Berpuasa Ala Osmar, Mahasiswa Hafiz Al-Qur’an
Osmar Hasan Ananto Ramy, yang akrab disapa Osmar, kini tengah menempuh perjalanan akademiknya di semester 4. Sebagai seorang mahasiswa yang penuh dedikasi, Osmar tidak hanya berfokus pada tugas kuliahnya, namun juga menjalani kesehariannya dengan penuh semangat walaupun sedang berpuasa. Dalam menjalani puasa sambil tetap fokus pada kewajiban kuliah, Osmar mengusung strategi dengan memprioritaskan istirahat yang cukup di malam hari, “Dengan tidur awal dan menghindari begadang, saya dapat menjaga konsentrasi dan energi selama perkuliahan, meminimalkan dampak kelelahan saat menjalani ibadah puasa.” Ungkapannya.
Sebagai mahasiswa Hafiz Al-Quran, Osmar menekankan pentingnya sholat tepat waktu di lingkungan perkuliahan, terutama dalam mengajak teman-teman untuk tidak menyepelekan kewajiban tersebut, “Selama bulan Ramadhan, saya berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung praktik keagamaan, dengan mengajak teman-teman untuk bersama-sama melaksanakan sholat berjamaah dan saling memberikan dukungan dalam menjalani ibadah puasa. Dengan cara ini, saya berharap dapat memotivasi teman-teman sebaya untuk memperkuat nilai-nilai spiritual mereka selama bulan suci ini, sambil tetap fokus pada kewajiban akademis.” Ujar Osmar.
Dalam menjaga keseimbangan antara tuntutan akademis kuliah dan komitmen spiritual sebagai Hafiz Al-Quran selama bulan Ramadhan, manajemen waktu menjadi kunci Osmar, Ia mengatakan, “Saya berfokus pada pembagian waktu yang efisien, memprioritaskan kuliah dan muroja’ah hafalan. Selain itu, meningkatkan amalan di bulan Ramadhan menjadi bagian tak terpisahkan. Pentingnya juga untuk memperhatikan kesehatan, dengan menghindari begadang agar esoknya tetap produktif dalam kuliah dan beribadah. Dengan demikian, keseimbangan antara akademis dan spiritual tetap terjaga.”
Osmar aktif terlibat dalam kegiatan sosial selama bulan puasa, khususnya melalui program taqro’ul qur’an di masjid Ulil Albab UII. Sebagai penanggung jawab, setiap malam Ia membaca 1-2 juz Al-Quran dan mengelola jalannya kegiatan sosial tersebut. Meskipun terlibat dalam kegiatan ini, Osmar mampu menjaga keseimbangan waktu antara studi dan kegiatan sosial. Prioritas tetap diberikan pada kuliah, dan dengan membagi skala prioritas dengan baik, saya dapat menjalankan keduanya tanpa mengganggu aktivitas kuliah.
Menggabungkan kewajiban akademis dan spiritual selama bulan Ramadhan bukanlah suatu tantangan bagi Osmar, melainkan sebuah ladang amal yang memberikan manfaat ganda, “Menuntut ilmu di bulan suci sambil menjalani ibadah puasa, membawa keberkahan dan melipatgandakan amalan,” Ungkap Osmar. Sebagai Hafiz Al-Quran, ayat pada surat Al-Mujadilah ayat 11 menjadi pegangan, ‘Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu,’ menjadi motivasi utama Osmar dalam menghadapi tantangan sehari-hari sebagai mahasiswa.
Pesan Osmar untuk teman-teman mahasiswa yang berusaha menjalani puasa sambil tetap menjalankan tugas akademis, “Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih baik di bulan suci Ramadhan ini. Mari bersama-sama memperbanyak amal sholeh, menjaga semangat belajar, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Bulan Ramadhan menjadi peluang untuk perubahan positif, bukan hanya sementara, tetapi hingga bulan-bulan berikutnya. Selamat menempuh ibadah puasa dan perjalanan akademis dengan penuh semangat!” (PI)