Cerita Alumni, Charity Healtha: Bagaimana Meraih IPK Tinggi Semasa Kuliah

Kuliah merupakan hal yang susah-susah gampang untuk dijalani. Namun bagi Charity Healtha, salah satu alumni Akuntansi UII yang saat ini bekerja di Accenture, tidak menjadi hal yang menghalanginya. Prodi akuntansi bukanlah pilihan pertamanya mengingat saat menempuh sekolah menengah atas (SMA) ia mempelajari ilmu pengetahuan alam. 

“Akuntansi bukan prodi impian sebenarnya, prodi impian ada di saintek tapi mungkin belum jalannya untuk masuk di sana”, tutur Charity.

Charity juga bercerita pada awalnya ia menganggap memasuki prodi akuntansi merupakan sebuah kegagalan karena tidak bisa meraih prodi yang diimpikan, tetapi hal yang Charity anggap sebagai kegagalan ini memberikan kesadaran diri. Ia menjadi paham akan kekuatan dan kelemahan dirinya. Sebagai orang dengan tipe yang tidak mudah menerima kegagalan, ia mulai mengidentifikasi hal-hal yang membuatnya gagal hingga pada akhirnya hal tersebut dapat teratasi. 

“Semua takdir berkata lain hingga menjadikan hampir seluruh apa yang aku inginkan selama kuliah alhamdulillah tercapai dan banyak kejadian yang tidak terduga selama kuliah, sebuah achievement yang ga pernah terpikirkan sebelumnya, alhamdulillah atas dukungan dari seluruh orang-orang terdekat semuanya lancar sampai akhir,” ujar Charity.

Saat wisuda periode kelima bulan mei 2022, Charity menjadi salah satu peraih IPK tertinggi. Ia mengungkapkan kegembiraannya saat dipanggil paling terakhir untuk maju ke podium. “Dan ada insiden pas namaku dipanggil, pak rektor nih “sip” in aku, jadinya tambah gugup,” ungkapnya.

Semasa berkuliah Charity selalu menchallenge dirinya di setiap semester. “Jadi aku pengen bisa naikin IP semester untuk semester-semester yang akan datang, Misal semester ini dapat IP 3.5, semester depan harus >3.5 biar ada kenang-kenangan tersendiri di setiap semesternya dan reward atas kerja kerasku di semester itu,” tutur Charity.

Charity dalam wawancaranya membagikan kiat-kiat yang dilakoninya. Pertama, Niat bersungguh-sungguh setiap masuk kelas. Tidak ada mata kuliah yang sudah kalau mahasiswa mau berusaha. Usaha adalah kunci. Kedua, memahami dasar setiap mata kuliah. Ketiga, mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. “ Kalau aku biasanya koreksi sampe berkali-kali karena aku sendiri kalau dikoreksi cuma 1x kurang yakin,” tutur Charity. Keempat, melihat aspek penilaian di setiap mata kuliah untuk melihat apa saja yang dapat dijadikan nilai tambah dan alternatif ketika nilai ujian buruk. Terakhir, tetap fokus dan jangan terlalu forsir diri sendiri.

“Selama aku kuliah aku juga tulis wish di notes gitu, pencapaian apa yang pengen aku wujudin. Tulis di buku kecil, nanti sembari kita usaha perlahan apa yang kita tulis di notes itu lama-lama akan tercentang dengan sendirinya,” ujar Charity.

Selain melakoni  beberapa strategi tersebut, Charity yang selama berkuliah juga aktif berorganisasi, selalu berpikir nothing worth having comes easy. Tidak ada sesuatu yang berharga datang begitu mudah. Tidak mudah menyerah jika hal yang diimpikan belum tercapai.