Mahasiswa Akuntansi UII Ikuti International Student Mobility di Turki
International Student Mobility (ISM) merupakan acara tahunan International Program Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). ISM tahun ini diikuti oleh mahasiswa International Program Angkatan 2018 semua Program Studi (Prodi) yang ada di FBE UII.
Dilaksanakan sejak 22 hingga 28 November 2021, kegiatan ini dilaksanakan di Turki, tepatnya di yaitu Istanbul, Bursa, dan Eskişehir. Kegiatan ini meliputi conference dan short course dengan beberapa universitas partner, Anadolu University di Eskişehir, Marmara University dan Koç University di Istanbul.
Perjalanan di Turki tentunya mengunjungi beberapa tempat yang istimewa. Di Bursa, peserta ISM diajak untuk mengunjungi beberapa tempat, mulai dari mengunjungi Olive Oil Factory di Bursa, Outlet Munira, Grand Mosque Bursa, hingga berkunjung ke Uludag Mountain. Kemudian, di Istanbul mahasiswa berkunjung ke Marmara University, Koç University, Selat Bosphorus, Masjid Hagia Sophia serta Blue Mosque. Tak hanya itu, di Eskişehir mahasiswa juga diajak untuk mengikuti campus tour di Anadolu University.
Selain campus tour, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk sharing ilmu dengan mahasiswa Anadolu University. Sharing ilmu ini dilakukan dengan mengadakan short course dan presentasi oleh representasi dari masing-masing prodi.
Bionia Puteri Yasmin, mahasiswa Akuntansi International Program, yang merupakan representasi dari Akuntansi UII, membagikan pengalamannya menjadi speaker dalam presentasi tersebut. Bionia mengungkapkan bahwa dalam sesi presentasi di Anadolu University yang disampaikan adalah mengenai entrepreneur bagi generasi muda.
“Waktu presentasi kemarin temanya bebas. Kalau dari aku sebagai representasi Prodi Akuntansi, kemarin presentasi dengan topik entrepreneur,” ungkap Bionia.
Dalam wawancara secara virtual, Bionia atau yang akrab disapa Bio ini mengungkapkan bahwa banyak wawasan baru yang didapat dari kegiatan ISM ini. Selain bisa merasakan perkuliahan di Turki, Bio juga mengungkapkan ada beberapa perbedaan kebudayaan antara Indonesia dan Turki. Salah satu contohnya yaitu perbedaan adab wudhu. Jika di Indonesia, wudhu boleh dilakukan dengan berdiri sedangkan di Turki wudhu wajib dilakukan dengan duduk dan tidak boleh telanjang kaki. “Lebih mengenal culture mereka dan adaptasi serta toleransi,” jelas Bionia.
Bio mengungkapkan dengan adanya kegiatan ini banyak manfaat yang bisa didapatkan. Selain belajar mengenai kebudayaan negara lain, ISM ini juga memungkinkan pesertanya untuk mendapat insight dan wawasan baru, baik di bidang akademik maupun non Akademik. “Seneng banget sih, walaupun capek karena jauh. Tapi merasa semua itu terbayarkan. Beruntung banget,” pungkas Bionia. (Berlian/Retno)