Profesi akuntan perlu beradaptasi dengan kemajuan zaman
Berkembangnya teknologi yang pesat seperti sekarang ini sudah bukan lagi menjadi suatu hal yang baru bagi kita. Apalagi di era revolusi industri yang menuju phase 5.0, teknologi sudah sangat melekat dengan kehidupan kita, khususnya para akuntan. Bahkan, dalam buku “The End of Accounting and the Path Forward for Investors and Managers (2019),” karya Feng Gu dan Baruch Lev, menyatakan bahwa akuntan merupakan sebuah profesi yang sangat berpotensi terancam digantikan oleh komputer atau mesin.
Rian Heryudhanto, Senior Manager SAP Finance & Central Finance IBM Singapura menolak keras dugaan-dugaan tersebut, ia menyatakan bahwa akuntansi tetap menjadi dasar ilmu yang akan tetap penting dalam kemajuan zaman. Akuntansi tetap menjadi inti pokok terpenting dalam sebuah bisnis.
Bahkan di era teknologi ini, akuntansi tetap menjadi dasar ilmu yang akan tetap memiliki demand-nya tersendiri, ujar Rian dalam acara ngobrol daring ERP Prodi Akuntansi UII, sabtu (18/9).
Rian memaparkan, lebih baik belajar accounting, dan di top-up dengan pengetahuan teknologi, dibanding dengan orang yang sudah paham teknologi terus belajar accounting, ini menurut Rian path-nya sangat sulit. Yang kedua itu sangat sulit.
Lebih lanjut Rian menjelaskan, konsepnya sama seperti orang tua kita, bahkan nenek kita yang belajar Whatsapp maupun Instagram. Penyerapan belajar teknologi itu sangat mudah, dibanding belajar accounting yang sangat rigid.
Salah satu alternatif agar peran akuntan terus menjadi penting yaitu dengan mengkolaborasikan teknologi dengan konsep atau ilmu akuntansi itu sendiri. Enterprise Resource Planning (ERP) hadir sebagai adaptasi teknologi untuk ilmu akuntansi. ERP ini merupakan sebuah framework teknologi yang mengatur integrasi unit bisnis satu dengan yang lain, mulai dari Supply Chain Management hingga Big Data Analysis.
Salah satu platform ERP terbesar di dunia yaitu SAP, yang generasi sekarang ini disebut dengan SAP S/4 HANA. Yang mana sumber daya akuntan sebagai consultant dalam SAP S/4 HANA ini masih sangat dibutuhkan hingga kurang lebih empat tahun kedepan.
Akuntansi FBE UII merupakan Prodi Akuntansi pertama di Indonesia yang telah menambahkan mata kuliah ERP dengan platform SAP ke dalam kurikulum Akuntansi sejak tahun 2007. Karena privilege inilah diharapkan teman-teman akuntan masa kini FBE UII mampu menjadikan dirinya sebagai akuntan yang mampu beradaptasi dan fleksibel dengan segala perubahan yang ada. Sehingga pengetahuan ERP yang diberikan kepada mahasiswa dapat dijadikan salah satu “senjata pamungkas” akuntan lulusan FBE UII yang kebal akan perubahan zaman.
“Saya sangat bangga sekaligus merasa bersyukur bahwa Prodi Akuntansi UII memasukkan ERP SAP ini dalam kurikulumnya di tahun 2007. Kalau tidak, mungkin saya dan Bagus tidak ada diposisi yang sekarang ini. Kemudian, insight-nya UII itu bagus dalam membuka mindset mahasiswa kalau ini ada ERP teknologi terbaru bernama SAP yang akan bertahan sampai 5 bahkan 20 tahun kedepan. Peluang untuk menjadi konsultan ERP ini masih sangat banyak, dan tersebar di seluruh dunia” ungkap Rian.