Akuntansi UII Menjawab Peluang dan Tantangan Fintech Syariah

Program Studi (Prodi) Akuntansi kembali menyelenggarakan webinar nasional dengan tajuk “Peluang dan Tantangan Fintech Syariah Indonesia” pada (26/04). Webinar yang diselenggarakan melalui platform Zoom ini dimoderatori oleh Kinanthi Putri Ardiami dan menghadirkan narasumber Rifqi Muhammad dan Ronald Yusuf Wijaya.

Webinar ini dibuka dengan sambutan oleh Ketua Prodi Akuntansi, Mahmudi. Dalam sambutannya, Mahmudi menyampaikan bahwa fintech merupakan topik yang menarik dan saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Selain itu diharapkan kegiatan ini memberikan manfaat dan kebaikan dalam dunia bisnis dan ekonomi.

Ronald Yusuf Wijaya, Ketua Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), menyampaikan kehadiran teknologi dapat menjadi tools yang bisa mengoptimalkan sektor keuangan yang berpengaruh pada perekonomian secara luas, seperti fintech.

Fintech, yang merupakan singkatan dari Financial Technology, sederhananya dapat diartikan sebagai penerapan teknologi dalam sektor industri keuangan. Ronald menjelaskan bahwa terminologi fintech ini diawali dengan adanya crowdfunding atau sering dikenal dengan iuran. Namun seiring perkembangan teknologi dari waktu ke waktu, crowdfunding sendiri saat ini dapat dilakukan di mana pun. Tak hanya itu, crowdfunding ternyata mempunyai beberapa jenis yakni, philanthropic atau yang sifatnya untuk sosial dan investment atau yang sifatnya untuk komersial.

Ronald menegaskan kepada masyarakat apabila menggunakan fintech harus memastikan bahawa fintech tersebut telah terdaftar di Bank Indonesia ataupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di AFSI sendiri mencatat sekitar delapan belas anggotanya telah terdaftar dan mempunyai izin untuk beroperasi.

Terdapat beberapa jenis fintech yang berkembang saat ini, di antaranya fintech payment, peer-to-peer lending, securities crowdfunding, dan inovasi keuangan digital. Pada kesempatan kali ini, Ronald lebih banyak menjelaskan terkait Peer to Peer (P2P) Lending. Menurut data milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Desember 2021 terdapat 710.000 lenders baik individual maupun institusional. Total penyaluran yang telah resmi tercatat per Desember 2021 telah mencapai 270 triliun rupiah. Jumlah penyelenggara P2P yang telah berizin per maret 2022 mencapai 102 P2P players, 8 diantaranya merupakan platform syariah.

Fintech P2P syariah ini dapat diibaratkan seperti marketplace pada umumnya. Perbedaannya hanya pada platform ini mempertemukan pihak yang mempunyai project dan pihak yang akan berinvestasi. Tentunya sebagai masyarakat sebelum menggunakan platform perlu memilih platform mana yang tepat dan sesuai dengan lini bisnis yang dijalankan.

“Indonesia mempunyai potensi besar pertumbuhan ekonomi syariah yakni, Indonesia dianggap mempunyai inklusi keuangan yang rendah, pertumbuhan kelas menengah begitu besar, mempunyai populasi muslim terbesar di dunia, dan negara yang paling siap infrastruktur digital dibandingkan dengan negara dengan populasi muslim terbesar lainnya,” tutur Ronald.

Pada sesi selanjutnya disampaikan terkait tata kelola dan kepatuhan syariah terkait Fintech Syariah Indonesia. Rifqi Muhammad selaku Dosen Akuntansi UII menjelaskan terkait tata kelola yang ideal pada fintech syariah. “Harus ada transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kesetaraan dan kewajaran,” tutur Rifqi.

Berbicara tentang pengawasan syariah dari aspek eksternal, fintech juga termasuk dalam lembaga keuangan syariah yang lain. Rifqi menjelaskan saat ini belum mempunyai standard setter yang matang. “Saat ini mungkin kita bicara fatwa majelis ulama Indonesia sebagai acuan utama untuk para DPS (red-Dewan Pengawas Syariah) untuk melakukan proses pengawasan syariah,” tutur Rifqi.

Rifqi juga menuturkan nantinya perlu adanya sharia audit firm yang kemudian mencoba melakukan terobosan memberikan jasa pelayanan penilaian kepatuhan audit syariah. “Tapi saya rasa lama-lama akan diperlukan karena masyarakat memerlukan transparansi, pertanggungjawaban, dan assurance dari eksternal,” ungkapnya.

Student Exchange Jalur Organisasi? Why Not?

Channel Youtube Accounting UII kembali menghadirkan podcast baru dengan tajuk SPASI #1-Seri Podcast Akuntansi IP. Dalam podcast tersebut, Zahra Chairani Bachtiar sebagai narasumber merupakan alumni  International Program (IP) Akuntansi Universitas Islam Indonesia Angkatan 2016. Dalam kesempatan tersebut, Zahra membahas terkait pengalamannya selama kuliah dan juga bagaimana ia mengikuti program student exchange melalui jalur organisasi.

Ketika memilih untuk berkuliah di IP Akuntansi, Zahra mengaku terpengaruh oleh kakaknya yang juga alumni IP Akuntansi Angkatan 2012. Dalam hal ini, ia juga mempertimbangkan apakah ia mampu melewati dunia perkuliahan. Tentu pada awalnya banyak sekali penyesuaian yang harus dilakukan, terutama di semester pertama. Zahra yang mengaku tidak terlalu menguasai Bahasa Inggris pun harus memberikan usaha yang lebih untuk mempelajari bahasa tersebut. Ditambah, background pendidikan Zahra pada saat SMA merupakan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang jarang berhubungan langsung dengan pelajaran exact. “Tergantung sebenarnya, saya exact tidak sebagus itu. Cuma karena kalau sudah niat dijalanin aja bisa kok itu kan sesuatu yang bisa dipelajari,” ujar Zahra.

Sistem belajar-mengajar pada  International Program (IP) memiliki sedikit perbedaan dengan Program Regular. Mengingat mahasiswa pada program tersebut terbilang sedikit, menjadikan interaksi antara dosen dan mahasiswa lebih dekat. Begitupun ketika menyampaikan materi, konsep belajar yang diterapkan lebih seperti diskusi baik di kelas maupun di luar kelas. Terutama ketika memasuki masa-masa ujian biasanya anak-anak IP mengadakan kegiatan belajar bersama untuk mempersiapkan ujian tersebut. Belajar bersama yang dilakukan pun tidak terbatas dengan teman satu sekelas, bisa juga dengan teman berbeda prodi untuk membahas mata kuliah yang dipelajari di jurusan tersebut.

Selama kuliah Zahra mengikuti beberapa organisasi antara lain International Program Forum (IPF) dan International Program Dance Club (IPDC). Ia mengakui dengan aktif berkegiatan tersebut menyumbang banyak pada pengembangan diri Zahra. “Aku bisa berkembang di IP tentu lewat organisasi yang aku ikuti seperti IPF dan IPDC. Di sana aku bisa menambah relasi, belajar tentang tanggungjawab, toleransi, dan bagaimana menjalankan amanah yang kita emban,” ucap Zahra.

IP Akuntansi UII memiliki beberapa pilihan program lanjutan, yaitu Kelas Double Degree, Kelas Students Exchange, dan Kelas Sertifikasi ACCA. Pada SPASI #1 ini Zahra menyampaikan bahwa ia memilih program Students Exchange lewat jalur organisasi, yaitu dengan cara bergabung bersama IPDC. Ketika tergabung di IPDC, Zahra telah mengikuti banyak perlombaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Perlombaan yang ia ikuti di luar negeri yaitu pada tahun 2017, ia dan tim terbang ke Vienna dan Praha untuk mengikuti dua kompetisi sekaligus. Dan juga pada tahun 2019, Zahra dan anggota IPDC lain berkesempatan untuk pergi ke Spanyol. Di sana, mereka menampilkan salah satu tarian khas indonesia yang berasal dari Nangroe Aceh Darussalam. Tentu saja hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Zahra, memperkenalkan budaya Indonesia kepada 3 Negara. 

“Aku sendiri nggak mengikuti exchange (melalui jalur kelas), aku lebih memilih untuk mengikutinya lewat jalur organisasi, yaitu dengan bergabung bersama IPDC dan juga tampil di luar negeri. Bisa dikatakan sebagai pertukaran budaya juga kan,” ujar Zahra. 

Di akhir, Zahra memberikan semangat kepada calon mahasiswa yang memilih International Program untuk tidak takut. “Buat teman-teman yang mau memilih International Program nggak perlu takut, karena sebenarnya kuliah menggunakan bahasa inggris nggak semenakutkan itu,” tutup Zahra.

Kisah yang dibagikan Zahra ini tentunya memberikan gambaran baru yang menarik terkait International Program (IP) Akuntansi UII. Kamu tertarik untuk jadi The Next Zahra? Yuk, gabung ke International Program (IP) Akuntansi UII melalui pmb.uii.ac.id. (utami/berlian)

Mengulas Audit Pemerintahan melalui Kuliah Umum Prodi Akuntansi UII

Kuliah Umum merupakan salah satu kegiatan yang aktif diadakan oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi UII. Baru-baru ini, Prodi Akuntansi UII kembali menggelar Kuliah Umum yang mengulas bahasan di Bidang Pengauditan. Kuliah umum yang digelar pada hari Sabtu (16/04) ini diisi dengan narasumber yang merupakan alumni Prodi Akuntansi UII sekaligus auditor pada lembaga-lembaga keuangan negara. Narasumber yang pertama yaitu Diwangkara, alumni IP Akuntansi UII tahun 2003 yang sekaligus menjabat sebagai auditor Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia. Narasumber yang kedua yaitu Elleriz Aisha Khasandy, alumni Prodi Akuntansi UII tahun 2009 yang menjabat pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Serta narasumber yang terakhir yaitu Rofiq Tri Hartanto, alumni Prodi Akuntansi UII tahun 2006, yang menjabat di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

Acara yang berlangsung melalui Zoom dan Live Streaming Youtube ini, dibuka oleh sambutan dari Ketua Program Studi (Kaprodi) Akuntansi UII, yaitu Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA. Mahmudi menyampaikan dengan adanya kuliah umum ini diharapkan memberikan wawasan baru kepada mahasiswa terkait bidang pengauditan. “Selain mahasiswa dapat ilmu baru seperti di kelas yang banyak teorinya, kali ini kita hadirkan praktisi agar juga dapat memberikan wawasan baru terkait pengalaman di bidang pengauditan,” jelas Mahmudi. 

Dalam sambutannya, Mahmudi juga menyampaikan bahwa acara ini juga diharapkan dapat menjadi pemantik semangat dan motivasi kepada audiens yang bergabung, khususnya mahasiswa Prodi Akuntansi UII bahwa selalu ada kesempatan untuk akuntan berkarir di level kenegaraan. “Dengan hadirnya para auditor yang merupakan alumni dari UII ini sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi UII dalam membangun bangsa dan negara melalui audit,” ungkap Mahmudi. 

Materi pertama sekaligus materi pembuka disampaikan oleh Diwangkara. Penjelasan ini membahas berbagai hal terkait audit yang dilakukan oleh BPK. Hal-hal dasar seperti tugas BPK hingga topik Pemeriksaan Audit dengan tujuan tertentu dibahas pada sesi ini. 

Materi yang kedua disampaikan oleh Elleriz Aisha Khasandy terkait audit pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Materi dimulai dengan sekilas tentang OJK dan sejarah pendiriannya, dan diakhiri dengan topik Pengawasan & Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal. 

Kemudian materi yang terakhir disampaikan Rofiq Tri Hartanto. Rofiq yang berkarir di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah sebagai Internal Auditor ini menyampaikan materi terkait Auditor Internal Pemerintah. Dimulai dengan sekilas mengenai BPKP dan tugas-tugasnya. Sesi ini juga membahas pengalaman-pengalaman yang didapatkan dengan berkarir sebagai auditor. 

Acara yang berlangsung lebih dari dua jam ini juga diramaikan dengan sesi tanya jawab. Salah satu peserta membagikan kesannya, “Kuliah umum ini sebenarnya bahasannya berat. Tapi karena pembicaranya humble dan bahasanya sederhana, pembahasannya jadi lebih ringan dan mudah dipahami. Banyak juga hal-hal baru yang baru saya ketahui lebih lanjut setelah mengikuti Kuliah Umum ini,” ungkap Rajha, salah satu mahasiswa Akuntansi UII angkatan 2020 yang mengikuti acara ini. Rajha juga berharap kuliah umum ini rutin diadakan dengan topik-topik menarik lainnya. 

Simak materi Kuliah Umum ini secara lengkap di kanal Youtube Accounting UII ya, Sob!

(berlian/retno)  

Kata Mereka: Tentang Kuliah di Akuntansi UII

Tahun ajaran baru akan segera dimulai dengan begitu pun mahasiswa baru akan mulai memasuki dunia perkuliahan. Pada artikel kali ini, kami mewawancarai mahasiswa-mahasiswa tahun sebelumnya terkait alasan mereka memilih prodi akuntansi UII sebagai pelabuhan perkuliahannya.

Mengapa memilih UII?

Noni (Mahasiswa Angkatan 2020): “Kenapa dulu pilih kuliah di UII karena memang UII termasuk kampus swasta terbaik di Indonesia. Terutama di Fakultas Ekonomi-nya yang juga sudah berdiri sejak lama dan banyak output atau lulusan FBE UII yang cukup sukses sehingga saya percaya kalau UII ini memang kampus yang berkualitas.”

Chasilia (Mahasiswa Angkatan 2020): “Saya memutuskan mendaftar di UII karena tidak diterima di universitas negeri melalui SBMPTN. Kebetulan UII berada di Jogja dan orang tua menyetujui saya kuliah di UII ketimbang universitas swasta lainnya. Beradalah saya di sini.”

Apa Alasan Mendaftar di UII dan memilih Akuntansi?

Nanda Abrajha (Mahasiswa Angkatan 2020):  Dan kenapa memilih akuntansi, karena sebelumnya saya mendapatkan pelajaran (akuntansi) ini di SMA, dari situ saya berani dan percaya diri untuk mengambil akuntansi,” ujar Nanda.

Bagaimana tanggapan keluarga setelah kamu keterima di UII?

Azmi Mufidu (Mahasiswa Angkatan 2021): “Orang tua pastinya senang karena anaknya bisa kuliah, apalagi di UII karena memang mengharapkan kuliah di sini.”

Noni: “Alhamdulillah cukup senang dan tentunya mendukung banget sih, karena memang dari orang tua juga cukup tau tentang UII dan kualitas jurusan akuntansinya. Sehingga mereka yakin UII memang kampus yang bisa diandalkan dan menjamin kualitas tiap mahasiswanya.”

Kesan pertama ketika masuk kuliah apa?

Nanda: “Kesan pertama ketika masuk kuliah di UII mungkin bagi saya adalah kagum, terutama saat perkuliahan karena dosen dalam mengajar tidak selalu membahas mata kuliah yang diampu saja. Namun juga menyelipkan ilmu-ilmu tentang agama yang nantinya berguna bagi mahasiswa kedepannya.”

Azmi: “Deg-degan karena harus menyesuaikan diri apalagi dengan daring dan cukup sulit switch dari SMA ke dunia perkuliahan.”

Noni: “Dulu kaya ya senang sih karena memang sebenernya kalo temen yang kuliah di UII itu kan mayoritas orang luar Jogja ya. Jadi banyak dapat teman orang luar Jogja, bisa saling tahu berbagai daerah. Kalau untuk kesulitan saya pribadi sih belum ada cuma mungkin susah ketemunya karena kondisinya kuliah juga masih daring.”

 

 

IISMA: Kesempatan Besar Bagi Mahasiswa UII Belajar di Luar Negeri

Pada (09/04) Program Studi (Prodi) Akuntansi FBE UII mengadakan sosialisasi program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) 2022. Dalam acara ini, turut hadir Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA selaku Kepala Program Studi Akuntansi memberikan sambutan di awal acara. Adapun, Anis Al Rosjidi SE., M.Sc. dosen Prodi Akuntansi yang bertindak sebagai moderator acara sosialisasi IISMA 2022 dari awal hingga akhir. Pada sosialisasi ini turut hadir Nihlah Ilhami, S.Pd., selaku Kepala Divisi Mobilitas Internasional DK KU UII dan dua awardee IISMA 2021 yakni Zaim Fathullah Rais dan Syafira Nurulita. 

Dalam sosialisasi tersebut, Nihlah menjelaskan terkait sistematika pendaftaran IISMA  dengan memperhatikan syarat-syarat yang tertera di website IISMA 2022. Dijelaskan juga google form yang harus diisi oleh mahasiswa Universitas Islam Indonesia ketika hendak mengikuti program tersebut. Program tersebut ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswi semester 4 dan 6 yang aktif dengan beberapa persyaratan yang tertera di website resmi.

Zaim Fathullah Rais, mahasiswa Teknik Lingkungan 2018, berkesempatan untuk menempuh kuliah selama satu semester di University of Strathclyde, United Kingdom. Ia menceritakan pengalamannya bagaimana ia mengikuti IISMA 2021 dan berkuliah selama satu semester di Inggris selama pandemi. Di awal ia dan awardee lain mengalami sedikit kendala terkait perizinan karena pemerintah United Kingdom menerapkan persyaratan  yang cukup yang ketat bagi Warga Negara Asing (WNA).  Adapun untuk universitas yang nantinya akan dipilih untuk dijadikan sebagai tempat studi, para calon awardee memilih sendiri dari daftar yang tertera di website resmi IISMA. 

Zaim juga menceritakan hal yang paling menarik selama perkuliahan di University of Strathclyde yaitu  quiz yang ada setiap minggu di website resmi kampus dan esai digunakan untuk nilai ujian akhir semester pada setiap mata kuliah. Di akhir, Zaim berbagi persiapan yang harus dilakukan ketika menyiapkan untuk masuk tahap wawancara. 

Syafira Nurulita, mahasiswa Teknik Sipil 2018 yang berkesempatan lolos untuk belajar selama satu semester di Universidad de Granada Spanyol, bercerita terkait banyaknya mahasiswa/i internasional yang ada di universitas tersebut. Tidak hanya kegiatan belajar di kelas ada juga belajar di luar kelas. Untuk program belajar di luar kelas, sudah masuk ke biaya tuition fee yang dicover oleh IISMA. Kegiatan belajar di luar kelas ini terdiri dari banyak kegiatan diantaranya mengunjungi landmark yang ada di kota Spanyol yaitu, masjid, katedral, dan banyak tempat lainnya. 

Dengan adanya kegiatan tersebut, Syafira mengatakan sangat merasakan budaya multikultural yang ada di Universidad de Granada ditambah dengan teman-teman mahasiswa/i lain yang berasal dari luar negeri. Untuk letter of motivation sendiri, Syafira mengaku banyak menulis terkait hal-hal yang ia inginkan sejak dulu. 

“Pada pertanyaan bagaimana langkah untuk terlibat di masyarakat lokal, saya memasukkan tentang intercultural skill dan juga awareness ranah internasional dan juga rencana saya untuk  exchange dan volunteer yang kebetulan disediakan oleh Universidad de Granada,” ujar Syafira.

Rifqi Muhammad, SE., SH., M.Sc selaku Sekretaris Prodi Akuntansi menjelaskan bahwa prodi sangat mendukung penuh bagi mahasiswa yang hendak mendaftarkan diri untuk program IISMA 2022. Adapun bentuk dukungan untuk mahasiswa di antaranya sebagai berikut. 

  1. Program Studi Akuntansi FBE UII akan memberikan insentif Rp 250.000 untuk membantu proses submit IISMA 2022
  2. Program Studi Akuntansi FBE UII memberikan subsidi bantuan pengurusan VISA bagi mahasiswa yang diterima program IISMA 2022
  3. Program Studi Akuntansi FBE UII memberikan bantuan atas prestasi di IISMA  2022 pada acara Anugerah Prestasi Mahasiswa Akuntansi FBE UII 2022
  4. Program Studi Akuntansi FBE UII memberikan fasilitas transfer kredit sampai dengan 20 SKS.

Di akhir, Rifqi memberikan pesan kepada seluruh mahasiswa Akuntansi untuk memanfaatkan kesempatan yang ada saat ini yaitu dengan mengikuti IISMA 2022.

“Empat tahun itu waktu yang nggak lama, terlepas nanti mahasiswa/i angkatan 2021 nanti belum bisa mengikuti. Nanti bisa mempersiapkan diri untuk IISMA yang akan datang, yang terpenting selalu mengambil kesempatan yang ada saat ini maupun di masa depan,” tutup Rifqi.

(utami/retno)

Mahasiswa Akuntansi UII Kembali Menjuarai Ajang ERPSim International Competition Asia Pacific Japan 2022

Mahasiswa Akuntansi FBE UII kembali menjuarai ajang Enterprise Resource Planning Simulation (ERPSim) International Competition Asia Pacific Japan 2022. Tim ini terdiri dari lima mahasiswa yakni Humam Naufal Tsuraya, Javier Erlandaffa Satria Dwikamba, Bayu Aji Faundra Pratama, Saphira Pricillia Estuarine, dan Dyah Ayu Puspaningrum dengan nama tim Antares.

Humam Naufal Tsuraya saat dihubungi melalui daring menyatakan sangat bersyukur bisa memenangkan kompetisi ini. Kompetisi ini merupakan kompetisi bergengsi antar universitas di region Asia Pasifik. “Awalnya juga cukup nggak nyangka karena pasti semua tim telah mempersiapkan dengan matang baik taktik maupun mental untuk bertanding di kancah ini. Tapi kami juga terus mengasah kemampuan kami supaya bisa membanggakan nama UII,” ungkap Humam.

Humam juga menambahkan bahwa terdapat perasaan yang berbeda dan deg-degan karena kompetisi berada di level yang cukup tinggi dan membawa nama UII. Tentunya semua ini tidak diraih dengan mudah, Tim Antares telah mengerahkan waktunya untuk selalu berlatih. Porsi latihan yang biasanya hanya dilakukan satu hingga dua kali dalam seminggu. Namun karena mempersiapkan diri untuk level ini porsi ditambah menjadi minimal tiga kali dalam seminggu. Tidak hanya itu, terdapat juga latihan gabungan antar peserta yang mengikuti kompetisi ini. Tetapi hanya dilakukan satu kali oleh penyelenggara. Tim Antares memanfaatkan latihan gabungan tersebut untuk menganalisis gaya bermain tim lawan.

“Sebenernya kami juga cukup kaget kenapa cuman 1 kali karena kami tidak cukup data untuk menganalisis gaya bermain tim tim lawan. Tapi kami juga cukup yakin dengan persiapan yang cukup panjang oleh tim kami ketika di internal,” ujar Humam.

Salah satu pelatih yang terlibat dalam tim ini, Muhammad Fadhly Rizky Octavio menerangkan bahwa strategi yang digunakan berdasarkan analisis data. Data yang digunakan merupakan data hasil latihan yang kemudian dianalisis secara mendetail.

Setelah menjuarai kompetisi ini, Humam mengungkapkan bahwa Tim Antares akan berkompetisi pada level dunia dan mewakili region Asia bersama dua universitas lain yang berasal dari India dan Vietnam (Retno/Utami).

Prodi Akuntansi UII Gelar Business Simulation Game Competition 2022

Program Studi (Prodi) Akuntansi FBE UII kembali menyelenggarakan kompetisi UII Business Simulation Game 2022. Kompetisi ini merupakan kompetisi simulasi bisnis berbasis game yang ditujukkan untuk siswa SMA/SMK/MA se-Indonesia. Platform yang digunakan sebagai basis simulasi yakni, MonsoonSIM. Di platform ini, peserta dapat menjalankan beberapa fungsi bisnis, seperti keuangan, pengadaan, retail, pemasaran, perencanaan, e-commerce, logistik, sumber daya manusia, dan sebagainya. Tidak hanya kompetisi simulasi game, UII-BSG juga mengadakan video competition.

Rangkaian kompetisi ini telah dimulai sejak 20 Februari pada masa pendaftaran, kemudian diikuti dengan info session, training, penyisihan, final, dan pengumuman pemenang. Pengumuman pemenang dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2022 secara daring. Kompetisi business simulation game diikuti oleh 37 tim di babak penyisihan, sedangkan video competition terdapat 11 finalist.

“Kami sangat bangga menyelenggarakan kegiatan ini menjadi ajang bagi siswa SMA/SMK/MA untuk eksplorasi kemampuan di bidang bisnis dan akuntansi melalui simulasi games, kami berharap kegiatan ini akan memberikan banyak manfaat dan membekali peserta dengan ilmu yang dibutuhkan di masa yang akan datang,” tutur Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., CMA., CA., selaku Ketua Prodi Akuntansi dalam acara awarding.

Tidak hanya itu dalam acara ini juga dipaparkan terkait perkenalan Prodi Akuntansi oleh Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM selaku sekretaris prodi. Penjelasan dimulai dengan overview Universitas Islam Indonesia, pola seleksi yang dapat diikuti hingga biaya pendaftaran.

Untuk menutup acara ini, di akhir acara diumumkan pemenang dalam kompetisi yang dirangkum sebagai berikut.

Daftar Pemenang Business Simulation Games
Juara 1: Tim JMJ Corp dari SMAK Penabur Kelapa Gading
Juara 2: Tim Material Growl dari SMAK Penabur Kelapa Gading
Juara 3: Tim Tensaka dari SMAN 1 Kalasan
Juara Harapan 1: Tim Tweenix dari SMAN 26 Jakarta
Juara Harapan 2: Tim Skahima Cerdas dari SMK Muhammadiyah Kota Magelang
Juara Harapan 3: Tim Jesaba Venture dari SMAN 1 Jetis

Daftar Pemenang Video Competition
Juara 1 : Tim Calon Mantu dari SMK Telkom Malang
Juara 2: Tim KPRJ dari SMAN 6 Yogyakarta
Juara 3: Tim Youth Mutual dari SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang
Juara Harapan 1: Tim Skahima Berkualitas dari SMK Muhammadiyah Kota Magelang
Juara Harapan 2: Tim Lugu Pengacara dari MA Miftahunnajah
Juara Harapan 3: Material Growl SMAK Penabur Kelapa Gading.