Akuntansi UII Gelar “UII Business & Accounting Competition” Tingkat Nasional

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) menghelat kegiatan UII Business and Accounting Competition 2019. Sebuah ajang kompetisi akuntansi tingkat nasional bagi siswa SMA/SMK dan sederajat di seluruh Indonesia. Kegiatan dengan tema Prepare Young Enterpreneur for Digital Revolution ini berlangsung selama tiga hari yakni pada 19-21 November 2019, di Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja Fakultas Ekonomi UII.

Acara perdana yang rencananya akan menjadi acara tahunan ini dilaksanakan dalam beberapa rangkaian lomba dan talkshow. Lomba terdiri dari empat macam yakni Business Plan Competition (BPC), Business Simulation Game (BSG), Business Vlog Contest (BVC) serta Mobile Photo Contest (MPC).

Melalui BPC diharapkan mampu mengasah jiwa kewirausahaan siswa. BSG diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai proses bisnis dan melatih pembuatan keputusan bisnis yang cepat dan tepat.

“Sementara BVC diharapkan dapat mengasah jiwa kreativitas siswa dalam membuat konten video serta MPC dapat menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan jiwa kreativitas dalam fotografi,” terang Muamar Nur Kholid, MAk. selaku Ketua Panitia.

Kegiatan lomba dengan total hadiah ratusan juta ini cukup menarik perhatian bagi para siswa. Hal ini tampak dari antusias para siswa yang mengikuti lomba, dari berbagai daerah di Indonesia. Dijelaskan Muammar Nur Kholid bahwa beberapa peserta yang hadir diantaranya dari Kalimantan, Bengkulu, Pemalang, Magelang, Mataram, dan beberapa daerah lainnya. “Ada 44 tim atau sekitar 130an peserta yang hadir. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia,” Jelasnya.

Dekan Fakultas Ekonomi UII Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai ajang komunikasi, serta menjelaskan kepada siswa dan guru terkait dengan perkembangan ilmu akuntansi terkini. “Kompetisi tentang akuntansi ini bertujuan untuk membangun komunikasi antara kampus dan sekolah, serta menjelaskan kepada mereka terkait dengan perkembangan ilmu akuntansi terkini yang perkembangannya sangak dinamis,” jelas Jaka Sriyana.

Tidak hanya itu, kegiatan UII-BAC 2019 ini juga dimaksud sebagai bentuk pengenalan terkait dengan Program Studi Akuntansi UII kepada masyarakat, serta memberikan pemahaman terkait dengan dunia akuntansi yang tidak lagi menggunakan teknologi klasik, tetapi dengan teknologi terbaru. Demikian disampaikan Ketua Jurusan Akuntansi UII Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D.

Acara ini adalah untuk mengenalkan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UII kepada masyarakat, serta keunggulan yang kami miliki dalam dunia akuntan, terutama sekolah-sekolah. Kami merasa prihatin, apabila beberapa sekolah sampai tidak tahu mengenai teknologi-teknologi terkini di bidang akuntansi, sehingga masih menggunakan teknologi klasik.

“Dengan kegiatan ini kami mencoba menjelaskan, mengenalkan kepada mereka terkait teknologi tersebut. Sehingga kegiatan ini mempunyai Impact yang banyak,” jelas Johan.

Salah satu data menyebutkan bahwa dunia akuntan tidak lagi dibutuhkan karena kemajuan teknologi. Karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk menghapus stigma negatif tersebut yang telah berkembang di masyarakat. Menurut Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA.  selaku Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana UII, bahwa kemajuan teknologi saat ini justru membuat profesi akuntan menjadi sangat dibutuhkan.

Bagi Mahmudi akuntansi akan tetap relevan, dengan evolusi yang dilakukan kearah analisis, serta penguatan dalam hal kewirausahaan akuntansi dan inovasi bidang akuntansi dan keuangan. “Kami sangat menolak pernyataan tersebut. Bagi kami, akuntansi akan tetap relevan dengan zaman, tetap relevan dengan revolusi industri 4.0. Tanpa seorang akuntan yang baik, bisnis, perusahaan apapun akan rapuh dan tidak akan mampu bersaing di masa depan. Sebaliknya, dengan akuntan yang baik bisnis tidak lagi memerlukan ruang besar, bahkan hanya dengan ruangan kecil pun dapat menjangkau hingga ke seluruh belahan dunia,” jelas Mahmudi.

Mahmudi dalam keterangannya juga menjelaskan bahwa akuntasi mempunyai prospek karir yang bagus di masa mendatang, hal tersebut dibuktikan dengan kontribusi beberapa alumni saat ini yang tersebar di berbagai bidang. Seperti gubernur BI, beberapa menteri, direktur PT. KAI, direktur TVRI, dan beberapa tokoh lainnya.

Lebih lanjut bagi Mahmudi, di era teknologi seperti saat ini, akuntan tidak lagi menggunakan teknologi klasik seperti mencatat debit atau kredit. Akan tetapi, akuntansi akan lebih dibutuhkan dalam hal analisis data dan model akuntansi.

“Teknologi klasik semisal mencatat debit-kredit itu tidak ada lagi. sekarang yang melakukan itu semua adalah teknologi. Yang dilakukan oleh seorang akuntan adalah melakukan analisis data, serta membuat keputusan cepat dan tepat,” jelas Mahmudi. Mahmudi juga berharap melalui kegiatan ini nilai-nilai yang ia maksudkan dapat diterima oleh siswa termasuk para guru, sehingga dapat dijalankan di sekolah masing-masing.

Penyelenggaraan UII Business and Accounting Competition 2019 akan diakhiri dengan talkshow bersamaan pada puncak acara yakni pada tanggal 21 November 2019. Talkshow menghadirkan Asep Bagja Priandana (Co-Founder Tanibox sekaligus alumni Program Studi Akuntansi UII), Anindita Rangkuti (Head of Sumatra and Central Java Region at GRAB), Fitra Roman Cahaya, Ph.D (Dosen Program Studi Akuntansi UII), dan Lukman Abdhi Putra Novianto (Pengusaha muda sekaligus mahasiswa Program Studi Akuntansi UII). Dalam kesempatan ini juga akan diumumkan juara lomba serta launching UII-BAC 2020. (D/RS)

Sumber: uii.ac.id

Program SAP Young Thinkers Prodi Akuntansi UII

Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII), melalui ERP Competence Center melaksanakan program Young Thinkers dengan mengunjungi SMP Muhammadiyah 1 Alternatif di Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu 2 November 2019. Program ini berlangsung dalam bentuk pelatihan Data Analytics ‘Olympics Dashboard’.

Direktur ERP Competens Center, Prodi Akuntansi UII, Dra. Isti Rahayu, M.Si., Ak. mengatakan pada era industry 4.0 data merupakan hal yang sangat penting untuk dimengerti dan dipelajari. Pada era sekarang ini teknologi digital hampir merambah semua kegiatan masyarakat. “Berdasarkan data dapat dijelaskan peristiwa yang sedang terjadi, mengapa suatu peristiwa terjadi, apa yang akan terjadi,” jelasnya.

Isti Rahayu menjelaskan, program Young Thinkers ini ditujukan bagi anak usia 6-18 tahun, untuk mengedukasi agar lebih siap menghadapi masa depan. Program ini terlaksana sebagai bentuk kepedulian Prodi Akuntansi UII kepada generasi milenial berkaitan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

“Program Young Thinkers pada Program Studi Akuntansi UII ditujukan untuk siswa SD berupa pelatihan Junior Coding. Sementara pada siswa SMP dalam bentuk Data Analytics Dashboard, dan program Business Games bagi siswa SMA/K,” paparnya.

Lebih lanjut disampaikan Isti Rahayu, pelatihan program Young Thinkers dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Akuntansi UII yang telah terlatih, dengan menggunakan materi yang disediakan oleh SAP Next Gen. Melalui program Young Thinkers untuk siswa SMP ini diharapkan di satu sisi akan mengedukasi para siswa terkait penggunakaan teknologi untuk analisis data.

“Di sisi lain juga akan mengasah kemampuan mahasiswa Prodi Akuntansi UII sehingga mampu menjadi lulusan yang kompetitif dan terampil, terutama dalam aspek data literacy, technological literacy dan human literacy,” imbuhnya.

Program Young Thinkers di SMP Mutual Magelang diawali dengan pengenalan data analitic dilanjutkan dengan Olympic Dashboard Games untuk mempraktekan pemanfaatan Data Analytics. Para siswa tampak antusias mengikuti program ini, yang disampaikan dengan cara interaktif menggunakan game.

Sumber: uii.ac.id

Tim Akuntansi UII Wakili Indonesia Pada Kompetisi Bisnis ERP di Hongkong

Torehan prestasi kembali diraih civitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII). Kali ini, tim dari Program Studi Akuntansi UII akan mewakili Indonesia pada ajang MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (ERMC) International Grand Final 2019, di Hong Kong, Agustus mendatang.

Pada tahapan sebelumnya, tim dari UII ini berhasil menempati urutan tiga besar pada penyelenggaraan ERMC Indonesian Finals 2019 di Universitas Budi Luhur Jakarta, Sabtu (6/7). Pagelaran ERMC Grand Final 2019 di Hong Kong sendiri, nantinya akan diikuti oleh tim dari berbagai negara. Indonesia akan mengirimkan tiga perwakilan dimana salah satunya merupakan tim dari UII.

Dalam beberapa periode terakhir, Program Studi Akuntansi UII telah berhasil mencetak juara dunia dalam kompetisi ERP. Seperti pada tahun 2017, mahasiswa akuntansi UII berhasil menjuarai World Champion ERP-SIM yang diikuti oleh berbagai universitas dari segala penjuru dunia, seperti Northwest University (Cina), Dalhousie University (Kanada), dan University of Melbourne (Australia).

Selain itu, beberapa kejuaraan juga berhasil diraih, seperti ERP-SIM Asia Pasific Japan (APJ) Cup pada tahun 2018 dan tahun 2019. Prestasi ini tentu menjadi salah satu modal utama mahasiswa dalam memperkaya keunggulan kompetitif yang dimilikinya. Direktur ERP Competence Center Prodi Akuntansi FE UII, Dra. Isti Rahayu, M.Si., Ak., CA., Cert.SAP menyampaikan bahwa mahasiswa akuntansi UII diberikan kurikulum yang mengarah pada digitalisasi, yaitu pada pembelajaran ERP.

“Mengucapkan syukur Alhamdulillah atas capaian tim pada kompetisi nasional ERMC 2019, dan kami akan mempersiapkan diri sebaik baiknya untuk menghadapi kompetisi internasional di Hong Kong pada bulan Agustus,” tuturnya.

Ketua Program Studi Akuntansi Program Sarjana UII, Dr. Mahmudi, SE., M.Si., Ak., CMA menambahkan, melalui kompetisi ERP Monsoon ini, Program Studi Akuntansi UII menyiapkan mahasiswa untuk memiliki pengalaman dan kesiapan dalam memenuhi kualifikasi profesional yang dibutuhkan dalam revolusi industri 4.0.

“Hal tersebut tidak terlepas dari upaya Prodi Akuntansi UII dalam mempersiapkan mahasiswa untuk mampu bersaing pada skala global melalui kurikulum yang didesain sesuai dengan perkembangan teknologi dan bisnis digital,” ungkapnya.

Pada ERMC International Grand Final 2019 di Hongkong, UII akan memperhatikan kesiapan dari tim yang diberi nama Hammam Ghanim, agar dapat meraih juara internasional sehingga dapat mengharumkan nama UII, dan tentunya Indonesia. Serta dapat mendorong keinginan generasi muda untuk mempelajari dan praktek dalam bidang bisnis di era digital. (AD/RH)

Mahasiswa Akuntansi UII Siap Mengelola Bisnis di Era Digital

Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) melalui ERP Competence Center, menggelar kompetisi internal simulasi bisnis ERP bagi mahasiswa. Kompetisi yang dilaksanakan pada 22-29 Juni 2019, di Hall Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja, FE UII ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa bagaimana mengelola perusahaan melalui games simulasi bisnis berbasis sistem Enterprise Resource Planning (ERP).

Pembelajaran ERP pada Prodi Akuntansi UII sendiri sudah dikenal sebagai salah satu mata kuliah unggulan di Indonesia, baik dikalangan perguruan tinggi maupun industri. ERP merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan digunakan oleh perusahaan manufaktur kelas dunia untuk meningkatkan kinerjanya.

Dalam perjalanannya, mahasiswa Akuntansi UII sudah berkali-kali memenangkan kompetisi ERP tingkat dunia. Seperti pada tahun 2017 menjadi Juara 1 World Champion ERP-SIM yang diikuti oleh berbagai universitas di dunia, seperti University of Melbourne (Australia), Dalhousie University (Kanada), University of Arkansas (Amerika Serikat), dan Northwest University (China). Selain itu, Akuntansi UII juga kembali mendominasi di ajang ERPsim SAP Asia Pacific Japan (APJ) Cup 2018 dengan memborong juara 1 dan 2 the ERPsim SAP APJ Cup 2018.

Direktur ERP Competence Center Prodi Akuntansi FE UII, Dra. Isti Rahayu, M.Si., Ak., CA., Cert.SAP menyampaikan pada kompetisi ini mahasiswa mengelola perusahaan virtual secara tim, dimana tiap-tiap tim terdiri dari 5 mahasiswa. Dengan mengikuti kompetisi simulasi ERP ini, setiap mahasiswa akan belajar berkomunikasi, bekerjasama antar anggota tim, memahami integrasi ERP di perusahaan, dan meningkatkan kemampuan analisis data akuntansi. Sehingga mampu membuat keputusan secara cepat dan tepat dalam mengelola perusahaan.

Disampaikan Isti Rahayu, adapun pemenang pada kompetisi internal tahun ini terdiri dari 2 tim. Juara pertama dimenangkan oleh tim Hammam Ghanim yang terdiri dari 5 mahasiswa yaitu Akmal Abdi, Muhammad Fadhly Rizky Octavio, M. Nur Hidayatsyah, Farida Nailil Muna, dan Akhlis Faris Mushaffa. Sedangkan juara kedua dimenangkan oleh tim Mober yang beranggotakan Nur Amila Andini Hidayanti, Alifiya Miftahul Jannah, Kharis Maulana, Sitti Juliarti Lalisu, dan Anisha Oktania Prawisesa.

Isti Rahayu mengharap dari kompetisi internal ini akan meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang cara menjalankan bisnis pada era digital. “Dengan proses persiapan yang telah dilakukan secara matang beberapa bulan ini, kami optimis 2 tim hasil kompetisi internal yang akan mewakili UII pada kompetisi regional Indonesia dan Internasional mendatang, insya Allah akan memberikan hasil terbaik bagi UII dan Indonesia,” tuturnya. (RH/RS)

Peran Perbankan Pada Bisnis E-Commerce

Guna meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkan e-commerce di kalangan mahasiswa, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menggelar kuliah umum dengan tema Peran Perbankan dalam Pengembangan E-commerce di Era Revolusi Bisnis Digital 4.0. Acara ini diselenggarakan di Gedung Ace Partadiredja, Fakultas Ekonomi UII, Kamis (9/5).

Pada kuliah umum kali ini, Prodi Akuntansi UII mengundang Area Transaction & Funding Manager Bank Mandiri Yogyakarta, Debian Panjadinata. Jalanya acara dipandu oleh Dosen Akuntansi UII, Rizki Hamdani, SE, M.Ak., Ak., CA. Ketua Program Studi Akuntansi UII, Dr. Mahmudi, SE., M.Si., Ak., CMA., CA. menyampaikan bahwa kuliah umum yang digelar merupakan kerjasama antara Program Studi Akuntansi UII dan Bank Mandiri dengan tujuan untuk membuka wawasan mahasiswa tentang perkembangan teknologi dalam era bisnis digital.

Mahmudi berharap melalui kegiatan kuliah umum ini, mendekatkan teori pelajaran yang didapat mahasiswa di bangku kuliah dengan praktik riil di dunia bisnis. “Ke depan, Program Studi Akuntansi UII akan secara lebih rutin menghadirkan praktisi untuk mendukung pembelajaran akuntansi. Sehingga ilmu yang diajarkan selalu up to date dan relevan dengan dunia bisnis,” paparnya.

Debian Panjadinata mengawali kuliah umum dengan menjelaskan tentang fungsi perbankan sebagai penopang perekonomian di Indonesia. Pembahasan dilanjutkan dengan materi tentang sejarah panjang revolusi industri dari 1.0 sampai dengan 4.0 sekarang ini.

“Era digital saat ini membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan praktis, dengan adanya e-commerce kita tidak perlu harus datang ke toko untuk membeli. Sekarang, kita sambal tiduran pun sudah bisa membeli barang dan waktunya pun 24 jam. Kapan saja kita dapat bertransaksi dengan e-commerce,“ tuturnya.

Disampaikan Debian Panjadinata, transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2015 sebesar Rp. 200 triliun dan diprediksi akan naik menjadi Rp. 1.850 triliun pada tahun 2020. Menguktip data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, Ia mengungkapkan bahwa dari sisi UMKM di Indonesia diprediksi sebanyak 60 juta UMKM akan Go Digital pada tahun 2020.

Di akhir pemaparannya, Debian Panjadinata berpesan kepada mahasiswa untuk bisa mengantisipasi perubahan digital yang terjadi, sehingga tidak hanya menjadi konsumen digital namun harus bisa memanfaatkan dan menjadi bagian penting dalam perkembangan bisnis digital,” paparnya. (RH/RS)

Prodi Akuntansi UII dan BAZNAS DIY Adakan Workshop Keuangan Pengelola Zakat

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta (BAZNAS DIY) mengadakan workshop keuangan bagi para pengelola zakat. Workshop

diselenggarakan di Hotel Grand Dafam Rohan pada hari Selasa, 30 April 2019. Workshop tersebut diikuti oleh para pengurus BAZNAS se-DIY, Baznas Kabupaten-Kota di Jawa Tengah, Kabupaten Siak (Riau), Kabupaten Ngawi, Kota Tangerang, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan lain-lain.

Selaku pembicara pada workshop ini adalah para dosen dari Prodi Akuntansi FE UII yaitu Dr. Mahmudi, SE., M.Si., Ak., CMA., CA yang memaparkan tentang penyusunan SOP pelaksanaan akuntansi zakat, infak dan sedekah (ZIS), Drs. Arief Bachtiar, MSA., Ak., CA., SAS tentang akuntansi pengelolaan ZIS, Rifqi Muhammad, SE., SH., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM tentang audit keuangan ZIS, dan Ahada Nurfauziya, SE., M.Ak., Ak., CA tentang audit kinerja ZIS.

Workshop yang dimoderatori oleh dosen Prodi Akuntansi UII, Rizki Hamdani, SE., M.Ak., Ak., CA bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan akuntansi dan manajemen keuangan BAZNAS sesuai visi agar terwujudnya BAZNAS yang profesional, efektif dan efisien serta terpercaya. Workshop ini juga merupakan tindak lanjut dari MoU kerjasama antara Prodi Akuntansi UII dan BAZNAS DIY pada tahun 2017 lalu.

Acara workshop keuangan pengelola zakat ini dibuka oleh Ketua BAZNAS DIY, Dr. Bambang Sutiyoso, SH., M.Hum dalam sambutannya menyampaikan bahwa “BAZNAS DIY telah menjalin kerjasama yang sangat baik sebelumnya dengan Program Studi Akuntansi UII dan ini merupakan tindak lanjut MoU yang telah dilakukan sebelumnya agar MoU tidak hanya sekadar tandatangan saja dan tidak ada tindak lanjutnya, namun hari ini BAZNAS DIY menindaklanjuti”. Selanjutnya, Bambang Sutiyoso bercita-cita kedepannya kantor-kantor BAZNAS itu seperti kantor Pajak yang orang rela antri berjam-jam untuk membayar.

Dr. Mahmudi, SE., M.Si., Ak., CMA., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi FE UII dalam sambutannya memaparkan bahwa “pelaksanaan workshop pengelolaan keuangan BAZNAS kerjasama BAZNAS DIY dengan Prodi Akuntansi FE UII merupakan wujud dari pelaksanaan pengabdian masyarakat dan dakwah Islamiyah. Mahmudi juga mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS DIY karena Prodi Akuntansi UII telah dipercaya untuk memberi pelatihan kepada para pengurus BAZNAS, semoga dapat memberikan manfaat yang lebih bagi masyarakat sesuai dengan visi UII yaitu rahmatan lil‘alamin” paparnya.

Wakil ketua bidang perencanaan, keuangan, dan pelaporan BAZNAS DIY, Nursya’bani Purnama, SE., M.Si dalam sambutannya selaku ketua panitia menyampaikan bahwa “BAZNAS DIY mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Program Studi Akuntansi UII karena dengan sukarela bersedia memberikan workshop secara gratis alias tidak mau dibayar” tuturnya. (RH)

Akuntansi UII Pionir Pengembangan Kompetensi Audit Forensik di Indonesia

Jurusan Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) mengukir sejarah baru dalam pengembangan kompetensi Audit Forensik di Indonesia. Di akhir bulan Februari 2019, melalui Pusat Studi Akuntansi Forensik UII, diselenggarakan ujian sertifikasi Certified Forensic Auditor (CFrA) Klaster 1 bagi mahasiswa S1 Prodi Akuntansi UII. Sertifikasi ini merupakan tahap pertama dalam proses mendapatkan kualifikasi penuh sebagai Certified Forensic Auditor (CFrA) di Indonesia.

Direktur Pusat Studi Akuntansi Forensik UII, Hendi Yogi Prabowo, S.E., MForAccy., Ph.D. menuturkan, sertifikasi CFrA merupakan sertifikasi profesi yang awalnya dikembangkan oleh Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), Kejaksaan, serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Auditor Forensik (LSP-AF) yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk memenuhi kebutuhan profesional auditor forensik di Indonesia.

Sertifikasi tersebut saat ini menjadi salah satu sertifikasi auditor forensik yang paling banyak dipakai di instansi pemerintah maupun swasta di Indonesia. Beberapa instansi pemerintah bahkan mensyaratkan sertifikasi ini untuk pegawainya untuk dapat naik ke jenjang karir yang lebih tinggi.

“Lembaga – lembaga pemerintah yang menggunakan sertifikasi ini di antaranya adalah BPK, BPKP, POLRI, Kejaksaan, TNI, dan berbagai BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia,” tutur Hendi Yogi pada Jumat (15/3), di Kampus UII.

Dijelaskan, Hendi Yogi, untuk mendapatkan kualifikasi CFrA peserta ujian harus menyelesaikan serangkaian tertulis dan praktek ujian yang mencakup 27 unit kompetensi. Peserta ujian juga dapat menempuh ujian secara bertahap dengan menggunakan sistem klaster.

“Tiga tahap ujian (sistem klaster) yang harus dilalui oleh seorang peserta ujian yaitu pendeteksian dan pencegahan fraud (Klaster 1), pelaksanaan audit forensik dan audit penghitungan kerugian keuangan (Klaster 2), dan pemberian pernyataan secara keahlian dan penelusuran aset (Klaster 3),” ungkapnya.

“Khusus untuk unit – unit kompetensi dalam bidang pemberian pernyataan secara keahlian dan penelusuran aset ujian akan diselenggarakan secara praktek melalui simulasi ekspose kasus dan persidangan,” imbuh Hendi Yogi.

Lebih lanjut disampaikan Hendi Yogi, sebagai salah satu Tempat Uji Kompetensi (TUK) Audit Forensik di Indonesia, selain menyelenggarakan ujian sertifikasi untuk mahasiswa S1 melalui Pusat Studi Akuntansi Forensik (PSAF), Jurusan Akuntansi UII juga dapat menyelenggarakan ujian kompetensi untuk peserta umum melalui Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA).

“Pada tanggal 23 dan 24 Desember 2018 yang lalu PPA telah menyelenggarakan ujian sertifikasi untuk peserta non-mahasiswa yang terdiri dari peserta akademisi dan praktisi akuntansi dari dalam maupun luar UII,” tandasnya.

Hendi Yogi menegaskan, penyelenggaraan ujian CFrA Klaster 1 untuk mahasiswa S1 akuntansi UII kali ini menjadi momen bersejarah yang sangat penting bagi Jurusan Akuntansi UII. Karena menjadi ujian CFrA Klaster 1 pertama di Indonesia yang diikuti oleh peserta yang masih berstatus sebagai mahasiswa S1 di sebuah perguruan tinggi.

“Penyelenggaraan ujian sertifikasi CFrA sebelumnya yang diselenggarakan di berbagai institusi hanya bisa diikuti oleh para praktisi yang sudah berpengalaman di bidangnya,” pungkasnya.

Sumber: uii.ac.id