Public Webinar: Digitalization to Enhance Performance
Rabu (08/02), Prodi Akuntansi UII menyelenggarakan Public Webinar: Digitalization to Enhance Performance. Dalam acara yang dilaksanakan secara hybrid tersebut, Sophia P. Dimelis yang merupakan Profesor departemen informasi di Athens University of Economics and Business (AUEB) hadir sebagai pembicara. Turut hadir juga Fitria Akmila, M.Com. dosen Akuntansi FBE UII sebagai moderator dalam webinar tersebut.
Dalam penjelasannya, Sophia menjelaskan terkait ekonomi di asia yang mulai pulih setelah pandemi COVID-19. Hal ini merujuk pada pertumbuhan rata-rata di tahun 2022 yaitu sebesar 5.8% yang kemudian pada tahun 2023 oleh World Bank diproyeksikan sebesar 5.2%. Dari seluruh pertumbuhan ekonomi yang terjadi, transformasi digital telah memegang peran besar di berbagai Negara. Kesehatan digital harus dikembangkan baik oleh sektor publik atau sektor privat. Digitalisasi adalah proses transformasi dari proses yang telah berlaku kedalam teknologi digital yang merupakan kunci dari pertumbuhan bisnis masa depan. Akan tetapi dalam praktek digitalisasi, banyak kendala yang harus dihadapi yaitu kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni kemudian hal lain adalah kerja sama dalam tim. Diperlukannya pelatihan bagi mereka untuk bekerja bersama sebagai tim.
“If you take big example of big company, they success from what they develop and it’s not because one person work but also teamwork,” ujar Sophia.
Untuk di Indonesia sendiri adanya gap dalam beberapa faktor yang sering menjadi masalah dalam sistem perdagangan secara online yang tengah berkembang pesat menurut Sophia salah satu masalahnya adalah rendahnya indeks logistic Indonesia dibandingkan dengan negara lain yaitu per tahun 2016 menempati peringkat ke 63 dari 16. Hal lain yaitu sebagian besar populasi yang tidak memiliki rekening bank yang saat ini sebagian besar mengandalkan uang tunai. Dengan masalah seperti itu tentu mempengaruhi cakupan yang tidak memadai dan kualitas layanan yang tidak konsisten. Dengan hanya setengah dari populasi yang memeliki akses untuk financial service Indonesia tertinggal dari beberapa Negara di ASEAN seperti Malaysia dan Singapore dimana mereka sudah berada di level 80% lebih masyarakatnya dapat mengakses financial service.
“So, financing smaller enterprise also need to be develop more human capital to meet demand talent from imaging digital sector and talent from imaging digital sector and encouraging to go particular through online,” ujar Sophia.
Oleh karena itu untuk membantu Indonesia mengatasi tantangan yang dihadapinya dalam menghadapi system perdagangan online, tindakan prioritas termasuk memperluas jangkauan internet untuk mengurangi kesenjangan kemudian memperluas logistik yang handal, memperluas pembayaran cashless dan mendukung pinjaman terutama untuk perusahaan kecil dan mendorong UKM untuk mengembangkan sistem online dalam proses transaksinya. (RT)