Student Exchange Jalur Organisasi? Why Not?
Channel Youtube Accounting UII kembali menghadirkan podcast baru dengan tajuk SPASI #1-Seri Podcast Akuntansi IP. Dalam podcast tersebut, Zahra Chairani Bachtiar sebagai narasumber merupakan alumni International Program (IP) Akuntansi Universitas Islam Indonesia Angkatan 2016. Dalam kesempatan tersebut, Zahra membahas terkait pengalamannya selama kuliah dan juga bagaimana ia mengikuti program student exchange melalui jalur organisasi.
Ketika memilih untuk berkuliah di IP Akuntansi, Zahra mengaku terpengaruh oleh kakaknya yang juga alumni IP Akuntansi Angkatan 2012. Dalam hal ini, ia juga mempertimbangkan apakah ia mampu melewati dunia perkuliahan. Tentu pada awalnya banyak sekali penyesuaian yang harus dilakukan, terutama di semester pertama. Zahra yang mengaku tidak terlalu menguasai Bahasa Inggris pun harus memberikan usaha yang lebih untuk mempelajari bahasa tersebut. Ditambah, background pendidikan Zahra pada saat SMA merupakan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang jarang berhubungan langsung dengan pelajaran exact. “Tergantung sebenarnya, saya exact tidak sebagus itu. Cuma karena kalau sudah niat dijalanin aja bisa kok itu kan sesuatu yang bisa dipelajari,” ujar Zahra.
Sistem belajar-mengajar pada International Program (IP) memiliki sedikit perbedaan dengan Program Regular. Mengingat mahasiswa pada program tersebut terbilang sedikit, menjadikan interaksi antara dosen dan mahasiswa lebih dekat. Begitupun ketika menyampaikan materi, konsep belajar yang diterapkan lebih seperti diskusi baik di kelas maupun di luar kelas. Terutama ketika memasuki masa-masa ujian biasanya anak-anak IP mengadakan kegiatan belajar bersama untuk mempersiapkan ujian tersebut. Belajar bersama yang dilakukan pun tidak terbatas dengan teman satu sekelas, bisa juga dengan teman berbeda prodi untuk membahas mata kuliah yang dipelajari di jurusan tersebut.
Selama kuliah Zahra mengikuti beberapa organisasi antara lain International Program Forum (IPF) dan International Program Dance Club (IPDC). Ia mengakui dengan aktif berkegiatan tersebut menyumbang banyak pada pengembangan diri Zahra. “Aku bisa berkembang di IP tentu lewat organisasi yang aku ikuti seperti IPF dan IPDC. Di sana aku bisa menambah relasi, belajar tentang tanggungjawab, toleransi, dan bagaimana menjalankan amanah yang kita emban,” ucap Zahra.
IP Akuntansi UII memiliki beberapa pilihan program lanjutan, yaitu Kelas Double Degree, Kelas Students Exchange, dan Kelas Sertifikasi ACCA. Pada SPASI #1 ini Zahra menyampaikan bahwa ia memilih program Students Exchange lewat jalur organisasi, yaitu dengan cara bergabung bersama IPDC. Ketika tergabung di IPDC, Zahra telah mengikuti banyak perlombaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Perlombaan yang ia ikuti di luar negeri yaitu pada tahun 2017, ia dan tim terbang ke Vienna dan Praha untuk mengikuti dua kompetisi sekaligus. Dan juga pada tahun 2019, Zahra dan anggota IPDC lain berkesempatan untuk pergi ke Spanyol. Di sana, mereka menampilkan salah satu tarian khas indonesia yang berasal dari Nangroe Aceh Darussalam. Tentu saja hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Zahra, memperkenalkan budaya Indonesia kepada 3 Negara.
“Aku sendiri nggak mengikuti exchange (melalui jalur kelas), aku lebih memilih untuk mengikutinya lewat jalur organisasi, yaitu dengan bergabung bersama IPDC dan juga tampil di luar negeri. Bisa dikatakan sebagai pertukaran budaya juga kan,” ujar Zahra.
Di akhir, Zahra memberikan semangat kepada calon mahasiswa yang memilih International Program untuk tidak takut. “Buat teman-teman yang mau memilih International Program nggak perlu takut, karena sebenarnya kuliah menggunakan bahasa inggris nggak semenakutkan itu,” tutup Zahra.
Kisah yang dibagikan Zahra ini tentunya memberikan gambaran baru yang menarik terkait International Program (IP) Akuntansi UII. Kamu tertarik untuk jadi The Next Zahra? Yuk, gabung ke International Program (IP) Akuntansi UII melalui pmb.uii.ac.id. (utami/berlian)