Tips Skripsi ala Dosen Akuntansi UII: Skripsi yang Baik adalah Skripsi yang Selesai

Skripsi merupakan salah satu hal yang menjadi tantangan bagi setiap mahasiswa. Bagaimana tidak, untuk bisa lulus dan mendapatkan gelar sarjana seorang mahasiswa harus mengerjakan skripsi sebagai tugas akhirnya. Walaupun di tahun 2021 terdapat ada kurikulum baru yang menawarkan jalur kelulusan lain, yaitu jalur magang dan kewirausahaan. Namun jalur skripsi tetap menjadi primadona bagi mahasiswa. 

Salah satu dosen Program Akuntansi UII, Muamar Nur Kholid, sekaligus menjadi pembimbing skripsi membagikan beberapa tips untuk mahasiswa yang sedang atau akan menempuh skripsi. Melalui #KataDosen episode 1 yang tayang di kanal Youtube Accounting UII, tips skripsi yang disampaikan Muamar kami rangkum sebagai berikut,

 

Mulai menyusun skripsi sejak mata kuliah Metodologi Penelitian 

“Mahasiswa semestinya sudah mulai serius ketika mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian. Karena dari sana diajarkan mengenai apa itu penelitian, bagaimana melakukan penelitian, bagaimana menulis penelitian. Kalau mahasiswa serius ketika menjalani mata kuliah tersebut, paling tidak mahasiswa telah memiliki proposal skripsi ketika telah selesai mata kuliah tersebut. Di mana proposal itu merupakan draft kasar dari bab 1, bab 2, dan bab 3 skripsi,” jelas Muamar.

 

Menentukan topik dan isi skripsi yang baik dengan memperhatikan minat mahasiswa

“Mahasiswa perlu menentukan dulu minat atau kesukaannya dimana. Kalau mahasiswa akuntansi, bisa memilih apakah suka dengan pajak, auditing, atau keuangan. Kalau mahasiswa menyukai topik tersebut, mahasiswa akan cenderung lebih semangat dalam mengerjakan skripsi. Setelah itu, mahasiswa perlu mencari tahu lebih lanjut tentang paper-paper topik yang minatinya,” ungkap Muamar.

Selain itu, Muamar juga menjelaskan bahwa mahasiswa akan disarankan untuk mencari referensi yang up to date, agar skripsi mahasiswa tidak ketinggalan jaman. 

 

Skripsi yang bagus itu karena banyak artikel yang dibaca penulis

“Kualitas skripsi itu kuncinya adalah banyak membaca. Biasanya skripsi yang kurang bagus itu dikarenakan sedikitnya artikel yang dibaca, sehingga kurangnya ide dari mahasiswa itu sendiri,” ungkap Muamar. 

 

Muamar juga menambahkan bahwa penyusunan skripsi juga menuntut softskill dari mahasiswa itu sendiri. Selain niat yang kuat untuk menyelesaikan skripsi dengan cepat, penyusunan skripsi juga menuntut kemampuan berkomunikasi yang baik, dalam hal ini adalah komunikasi dengan dosen pembimbing.

“Karena skripsi itu tidak hanya bicara tentang mahasiswa, tapi juga tentang dosen pembimbingnya,” tambah Muamar. 

 

Membangun komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing dengan mengenal karakternya 

“Setiap dosen pembimbing memiliki style-nya masing-masing dalam memberikan bimbingan,” ungkap Muamar. 

Setiap mahasiswa perlu mengenal dan memahami karakteristik dosen yang membimbingnya agar terjalin komunikasi yang baik. Apalagi di saat pandemi seperti ini, komunikasi dan bimbingan hanya dapat dilakukan melalui media online, mahasiswa perlu memperhatikan etika dan sopan santun, serta toleransi ketika menghubungi dosen pembimbing. 

 

Jika ingin skripsi dipublikasikan, mahasiswa perlu mengkomunikasikan kepada dosen pembimbing lebih awal

“Untuk bisa dipublikasi, artikel tentunya harus berkualitas. Ketika mahasiswa memiliki keinginan tersebut, mahasiswa perlu mengkomunikasikannya kepada dosen pembimbing. Karena untuk dapat dipublikasikan, sebuah artikel harus mampu memenuhi kualifikasi tertentu” jelas Muamar

 

Skripsi yang baik adalah Skripsi yang selesai 

“Jika mahasiswa ingin menyelesaikan skripsinya dengan cepat, maka mahasiswa perlu menyiapkan skripsinya lebih dini. Paling tidak, siapkan skripsi mulai saat mengambil matakuliah Metodologi Penelitian. In case mahasiswa tidak dapat menyiapkan skripsi mulai saat mata kuliah Metodologi Penelitian, maka mahasiswa harus fokus pada saat mengerjakan skripsi setelah mata kuliah tersebut,” tutur Muamar.

 

Semua tips di atas merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan kembali oleh mahasiswa. Semoga dengan adanya tips dari dosen kita ini dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan dan/atau mengerjakan skripsi kalian. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, bisa ditonton melalui Kanal Youtube Accounting UII, ya Sob! (Berlian/Retno)

 

Qori Aulawi, Alumni Akuntansi UII 2014 : Dapat Surat D.O Bukan Sesuatu yang Memalukan

Setelah berhasil dengan #TuturAlumni episode pertama yang dibersamai oleh Vina Aqmarina, kali ini #TuturAlumni kembali hadir dengan narasumber baru. Moh Qori Aulawi, Alumni Program Studi (Prodi) Akuntansi angkatan 2007 membagikan pengalamannya selama 14 semester menjalani perkuliahan atau genap tujuh tahun. Namun di balik kisahnya yang kuliah dengan full semester, Qori berhasil survive hingga menekuni karirnya saat ini. 

Alumni yang akrab disapa Qori ini menggunakan seluruh “jatah” waktunya sebagai mahasiswa Prodi Akuntansi UII. “Jadi kuliah S1 saya tuh gak ‘kupu-kupu’, kuliah pulang-kuliah pulang,” ungkap Qori. Semasa kuliah, Ia sering menghabiskan waktu di luar kampus. Baik itu dengan berorganisasi maupun kegiatan pengembangan diri lainnya. Qori mencari kesibukannya tersendiri demi memperoleh wawasan yang lebih luas, tak hanya sekedar ilmu di bangku perkuliahan. “ Itu (wawasan) kan akan jadi sesuatu yang sangat bermakna,” tutur Qori. 

Qori yang juga menggeluti dunia industri kreatif, sebagai anak band, pada saat kuliah ia mengaku pernah dua kali mendapatkan surat panggilan pemberitahuan Drop Out (D.O) dari Universitas. Namun, dengan mendapat surat D.O tersebut Qori tidak merasa malu. Ia malah merasa kembali diingatkan atas kewajibannya menuntaskan perkuliahan. “Justru itulah yang jadi value of kehidupan saya,” tutur Qori. 

Meskipun menghabiskan “jatah” waktu kuliah sepenuhnya dan lulus dengan nilai yang seadanya, Qori tidak merasa terpuruk. Qori berpikir bahwa hal seperti ini menjadi pemantik semangat untuk kedepannya. Setelah lulus dan mendapat gelar Sarjana Akuntansi, Qori kembali melanjutkan studinya untuk program Profesi Akuntansi yang juga ditempuh di UII. 

Saat berhasil menyelesaikan program Profesi Akuntansi dengan nilai yang memuaskan, Qori menyadari suatu hal penting yang ia lewatkan ketika menempuh program Sarjana.

“Permasalahannya bukan karena saya bodoh, tapi emang gak fokus. Segala sesuatu kalau dilakukan gak fokus atau dengan dilakukan bersamaan banyak hal, maka hasilnya gak akan sempurna,” jelas Qori.

Walaupun hampir dikeluarkan, namun suatu hal baik datang kepadanya. Setelah selesai dengan studinya, Qori kemudian mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Joint Venture Indofood dengan penempatan di Kota Jeddah, Arab Saudi. 

Setelah tiga tahun menekuni karirnya sebagai Financial Controller Joint Venture Indofood di Jeddah, Qori kemudian kembali ke Indonesia dan bergabung pada PT Indmira. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agrocomplex, sebagai Finance dan Accounting Manager. 

Di akhir acara, Qori juga menyampaikan pesannya kepada calon-calon Sarjana Akuntansi. Qori menyampaikan untuk menjadi Sarjana Akuntansi yang mumpuni, mahasiswa harus memperkaya dirinya dengan pengalaman, baik itu pengalaman yang mengasah hardskill maupun softskill. Qori juga menyampaikan untuk menjadi Akuntan Masa Kini, calon sarjana juga harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan memperkaya diri dengan literasi teknologi. 

Kisah lengkap Qori dapat disaksikan secara utuh di Kanal Youtube Accounting UII, ya Sob! (Berlian/Retno/Utami)

Zita Panca : Doing your best is more important than being the best

Lulus dengan waktu yang tepat merupakan impian semua mahasiswa. Hal itu tentunya tidak mudah untuk dilakukan. Membutuhkan effort yang lebih besar untuk mencapai semua itu. Namun mahasiswa ini dapat lulus dengan waktu yang tepat tersebut. Zita Panca Westhi Putri, mahasiswa Akuntansi 2018 ini berhasil lulus sidang skripsi pada Senin (3/1), periode sidang bulan Januari 2022. Zita menjadi mahasiswa pertama angkatan 2018 yang berhasil lulus sidang.

Zita berhasil menyelesaikan skripsinya dengan waktu kurang lebih tiga bulan saja. Saat diwawancarai secara virtual, Zita mengungkapkan bahwa dia tidak menyangka akan menyelesaikan skripsi dalam waktu yang singkat. “Itu ngalir aja, aku kalaupun harus 4 tahun gapapa. Tapi emang penginnya 3,5 tahun,” ungkap Zita.

Walaupun mengerjakan skripsi dengan waktu yang cukup cepat, ternyata Zita juga mengalami beberapa hambatan. Zita mengungkapkan bahwa sempat merasa pesimis dalam pengerjaan karena topik yang diajukan berbeda dengan topik yang telah ditentukan dosen. Pada awalnya ia merasa susah mencari judul karena topik yang disarankan oleh dosen merupakan topik yang ia hindari.

“Awalnya susah, aku minta tolong teman bantu cari judul kan karena saking pesimisnya gitu lho,” ujar Zita. Setelah itu, Zita mulai mencari referensi-referensi baru selama tiga hari dan ternyata langsung disetujui.

Namun di sela-sela mengerjakan skripsinya, Zita juga aktif sebagai asisten dosen. Pada semester ini, Zita menjadi asisten dosen dalam mata kuliah Integrasi Proses Bisnis dan Akuntansi Manajemen. Mengerjakan dua hal dalam waktu bersamaan memang tidaklah gampang. Namun karena sudah tidak mempunyai mata kuliah, hal ini memudahkan Zita untuk membagi waktu. Zita mempunyai perencanaan dan target untuk setiap kegiatannya. Dengan adanya perencanaan dan target inilah yang membuat hari-harinya menjadi terstruktur dan jelas apa yang ia lakukan. Misalnya, pagi hari akan mengerjakan skripsi kemudian di sore hari mengoreksi tugas. “Tapi aku sudah planning sebelumnya kaya pagi itu mau skripsian dulu apa tugas asdos dulu gitu,” tutur Zita.  

Tak hanya itu, Zita merupakan orang yang fokus untuk menyelesaikan satu hal hingga tuntas kemudian baru beralih ke hal lainnya. “Kalau aku fokus ke salah satu diselesaikan dulu baru ke yang lain. Dan itu biasanya aku target dan di-planning gitu lho,” ungkap Zita. Ia juga menceritakan dalam pengerjaan skripsinya misalnya pada hari itu mengerjakan satu bab dan bab tersebut harus selesai. Jika tidak mencapai target ia akan merasa tidak nyaman. Namun tidak dipungkiri, Zita tetap memberikan jeda untuk setiap kegiatannya.

Menurut Zita, kebiasaan untuk melakukan semua hal secara terencana ini sudah ia mulai sejak bangku Sekolah Dasar (SD). Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan tantenya saat itu. Sejak kecil ia telah terbiasa dengan segala jadwal seperti kapan waktu untuk belajar, main, ataupun mandi. Sehingga sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia sudah terbiasa mandiri dan terbawa hingga saat ini.

Selain kebiasaan yang terencana, Zita merupakan tipe mahasiswa morning person. Ia tidak dapat tidur larut malam atau begadang. “Aku ngga bisa kalau begadang soale. Kalau ngantuk dipaksa mikir ngga masuk di aku,” ungkap Zita. Untuk mengatasinya, ia biasanya bangun lebih awal dan mengerjakan sesuatu sejak pagi hari.

Dengan apa yang telah Zita capai saat ini, ia selalu berpedoman pada sebuah petuah Doing your best is more important than being the best. “Kek yang penting kasih semua yang kamu bisa, berusaha semaksimal mungkin, doa ikhtiar pokoknya lakuin yang terbaik yang kamu bisa,” pungkasnya.

 

#KataMereka: Mahasiswa Akuntansi UII Terkait Persiapan Pelaksanaan Kuliah Offline

Setelah Peraturan Rektor UII Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Panduan Pelaksanaan Pembelajaran Semester Genap TA 2021/2022 terbit, kegiatan perkuliahan akan dilaksanakan secara luar jaringan (luring) dengan prioritas untuk Angkatan 2020 dan 2021. Hal ini tentunya akan memberikan angin segar untuk kedua angkatan tersebut sejak memasuki perkuliahan mereka belum pernah mendatangi kampus.

Jika pada artikel sebelumnya telah (klik di sini) dibahas bagaimana serba serbi kuliah luring dengan angkatan 2016-2019. Kali ini, tim kami berusaha untuk mengulik apa saja yang akan mereka persiapkan untuk menyambut perkuliahan luring.

“Pertama kali denger ada berita pelaksanaan luring tuh kaget dan excited juga siih karena memang sebelumnya belum pernah pembelajaran di kampus kan sana sekali. pernah ke kampus cuman kegiatan organisasi aja, jarang banget” ungkap Rafida Faiza, Mahasiswi Akuntansi 2020.

Tidak hanya Faiza, Iffah Kusuma Amany Bastyan. Akuntansi 2021, juga mengungkapkan hal yang sama. Iffah merasa selama perkuliahan daring selama ini kurang memahami materi yang diajarkan dan menemui beberapa kendala seperti kurang memahami materi, tidak semangat karena menatap layer ataupun kendala sinyal. Komunikasi antara dosen dan mahasiswa ia rasa kurang intens.

Sebagai angkatan 2020 dan 2021 yang belum pernah sama sekali merasakan perkuliahan langsung di kampus, ekspektasi mereka cukup beragam. Faiza mengatakan perkuliahan akan terasa lebih menyenangkan karena dapat berinteraksi secara langsung dengan teman-teman dan dosen.Tidak hanya terkait interaksi secara langsung, pembelajaran secara luring ini akan berjalan dengan efektif dan mahasiswa dapat fokus dengan materi.

“Ekspektasi ku dari kuliah luring ini ya komunikasi dan interaksi antar dosen-mahasiswa atau mahasiswa-mahasiswa itu gak passive lagi tapi jadi lebih aktif. Jadi pembelajarannya lebih mudah dimengerti,” tutur Nelva Qablina, Mahasiswi Akuntansi IP 2020.

Hal senada juga dituturkan oleh Iffah yang merasa dengan perkuliahan luring akan banyak manfaat yang akan diperoleh.

“Tentunya aku pengin dapet komunikasi yang efektif ke dosen sama temen temen, karena adanya koneksi ke mereka pun aku bisa dapet banyak benefit. Entah tukar pendapat atau pengalaman, belajar bareng, yang mungkin belum pernah aku dapatkan di bangku sekolah dulu,” tuturnya.

Sebelum memulai perkuliahan secara luring ini tentunya butuh persiapan mulai dari materi, kesehatan, mental, hingga kos-kosan untuk mahasiswa rantau. “Hal yang udah aku siapin buat kuliah luring yang pertama mental wkwk soalnya aku belum kenal baik sama temen sekelas jadi kaya pengen nyari banyak temen buat belajar bareng. Terus, aku juga udah nyiapin kostan dan segala macam yang dibutuhin buat perkuliahan daring,” tutur Nelva.

Tidak hanya Nelva yang mempersiapkan aspek mental. Rifa Husniyyah, Mahasiswi Akuntansi 2020, pun menuturkan hal serupa. “Kondisi kesehatan fisik dan mental. Belajar membiasakan diri untuk hidup sehat dan teratur,” tutur Rifa

Kenaikan kasus positif covid-19 yang beberapa hari belakangan ini kembali naik, bahkan telah mencapai 46.843 kasus positif per 9 Februari. Hal ini juga menjadi concern mahasiswa. Kami juga menanyakan bagaimana jika pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring. 

“Kalau memang kembali diadakan online juga gapapa saat kondisi emang bener-bener tidak memungkinkan apalagi sekarang kasus omicron juga naik. Tapi mungkin bisa diadakan di semester selanjutnya atau mungkin bisa pakai sistem setengah online setengah offline atau masuk saat ada praktik/ mata kuliah yg emang lebih baik dijalankan secara luring gitu,” tutur Faiza.

Selain Faiza, Nelva juga mengungkapkan bahwa jika pelaksanaan kembali diberlakukan secara daring merasa tidak masalah. “Kalo balik online aku gapapa, tapi sudah bayar kosan buat setahun. Tapi aku bakal tetep stay di Yogya aja kayaknya. Jadi kuliah daring pun tetep di Yogya tapi aku yakin sih kalau perkuliahannya tetap mengikuti protokol kesehatan bakal aman kayaknya,” ujar Nelva. (Retno/Utami)

 

 

 

Peluang Besar Mahasiswa Akuntansi UII untuk Berkarir di ERP-SAP

Berkembangnya teknologi yang pesat seperti sekarang ini sudah bukan lagi menjadi suatu hal yang baru bagi kita. Apalagi di era revolusi industri yang menuju phase 5.0, teknologi sudah sangat melekat dengan kehidupan kita, khususnya para akuntan. SAP adalah sebuah perusahaan perangkat lunak (software) multinasional asal Jerman yang memproduksi software perusahaan untuk mengelola operasi bisnis dan hubungan dengan klien. Perusahaan ini terutama dikenal dengan produk perangkat lunak enterprise resource planning (ERP) yang telah digunakan oleh banyak perusahaan besar di berbagai negara. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), invoice, akuntansi perusahaan, dan lainnya.

Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) bekerja sama dengan PT. NTT DATA Business Solutions mengadakan webinar dengan tema “Career Opportunities in ERP-SAP”. Dalam webinar tersebut, dibahas lebih dalam terkait perkembangan SAP dari masa ke masa dan juga untuk memberikan gambaran tentang semakin terbukanya peluang karir di bidang ERP. Seperti yang disampaikan oleh Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CA., CMA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi FBE UII dalam sambutannya bahwa kegiatan ini sangat positif untuk diikuti alumni dan mahasiswa semester terakhir untuk mengembangkan diri. Harapan dari adanya webinar ini dapat mengedukasi mahasiswa agar menangkap peluang besar untuk berkarir di bidang ERP.

Dalam Webinar ERP-SAP yang digelar secara daring pada hari Rabu (9/2) ini dipandu oleh Rizki Hamdani, S.E., M.Ak., Ak., CA, yang juga sebagai dosen Program Studi Akuntansi FBE UII. Webinar ini diisi oleh dua pembicara dari NTT DATA Business Solutions. Pembicara pertama yaitu Julius Affandi Zega selaku Manager of Analytics & UI PT. NTT DATA Business Solutions dan juga merupakan alumni Prodi Akuntansi UII angkatan 2006. Kemudian, pembicara kedua diisi oleh Enki Rahmawati selaku General Manager of Finance & Corporate Services PT. NTT DATA Business Solutions dan juga alumni Prodi Akuntansi UII (Program Internasional) angkatan 2004.

Diawal pembukaan, Rizki menjelaskan bahwa Prodi Akuntansi UII merupakan yang pertama di Indonesia yang memberikan pembelajaran ERP di dalam kurikulum.

“Prodi Akuntansi UII sendiri telah mengajarkan ERP sejak tahun 2006, sehingga menjadi Prodi Akuntansi pertama di Indonesia yang mengajarkan ERP dalam kurikulum pembelajarannya. Selain itu, Prodi Akuntansi UII juga menjadi yang pertama bergabung dalam SAP University Alliance-Asia Pacific Japan di Indonesia pada tahun 2009. Sudah banyak prestasi yang telah diraih oleh Mahasiswa Akuntansi UII dalam bidang ERP,” ungkap Rizki.

Dalam dua tahun terakhir mahasiswa Akuntansi UII berhasil meraih juara pertama nasional dan internasional dalam ajang tahunan MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC). Selain itu, mahasiswa Prodi Akuntansi UII juga meraih juara pertama pada ajang Enterprise Resource Planning Simulation (ERPsim) Competition Asia Pacific Japan Cup 2020.

Perjalanan SAP ERP dari tahun 1992 dengan produk pertama SAP Business Suite on HANA kemudian pada tahun 2015 SAP S/4HANA, dan sejak 2019 dengan SAP versi The Intelligent Suite. Dalam prakteknya, SAP S4/HANA menyediakan proses inti bisnis yang terintegrasi, secara real-time, menggunakan database umum yang diatur oleh manajemen sistem basis data.

Dalam webinar tersebut, Julius Affandi Zega menjelaskan bagaimana penerapan SAP di suatu perusahaan dapat meningkatkan performance perusahaan tersebut.

“Jika manajemen suatu perusahaan masih tradisional bersifat cyclo antar departemen mempunyai data yang berbeda-beda tidak saling terintegrasi kesulitan melakukan konsolidasi memerlukan waktu yang lama bahkan dapat menyebabkan miss interpretasi data,” ujar Julius.

Julius juga menjelaskan terkait sistem SAP yang dimulai dari on premise dan cloud, ada juga gabungan antara keduanya yaitu hybrid. “Yang banyak dilakukan oleh perusahaan saat ini adalah sistem cloud di mana perusahaan menyewa data center sehingga investasi yang dilakukan oleh perusahaan tidak perlu dilakukan sendiri tapi dikelola oleh cloud hosting,” tutur Julius.

Pilihan karir dalam bidang SAP sangatlah beragam, diantaranya Project Management & Administration, SAP Enterprise Resources Planning (ERP), SAP Application & System Administration, SAP Application Development and Integration, SAP Analytics & UI, SAP Intelligent Application, serta SAP Intelligent Technology.

NTT sendiri telah berdiri sejak 1870 kemudian pada 1988 meluncurkan anak perusahaan yaitu NTT Data. NTT Data memiliki lebih dari 10.000 pelanggan di berbagai industri dan mengerjakan lebih dari 460 project SAP S/4HANA yang telah dikerjakan di seluruh dunia. Banyak penghargaan yang telah oleh NTT Data di berbagai negara, hal tersebut kemudian menjadikan NTT Data meraih Pinnacle Award Wins sebagai top performing partner yang diberikan Oleh SAP dua tahun terakhir. Tidak hanya itu, NTT Data merupakan perusahaan yang berpartner dengan global public clouds.

Enki Rahmawati di akhir sesi menjelaskan terkait kesempatan berkarir di NTT Data Business Solution Indonesia bagi para fresh graduate. “Programnya sendiri sudah sangat komprehensif di mana saat pertama teman-teman akan mengikuti consultant trainee selama satu tahun dimulai general training, managerial training kemudian asesmen lanjutan” ujar Enki. (Utami/Retno/RH).