IPK 3,95 Bukan Hal yang Sulit: Sepenggal Cerita dari Dhiva, Dhea, dan Ahmad

Mahasiswa Program Studi Sarjana Akuntansi angkatan 2020 yang telah berhasil meraih IPK unggul yaitu 3.95, menunjukkan kemampuan intelektual luar biasa serta dedikasi dan ketekunan yang menginspirasi. Prestasi akademik mereka tidak hanya mencerminkan kerja keras dan komitmen yang luar biasa, tetapi juga membuka berbagai peluang karir yang menjanjikan di masa depan. Ahmad Naufal Ikromi, Dhea Khansa Nabila, dan Dhiva Vinanda adalah contoh nyata dari mahasiswa yang mampu mencapai prestasi gemilang ini, memberikan motivasi bagi rekan-rekan mereka untuk terus berusaha meraih kesuksesan.

 

Setiap mahasiswa memiliki motivasi unik untuk mencapai IPK tinggi dalam studi akuntansi. Dhiva, misalnya, mengatakan bahwa, “Sebagai mahasiswa lintas jurusan, motivasiku bukan untuk mencapai IPK tertinggi, melainkan untuk memahami akuntansi dengan lebih baik.”

Sementara itu, Dhea dan Ahmad berbagi motivasi serupa, mereka ingin memenuhi kepuasan pribadi dengan meraih nilai baik dan memberikan hasil studi yang membanggakan bagi keluarga yang telah banyak berjuang untuk mereka.

 

Ketiga mahasiswa ini memiliki strategi unik dalam mengatur waktu dan mengelola stres demi mencapai prestasi akademis yang tinggi. Dhiva mengatur waktunya dengan menetapkan skala prioritas dan membuat jadwal rinci, memastikan tidak ada tugas yang menumpuk dan selalu ada waktu untuk refreshing. Dhea membagi tugas berdasarkan prioritas dan mencari suasana baru saat merasa penat, serta mengelola stres dengan bermain bersama teman atau menikmati me time seperti membaca komik dan menonton film. Ahmad menganut filosofi ‘Work hard, play hard’ fokus penuh di kelas untuk meminimalkan belajar ulang, dan mengisi waktu luang dengan aktivitas menyenangkan seperti bermain game, touring, serta menjelajahi tempat wisata dan kuliner bersama teman-temannya.

 

Selain fokus pada akademis, mahasiswa juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan magang untuk memperkaya pengalaman mereka. Dhiva terlibat dalam beberapa kepanitiaan dan organisasi. Dhea mengikuti perlombaan dan magang, seperti di Badan Audit Kemahasiswaan (BAK) UII dan PT HTC Consulting, serta berpartisipasi dalam berbagai kompetisi seperti PKM-K, ERPSIM, dan APAChamp. Ahmad juga aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk kompetisi MonsoonSIM dan ERPsim, menjadi asisten dosen untuk beberapa mata kuliah, dan membantu proyek dosen di RSUD Sleman.

 

Berbagai pengalaman dan tantangan selama masa kuliah sudah mereka lalui. Dhiva menikmati bertemu teman-teman baru dan mempelajari hal-hal baru, meskipun terkadang menghadapi kesulitan memahami mata kuliah tertentu, yang diatasi dengan diskusi bersama teman-teman. Dhea menemukan bahwa setiap semester membawa tantangan baru, tetapi ini memberinya kesempatan untuk berkembang.

“Saya mengambil inisiatif untuk belajar secara mandiri, lebih aktif bertanya kepada dosen, dan berdiskusi dengan teman-teman,” ujarnya.

Ahmad menghadapi tantangan besar karena harus mempelajari akuntansi dari nol dengan latar belakang sains dan IT, ditambah dengan pembelajaran daring selama pandemi. “Proses belajarku cukup menantang karena tidak bisa bertemu dengan teman-teman dan dosen secara langsung,” katanya.

 

Ketika ditanya tentang rencana karir setelah lulus, ketiga mahasiswa menunjukkan komitmen dan visi yang kuat terhadap penggunaan gelar sarjana akuntansi mereka. Dhiva menyatakan keinginannya untuk bekerja sebagai akuntan publik, sementara Dhea bermaksud untuk mengaplikasikan gelar sarjana akuntansinya dalam posisi di departemen akuntansi atau keuangan perusahaan, dengan fokus pada aspek praktis akuntansi melalui pengalaman magang. Ahmad, di sisi lain, memiliki rencana untuk berkarier di bidang akuntansi atau keuangan modern yang terintegrasi dengan teknologi, khususnya di perusahaan konsultan SAP.

Dia menyebutkan, “Rencana utamaku yaitu mencoba untuk apply ke salah satu top-tier perusahaan konsultan SAP, dan merasa didukung oleh Prodi Akuntansi UII yang memiliki koneksi dengan perusahaan-perusahaan tersebut.”

 

Para mahasiswa memberikan sejumlah nasihat berharga bagi mereka yang ingin mencapai prestasi akademis tinggi dalam studi akuntansi. Dhiva menekankan pentingnya memahami dasar-dasar akuntansi, menjaga fokus, dan mengimbanginya dengan ibadah, serta rajin membuat catatan dan berlatih secara intensif. Dhea menggarisbawahi pentingnya hadir di kelas, membuat catatan, menjalin hubungan sosial yang baik, dan mencoba berbagai pengalaman seperti magang, kursus sertifikasi, dan perlombaan untuk memperluas wawasan dan tujuan karir. Ahmad menyarankan untuk menetapkan target yang terukur, menciptakan lingkungan pertemanan yang mendukung, berani bertanya dan berdiskusi, serta memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh pengalaman tambahan di luar ruang kelas. “Setiap masalah pasti ada solusinya, setiap pertanyaan pasti ada jawabannya,” ujarnya, menegaskan pentingnya kerjasama antara dosen dan mahasiswa dalam mencari pengetahuan. Nasihat-nasihat ini mencerminkan tekad dan pengalaman yang berharga dalam perjalanan akademis mereka. (PI)