Accounting Meet Up! 2025: Ajang Silaturahmi dan Apresiasi untuk Mahasiswa Peraih Sertifikasi

Yogyakarta, 1 November 2025 – Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia kembali menggelar kegiatan tahunan Accounting Meet Up! 2025 pada Sabtu, 1 November 2025, bertempat di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center.

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan penguatan solidaritas mahasiswa, khususnya angkatan 2025. Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Accounting Meet Up! 2025 kali ini dikemas lebih istimewa karena diselenggarakan bersamaan dengan seremoni penyerahan sertifikat SAP dan ACCA bagi mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan program sertifikasi tersebut.

Acara berlangsung dengan meriah dan penuh antusiasme. Para dosen, mahasiswa angkatan 2025, serta mahasiswa penerima sertifikat SAP dan ACCA hadir memeriahkan kegiatan ini. Momen tersebut menjadi ajang kebanggaan bagi para mahasiswa yang telah menorehkan prestasi di bidang kompetensi profesional akuntansi internasional.

Selain menjadi wadah apresiasi dan kebersamaan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa angkatan 2025 agar semakin solid, kompak, dan siap menghadapi berbagai tantangan selama masa perkuliahan.

Melalui kegiatan ini, Program Studi Akuntansi UII terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan akademik yang tidak hanya menekankan keunggulan akademik, tetapi juga penguatan karakter, kebersamaan, dan profesionalisme bagi seluruh mahasiswanya.


Kuliah Umum Akuntansi UII Hadirkan Ketua IAPI Bahas Profesi Akuntan Publik di Indonesia

Yogyakarta, 23 Oktober 2025 – Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan kuliah umum yang bekerja sama dengan Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Kegiatan ini menghadirkan pembicara utama Bapak Sandra Pracipta, S.E., M.Acc., Ak., CA., CPA., ASEAN CPA., CFI, seorang Akuntan Publik yang memiliki Kantor Akuntan Publik (KAP) sendiri, yaitu KAP Sandra Pracipta, sekaligus menjabat sebagai Ketua IAPI. Kuliah umum ini mengangkat tema “Dari Kampus Menju Profesional: Simbiosis Menuju Akuntabilitas dan Keuangan Keunggulan Global.” Acara yang berlangsung di Ruang P1/2 Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai angkatan dan berlangsung dengan antusias.

Dalam pemaparannya, Bapak Sandra menjelaskan secara komprehensif mengenai profesi akuntan publik sebagai salah satu jalur karier bergengsi di bidang akuntansi.

“Seorang akuntan publik merupakan profesional yang telah lulus sertifikasi, memiliki izin praktik dari Kementerian Keuangan, dan berwenang untuk menyediakan berbagai jasa akuntansi seperti audit laporan keuangan, audit kinerja, audit internal, kompilasi laporan keuangan, pembukuan, prosedur yang disepakati atas informasi keuangan, serta audit sistem teknologi informasi. Beliau juga menjelaskan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat berbentuk perseorangan maupun persekutuan.” ujar Sandra.

Sandra juga menuturkan saat ini, jumlah KAP di luar Pulau Jawa masih sangat terbatas, sehingga menjadi peluang besar bagi lulusan akuntansi yang berasal dari daerah tersebut untuk kembali ke kampung halaman dan berkontribusi sebagai akuntan publik.

Selain membahas peran dan peluang akuntan publik, Bapak Sandra juga menjelaskan proses dan tahapan untuk menjadi akuntan publik profesional. Seseorang harus melalui Ujian Profesi CPA (Certified Public Accountant) yang diselenggarakan oleh IAPI, kemudian lulus verifikasi, dan memperoleh izin praktik dari Kementerian Keuangan. Ujian tersebut terdiri atas beberapa tahap, yaitu level dasar atau Associate CPA (A-CPA), level profesional (CPA), dan penilaian pengalaman audit atau CPA Expert. Setelah menyelesaikan seluruh tahapan dan memenuhi syarat pengalaman, peserta dapat secara resmi menjadi akuntan publik bersertifikat.

Melalui kuliah umum ini, mahasiswa akuntansi diharapkan semakin memahami pentingnya kompetensi profesional, sertifikasi, dan integritas dalam dunia akuntansi publik. Acara ini juga menjadi ajang inspiratif bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri meniti karier sebagai akuntan publik yang berintegritas dan berdaya saing global.

Kuliah Umum Akuntansi Bahas Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Bersama Direktur Utama PT Amal Surya Consulting

Yogyakarta, 20 Oktober 2025 — Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menggelar Kuliah Umum yang menghadirkan praktisi berpengalaman di bidang akuntansi dan keuangan publik. Kegiatan ini menghadirkan Fatkhur Rokhman, S.E., M.M., Ak., C.A., CIFE., CDA., RSA., selaku Direktur Utama PT Amal Surya Consulting, sebagai narasumber utama.

Acara yang berlangsung di lingkungan FBE UII ini turut dihadiri oleh Ketua Program Studi Akuntansi, Sekretaris Program Studi, serta dosen-dosen Prodi Akuntansi UII. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda akademik rutin yang bertujuan memperkaya wawasan mahasiswa mengenai praktik akuntansi di sektor publik dan dunia profesional.

Dalam pemaparannya, Fatkhur Rokhman membahas secara komprehensif mengenai pengelolaan keuangan dan akuntansi pada Badan Layanan Umum (BLU). Ia menjelaskan bagaimana BLU memiliki karakteristik khusus dalam sistem keuangan negara, di mana prinsip efisiensi dan pelayanan publik harus berjalan beriringan dengan akuntabilitas serta transparansi pengelolaan dana.

“Pengelolaan keuangan BLU menuntut pemahaman mendalam tidak hanya terhadap aspek akuntansi, tetapi juga regulasi dan tata kelola keuangan publik. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi lulusan akuntansi untuk berperan di sektor tersebut,” ungkap Fatkhur Rokhman dalam sesi presentasi.

Kuliah umum ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa Akuntansi lintas angkatan, yang terlihat dari banyaknya peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi selama sesi tanya jawab berlangsung. Antusiasme tersebut mencerminkan minat tinggi mahasiswa terhadap penerapan ilmu akuntansi di sektor publik serta peluang karier di bidang tersebut.

Melalui kegiatan seperti ini, Program Studi Akuntansi FBE UII terus berkomitmen untuk menghadirkan pembelajaran aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri, serta memperkuat sinergi antara akademisi dan praktisi.

Kuliah Praktisi: Akuntansi UII Kembali Hadirkan GM PT. Monsoon Academy untuk Dongkrak Karier Mahasiswa

Kuliah Praktisi: Akuntansi UII Kembali Hadirkan GM PT. Monsoon Academy untuk Dongkrak Karier Mahasiswa

Yogyakarta, 25 September 2025 – Dalam rangka mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang unggul dan relevan dengan kebutuhan industri, Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyelenggarakan Kuliah Praktisi dengan tema “Akuntansi Digital dan ERP Simulation: Menghadirkan Dunia Bisnis di Ruang Kelas”. Acara yang berlangsung pada Rabu, 24 September 2025 di Ruang Aula Utama Kampus UII ini menghadirkan Dr. Anthon S. Tondo, S.E., M.B.A., General Manager MonsoonSIM dan Odoo Learning Partner, sebagai pembicara utama.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Jurusan, Bapak Dekar Urumsah, beserta sejumlah dosen dan mahasiswa dari berbagai angkatan, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap topik yang dibahas.
Dalam pemaparannya, Dr. Anthon S. Tondo menekankan bahwa:

“Penguasaan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) telah menjadi kompetensi kritis di era transformasi digital. ERP, yang merupakan sistem terintegrasi untuk mengelola seluruh proses bisnis suatu perusahaan, bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan sebuah keharusan.”
“Kompetensi mengoperasikan ERP adalah now or never. Data dari LinkedIn Job Skills 2023 menunjukkan bahwa pengalaman dengan software ERP seperti Odoo, SAP, dan Oracle termasuk dalam keterampilan paling dicari untuk posisi-posisi di bidang supply chain, keuangan, dan manajemen,” paparnya.

Lebih lanjut, Dr. Anthon memaparkan tiga pilar utama dalam membangun ekosistem pembelajaran ERP yang efektif, yaitu:
1. Simulasi: Menggunakan platform seperti MonsoonSIM untuk memberikan pengalaman praktis mengelola bisnis virtual yang kompleks.
2. Edukasi: Memahami modul-modul ERP nyata, seperti Odoo yang menawarkan lebih dari 75 aplikasi terintegrasi.
3. Sertifikasi: Mendapatkan pengakuan kompetensi melalui skema sertifikasi resmi, misalnya dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Acara yang berlangsung interaktif ini ditutup dengan harapan bahwa mahasiswa UII dapat segera mengambil langkah konkret untuk menguasai keterampilan digital kritis ini, sehingga dapat bersaing di pasar kerja global yang semakin ketat.




Semarak SEMATA 2025, FBE UII Sambut Hangat Mahasiswa Baru

Semarak SEMATA 2025, FBE UII Sambut Hangat Mahasiswa Baru

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menyambut mahasiswa baru angkatan 2025 dengan menggelar kegiatan orientasi bertajuk Semangat Ta’aruf (SEMATA). Acara yang mengusung tema “Meneguhkan Dharma, Menggapai Cakrawala” ini diawali dengan pra-SEMATA pada 7 September 2025 dan dilanjutkan pada 8–9 September 2025.

Dalam Opening Ceremony, Dekan FBE UII, Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., menyampaikan ucapan selamat datang kepada kurang lebih 1.120 mahasiswa baru. Ia berpesan agar para mahasiswa mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik sebagai bekal dalam mempersiapkan diri menghadapi kehidupan perkuliahan.

Pada hari pertama, kegiatan dilanjutkan dengan sesi sapa dosen yang memperkenalkan jajaran pimpinan program studi dan dosen. Mahasiswa kemudian mengikuti studium generale bersama Vigo Widjanarko, S.E., S.Sos., M.M., dengan tema “Membangun Karakter Mahasiswa Baru FBE UII untuk Mewujudkan Ekonom Visioner yang Siap Menghadapi Masa Depan”. Acara berikutnya diisi oleh Johan Arifin dengan tema “Let’s Get Closer to UII with I’M UII and UII Way”.

Rangkaian SEMATA juga menghadirkan berbagai agenda lain, antara lain pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Business Case Competition antarjamaah, serta simulasi aksi. Seluruh kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan lingkungan kampus sekaligus menjadi langkah awal mahasiswa baru dalam menapaki perjalanan akademiknya.

Acara kemudian ditutup dengan penampilan hiburan pada hari kedua. Dengan beragam kegiatan yang inspiratif, SEMATA 2025 sukses terlaksana dan diharapkan dapat membantu mahasiswa baru FBE UII beradaptasi dengan dunia perkuliahan serta menyiapkan diri menyongsong masa depan yang lebih baik.



Kuliah Praktisi: A Digital Business definitely Starts from Problem, as Traveloka

Jumat, 27 Desember 2025 – Prodi Akuntansi UII menggelar kuliah praktisi dengan topik “Ekosistem Digital untuk Meningkatkan Kinerja Industri Pariwisata dan Kreatif”. Agenda ini dihadiri oleh Widya Listyowulan yang merupakan Vice President Traveloka, Public Policy & Government Relations.

 

Acara yang dimulai sejak pukul 9 pagi itu, dipenuhi oleh mahasiswa dari beberapa kelas mata kuliah Bisnis Digital dan Perpajakan yang diampu oleh Bapak Wirawan dan Bapak Arif Fajar. Meskipun dilaksanakan pada tanggal terjepit cuti nataru, tidak menyulutkan semangat mahasiswa untuk memenuhi Aula Utara FBE UII pagi itu(27/12). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan bisnis digital yang telah diaplikasikan pada industri pariwisata, khususnya pada platform digital Traveloka. 

 

“Siapa yang pernah menggunakan Traveloka” tanya Widya diawal presentasinya. 

 

Traveloka adalah perusahaan teknologi yang menyediakan layanan perjalanan dan gaya hidup secara online. Traveloka didirikan pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang. Awalnya, Traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat. Kini, Traveloka telah berkembang menjadi platform yang menyediakan berbagai layanan perjalanan.

 

A digital business definitely starts from problems, ketika mendapati masalah disitulah otak manusia mengeluarkan potensi terbaiknya dengan ide-ide kreatif yang sebenarnya masih sangat realistis untuk diwujudkan” jelas widya saat menceritakan asal mula terbentuknya Traveloka. 

 

Hal yang paling penting ketika memiliki digital business adalah public policy dan menjaga digital customers. Widya sebagai seorang vice president dibidang public policy menerangkan bahwa, ada banyak aturan pemerintah yang perlu ditaati saat membangun sebuah bisnis. Selain itu, ada juga beberapa aturan yang perlu didiskusikan dengan pemerintah untuk mencari solusi terbaiknya. Hal ini akan menjadi concern, karena proses bisnis yang dijalankan digital business lebih transparan dan daily monitor bahkan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, para pelanggan dituntut untuk membaca setiap aturan yang melekat sebelum menjadi pengguna layanan. 

 

Selain itu, hal yang paling identik dengan pelanggan adalah ulasan layanan setelah penggunaan. Kecepatan teknologi memberikan akses yang lebih kepada masyarakat untuk merekomdasikan atau bahkan memberikan kritik pedas terhadap layanan digital business. Hal ini perlu diwaspadai, sebab review yang baik akan mendatangkan lebih banyak orang, tetapi review yang buruk akan berakibat pada kepailitan perusahaan. Tantangan digital business adalah menjaga para digital customers dengan mendengarkan setiap kritik dan komplain, serta memberikan reward kepada mereka yang loyal. 

 

“Ada satu hal menarik yang saya temukan saat riset market anak muda saat ini, mereka cenderung lebih suka dengan sesuatu yang beririsan dengan sustainability, gaya hidup sehat dengan rutin olahraga, membawa tumbler dan shopping bag untuk menghindari plastik; dan banyak hal lain. Hal ini yang kami coba kampanyekan pada produk-produk layanan Traveloka” jelas Widya.

 

Jika ditanya apakah digital transformation itu penting? Maka jawabannya sangat penting. Pergerakan teknologi yang terus berkembang mulai dari kemunculan AI hingga berbagai kemudahan hidup saat ini, menuntut manusia menemukan perannya. Orang-orang yang menjadi bagian dari transformasi itu bukan hanya engineer, tetapi analyst bahkan akuntan. Permasalahan yang terus baru, menuntut akuntan tidak hanya diam didepan buku besar dan jurnal laporan keuangan, tetapi juga andil dalam mencari solusi.. 

 

Satu hal yang ditekankan pada akhir materi Widya Listyowulan adalah “If you ready to start digital business, you must be ready to explore the complexity, aware more problems, and keep engage with the digital customers.” (AW)

 

Future Talk IUP FBE: Success is The Collective of Problem Solved

Jumat, 13 Desember 2024 – International Program Forum FBE UII menggelar talkshow berjudul “One Journey, Many Opportunity: Pitching Your Way to Study and Work Abroad”. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa International Undergraduated Program dari tiga jurusan: Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi. Acara ini mendatangkan tiga alumni hebat yang telah sukses menamatkan studi mereka di dalam, maupun luar negeri. Mereka adalah M. Fakhrul Arifin dari Prodi Akuntansi angkatan 2020 yang telah menyelesaikan program double degree-nya di Saxion University, Netherlands.Selain Fakhrul, juga ada Rosa Akhirunnisa yang merupakan alumni dari Accounting IUP dan memiliki sekolah anak. 

 

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni berpesan kepada seluruh peserta yang hadir bahwa “Memiliki kesempatan berkuliah pun saja sudah termasuk privilege, apalagi bisa kuliah bahkan kerja diluar negeri. Harapannya kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk meraih cita-citanya setinggi dan sejauh mungkin” Jelas Drs. Achmad Tohirin, MA., Ph.D

 

Rangkaian acara talkshow dimulai dengan perkenalan dari para pembicara dan cerita singkat mereka selama berkuliah di Prodi Akuntansi IUP FBE UII. Materi dimulai oleh Rosa Akhirunnisa, ibu anak satu ini menceritakan perjalanan belajarnya dan merintis usaha saat masih berkuliah di Akuntansi IUP UII. Faktanya, ia telah memulai bisnis sejak masih berkuliah bahkan sempat ditipu oleh investor senilai ratusan juta. Tetapi segala pengalaman gagalnya, mampu membawanya melangkah lebih jauh. Menjadi seorang lulusan Akuntansi, tidak menyurutkan Rosa untuk belajar lebih banyak lagi tentang bisnis. Alih-alih menjadi seorang akuntan, Ia malah mengambil berbagai macam kursus dibidang marketing dan business development. 

 

“From Accounting to Marketing and Now Psychology. I’m trying to unlock new skills, gain more insight in business, because anything is possible. Every opportunity will comes when we are ready to accept it! So, i always prepare my self” terang Rosa dalam sesinya. 

 

Satu hal yang menarik adalah keinginannya untuk mengetahui lebih lanjut tentang pendidikan anak usia dini, hingga mengambil kuliah bidang montessori. Ilmu ini ia pelajari untuk mempersiapkan diri menjadi seorang ibu. Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar pada teori perkembangan anak oleh Dr. Maria Montessori. Kegemarannya belajar memberikan motivasi yang besar untuk mendirikan sekolah taman bermain yang berbasis Metode Montessori. 

 

Di akhir sesi, Rosa dihujani berbagai pertanyaan oleh peserta seminar. Lucunya sebagian besar dari mereka, menanyakan perihal parenting dan pre-school untuk balita. Rosa sempat memastikan “Ini Seminar untuk Mahasiswa kan ya? Bukan Calon Orang Tua?” Tanyanya dengan nada bercanda pada para peserta seminar. Ia menjawab semua pertanyaan dengan lugas.

Sesi berikutnya dilanjutkan oleh M. Fakhrul Arifin. Sebagai freshgraduated double degree di Belanda, cerita yang diberikan oleh Fakhrul sangat menarik para peserta. Sesekali ia melempar lelucon dan cerita lucu sewaktu menjalankan perkuliahan di Saxion University. Selama ia menjalankan perkuliahan di Belanda, Fakhrul mendapatkan banyak pengalaman yang mengubah cara pandangnya. Salah satunya, ia menemui orang Indonesia yang memutuskan menetap dan bekerja di Belanda, juga ia bertemu dengan mahasiswa Indonesia lain di Belanda dan membuka bisnis kecil-kecilan saat ada acara bazaar kebudayaan. 

 

Beberapa sidehustle ia lakukan dengan bayaran yang bahkan sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan UMR Jogja. Sebagai seorang muslim juga tidak fleksibel beribadah selayaknya di Indonesia. Fakhrul menceritakan pada saat waktu kuliah bertabrakan dengan waktu solat dan dia harus keluar dari kelas beberapa saat. 

 

“Europe and western people very strick in time. I go to one and only mosque near campus for Jummah Pray. They use double language for pray, they use turkish and dutch. When we go back in the class, the lecturer getting mad and asking us where we’re from?” Curahnya pada saat bercerita. 

 

Sebagai generasi penerus bangsa, anak muda saat ini perlu memiliki growth mindset. Jenis mindset ini-pun yang dimiliki ketiga pembicara yang hadir pada Seminar Future Leader. Growth mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan bantuan dari orang lain. Selain itu, terbiasa berhadapan dengan kegagalan justru membuat para orang sukses ini tidak takut mengambil langkah. 

 

“Because Success is The Collective of Problem Solved” – I. M. Pei (AW)

Profesor Johan Arifin: Ancaman Patologi Birokrasi pada Lembaga Sektor Publik di Indonesia

Selasa, 3 Desember 2024, Prof. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertIPSAS dikukuhkan sebagai Profesor bidang Ilmu Akuntansi Sektor Publik Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII. Senyuman bangga menyambut langkah beliau menuju panggung Auditorium Kahar Muzakir Universitas Islam Indonesia pagi itu. Jubah kebesaran profesor terlihat gagah dikenakannya di podium selatan, mencerminkan prestasi tertinggi dalam dunia akademisi. Prof. Johan mengawali pidatonya dengan pemutaran video singkat tentang latar belakang perjalanan karir dan keluarganya.

 

”semoga pencapaian ini memberikan motivasi untuk terus belajar, membagikan ilmu dan bermanfaat bagi masyarakat, untuk anak-anakku semoga pencapaian bapak ini bisa menginspirasi untuk terus mengejar cita-cita setinggi mungkin. InsyaAllah akan tercapai bila dilakukan dengan penuh semangat, doa dan ikhtiar yang maksimal” Jelas Prof. Johan di awal pidato.

 

Pidato pengukuhan sang Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika ini berjudul “Penguatan Praktik Transparansi & Akuntabilitas Publik Perspektif Isomorfisme Teori Institusional” Prof. Johan menjabarkan salah satu permasalahan lembaga sektor publik yaitu sistem birokrasi di ruang lingkup pemerintahan. Hal ini menjadi masalah karena berdasarkan temuan analisis Prof. Johan, birokrasi di Indonesia tidak berjalan dengan baik. 

 

Keberadaan patologi birokrasi memicu terjadinya penyalahgunaan kewenangan. Beberapa penyebab terjadinya patologi birokrasi adalah; adanya interaksi palsu, nepotisme atas kekerabaran, struktur kinerja birokrat yang tidak linear, adanya budaya paternalisme, dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap lingkungan birokrasi. 

 

Negara sebagai pusat keteraturan lembaga sektor publik memberikan solusi atas adanya patologi birokrasi yaitu dengan penerapan public governance. Dengan mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas, public govenance memberi ruang kepada pihak-pihak diluar penyelenggara negara untuk berpartisipasi secara optimal sehingga memungkinkan adanya sinergi antara mereka. Praktik admininstrasi negara, pelaku ekonomi, masyarakat umum bekerja lebih efektif untuk mencapai kesejahteraan. 

 

Dalam pidatonya Prof. Johan mengemukakan bahwa “Ada 3 pilar public governance yaitu; Pemerintah, Sektor swasta dan Masyarakat. Setiap kelompok saling mengawasi satu sama lain, agar prinsip transparansi dan akuntabilitas pada sektor publik tetap terjaga”

 

Walaupun public governance sudah menjadi solusi andalan, tetapi selalu ada cela untuk melemahkan transparansi dan akuntabilitas di Indonesia. Beberapa faktor penyebabnya adalah; lemahnya pengetahuan serta kecakapan gerakan sosial dalam memberdayakan masyarakat untuk menagih hak-haknya; dan pada lingkungan pemerintah daerah belum sepenuhnya memiliki sistem transparansi, akuntabilitas, ditambah dengan lambannya respon pelayanan publik. 

 

Prof. Johan melanjutkan kajiannya dalam perspektif Isomorfisme Institusional, yakni proses meniru dalam organisasi, dimana suatu organisasi diminta untuk menyerupai organisasi lain yang menghadapi kondisi lingkungan yang sama. 

 

“Kesimpulan yang dapat diambil adalah saat ini lembaga sektor publik, utamanya pemerintahan sedang menghadapi permasalahan terkait patologi birokrasi, hal ini secara langsung memicu praktek KKN pada lembaga pemerintahan. Konsep Public Governance setidaknya memberikan harapan bagi Indonesia atas praktek transparansi dan akuntabilitas disemua lembaga pemerintahan di Indonesia baik pusat maupun daerah” Simpul Prof. Johan pada bagian akhir pidato.

 

Dalam Studi Isomorfisme Teori institusional, ditemukan beberapa data pelaksanaan sektor publik di Indonesia memberikan bukti bahwa budaya meniru sesuatu yang lebih baik untuk meningkatkan legitimasi pada organisasi sektor publik di Indonesia. Oleh karena itu, teori ini mampu menjadi dasar bahwa kegiatan studi banding dan sharing antar satu organisasi sektor publik dengan lainnya mampu memberikan dampak yang cukup siginifikan dalam pelaksanaan public governance. 

 

Pidato ditutup dengan pesan haru dan ucapan terima kasih oleh Prof. Johan kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam perjalanan akademiknya. Beliau menyebutkan semua nama yang berperan, mulai dari keluarga hingga teman sejawat seperjuangannya. Untaian doa tiada henti beliau berikan kepada semua peserta rapat terbuka pada hari itu. 

 

“Semoga segala harap, mimpi dan cita-cita hadirin semua selalu diberkahi dan dimudahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala” Tutup Prof. Johan dalam pidatonya.(AW)

Tymba Education: Melampaui Batas Dunia dengan Akuntansi

Yogyakarta, 2 Desember 2024 – Prodi Akuntansi UII mengadakan kegiatan Sharing Session bersama Tymba Education Group dengan judul diskusi “The Future of Accounting: Evolution in The Next Decade” yang diikuti oleh sebagian besar mahasiswa aktif Prodi Akuntansi UII. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Utara Gedung Ace Partadiredja FBE UII. Pada sharing session, Prodi Akuntansi menghadirkan narasumber yang merupakan Founder dari Tymba Education: Professional Accountancy Centre yaitu Mr. Airil Razali BFP ACA, ACCA., CA(M)., CPA(M) dari negeri jiran Malaysia. 

 

Tymba Education adalah Pusat Akuntansi Profesional dan penyedia kuliah yang bisa didapatkan untuk kualifikasi akuntansi profesional seperti ACCA, MICPA-CAANZ, ICAEW & CIMA. Tymba memiliki program keterampilan dan kualifikasi profesional lainnya seperti CESGA yang terkait dengan industri akuntansi. Kedatangan dari Tymba Education di Prodi Akuntansi UII diharapkan mampu memberikan motivasi mahasiswa untuk menjadi seorang profesional akuntan. 

 

“Dengan kedatangan bro Airil ini, semoga dapat memberikan insight terupdate mengenai perkembangan industri bisnis khususnya pada peran akuntan saat ini hingga dimasa depan. Untuk teman-teman mahasiswa yang hadir hari ini silahkan bertanya sebanyak mungkin” papar Prof. Rifqi Muhammad dalam sambutan pembukaan acara pagi itu.

 

Materi dimulai dengan data dari Tymba Education tentang pergeseran model industri saat ini, khususnya pada penerapan ilmu akuntansi. Mr. Airil mengungkapkan bahwa salah satu kunci relevansi seorang akuntan pada pergerakan industri global, adalah kecepatannya dalam penyesuaian ilmu pengetahuan. Sertifikasi ilmu akuntansi, analitikal data dan user behavior pada platform digital hingga game menjadi penting bagi seorang akuntan. 

 

“The Globalization of Accounting Standard Has Made The World Borderless” tegas Mr. Airil disela materinya.

 

Perkembangan ilmu akuntansi saat ini menjadikan peran akuntan tanpa batas. Kecerdasan seorang akuntan tidak sebatas balancing financial report tetapi mengetahui umur perusahaan hingga efektifitas perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya. Pengukuran keuangan menjadi data pendukung yang kuat, tetapi kemampuan analisis seorang akuntan lebih diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, isu pergantian peran manusia ke Artificial Intelegence  menjadi tidak relevan lagi saat ini.

 

Tymba Education menawarkan solusi dari berbagai kebutuhan akselerasi ilmu dan kompetensi lulusan Prodi Akuntansi UII. Salah satunya dengan sertifikasi ACCA yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi Akuntansi UII yang berminat menjadi seorang profesional akuntan. Sertifikasi-sertifikasi ini akan menjadikan lulusan lebih menonjol dan bersinar dibanding para pelamar lain. 

 

Kegiatan pagi itu ditutup dengan sesi tanya jawab dengan pemateri dan foto bersama. Dari pertemuan tersebut, mahasiswa mendapatkan wawasan terbaru atas kriteria yang dibutuhkan organisasi saat akan merekrut seorang akuntan.(AW)

Menelisik Jejak Kejahatan Keuangan: Moral, Etika dan Fraud

Yogyakarta, 25 Oktober 2024 – Prodi Akuntansi UII menggelar kegiatan Kuliah Umum dan Penyerahan Sertifikat Audit Forensik dengan tajuk “Peran Auditor dalam Membangun Budaya Integritas Bangsa” yang diikuti oleh para lulusan sertifikasi Audit Forensik Klaster 1 Tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Utara Fakultas Bisnis & Ekonomika UII. Pada sesi seminar Prodi Akuntansi menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidang audit forensic yaitu; Bapak Hendi Yogi Prabowo, SE., M.For.Accy., PhD., CFrA yang merupakan dosen Audit Forensik di Prodi Akuntansi UII dan Bapak Dr. Mohammad Mahsun, SE., M.Si., Ak., CA., CPA., CFrA yang merupakan Koordinator Manager pada KAP MNK & Partners.

Acara diawali dengan sambutan dari Bapak Johan Arifin S.E., M.Si., Ph.D., CFrA, CertIPSAS yang merupakan Dekan Fakultas Bisnis & Ekonomika UII. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengapresiasi semangat dan belajar para peserta sertifikasi yang telah lulus dalam Ujian Sertifikasi Audit Forensik Klaster 1 tahun ini. Ia juga membagikan wawasan bahwa ditengah perubahan teknologi yang berkembang pesat saat ini, potensi auditor forensik dalam memecahkan kasus juga semakin mudah dan sulit dalam bersamaan. Adanya media sosial dan big data yang tersebar luas mampu memberikan informasi pendukung lebih mudah, namun dengan demikan juga berarti proses verifikasi keaslian data-pun juga perlu lebih mendetail lagi.

“Selamat kepada semua lulusan. Semoga setelah lengkap semuanya setelah klaster 1 ini, Anda sudah menjadi ahli dibidang pendeteksian dan pencegahan fraud. Sudah ada poinnya untuk bekal anda mencari kerja. Harapannya sehingga ketika lulus nanti dapat menambah nilai kompetitif Anda di dunia kerja.” Imbuh Bapak Dekan dalam sambutan pembukaan acara.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan upacara penyerahan sertifikat kepada seluruh lulusan Sertifikasi Audit Forensik. Setiap nama dipanggil bergantian lalu berjabat tangan dengan pak Dekan dan mengambil sertifikatnya di depan panggung. Acara seremonial diakhiri dengan foto bersama antara pimpinan kampus, peserta serfikasi dan narasumber seminar hari itu.

Acara berikutnya adalah pemaparan materi oleh Bapak Hendi Yogi yang dipandu oleh moderator yaitu bapak Wirawan Hardinto, SE., MBA. Pak Hendi memberikan materi secara dalam virtual meeting karena terkendala kesehatan. Materi tersebut berisi tentang suatu culture perusahaan sangat berpengaruh pada potensi-potensi fraud yang terjadi. Selain itu, perbedaan etika dan moral yang disampaikan juga memberikan wawasan baru bagi para lulusan sertifikasi yang nantinya siap kerja.

“Jadi orang yang bermoral saja tidak cukup dalam dunia profesi, saat masuk dunia kerja Anda bukan hanya moral tapi juga etika. Etika lebih praktikal, moral lebih ke sifat. Tergantung profesi apa yang dipilih untuk berkarir, nilai etika akan mengikuti budaya organisasi tempat Anda berkarir itu.” Jelasnya saat membawakan materi.

Materi selanjutnya diberikan oleh bapak Muhammad Mahsun terkait kejahatan-kejahatan keuangan yang terjadi di lingkungan perusahaan hingga negara. Beliau juga menceritakan pengalamannya saat menangani kasus kriminalitas yang erat kaitannya dengan kecurangan keuangan hingga tindak pidana pencucian uang. Beliau merangkaikan materi pemahaman budaya dari suatu daerah yang ternyata mampu memicu terjadinya fraud. Budaya Indonesia yang sopan santun, menghargai sesama dan penuh tata krama saja mampu memberi cela untuk dilakukannya fraud oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab dengan imbal hasil keuntungan pribadi.

“Polisi butuh auditor forensik, belum banyak yang menggeluti bidang ini. Sehingga peluang bekerja saat ini masih banyak. Tugas auditor forensik banyak. Setelah tau ada unsur fraud disitu. Penggelapan, pemalsuan, penipuan. Gejala turunannya, money laundry. Ketika memiliki kompetensi yang pas, tentu Anda akan dipercaya untuk mengusut aset2 yang diteliti.” jelas pak Mahsun dalam paparan materinya

Pesan terakhir dari kedua pemateri adalah bahwa, ketika para peserta yang hari ini datang lulus dan terjun ke dunia kerja sebaiknya kuatkan tekad dan tanamkan dalam hati bahwa tugas sebagai manusia di dunia hanya beribadah. Menjadi lulusan muda juga sebaiknya berprinsip yang kuat sehingga tidak mudah untuk terlibat dalam tindakan-tindakan kecurangan yang tidak diharapkan.(AW)