Akuntansi dalam Merespon Perubahan Industri dan Lingkungan
Program studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (05/02), kembali melaksanakan webinar dengan tajuk Accounting Education Engineering as Response of Future Industrial and Environmental Change. Webinar ini merupakan hasil dari kerjasama Program Magister Akuntansi FBE UII dengan Asosiasi Program Studi S2 Akuntansi (APSSAI) dan IAI Wilayah DI Yogyakarta.
APPSAI sendiri diresmikan pada 10 Oktober 2017 yang beranggotakan pengelola Prodi Magister Akuntansi dari seluruh Indonesia. Saat ini, APPSAI beranggotakan 47 Program Studi S2 Akuntansi yang berasal dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Syarat utama dalam keanggotaan APSSAI adalah Prodi S2 Akuntansi universitas tersebut harus sudah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN PT). Dalam perjalanannya, agenda utama APSSAI adalah menyusun kurikulum minimal bagi Prodi S2 Akuntansi sebagai usulan acuan akreditasi yang diharapkan dapat membantu seluruh prodi agar sesuai standar.
Dalam Webinar yang dipandu oleh Rifqi Muhammad, S.E., SH., M.Sc., P.hD., SAS., ASPM dan Prof Dr Dian Agustia MSi, Ak CA. (Ketua IAIKA Pd & Dewan Penasehat APSSAI) selaku Keynote Speaker menghadirkan 4 narasumber yaitu Dr Tarjo, S.E., M.Si., CPAI., CFE. (Universitas Trunojoyo Madura), Dr. Siti Maria Wardayati, MSi., Ak., CA. CPA. (Universitas Jember), Ayu Chairina Laksmi SE., M.App.Com., M.Res., PhD., Ak., CA. (Universitas Islam Indonesia), dan Dr. Sc. (Acc) Damai Nasution S.E., M.Si, Ak., CA. (Universitas Airlangga). Dalam Webinar tersebut turut hadir Dr. Hardo Basuki, MSoc.Sc., CSA., CA., ASEAN CPA selaku ketua IAI Wilayah Diy memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Hardo menjelaskan bahwa akuntansi akan mengalami 3 perubahan signifikan. “Kedepannya akuntan akan mengalami tiga perubahan yang terus berlanjut yaitu melibatkan smart and digital technology globalisasi reporting standar yang terus berlanjut dan munculnya regulasi baru,” ujar Hardo.
Webinar ini dilaksanakan sebagai forum ilmiah bagi para akademisi dalam mengkaji isu-isu terkini di bidang accounting education dan juga menjawab tantangan terkait perubahan lingkungan industri terkait accounting education engineering di masa yang akan datang. Banyak hal yang dibahas dalam webinar ini, antara lain forensic accounting dan sustainability Report.
Dalam pemaparan materinya Dr. Tarjo, S.E., M.Si., CPAI., CFE menjelaskan bagaimana awal mula perkembangan Forensic Accounting Education di Indonesia. Dalam hal ini, beliau menjelaskan latar belakang dikembangkannya kurikulum Forensic Accounting untuk jenjang magister Akuntansi. Hampir setiap 2 tahun asosiasi melakukan research sejak tahun 1996 tentang global fraud di seluruh dunia kemudian ditemukan bahwa fraud setiap tahunnya mengalami peningkatan didasarkan pada data yang diperoleh dari responden yang berasal dari Association of Certified Fraud Examiner (ACFE). Hal ini tentu menjadi tantangan bagi akuntan pendidik tentang apa yang bisa dilakukan terkait fraud yang terus meningkat. Oleh karena itu, Forensic Accounting perlu untuk terus membuat standar yang baru dan dapat menjawab tantangan teknologi yang ada saat ini. Banyak sertifikasi untuk accounting fraud antara lain yang ada di dunia saat ini, antara lain: ACFE, AICPA,NACVA, LSP AF. “Program akuntansi forensik mendasarkan berbagai kasus baik di dunia atau internasional termasuk di indonesia yang datanya terus naik. Sejak tahun 2008 kami mulai menyusun proposal untuk program studi magister akuntansi dengan minat studi forensik pada tahun 2010 izin keluar kemudian 2011 mulai dijalankan,” ujar Tarjo.
Dalam sesi lainnya, Dr. Siti Maria Wardayati, MSi., Ak., CA. CPA. menjelaskan terkait sustainability report yang saat ini telah banyak dilaksanakan oleh perusahaan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh KPMG diketahui 80% perusahaan telah menerapkan sustainability report setiap tahunnya termasuk setiap perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune 500. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan pentingnya kemampuan seorang akuntan untuk memahami terkait sustainability report ini. “Memiliki skill tentang sustainability report akuntansi sangat berguna. Hal ini nantinya manajemen tidak hanya menyediakan informasi tentang manajemen perusahaan tersebut tapi juga telah melakukan pengukuran karbon bagi perusahaan. Oleh karena itu ESG dan sustainability dapat dimasukkan ke berbagai mata kuliah akuntansi,” ujar Siti. (Utami/Retno)