Menilik Peluang dan Kesempatan dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berbasis Teknologi dengan Securities Crowdfunding (SCF) Syariah

Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (ASFI) bekerjasama dengan Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia menggelar web seminar (webinar) Bulan Inklusi Keuangan 2023 yang bertajuk “Securities Crowdfunding Syariah sebagai Alternatif Investasi dan Permodalan” pada Selasa (10/10).

Webinar ini mengundang dua nama sebagai narasumber, yakni Founder dan CEO PT Dana Investasi Bersama (FundEx) M Agung Wibowo, M. Kom., Ketua Program Studi Akuntansi (FBE) Universitas Islam Indonesia Prof. Rifqi Muhammad, Ph.D., dan Pengawas Kelompok Spesialis Layanan Digital dan Keamanan Siber OJK Kurniatul Hasanah sebagai Keynote Speech. Lalu, terdapat dua sambutan dari Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia Johan Arifin, Ph. D. dan Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia Ronald Yusuf Wijaya.

Acara ini dipandu oleh Lutfi Fathus Sholihah dan Kinanthi Putri Ardhitami, M. Ak. sebagai moderator. Acara yang disiarkan langsung melalui Zoom Meeting ini diikuti kalangan umum dan tidak dikenakan biaya.

Webinar kali ini menyasar pada perkembangan teknologi di bidang fintech salah satunya adalah securities crowdfunding syariah. Data dari OJK yang disampaikan oleh Ronald menujukkan bahwa saat ini penyaluran dari securities crowdfunding sudah lebih dari 1 triliun rupiah.  Bahkan kebutuhan permodalan UKM saat ini mencapai 4.300 triliun dan beberapa sudah dilayani oleh berbagai lembaga keuangan. Adanya securities crowdfunding syariah diharapkan dapat terlibat dalam kegiatan pendanaan sekaligus pemanfaatan teknologi,

Pada kesempatan kali ini, Agung mengenalkan FundEx yaitu platform/penyelenggara yang mempertemukan dua pihak, investor dan investee, yang membutuhkan pengembangan produk dan bisnisnya. FundEx menawarkan berbagai macam instrumen investasi dan pendanaan dengan produk berupa stock/equity dan sukuk. Securities Crowdfunding Syariah diharapkan bisa bergabung dalam ekosistem wakaf dengan investment yang sifatnya blended financing yaitu mengolaborasikan investasi yang sifatnya sosial dari investor dengan investasi dari wakaf produktif.

Beberapa peluang dan tangangan investasi SCF Syariah dipaparkan oleh Rifqi di antaranya yaitu investor memiliki pilihan sector rill yang lebih beragam dan imbal hasil relatif lebih tinggi dibanding investasi konvensional. Tantangannya, kelangsungan usaha UMKM yang belum terjamin dan risiko kerugian relatif lebih tinggi. (R)

Kunci Keberhasilan Esa Salsabila Meraih Index Prestasi Tinggi

Stigma mengenai Indeks Prestasi Kumulatif atau seringkali disebut dengan IPK bukanlah hal penting seringkali berkeliaran di dunia maya. Memang, IPK tinggi belum menjamin mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Namun, tingginya IPK membuka lebih banyak kesempatan dalam meraih karir gemilang. Meraih IPK tinggi bukanlah pencapaian yang mudah. Butuh perjuangan tanpa lelah untuk meraihnya. 

Pada kesempatan kali ini kami berhasil mewawancarai salah satu mahasiswa akuntansi yang lulus dengan IPK tertinggi dalam Wisuda Periode I tahun ajaran 2023/2024. Esa Salsabila Ferreira, Mahasiswa Akuntansi angkatan 2019, menuturkan bahwa lulus dengan IPK tertinggi menjadi sebuah kebanggan tersendiri. Kerja kerasnya selama berkuliah akhirnya terbayar lunas setelah di wisuda. 

Mahasiswa dengan IPK 3,93 ini menuturkan meraih nilai tinggi tidaklah sesulit yang dibayangkan apabila dibarengi  dengan motivasi yang tinggi. Esa mengungkapkan kunci keberhasilannya yakni dengan aktif di kelas. “Saya mendapatkan IPK tersebut karena saya cukup aktif dikelas dan memperhatikan penjelasan dari dosen dan mengikuti dengan seksama,” ujar Esa. 

Selain berkuliah, Esa juga aktif dalam kegiatan kampus, yakni Koperasi Mahasiswa. Sibuk dengan rapat kegiatan organisasi dan mengerjakan setumpuk tugas kuliah yang tiada habisnya terdengar seperti tantangan yang besar. Namun, Esa menekankan bahwa kunci suksesnya adalah manajemen waktu yang efisien. “Menjadi mahasiswa yang aktif di organisasi menurut saya tidak terlalu mengganggu waktu belajar asalkan memiliki manajemen waktu yang baik,” ujarnya.

Esa juga berpesan kepada mahasiswa yang saat ini masih menjalani lika liku dunia perkuliahan dengan membangun motivasi belajar dalam diri, menikmati proses belajar tanpa paksaan, dan selalu memiliki target IPK di tiap semesternya. Dengan semangat dan tekad yang kuat, semua hal mungkin terjadi, seperti yang dibuktikan oleh Esa ini.