan ekonomi digital, kunci penting dalam bisnis digital dan arah perkembangan ekonomi digital di masa depan. Digitalisasi yang dilakukan di Indonesia secara masif pada seluruh sektor ekonomi telah merambah sektor UMKM. Per tahun 2021 Indonesia masuk kedalam peringkat 6 jumlah startup terbanyak di dunia dengan pertumbuhan sebanyak 11% dalam kurun waktu 5 tahun. Pada saat pandemi banyak perusahaan yang pada akhirnya mengalihkan resource perusahaan mereka ke dalam negeri. Hal ini dikarenakan diberlakukannya lockdown. Dalam kurun waktu tersebut, banyak perusahaan Indonesia mendapat opportunity akan tetapi banyak belum mampu untuk menghandle hal tersebut. Menilik hal ini pemerintah melihat opportunity yang ada kemudian menargetkan Total Komponen Dalam Negeri (TKDN) di tahun 2024 sebanyak 50%. Hal ini tercermin dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh BUMN, dimana TKDN menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan barang dan jasa. 

Kontribusi Indonesia dalam digital economy cukup besar di antara negara Asia Tenggara. Hal ini telah diprediksi bahwa persentase keterlibatan indonesia dalam digital economy pada tahun 2030 adalah sebesar 18%. “Grab dan Shopee jika tidak ada Indonesia tidak akan jadi unicorn bahkan saya bisa mengklaim hal itu,” ujar Ahmadi. 

Di akhir,  Ahmadi berpesan mahasiswa Akuntansi FBE UII jangan takut untuk memulai create something karena mahasiswa akuntansi memiliki sebuah advantage yaitu pengetahuan terkait flow dari bisnis yang terdiri dari pergerakan uang atau pergerakan barang. “Dalam bisnis sendiri terdapat hukum kekekalan opportunity. Problem tidak akan hilang tapi berubah bentuk. Jadi Jangan sampai takut untuk create something karena inovasi baru bisa diakui ketika penemuan itu bisa di komersialisasi kalo engga cuma jadi jurnal dan masuk ke perpustakaan,” tutup Ahmadi.

Jakarta Smart City Optimalkan Kolaborasi Pemerintah dengan Masyarakat Mengembangkan Potensi Kota

Narasumber sedang berdiskusi dengan moderatorKuliah umum kembali digelar oleh Prodi Akuntansi FBE UII dengan topik pembahasan Developing a Smart City, Lesson Learned From Jakarta pada Sabtu (22/10).  Acara diawali dengan sambutan dari Johan Arifin S.E., M.Si., Ph.D., selaku Dekan FBE UII atas diselenggarakannya kuliah umum ini. “Acara ini menjadi kesempatan emas untuk mendapatkan pengalaman hebat dari narasumber dan mudah-mudahan bisa memberikan energi pada generasi muda untuk bangkit menjadikan Indonesia negara maju,” tuturnya. Kuliah umum kali ini menghadirkan dua pembicara hebat, Herry Dharmawan selaku pengamat kebijakan publik dan Yudhistira Nugraha selaku kepala BLUD smart city Jakarta.

Acara dipandu oleh Arif Rahman S.E., S.I.P., M.Com., Ph.D. selaku Ketua Prodi Akuntansi Program Magister FBE UII. Smart city menjadi bentuk inovasi di sektor pemerintah yang penting dicanangkan di era disrupsi saat ini. “Tidak hanya di sektor privat dan perusahaan yang berlomba mengadopsi teknologi dalam operasionalnya, tetapi pemerintahan juga dituntut dan dibutuhkan untuk memiliki fasilitas yang mengadopsi teknologi dalam pelayanan dan komunikasi ke masyarakat,” ungkap Arief.

Paradigma mengenai smart city saat ini masih berbeda-beda. Smart city seringkali dianggap hanya sebatas pemasangan CCTV, pemasangan infrastruktur, adu canggih teknologi aplikasi, dan lain sebagainya. Jakarta menjadi salah satu kota di Indonesia yang menerapkan smart city dengan melakukan transformasi digital. Smart city hakikatnya bukan hanya dari sisi infrastruktur, teknologi, dan software, tetapi juga dari aspek masyarakatnya. 

“Digital literasi, pemerintahan sebagai manuver penggerak utama kota, dan peluang dari digital ekonomi menjadi bagian dari smart city,” ungkap Herry.

Lebih lanjut Herry menjelaskan digitalisasi memerlukan kesiapan atas infrastruktur digital agar tidak lagi terjadi kesenjangan antara si kaya dan si miskin atau perkotaan dan pedesaan. “Transformasi digital yang dilakukan pemerintah Jakarta tidak hanya mengenai teknologi aplikasinya, tetapi juga mengenai tata kelola Sumber Daya Manusia (SDM), ekosistem kolaborasi digital, dan infrastruktur digital,” ujar Herry.

Digitalisasi membutuhkan kesiapan dari sumber daya manusia (SDM). Rendahnya digital literasi menyebabkan banyak terjadi cyber crime seperti pencurian data, serangan hacker, kebocoran data, cyber bullying yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan adanya ekonomi digital di Indonesia menjadi potensi dan peluang besar. Behavior masyarakat mengkonsumsi media semakin meningkat dimana akan mempermudah proses transformasi digital.

Tata kelola SDM pemerintah Jakarta tidak hanya dari sisi internal pegawai maupun manajemen talenta. Jakarta sudah melaksanakan tugas dari dinas pendidikan dan dinas perpustakaan dan arsip. Dengan meningkatkan kompetensi murid dan guru dalam hal literasi digital. Juga dinas tenaga kerja yang mampu menyiapkan road map untuk digital ekonomi ke depan. Sementara ekosistem kolaborasi digital melibatkan pentahelix, dengan berkolaborasi bersama pengusaha, akademisi, komunitas, dan masyarakat untuk ikut serta melakukan pengembangan digitalisasi di Jakarta. 

Pemerintah Provinsi Jakarta juga membuat integrasi layanan publik secara digital melalui JAKI. JAKI atau Jakarta Kini merupakan aplikasi penyedia informasi dan layanan resmi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warganya. Hal ini menunjukan bagaimana kolaborasi mampu memberikan manfaat kepada masyarakat Jakarta. 

“Bagaimana pemerintah membangun digital government melalui JAKI sebagai government platform. JAKI menjadi tempat interaksi antara pemerintah dengan masyarakat dan sebaliknya,” ujar Yudhistira.

Pemerintah memiliki tantangan tersendiri karena sering dianggap organisasi yang lambat dan kaku. Inilah tugas penting pemerintah untuk membangun ekosistem inovasi, dan yang paling penting membangun digital talent. Yudhistira mengutip pemikiran David Rogers bahwa ‘digital information is not about technology, it is about strategy, leadership, and new way of thinking’.

Yudhistira menjelaskan bahwa berbicara strategi artinya menciptakan model bisnis baru. Transformasi digital tidak akan terlaksana tanpa adanya leadership yang kuat, yaitu keinginan untuk berubah dan berkolaborasi. Sementara the new way of thinking adalah cara user berinteraksi dan bertransaksi.

Program utama yang dilakukan Pemerintah Jakarta adalah digital talent untuk public sector. Kedua, membangun startup ecosystem. Bagaimana startup menjadi engine dalam pelayanan publik dan implementasi masyarakat secara digital. Digital talent mendorong kebijakan-kebijakan sesuai kebutuhan masyarakat, membuat suatu karya tidak hanya berasal dari imajinasi seorang pimpinan saja,  tetapi berasal dari gagasan masyarakat kemudian diukur dan diimplementasikan.

“Dalam transformasi digital, masyarakat menjadi inti dalam inovasi. Masyarakat selain sebagai user yang menentukan keberhasilan implementasi tetapi juga bisa menjadi kontributor sebagai creator,” pungkas Yudhistira.

“Kita belajar dari Jakarta bagaimana mengembangkan smart city yang berawal dari konsep yang matang kemudian diimplementasikan,” tutur Arief Rahman dalam sambutan di akhir acara. 

Arief melanjutkan daerah yang akan mengembangkan smart city tidak serta merta langsung copy paste apa yang dilakukan Pemerintah Jakarta. Masing-masing daerah tentunya mempunyai tantangan dan kebutuhannya sendiri.

Akuntansi UII Jalin Kerjasama dengan PT INKA (Persero)

Kamis (20/10) lalu, Prodi Akuntansi Universitas Islam Indonesia menjalin kerjasama dengan PT INKA (Persero). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Lokomotif PT INKA (Persero) Madiun ini dihadiri oleh pihak UII yang diwakili oleh Ketua Jurusan Akuntansi Dekar Urumsah, Sekretaris Prodi Akuntansi Program Sarjana Muamar Nur Kholid, Sekretaris Prodi Akuntansi International Program Maulidyati Aisyah, dan beberapa dosen lainnya. Sedangkan dari PT INKA oleh Budi Noviantoro selaku Direktur Utama PT INKA (Persero), M. Athur Akbar, Sigit Sugiarto, Bambang Ramadhiarto Dakung, dan Dini Martia Prastiti.

Pertemuan ini dilakukan dalam rangka penandatangan nota kesepahaman tentang kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dilansir dari akun sosial media PT INKA (Persero), Budi menyatakan INKA dapat membuat kajian kolaborasi dengan perguruan tinggi dengan judul Produk Penelitian Perpajakan dan Dampak dari Kebijakan Pemerintah terhadap Electric Vehicle untuk Membuat Ekosistem Produk Easy. 

Hal ini tidak lepas dari perkembangan industri saat ini yang sedang beralih ke ekosistem kendaraan Listrik. Sama halnya dengan PT INKA (Persero) saat ini yang sedang mengembangkan Bus Listrik bekerja sama dengan Advanced Electric Machine perusahaan asal Inggris. Dengan diiringi fokus utama PT INKA (Persero) pada Tingkat Komponen Dalam Negeri (TDKN) dan ekosistem yang mengarah ke Electric Vehicle (EV). 

Agenda ini diharapkan dapat menambah ilmu pembelajaran bagi Mahasiswa Akuntansi FBE UII, Hal ini disampaikan secara langsung oleh Dekar setelah menandatangani nota kesepahaman.

“Sedikit banyak niat kami untuk bekerja sama dengan PT INKA, untuk mahasiswa kita dapat menambah ilmu pembelajaran,” tutup Dekar. 

 

Simulasi Kepemimpinan melalui Outbound Management Training (OMT)

International Program Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia berkomitmen membekali mahasiswa dengan lima dasar karakter selain kompetensi akademik yang diperoleh dari bangku perkuliahan. Lima karakter dasar tersebut yakni pengetahuan akademik, kepemimpinan yang inovatif, kemampuan kewirausahaan, kompetensi dan pengalaman internasional dengan tetap memperhatikan nilai-nilai keislaman. Hal ini diwujudkan dengan kegiatan Character Building Program (CBP). Salah satu bentuk kegiatan dari CBP tersebut adalah Outbound Management Training 2 (OMT 2). Kegiatan ini mensimulasikan proses manajemen dan kepemimpinan suatu organisasi dalam sebuah perusahaan, organisasi, ataupun masyarakat dengan fokus simulasi perilaku individu dan tim dalam bermasyarakat.

 

 

 

Kegiatan OMT 2 ini diikuti oleh semua mahasiswa Program Internasional di seluruh Fakultas Bisnis dan Ekonomi UII yang mencakup tiga program studi (Prodi) Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan angkatan 2020. Kegiatan yang terselenggara pada 15-16 Oktober 2022 di Tawangmangu memiliki beberapa rangkaian kegiatan mulai dari materi kepemimpinan hingga muhasabah. Sharing Session mengenai Kiprah Alumni juga tak luput menarik perhatian para mahasiswa. Fadhila Tauriza Syahputri, mahasiswa Akuntansi yang mengikuti acara OMT, mengungkapkan bahwa banyak hal yang didapatkan seperti menambah  relasi, ilmu, melatih jiwa korsa, percaya diri, dan menjadi lebih disiplin. 

 

Pada hari kedua sebelum upacara penutupan, mahasiswa mengikuti kegiatan outdoor games. Outdoor Games ini meliputi Semi military outbound dan paintball war games. “Seru banget rasanya. Pengin outbond setiap minggu dan kegiatannya ngga membosankan, banyak variasinya meskipun cuma dua hari,” ujar Fadhila.

Euforia Perkuliahan Luring Mahasiswa Baru

Suasana Kuliah LuringPerkuliahan semester baru telah dimulai sejak dua minggu yang lalu. Semua mahasiswa telah hadir mengikuti perkuliahan yang seluruhnya dilaksanakan secara offline ini. Tak terkecuali mahasiswa baru. Dalam kurun waktu dua tahun belakangan perkuliahan dilaksanakan secara hybrid online dan offline. Pada kali ini kami berkesempatan mewawancarai mahasiswa baru Prodi Akuntansi Angkatan 2022 terkait pelaksanaan kuliah full offline.

Beberapa mahasiswa yang kami wawancarai telah merasakan euforia perkuliahan secara offline. Salah satunya yakni Della. “Kalo menurutku sih kuliah offline itu seru Karena bisa bertemu teman-teman baru,” tuturnya.

 

Tidak hanya itu, Hanif, mahasiswa angkatan 2022, menyatakan rasa senang dan sedikit khawatir mengikuti perkuliahan.”Senengnya karena bakal ketemu temen baru tapi ya itu kayak deg-degan juga karena sudah 2 tahun terakhir jarang interaksi langsung sama orang, kecuali orang-orang dekat,” ujar Hanif. 

Perkuliahan offline tentunya memberikan ekspektasi lebih dalam hal akademik atau kehidupan seorang mahasiswa. Menurut Danang, mahasiswa angkatan 2022, kehidupan perkuliahan sangatlah berbeda dengan kehidupannya selama SMA. Namun bagi Hanif, dunia perkuliahan telah melebihi ekspektasinya.

“Aku mikirnya kalau kuliah itu orangnya banyak, tapi ternyata ya orangnya kayak pas SMA aja sih,” tuturnya.

Terkait pembelajaran Della dan Hanif menyatakan pembelajaran yang menggunakan bahasa Inggris menjadi sedikit kendala dalam memahami materi.

“Sebenarnya ada sih kesulitannya, tapi sampai saat ini Alhamdulillah aku bisa mengikuti, kalau dosennya juga jelasinnya jelas,” tutur Hanif.

Mengenal Akuntabilitas dalam Sektor Publik

AkuntabilitasEra Covid-19 yang telah berlangsung selama hampir tiga tahun ini menyebabkan perubahan kondisi kehidupan masyarakat. Pemerintah pun memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Namun pada kenyataannya terdapat kasus penyelewengan dana bantuan sosial oleh mantan menteri Sosial. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar terkait akuntabilitas penggunaan dana yang dikucurkan pemerintah dalam menanggulangi pandemi tersebut (Shahib et al., 2022)

Oleh karena itu, akuntabilitas menjadi penting untuk didiskusikan lebih lanjut. Untuk menjamin keberlangsungan pemerintahan, pemerintah dituntut untuk responsive, partisipatif, dan profesional dalam melaksanakan fungsinya (Khotami, 2017). Tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas juga menjadikan berbagai negara mereformasi pemerintahannya. Terutama dalam reformasi dan transformasi sektor publik agar menjadi lebih efisien dan efektif dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Akuntabilitas merujuk pada pertanggungjelasan atas segala aktivitas kepada pihak yang berkepentingan yang menjadi stakeholder (Mardiasmo, 2018). Hal ini dapat berupa memberikan, menyajikan, melaporkan kegiatan melalui laporan keuangan kepada prinsipal. Konsep akuntabilitas telah berkembang menjadi konsep yang lebih luas dari manajemen keuangan terpadu dan tata kelola atas penggunaan sumber daya keuangan dan lainnya secara efektif dan efisien di semua ruang lingkup pemerintah.

Pemberian informasi akan setiap penyelenggaraan pemerintahan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga hasil yanb telah dicapai atas setiap aktivitas dibutuhkan untuk menjamin keterbukaan kepada masyarakat luas (Khotami, 2017). Hal ini dianggap penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Akuntabilitas selalu berkaitan dengan pelaksanaan prinsip tata kelola pemerintahan. Nilai dan prinsip tata kelola yang baik tercermin dari hubungan antara otoritas publik dalam menyediakan pelayanan public (Aziz et al., 2015)

Dalam pemerintahan konstitusional akuntabilitas terbagi menjadi 2, yakni akuntabilitas internal dan eksternal. Akuntabilitas internal mengacu pada akuntabilitas yang berlaku dalam sistem organisasi tertentu dan melibatkan pelaporan langsung dari bawahan kepada atasan yang memegang kekuasaan. Sedangkan akuntabilitas eksternal mengacu pada akuntabilitas tidak langsung yang melibatkan pelaporan kepada pihak di luar organisasi.

Referensi

Aziz, M. A. A., Rahman, H. A., Alam, M. M., & Said, J. (2015). Enhancement of the Accountability of Public Sectors through Integrity System, Internal Control System and Leadership Practices: A Review Study. Procedia Economics and Finance, 28(April), 163–169. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(15)01096-5

Khotami, M. (2017). The Concept Of Accountability In Good Governance. 163(Icodag), 30–33. https://doi.org/10.2991/icodag-17.2017.6

Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. In Akuntansi Sektor Publik (1st ed.). Penerbit Andi.

Shahib, H. M., Hasanuddin, M. R., Nurdin, Y., Palete, S., Mika, F., & Rahayu Saputri, R. (2022). Akuntabilitas dan Transparansi Anggaran Pemerintah di Era Covid-19 Pada Website Pemerintah Daerah Se-Indonesia. Jurnal Transformative, 8(1), 102–127. https://doi.org/10.21776/ub.transformative.2022.008.01.5

 

 

 

Be part Institute of Chartered Accountants England and Wales

Pada (07/10) Institute of Chartered Accountants England and Wales (ICAEW) mengadakan info session dan webinar: Forensic Accounting and Investigative Audit yang dihadiri oleh Eddy Lee, FCA (Head of Disputes & Litigation Asia, MDD Forensic Accountants). Dalam webinar tersebut, ia menjelaskan bagaimana key takeaways mengenai forensic accounting dan investigative audit serta belajar cara menyelesaikan permasalahan, pemahaman, dan mengenali tanda-tanda fraud dengan akurat.

Damis Maharani selaku Business Development Manager ICAEW yang turut hadir dalam kegiatan ini menjelaskan terkait asal mula terbentuknya ICAEW. ICAEW merupakan  Professional qualification yang didirikan royal Chartered di Inggris pada tahun 1880 dengan jumlah members and students sebanyak 193500 per tahun  2022 yang tersebar di seluruh dunia dengan 12 kantor di berbagai negara.

Sebagai salah satu organisasi yang didirikan oleh royal Chartered maka ICAEW memiliki kekuatan untuk meregulasi peraturan di bidang akuntansi. Gelar yang didapatkan ketika menempuh sertifikasi ini adalah ACA ( Association of Chartered Accountants) dengan ketentuan lulus dalam 15 modul ujian dalam tiga level. Untuk level pertama adalah Certificate level dengan terdiri dari enam modul, yaitu: Accounting, Assurance, Business, Technology and Finance Law, Management Information and Principle of Tax. Kemudian Professional Level dengan enam modul, yaitu: Audit and Insurance, Business Planning, Business Strategy and Technology Financial, Accounting and Reporting, Financial Management and Tax Compliance. Dan terakhir Advance Level dengan tiga modul, yaitu: Case Study Corporate Reporting Strategic Business Management.

Ketika peserta lulus di Certificate level kemudian berkesempatan untuk mendapatkan certificate of compliance yang merupakan sertifikasi internasional yang juga diperhitungkan di dunia kerja saat ini. Pada tahun 2015 ICAEW mengeluarkan BFP Design program learning yaitu hanya dengan menyelesaikan Certificate level dengan catatan kampus telah terdaftar akreditasi ICAEW.

Peserta yang telah mengikuti BFP Design program learning ditambah ICAEW learning program dan juga 12 bulan pengalaman kerja yang telah diverifikasi oleh manajer bisa mengajukan untuk gelar CFAB. Adapun untuk penjelasan terkait teknis ujian certificate level sebagai berikut.  “untuk ujian certificate level sendiri durasi ujian selama 90 menit, minimum passmark 55% maksimal percobaan sebanyak 4 kali untuk setiap modul. Selain itu, peserta juga diberikan untuk free excel training dan juga banyak sekali online course access lainnya” ujar Damis.

Salah satu peserta program ICAEW CFAB (Certificated in Finance, Accounting and Business) Karina turut hadir dalam webinar, ia membagikan pengalamannya dalam mengikuti program BFP Design. Saat ini ia merupakan penerima beasiswa 4 SEAS dari KPMG (for Southeast Asian Students) dan juga bekerja di KPMG Singapore sebagai auditor eksternal. Dalam pemaparannya, benefit yang didapatkan selama mengikuti kelas yaitu sertifikasi internasional yang wajib dimiliki untuk menunjang fresh graduate dalam mendapatkan pekerjaan. “Sertifikasi internasional membantu kita dalam memperoleh pekerjaan bahkan di lingkungan kerja saya dengan jabatan manager semua sudah mempunyai sertifikasi internasional,” ujar Karina.