Talkcounting Alumni: Berawal dari Film ‘The Accountant’, Berakhir Menjadi Auditor Pemerintahan

Yogyakarta, 07 September 2024 – Prodi Akuntansi UII menggelar kembali kegiatan Talkcounting Alumni Series 2 dengan tajuk “Menyiapkan Karir Sebagai Auditor Pemerintah” yang diikuti oleh Mahasiswa Aktif Prodi Akuntansi UII. Acara ini digelar secara daring melalui kanal ZOOM program studi. Dua alumni yang hadir menjadi narasumber yaitu; Dhiandra Rahmadani yang saat ini bekerja sebagai Auditor di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan Ihsan Manshur yang saat ini bekerja sebagai Auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI.

Sekretaris Prodi Akuntansi UII Program Internasional dalam sambutannya memaparkan tujuan diadakannya agenda ini yaitu sebagai bentuk pemahaman dan eksplorasi mahasiswa tentang profil karir lulusan Akuntansi. Hal ini juga mampu memberikan motivasi untuk semakin mempersiapkan diri menghadapi perkuliahan di semester ganjil.

 “Harpaannya teman-teman mahasiswa bisa mendengar secara langsung pengalaman dari para alumni, tentu banyak persiapan saat mengikuti rangkaian tes, itu bisa dipelajari sejak jauh hari juga” kutip Bu Maulidyati Aisyah, S.E., M.Com(Adv). dalam akhir sambutannya.

Cerita diawali oleh Ihsan yang menjelaskan tentang perjalanan karirnya hingga memilih menjadi auditor pemerintah. Sejak berkuliah ia sudah tertarik dengan ranah pemerintahan, sehingga menggali lebih dalam profesi-profesi yang relevan dengan jurusan kuliah pada saat itu. Di tahun pertama ia masih mencari jati diri, hingga tahun ketiga ia berkuliah baru mengerti tentang auditor lebih dalam.

“Ditahun ketiga muncul film yang menarik yang judulnya The Accountant. Ceritanya menggambarkan adrenalin menjadi auditor, dari situ lah saya tertarik. Karena ketika jadi auditor itu kita harus solving puzzle gitu. Tidak terlalu numerical, tetapi lebih ke arah visualisasi dan kreatifitas” jelas Ihsan dalam memaparkan alasan pilihan karir saat ini.

Berbeda halnya dengan Dhiandra, ia sempat ragu ingin berkiprah di dunia pemerintah. Menurut ia, isu pemerintahan terkesan kaku dan tabu untuk diperbincangkan selain di ranah pemerintahan itu sendiri. Tetapi anggapannya salah ketika akhirnya memilih menjadi auditor di BPK.

Dimasa perkuliahan Dhiandra cukup aktif di beberapa kegiatan kepanitiaan, sehingga menurutnya itu juga modal untuk menjadi seorang auditor. Walaupun beberapa mata kuliah dulu sangat relevan, menurutnya belum ada alasan yang cukup kuat untuk menggiringnya pada pilihan audior pemerintah. Sampai pada ketika menjadi freshgraduated, ia mencoba apply di beberapa kantor akuntan publik hingga BIG 10 company.

Sayangnya, tidak ada satupun yang lolos, hingga akhirnya ada pembukaan seleksi CASN. Bermodal restu penuh dari orang tua yang mendukungnya menjadi seorang ASN, ia memberanikan diri untuk daftar dan bersaing dengan puluhan ribu pendaftar lainnya. Menurutnya, pada bagian SKB dan pemberkasan adalah tahapan yang paling sulit, ada 500 soal psikotest yang harus ia selesaikan dalam waktu singkat. Ia membagikan tips untuk memilih formasi yang paling menguntungkan dan paling sedikit pelamarnya. Jalur cumlaude menjadi jalan yang ia ambil. Setelah lolos, ternyata masih banyak proses yang harus ia lalui.

“…ada diklat dalam setahun pertama. Setiap hari harus belajar, harus kerja tugas, harus kerja kelompok. Yang diperlukan yaa hanya semangat belajar, banyak yang sakit, banyak yang kehilangan motivasi ditengah jalan. Kita benar-benar belajar terus menerus, bahkan saat ini sebelum kita memeriksa instansi pasti harus belajar lagi. Jadi motivasi belajar itu yang harus terus ada, kalaupun low sebisa mungkin cari pelarian positif misal olahraga atau sekedar catch up sama temen-temen sebentar” jelas Dhiandra dalam cerita perjalannya.

Pesan terakhir dari kedua alumni adalah untuk jalan karir tidak baik menjadi terlalu idealis. Kita memang punya gambaran hidup yang kita inginkan, tapi jangan sampai membatasi untuk mengambil kesempatan yang sedang disuguhkan Tuhan saat ini. Bisa jadi perjalanan karir ini justru membawa kita menjadi lebih dekat dengan apa yang kita mau. Dan tetap terus berprasangka baik sama rencana Allah SWT. -AWF

Talkcounting Alumni: Berkarir di BIG 4 Rasanya Seperti Lanjut S2 Tapi Digaji

Yogyakarta, 24 Agustus 2024 – Prodi Akuntansi UII menggelar kegiatan Talkcounting Alumni Series 1 dengan tajuk “Menyiapkan Karir sebagai Auditor Big Four” yang diikuti oleh Mahasiswa Aktif Prodi Akuntansi UII. Acara ini merupakan sesi perkenalan awal dari rangkaian penyambutan mahasiswa baru angkatan 2024. Acara ini mendatangkan tiga alumni hebat yang saat ini berkarir di perusahaan akuntan publik terbesar di dunia yaitu; Dira Sartika Ardi sebagai Assurance Associate 2 di EY Indonesia, M Reza Febriansyah sebagai Audit Associate di KPMG Indonesia; dan Ridani Wiyani sebagai Assurance Senior Associate di PwC Indonesia.

Ketua Prodi Akuntansi Program Sarjana, Prof. Rifqi Muhammad, PhD dalam sambutannya memaparkan tujuan diadakan Talkcounting ini yaitu sebagai gambaran kepada mahasiswa aktif serta motivasi untuk menghadapi perkuliahan di semester depan yang akan dimulai pada awal September.

Alumni-alumni yang dihadirkan pada hari ini (24/08) akan menjadi role model yang jejaknya bias ditiru oleh para mahasiswa hingga mereka lulus nanti. Perusahaan yang tergabung dalam julukan BIG 4 menjadi incaran semua lulusan akuntansi di seluruh Indonesia, sehingga sebagai calon lulusan Prodi Akuntansi UII juga diharapkan memiliki daya saing yang sama dengan lulusan perguruan tinggi terbaik di negara ini.

“Dengan adanya kegiatan ini teman-teman mahasiswa bisa belajar dan mendengar bagaimana persepsi lulusan UII di ranah organisasi dan perusahaan top dunia. Bahwa ternyata begitu membanggakan, beretika baik dengan karakternya yang khasnya sebagai keluarga besar UII. Maka tanyakanlah pada kakak-kakakmu ini sebanyak mungkin, karena mereka yang kami maksudkan ‘the real AkuntanMasaKini’” Imbuh Prof. Rifqi dalam sambutannya.

Ketiga alumni yang hadir memiliki perjalanan yang berbeda-beda hingga akhirnya diterima oleh perusahaan BIG 4. Ridani yang merupakan mahasiswa angkatan 2016 memilih untuk sekolah Program Profesi Akuntansi (PPAk) selama setahun setelah lulus sarjana dari Prodi Akuntansi UII. Setelah mendapatkan gelar profesi (Ak) baru mendaftar ke PwC Indonesia, berbeda dengan Reza. Saat ia yang kuliah, Reza mengikuti berbagai kompetisi baik dalam hingga luar negeri, serta mengambil sertifikasi ACCA yang difasilitasi oleh Prodi Akuntansi UII. Hal ini membuat Reza menjadi lulusan yang unggul dibanding lainnya. Jejak yang dilalui Dira-pun juga berbeda. Ia sempat tidak percaya diri dengan kompetisi yang dia miliki saat lulus, sehingga ia memberanikan diri untuk mendaftar di perusahaan BIG 10 yaitu Grant Thronton.

Ada fakta menarik dari ketiga alumni Prodi Akuntansi UII ini, yaitu ketiganya merupakan jurusan IPA saat SMA, lalu kemudian lintas jurusan ke Akuntansi saat kuliah. Hal ini menandakan bahwa apapun latar belakang saat SMA, selama ingin berusaha dan punya daya ingin tahu yang tinggi, kesuksesan akan lebih mudah didapatkan.

“dulu cita-cita yang ketemu sama orang karena background SMA aku IT, tapi bosan hanya ada di backoffice. Saat masuk Akuntansi UII sempat insecure karena teman yang lain sudah lebih paham dan ambis. Dari situ aku belajar dari teman-teman yang udah jago dan manfaatin asdos sebanyak-banyaknya karena mereka lebih fleksibel buat ditanya-tanya.” Jelas Dira dalam cerita perjalannya.

Beberapa kalimat dari jawaban diskusi para alumni saat talkshow dapat dijadikan motivasi bagi para peserta untuk semangat dalam meraih apapun yang diinginkan. Terlepas dari segala perbedaan background serta tantangan saat kuliah, semua memberikan pelajaran yang berarti.

“Kalau kata salah satu leader di KPMG itu ibarat kalian S2 tapi dibayar jadi bias belajar lebih banyak lagi dan dilibatkan langsung di praktek kasusnya. Ternyata BIG 4 masih inline dengan goals aku yaitu Continue Learning is The Key of Success jadi pengen banget sih masuk BIG 4 saat lulus kemarin”  Imbuh Reza dalam perjalananya menuju KPMG Indonesia

Tahapan recruitment BIG 4 kurang lebih sama yaitu Administrasi, Interview HR, Interview manajer atau supervisor yang pada tahap ini lebih ditanyakan tentang teknikal dasar akuntansi, audit hingga PSAK. Hal ini sudah pernah tersimulasikan lewat Ujian Komprehensif yang pasti sudah dilalui oleh semua lulusan.

 “tertekan sih iya, tapi selagi kita bias mengelola stress, mngelola waktu, apalagi high season itu deadline dan kondisi di kantor itu lebih tegang dari bulan-bulan biasanya. Lembur jarang sih kalua saat low season jadi ya masih ada waktu buat healing. Dan menurut aku, semua pengalamannya, struggle-nya very worth it, belajarnya banyak banget” Papar Ridani menjelaskan tantangan yang ia hadapi.

Pesan terakhir dari ketiga alumni hebat yang hadir pada Talkcounting Series Alumni adalah tidak ada orang yang pintar saja, pasti mereka rajin dan konsisten untuk menggapai tujuannya. Pendidikan adalah investasi terbaik masa depan, maka manfaatkanlah masa pendidikan ini untuk belajar sebanyak-banyaknya Ambillah course Bahasa Inggris disela-sela waktu senggang kuliah, karena itu kemampuan utam yang harus kita miliki sebagai freshgradute.-AWF

Sehari Menjadi Mahasiswa UII: Menyelami Dunia Akuntansi di FBE UII

Yogyakarta, 9 Juli 2024 – Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar kegiatan “Sehari Menjadi Mahasiswa UII” yang diikuti oleh siswa-siswi SMA mulai dari kelas 10 hingga kelas 12. Acara ini merupakan kesempatan emas bagi para calon mahasiswa untuk merasakan langsung pengalaman menjadi mahasiswa UII. Di antara berbagai fakultas yang ada, Fakultas Bisnis dan Ekonomi (FBE) menjadi salah satu tujuan favorit. Dengan berbagai kegiatan menarik seperti campus tour, kuis berhadiah, dan penyampaian informasi mendalam tentang FBE, acara ini sukses menarik perhatian banyak siswa.

 

Isa, siswa dari SMAN 4 Yogyakarta, adalah salah satu peserta yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini. “Saya ingin tahu tentang kegiatan yang ada di FBE UII, fasilitas apa saja yang tersedia, dan bagaimana lingkungannya,” ujar Isa dengan semangat. Isa mengaku tertarik dengan program studi akuntansi karena melihat prospeknya yang cerah.

“Akuntansi itu prospeknya keren banget dan saya mantap untuk mengambil program studi akuntansi,” tambahnya.

Isa berhasil masuk di akuntansi UII melalui program seleksi beasiswa atau PSB. “Harapan saya mengunjungi FBE UII adalah jadi lebih tahu dan lebih kenal dengan lingkungan serta fasilitas yang ada di sini,” kata Isa. Tidak jauh berbeda, Faiz dari SMA Gontor Diponegoro juga menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap program studi akuntansi di FBE UII.

“Saya ingin melihat berbagai macam sarana serta fasilitas yang disediakan oleh UII,” ungkap Faiz. Ia bahkan sudah mendaftar di akuntansi UII melalui jalur beasiswa santri.

 

Dalam kegiatan campus tour, para peserta diajak berkeliling kampus untuk melihat berbagai fasilitas yang dimiliki FBE UII. Mulai dari ruang kelas yang modern, laboratorium, hingga perpustakaan yang lengkap dengan berbagai literatur bisnis dan ekonomi. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan kakak-kakak dari tim Marketing Communication yang sangat ramah dan profesional. Mereka menjelaskan secara rinci tentang kurikulum, peluang karir, serta berbagai program unggulan yang ditawarkan oleh FBE UII.

 

Selain itu, acara kuis berhadiah yang diadakan juga menjadi salah satu kegiatan yang paling dinanti. Para peserta tidak hanya diuji pengetahuannya tentang FBE UII, tetapi juga tentang dunia akuntansi secara umum. Keceriaan dan semangat para peserta terlihat saat mereka berlomba-lomba menjawab pertanyaan dengan benar untuk mendapatkan hadiah menarik.

 

Tidak hanya memberikan informasi akademik, acara ini juga memberikan gambaran nyata tentang kehidupan kampus di FBE UII. Para peserta diajak untuk merasakan langsung atmosfer belajar yang kondusif dan menyenangkan.

 

Dengan berbagai kegiatan menarik dan informatif yang diselenggarakan, “Sehari Menjadi Mahasiswa UII” berhasil memberikan pengalaman yang berharga bagi para calon mahasiswa. Acara ini tidak hanya memperkenalkan UII sebagai institusi pendidikan yang berkualitas, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi para siswa untuk meraih cita-cita mereka. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus diadakan setiap tahun dengan program yang semakin menarik dan bermanfaat bagi para calon mahasiswa. (PI)

Kuliah Pakar Advance OCB 2024: Menjadi Hebat dengan Branding yang Kuat

Program Studi Sarjana Akuntansi baru saja menyelenggarakan kuliah pakar bertajuk “Menjadi Hebat dengan Branding yang Kuat” dalam rangkaian acara Advance OCB 2024. Acara yang berlangsung pada (06/07) ini menghadirkan narasumber inspiratif, Linda Widya, S.E., M.Acc., yang memberikan wawasan mengenai pentingnya personal branding dan skill komunikasi dalam meraih kesuksesan.

 

Kuliah pakar ini dimulai dengan pembacaan kalam ilahi, yang menambah kesakralan suasana. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan hangat dari Ketua Advance OCB, Dinu Hafidh Muvariz. Dalam sambutannya, Dino mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini dan berterima kasih kepada para peserta yang hadir di pagi hari tersebut.

Beliau juga berbagi pesan bijak dari salah satu dosennya, “Ilmu adalah obat terbaik. Dengan ilmu, kita bisa mengetahui arti kehidupan, mempraktikkan, dan mengatasi permasalahan hidup.”

Linda memulai sesinya dengan penekanan pada pentingnya memiliki skill dan personal branding yang kuat setelah lulus kuliah. Menurut Linda, “Sukses itu gimana caranya melakukan sesuatu secara konsisten dan mendapat goalsnya.” Ia menekankan pentingnya mencari berbagai kegiatan untuk membangun personal branding, baik di dalam maupun di luar kampus.

 

Komunikasi juga diangkat sebagai skill yang sangat penting dalam membangun personal branding. Linda mengajak para peserta untuk belajar strukturisasi dalam komunikasi dan mempraktikkan public speaking. Dalam sesi ini, Linda memandu praktik public speaking yang membuat suasana semakin hidup dan interaktif. Peserta tampak antusias dan materi yang disampaikan tidak membosankan. Salah satu pesan berharga dari Linda mengenai cara menghadapi ketidakpercayaan diri adalah dengan mengenali dan memaksimalkan kelebihan diri.

“Manusia itu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Setelah kelas ini, kalian mengunggulkan kelebihan dan merendahkan kelemahan, itu yang bikin kalian fokus untuk tidak minder dengan orang lain,” ungkap Linda. Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan dalam hidup bergantung pada kemampuan beradaptasi di berbagai situasi.

Acara ditutup dengan penyampaian kesimpulan yang merangkum isi materi dari Linda. Beliau menekankan pentingnya “smiling voice” dalam komunikasi, yang dapat membuat seseorang lebih jago berkomunikasi. Selain itu mengingatkan para peserta untuk selalu menjadi diri sendiri dalam personal branding, karena dengan demikian, branding mereka akan semakin terjaga dan autentik. “Apapun itu bentuknya, jadikan evaluasi untuk kalian sendiri,” tutup beliau dengan bijak.

 

Kuliah pakar ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi untuk terus mengembangkan diri melalui personal branding dan komunikasi yang efektif. Acara ini berjalan dengan sukses, ditandai dengan partisipasi aktif dari para peserta dan penyampaian materi yang menarik serta bermanfaat. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dan meraih kesuksesan di masa depan. (PI)

Integrasi Tata Kelola dan Digitalisasi di YunTech

Acara yang diselenggarakan oleh Program Studi Sarjana Akuntansi UII  dengan guest lecture Profesor Jenny Huang dari YunTech, Taiwan, berlangsung dengan sangat baik. Tema yang diangkat adalah “Governance and Digitalization in University: Experience of YunTech”. Acara ini dibuka oleh Maulidyati Aisyah, S.E., M. Com (Adv), yang memberikan sambutan hangat dan pengantar mengenai topik yang akan dibahas.

 

Dalam sambutannya, Maulidyati, menyatakan kegembiraannya atas kehadiran Profesor Jenny dan Beliau menekankan pentingnya belajar dari pengalaman universitas lain dalam menerapkan tata kelola dan digitalisasi yang efektif.

“Kami sangat antusias menyambut Profesor Jenny yang akan berbagi pengalaman berharga tentang tata kelola dan digitalisasi di YunTech,” ujar Bu Mauli.

 

Profesor Jenny Huang memulai pemaparan materi dengan menekankan pentingnya berbagi informasi dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan tata kelola universitas. Beliau berharap sesi ini bisa menjadi ajang saling belajar dan membantu untuk saling menguntungkan.

“Saya berharap kita bisa saling berbagi informasi dan pengalaman, serta membantu satu sama lain untuk menjadi lebih baik dan saling menguntungkan,” kata Profesor Jenny.

 

Salah satu topik utama yang disampaikan oleh Profesor Jenny adalah penggunaan AI dalam tata kelola universitas dan proses belajar mengajar. Ia menceritakan pengalamannya ketika mengunjungi Jepang dan berdiskusi dengan para profesor di sana. Mereka menyatakan tidak mengizinkan siswa menggunakan AI karena dianggap curang. “Saya bertanya kepada mereka, mengapa tidak mengizinkan penggunaan AI? Apakah mereka berpikir bahwa menggunakan AI akan membuat pekerjaan selesai dengan baik?” ujarnya. Menurut Jenny, AI adalah alat yang sangat berguna dan bisa membantu mempercepat proses belajar jika digunakan dengan benar.

 

Profesor Jenny juga menjelaskan bahwa penggunaan AI harus dilakukan dengan bijak. Langkah pertama adalah memahami apa yang ditawarkan oleh AI, kemudian merevisi dari pikiran dan tangan sendiri agar menjadi karya asli.

“Jika hanya menggunakan AI dan langsung menampilkan hasilnya, itu adalah tipuan. Namun, jika mencerna dan merevisi serta menambahkan dari hati, itu bukan tipuan,” jelasnya. 

 

Ia juga memaparkan bagaimana YunTech mengintegrasikan berbagai departemen untuk mendukung program digitalisasi. Misalnya, ada departemen Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Ilmu Informasi, serta banyak departemen lainnya di bawah satu fakultas. Mereka mencoba mengorganisir program khusus di mana setiap departemen menyumbangkan tiga mata kuliah berbeda. Dengan lima departemen, mereka mengumpulkan 15 mata kuliah yang terkait dengan semikonduktor, dan kemudian menetapkan program semikonduktor. “Kami tidak memiliki departemen semikonduktor, tetapi memiliki tiga program semikonduktor di YunTech karena Taiwan dikenal sebagai pulau semikonduktor,” jelasnya.

 

Selain itu, Profesor Jenny menekankan pentingnya kerja sama dan saling menghormati dalam sebuah tim. Ia mengatakan bahwa hanya dengan kerja kelompok, banyak hal dapat dicapai karena setiap orang dengan latar belakang yang berbeda dapat memberikan kontribusi unik.

“Jika seseorang sangat hebat tetapi bekerja sendiri, ia tidak bisa melakukan banyak hal. Oleh karena itu, kami mendorong integrasi di kalangan mahasiswa,” tambahnya.

 

Acara ini memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa dan dosen di UII tentang pentingnya tata kelola dan digitalisasi di universitas. Harapannya, mahasiswa dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk meningkatkan kualitas belajar dan kesiapan mereka dalam menghadapi dunia profesional yang semakin digital dan terintegrasi. Dengan demikian, UII dapat terus berkembang dan bersaing di kancah pendidikan global. (PI)

Pemrograman R: Revolusi dalam Analisis Data Akuntansi dan Bisnis

Pemrograman R telah menjadi salah satu alat yang sangat penting dalam analisis data akuntansi dan bisnis. Dalam seminar yang diselenggarakan oleh Program Sarjana Akuntansi UII, Ratih Kusuma Wijayanti berbagi wawasan mengenai kekuatan dan potensi pemrograman R dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang analitika data. Seminar ini dibuka oleh Prof. Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS, ASPM., yang menekankan komitmen program studi untuk terus meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam analisis data menggunakan pemrograman R.Dalam sambutannya, Prof. Rifqi Muhammad mengungkapkan bahwa seminar ini bukan hanya sekadar memberikan informasi, tetapi juga bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam kepada para peserta.

 

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang analitika data akuntansi dan bisnis, terutama dalam penggunaan pemrograman R,” ujarnya. Ia juga berharap bahwa acara seperti ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi para mahasiswa dalam menghadapi tantangan di dunia bisnis yang semakin kompleks.

 

Ratih, seorang alumni UII yang kini menjadi pembicara, memiliki latar belakang akademik yang sangat kuat. Ia menyelesaikan program sarjana di bidang akuntansi di UII dan matematika di UGM. Ratih kemudian melanjutkan studi magisternya di UGM dengan spesialisasi dalam matematika keuangan. Pengalaman akademis dan profesional Ratih memberikan kredibilitas yang tinggi dalam menyampaikan materi mengenai pemrograman R.

 

Pemrograman R dikenal sebagai bahasa pemrograman yang kuat dan fleksibel untuk analisis data dan visualisasi. Ratih menjelaskan bahwa R memungkinkan pengguna untuk mengelola, menganalisis, dan memvisualisasikan data dengan efisien.

“Pemrograman R memberikan fleksibilitas dan kekuatan dalam analisis data yang tidak mudah ditemukan pada alat analisis lainnya,” kata Ratih. 

 

Salah satu keunggulan utama dari R adalah kemampuannya untuk menangani data dalam jumlah besar dan kompleks. R juga memiliki berbagai paket dan library yang dirancang khusus untuk analisis statistik dan visualisasi data. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis yang mendalam dan mendapatkan wawasan yang lebih baik dari data yang mereka miliki.Dalam konteks akuntansi dan bisnis, pemrograman R dapat digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari analisis laporan keuangan, audit, hingga peramalan bisnis. Ratih memberikan contoh bagaimana R dapat digunakan untuk mengidentifikasi trend dalam data keuangan, memprediksi kinerja keuangan masa depan, dan mendeteksi anomali yang mungkin menunjukkan adanya masalah dalam laporan keuangan. 

 

Ratih juga menekankan pentingnya pemrograman R dalam era big data. “Dalam era big data, kemampuan untuk menganalisis data dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat sangat penting. Pemrograman R memberikan alat yang dibutuhkan untuk melakukan hal ini,” jelasnya.

 

Seminar ini memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya pemrograman R dalam analisis data akuntansi dan bisnis. Dengan dukungan dari para akademisi dan profesional seperti Ratih, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di dunia bisnis yang semakin dinamis. Komitmen dari program studi untuk terus meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam analitika data akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan dan industri di masa depan. “Seminar ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga inspirasi bagi mahasiswa untuk terus belajar dan mengembangkan diri di bidang analitika data,” tutup Prof. Rifqi Muhammad. (PI)

IPK 3,95 Bukan Hal yang Sulit: Sepenggal Cerita dari Dhiva, Dhea, dan Ahmad

Mahasiswa Program Studi Sarjana Akuntansi angkatan 2020 yang telah berhasil meraih IPK unggul yaitu 3.95, menunjukkan kemampuan intelektual luar biasa serta dedikasi dan ketekunan yang menginspirasi. Prestasi akademik mereka tidak hanya mencerminkan kerja keras dan komitmen yang luar biasa, tetapi juga membuka berbagai peluang karir yang menjanjikan di masa depan. Ahmad Naufal Ikromi, Dhea Khansa Nabila, dan Dhiva Vinanda adalah contoh nyata dari mahasiswa yang mampu mencapai prestasi gemilang ini, memberikan motivasi bagi rekan-rekan mereka untuk terus berusaha meraih kesuksesan.

 

Setiap mahasiswa memiliki motivasi unik untuk mencapai IPK tinggi dalam studi akuntansi. Dhiva, misalnya, mengatakan bahwa, “Sebagai mahasiswa lintas jurusan, motivasiku bukan untuk mencapai IPK tertinggi, melainkan untuk memahami akuntansi dengan lebih baik.”

Sementara itu, Dhea dan Ahmad berbagi motivasi serupa, mereka ingin memenuhi kepuasan pribadi dengan meraih nilai baik dan memberikan hasil studi yang membanggakan bagi keluarga yang telah banyak berjuang untuk mereka.

 

Ketiga mahasiswa ini memiliki strategi unik dalam mengatur waktu dan mengelola stres demi mencapai prestasi akademis yang tinggi. Dhiva mengatur waktunya dengan menetapkan skala prioritas dan membuat jadwal rinci, memastikan tidak ada tugas yang menumpuk dan selalu ada waktu untuk refreshing. Dhea membagi tugas berdasarkan prioritas dan mencari suasana baru saat merasa penat, serta mengelola stres dengan bermain bersama teman atau menikmati me time seperti membaca komik dan menonton film. Ahmad menganut filosofi ‘Work hard, play hard’ fokus penuh di kelas untuk meminimalkan belajar ulang, dan mengisi waktu luang dengan aktivitas menyenangkan seperti bermain game, touring, serta menjelajahi tempat wisata dan kuliner bersama teman-temannya.

 

Selain fokus pada akademis, mahasiswa juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan magang untuk memperkaya pengalaman mereka. Dhiva terlibat dalam beberapa kepanitiaan dan organisasi. Dhea mengikuti perlombaan dan magang, seperti di Badan Audit Kemahasiswaan (BAK) UII dan PT HTC Consulting, serta berpartisipasi dalam berbagai kompetisi seperti PKM-K, ERPSIM, dan APAChamp. Ahmad juga aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk kompetisi MonsoonSIM dan ERPsim, menjadi asisten dosen untuk beberapa mata kuliah, dan membantu proyek dosen di RSUD Sleman.

 

Berbagai pengalaman dan tantangan selama masa kuliah sudah mereka lalui. Dhiva menikmati bertemu teman-teman baru dan mempelajari hal-hal baru, meskipun terkadang menghadapi kesulitan memahami mata kuliah tertentu, yang diatasi dengan diskusi bersama teman-teman. Dhea menemukan bahwa setiap semester membawa tantangan baru, tetapi ini memberinya kesempatan untuk berkembang.

“Saya mengambil inisiatif untuk belajar secara mandiri, lebih aktif bertanya kepada dosen, dan berdiskusi dengan teman-teman,” ujarnya.

Ahmad menghadapi tantangan besar karena harus mempelajari akuntansi dari nol dengan latar belakang sains dan IT, ditambah dengan pembelajaran daring selama pandemi. “Proses belajarku cukup menantang karena tidak bisa bertemu dengan teman-teman dan dosen secara langsung,” katanya.

 

Ketika ditanya tentang rencana karir setelah lulus, ketiga mahasiswa menunjukkan komitmen dan visi yang kuat terhadap penggunaan gelar sarjana akuntansi mereka. Dhiva menyatakan keinginannya untuk bekerja sebagai akuntan publik, sementara Dhea bermaksud untuk mengaplikasikan gelar sarjana akuntansinya dalam posisi di departemen akuntansi atau keuangan perusahaan, dengan fokus pada aspek praktis akuntansi melalui pengalaman magang. Ahmad, di sisi lain, memiliki rencana untuk berkarier di bidang akuntansi atau keuangan modern yang terintegrasi dengan teknologi, khususnya di perusahaan konsultan SAP.

Dia menyebutkan, “Rencana utamaku yaitu mencoba untuk apply ke salah satu top-tier perusahaan konsultan SAP, dan merasa didukung oleh Prodi Akuntansi UII yang memiliki koneksi dengan perusahaan-perusahaan tersebut.”

 

Para mahasiswa memberikan sejumlah nasihat berharga bagi mereka yang ingin mencapai prestasi akademis tinggi dalam studi akuntansi. Dhiva menekankan pentingnya memahami dasar-dasar akuntansi, menjaga fokus, dan mengimbanginya dengan ibadah, serta rajin membuat catatan dan berlatih secara intensif. Dhea menggarisbawahi pentingnya hadir di kelas, membuat catatan, menjalin hubungan sosial yang baik, dan mencoba berbagai pengalaman seperti magang, kursus sertifikasi, dan perlombaan untuk memperluas wawasan dan tujuan karir. Ahmad menyarankan untuk menetapkan target yang terukur, menciptakan lingkungan pertemanan yang mendukung, berani bertanya dan berdiskusi, serta memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh pengalaman tambahan di luar ruang kelas. “Setiap masalah pasti ada solusinya, setiap pertanyaan pasti ada jawabannya,” ujarnya, menegaskan pentingnya kerjasama antara dosen dan mahasiswa dalam mencari pengetahuan. Nasihat-nasihat ini mencerminkan tekad dan pengalaman yang berharga dalam perjalanan akademis mereka. (PI)

Pendidikan Akuntansi UII: Mendukung Kebangkitan Ekonomi Nasional

Di tengah globalisasi dan persaingan ekonomi yang semakin intens, akuntansi yang baik dan transparan menjadi kunci penting untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan menyediakan data keuangan yang akurat dan dapat dipercaya, praktik akuntansi yang solid tidak hanya meningkatkan kepercayaan investor, tetapi juga menjamin efisiensi penggunaan sumber daya, pengambilan keputusan yang tepat, dan tata kelola perusahaan yang efektif. Contoh nyata pentingnya akuntansi dapat dilihat pada krisis moneter Asia 1997-1998. Pada masa tersebut, akuntansi yang baik memainkan peran vital dalam restrukturisasi utang, rekapitalisasi perbankan, dan pemulihan kepercayaan investor. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu perusahaan dan bank bertahan, tetapi juga berkontribusi signifikan pada pemulihan dan stabilisasi ekonomi Indonesia secara keseluruhan. 

 

Kontribusi UII dalam Pendidikan Akuntansi untuk Kemajuan Bangsa

Program Studi Akuntansi UII berfokus mencetak akuntan yang profesional dan berintegritas tinggi, yang tercermin dari berbagai prestasi dan kemitraan strategis yang diraih oleh mahasiswa dan alumninya. Salah satu pencapaian utama adalah keberhasilan mahasiswa dalam mempertahankan tradisi juara dunia dalam kompetisi ERPsim, selain itu program double-degree dengan universitas di Australia, Belanda, Tiongkok, Malaysia, dan Korea Selatan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan gelar dari dua institusi, memperluas wawasan dan mempersiapkan mereka untuk bersaing di pasar global. Selain itu menjalin kerjasama dengan Association of Chartered Certified Accountants (ACCA). Kemitraan ini memperluas peluang karir bagi para lulusan. Alumni dari Program Studi Akuntansi UII telah berhasil menduduki berbagai posisi penting di sektor publik dan swasta, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, seperti Dimas Novriandi sebagai Vice President – Digital Banking Integrated Marketing Communications Lead GENIUS – Bank BTPN dan  Julius Affandi Zega sebagai Analytics & UI Team Manager – NTT Data Business Solution Indonesia

 

Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional Melalui Pendidikan Akuntansi UII

Program Sarjana Akuntansi UII menunjukkan keseriusannya terhadap kewirausahaan dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjalani jalur wirausaha, mempersiapkan mereka untuk menjadi pengusaha mandiri atau memulai usaha baru. Selain itu, melalui program magang dan magang merdeka, mahasiswa mendapat pengalaman praktis yang membantu mereka meningkatkan keterampilan profesional dan memperluas jaringan di industri, serta meningkatkan kesiapan untuk memasuki dunia kerja dengan percaya diri. Kurikulum yang responsif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi di profesi akuntansi menunjukkan komitmen UII dalam mempersiapkan lulusan menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Dengan penekanan pada teknologi bisnis, pola pikir kewirausahaan, dan nilai-nilai keislaman atau yang disebut dengan kurikulum i-Technopreneur Accountant.

 

Mahasiswa Akuntansi UII menjadi Agen Perubahan Profesional dan Berintegritas

Pendidikan akuntansi di UII tidak hanya menghasilkan ahli teknis, tetapi juga menciptakan agen perubahan yang memajukan bangsa. Fokus pada nilai-nilai, etika, dan peran agama, mahasiswa akuntansi UII menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dengan kurikulum yang terus diperbarui dan adanya program KKN yang memungkinkan mereka memahami realitas masyarakat Indonesia. Kerjasama UII dengan perusahaan mitra, baik di tingkat nasional maupun internasional memberikan mahasiswa pengalaman praktis dan peluang belajar dari praktisi industri, sementara pelatihan dan sertifikasi auditor dan pajak meningkatkan keterampilan dan kredibilitas mereka. Mahasiswa akuntansi UII bukan hanya ahli teknis, tetapi juga pemimpin yang inovatif dan berintegritas, siap berperan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. (PI)

 

Prestasi Mahasiswa Akuntansi UII dalam Ujian Modul ACCA

Dalam perjalanan akademik yang diwarnai oleh semangat dan ketekunan, mahasiswa Program Studi Sarjana Akuntansi di Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII telah menunjukkan keunggulan mereka dengan berhasil menyelesaikan ujian modul dari Association of Chartered Certified Accountants (ACCA). Keberhasilan mereka mengukir prestasi luar biasa, seperti Muhammad Hanif Nurrahman angkatan 2020 IUP yang berhasil ujian Financial Report, bersama dengan Fa’iz Aufar Reva Almepa angkatan 2021 Regular dan Amri Nadia M angkatan 2021 IUP yang sukses dalam ujian Financial Management. 

 

Dalam pengalamannya mempersiapkan ujian modul Financial Report ACCA, Hanif menekankan pentingnya ketekunan dan ketekunan dalam belajar serta latihan soal untuk menjadi akrab dengan jenis-jenis pertanyaan ACCA.

Hanif menjelaskan, “Be Persistent, karena ketekunan diperlukan dalam mempersiapkan ujian ACCA untuk menjadi terbiasa dengan tipe-tipe soal.” Hanif menyisihkan waktu setiap hari, baik di perpustakaan maupun di rumah, untuk belajar dan berlatih soal. Dia menambahkan, “Never Give Up, karena pantang menyerah merupakan kunci, terutama setelah mengalami kegagalan sebelumnya.” Hanif mencapai tujuan tersebut setelah setahun usaha kerasnya. 

 

Faiz memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia seperti workbook, revision kit, dan subscription Acowtancy yang diberikan secara gratis oleh UII untuk mempersiapkan ujian ACCA, “Persiapan belajar untuk menghadapi ujian ACCA selalu saya lakukan beberapa bulan sebelum ujian dimulai, hal ini dikarenakan cukup banyak materi yang perlu benar-benar dipahami.” Sementara itu, Amri menjelaskan bahwa setiap modul ACCA, termasuk Financial Management, di-cover oleh 6 sks mata kuliah di program studi akuntansi. Amri menekankan pentingnya orientasi belajar di kelas untuk persiapan ujian modul, bukan hanya fokus pada lulus UTS dan UAS dengan nilai baik.

Amri menegaskan, “Strategi ini sangat baik diterapkan mengingat ujian modul ACCA tidak bisa dilalui dengan sistem belajar kebut semalam.”

 

Menghadapi ujian ACCA, Hanif menemukan tantangan dalam mempelajari banyaknya bab sekaligus, termasuk rumus dan analisis laporan keuangan. Dia mengatasi ini dengan mencari tips dan trik dari dosen-dosen ACCA UII, platform Acowtancy, dan teman-teman. Faiz mengatasi tantangan dengan memfokuskan pada materi-materi favorit examiner, sementara Amri menghadapi tantangan dengan mereview kembali cara belajar, mengatasi rasa bosan, dan memotivasi diri untuk tetap gigih.

 

Hanif memilih modul Financial Report sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapatkan double degree dari ACCA, karena lulus modul tersebut menunjukkan pemahaman yang kuat tentang pelaporan keuangan dan koreksi kesalahan praktik akuntansi. Faiz merasa modul Financial Management ACCA unik karena memberikan pemahaman yang mendalam tidak hanya tentang aturan dan prosedur, tetapi juga tentang situasi internal dan eksternal perusahaan yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Sementara itu, Amri mengambil modul Financial Management ACCA sebagai persyaratan untuk pengajuan research and analysis project dan mendapatkan gelar BSc in Applied Accounting dari Oxford Brookes University, karena materinya meliputi teknik investasi, valuasi bisnis, dan manajemen risiko yang penting dalam jenjang profesional sebagai project manager atau financial analyst. (PI)

 

Dina Fahsa: Jejak Mahasiswa Akuntansi dalam Dunia Pers

Di balik sorotan kamera dan tumpukan berita, ada suara-suara yang tak terdengar, cerita-cerita yang belum tersampaikan secara lengkap. Hari Pers, sebuah momen yang memperkuat pentingnya kebebasan berekspresi dan akses terhadap informasi. Dalam upaya mengungkap sisi lain dari peran media, Dina Syarafina Fahsa, mahasiswa angkatan 22 Program Studi Akuntansi, yang telah menjejaki di dunia jurnalistik kampus dengan bergabung di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) FBE UII. 

 

Sebagai seorang mahasiswa yang juga aktif di kegiatan organisasi. Dina telah merangkai rutinitas sehari-hari yang padat serta menggabungkan tuntutan akademik dengan keterlibatannya dalam berbagai organisasi. Menjalani rutinitas harian yang mencakup kuliah dan kegiatan organisasi memerlukan manajemen waktu yang baik, “Saya biasanya membuat jadwal yang terstruktur dan menyusun skala prioritas. Fleksibilitas juga penting agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan jadwal yang mungkin terjadi,” kata Dina.

 

Motivasi Dina untuk mengejar pendidikan dan terlibat dalam kegiatan di luar akademik adalah ingin terus berkembang, meningkatkan keterampilan manajemen waktu, memperluas relasi, dan mendapatkan pengalaman baru. Dina menemukan minat dalam bidang jurnalistik dan pers melalui keinginannya untuk menyampaikan informasi yang relevan, kebebasan berekspresi, dan dapat mewakili suara tidak hanya mahasiswa tetapi juga masyarakat,

“Saya tertarik karena percaya bahwa pers memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang akurat, membangun kesadaran mahasiswa, serta dapat mewakili suara masyarakat.” Harapan Dina dapat membagikan informasi dengan lebih efisien, akurat, relevan, dan berimbang serta dapat mewakili suara mahasiswa dengan integritas, keberanian, dan keadilan.

Menurut analisa Dina, perkembangan industri pers di Indonesia saat ini terlihat semakin dinamis. Hal ini ditandai dengan banyaknya media online yang bermunculan dan berbagai platform sosial media yang digunakan untuk menyebarkan informasi. Meskipun demikian, tantangan seperti masalah kebebasan pers dan kredibilitas masih perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan dan integritas industri pers. 

 

Dalam menghadapi tantangan di dunia pers, Dina menekankan bahwa salah satu hal terbesar adalah menjaga objektivitas dan integritas, “Penting untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat dan dapat dipercaya.” Katanya. Peran pers sangat besar dalam mempengaruhi opini publik dan membentuk masyarakat,

“Melalui berita, opini, dan analisis yang disampaikan, pers dapat membentuk pandangan dan sikap masyarakat terhadap berbagai isu, politik, dan kehidupan sehari-hari.” ujar Dina.

 

Dalam menyambut Hari Pers, Dina berharap industri pers terus berkembang menuju arah yang lebih baik, “Semoga pers mampu menjaga integritasnya, memberikan informasi yang akurat dan berimbang, serta tetap menjadi penjaga kebebasan dan demokrasi.” Dengan demikian, pers dapat terus memainkan peran yang penting dalam membentuk masyarakat yang berpengetahuan dan berpikiran kritis. (PI)