Strategi Melangkah Di Semester Baru Ala Para Awardee Beasiswa Akuntansi UII: Miftah dan Aufa

Bunyi knalpot motor mulai ramai memenuhi parkiran setiap waktu pergantian kelas di kampus antara, pertanda semester baru dimulai. Para mahasiswa menyambut awal perkuliahan dengan semangat baru, kertas binder baru, dan tidak sedikit yang memakai outfit baru. Pakaian paling trendy atau sepatu paling hits saat ini-pun mendominasi isi kelas. Beberapa membawa oleh-oleh dari kampung halaman untuk teman terdekatnya yang ditemui di Pantai FBE selepas kelas kedua. 

Di antara ratusan mahasiswa, kami bertemu dengan Miftahul Hidayah dan Aufa Isnanta Nurrafif Darwanto, mahasiswa angkatan 2022 yang siap menyambut awal perkuliahan semester genap. Mifta berhasil lulus lewat jalur Pola Seleksi Beasiswa (PSB) Dhuafa. Apresiasi ini kepada siswa yang memiliki prestasi selama sekolah namun kurang beruntung dari segi ekonomi. Sedangkan, Aufa memiliki keterampilannya dalam bidang olahraga sehingga berhasil meraih Beasiswa Atlet & Seni. Adanya Mifta dan Aufa menjadi inspirasi bagi seluruh calon mahasiswa untuk terus berusaha menggapai mimpi lewat jalur yang bahkan tidak mereka duga. 

Memulai perkuliahan di semester baru menumbuhkan semangat bagi Mifta, “Senangnya bisa bergabung kembali di jurusan Akuntansi, bersama dosen-dosen yang baik dan ramah, serta teman-teman yang selalu mendukung. Semua ini menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran yang berharga.” Berbeda dengan Aufa, Ia merasa sedikit tegang karena akan ada tantangan baru di perkuliahan, “Dinamika perkuliahan yang baru menjadi tantangan menarik, baik dari segi pelajaran yang semakin kompleks maupun atmosfer yang dinamis.”  

Harapan dan tujuan memulai semester baru ini, Aufa ingin mendapatkan ilmu yang relevan serta teman-teman yang belum pernah bertemu di kelas sebelumnya karena dapat membangun relasi berharga dan memperluas jaringan dalam lingkup akademis. Aufa menyadari akan ada kompleksitas materi pelajaran, mengatakan “Semakin kompleks pelajarannya, dedikasi dalam belajar menjadi kunci.” Ia mencoba mengatasi kompleksitas ini dengan membagi waktu antara kegiatan di luar akademik dan mencari relasi teman kelompok. Menurutnya, “Membentuk kelompok belajar atau sharing merupakan solusi efektif karena kita bersama-sama melakukan problem solving dan saling mendukung.”

Sedangkan Mifta, ingin memperluas wawasan dan membuka peluang untuk mengasah kemampuan soft skill agar meraih pengembangan diri yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya manajemen waktu dengan bijak. Sebagaimana diungkapkannya, “Mengatur waktu dengan baik dan memprioritaskan kegiatan yang penting membantu saya lebih fokus untuk belajar.” Selain itu, ia aktif membaca untuk memperluas pengetahuan, dengan rendah hati, ia tak ragu bertanya kepada siapapun, termasuk dosen untuk memahami konsep-konsep yang sulit dan mendalam.

Ditengah hiruk pikuk kuliah yang penuh tantangan, Mifta dan Aufa tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga menggenggam peluang untuk bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi. “Saat ini, saya aktif di LDF (Lembaga Dakwah Fakultas) dan keinginan saya adalah membawa kontribusi lebih luas melalui keterlibatan di Marcomm untuk memperluas wawasan dan keterampilan komunikasi saya,” Ujar Mifta. Sedangkan Aufa menjalani kegiatan eksternal dengan penuh dedikasi, khususnya di UKM bulutangkis UII. Dalam pandangannya, “Mengoptimalkan peran di UKM bulutangkis adalah kewajiban saya sebagai penerima beasiswa, sementara harapan saya kedepan adalah aktif di luar bidang saya, terlibat dalam kegiatan HMJ, stock club, BEM, serta kajian dan kegiatan kampus untuk memperluas relasi dan pembelajaran baru.” (PI)