Program Internasional Akuntansi UII: Gerbang Menuju Banyak Kesempatan
Program Studi (Prodi) Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menggelar webinar dengan tajuk International Program of Accounting: Preparing Digital Business Leader pada hari Sabtu (14/08), bekerja sama dengan The University of Queensland Australia dan Saxion University of Applied Sciences. Selain program reguler, Prodi Akuntansi UII juga menawarkan program internasional dengan beberapa kesempatan-kesempatan yang menarik diikuti.
Ayu Chairina Laksmi S.E., M.App Com., M.Res., Ph.D., Ak., CA selaku Sekretaris Internasional Program, pada awal webinar memaparkan terkait bagaimana sistem perkuliahan program Internasional. Tak lupa juga memaparkan terkait materi bermuatan teknologi yang dapat ditempuh mahasiswa selama berkuliah. Program internasional menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk menempuh dual degree dan mengikuti program international mobility di mitra UII di luar negeri, serta dapat menempuh program sertifikasi internasional.
menurut data, pada tahun ajaran 2020/2021, international students UII yang tercatat ada lebih dari 1100 dari berbagai negara dan 144 di antaranya menempuh full degree di berbagai prodi dan sisanya menempuh short program. Nihlah Ilhami, Kepala Divisi Mobilitas Internasional, Direktorat Kemitraan Kantor Urusan Internasional UII. Nihlah menjelaskan terkait syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti program mobilisasi internasional. “apabila mengikuti, khususnya double degree harus melapor ke kami (kantor urusan internasional) karena mahasiswa yang mengikuti program gelar ganda itu statusnya harus aktif, tidak boleh cuti,” ujar Nihlah. Ia juga menambahkan kantor urusan internasional yang akan melaporkan status mahasiswa ke pihak universitas.
Mitra UII, Saxion University, juga turut hadir dalam webinar ini melalui perwakilannya, Ir. Tina Purwono. Kemitraan dengan Saxion sudah dimulai sejak tahun 2013. Saxion University Of Applied Sciences merupakan universitas negeri yang berbasis di Belanda dan mempunyai 26.500 mahasiswa. Saxion University tersebar dalam tiga lokasi yakni, Enschede, Deventer, dan Apeldoorn. Program yang ditawarkan dengan kemitraan UII yakni double degree dan student exchanges.
“Sampai saat ini sejak tahun 2013 ada sekitar 42 mahasiswa terutama double degree. Saxion University of Applied Sciences menunjukkan bahwa kami mencetak lulusan yang siap bekerja, jadi professional career. Bukan mencetak lulusan yang akan menjadi dosen atau peneliti,” ujar Tina.
Tina juga menerangkan bahwa di Belanda terdapat dua tipe universitas yakni yang mencetak lulusan siap bekerja dan research oriented.
“Kami bekerja sama secara erat dengan company maupun industri sehingga para professional datang ke kampus untuk memberikan kuliah tamu, case, ataupun project pada mahasiswa,” ungkap Tina. Hal tersebut merupakan strong point yang ditawarkan oleh universitas yang berbasis applied science. Untuk program akuntansi double degree ditempuh 2-3 semester terakhir di Saxion sedangkan semester 1-6 ditempuh di UII.
Selain Saxion University, perwakilan University of Queensland (UQ) juga turut hadir dalam webinar ini. Fitria Arsianti Country Manager – Indonesia & The Philippines; Future Students – The University of Queensland menuturkan terdapat 53,600 mahasiswa yang berkuliah di UQ dan 18.000 di antaranya merupakan mahasiswa internasional dari 135 negara. Terkait dengan ranking, beberapa prodi yang ditawarkan masuk dalam top dunia. “Accounting and Finance itu masuk ke masuk 50 besar dunia,” tutur Fitria.
Apabila mahasiswa mengambil double degree di UQ, dua tahun awal perkuliahan ditempuh di UII dan 1,5 tahun di Queensland. Gelar yang didapatkan yakni gelar S.Ak dari UII dan Bachelor of Commerce dari UQ. Total mata kuliah yang diikuti yakni 12 course dengan 4 di tiap semesternya.
UQ terutama Faculty of Business, Economics, and Law (BEL) mempunyai tim untuk mendukung employability mahasiswanya.
“Saya selalu menganjurkan untuk teman-teman disana tidak hanya belajar namun juga take this opportunity. Jadi juga ada explore career options,” tutur Fitria.
Fitria juga menambahkan saat datang kesana bisa menyampaikan aspirasi ataupun keinginan seperti apa misal memperluas network atau internship. Tim ini akan membantu menentukan tujuan selama berkuliah dan memperoleh manfaatnya. (Retno/RH)