Kuliah Umum Akuntansi UII Hadirkan Ketua IAPI Bahas Profesi Akuntan Publik di Indonesia

Yogyakarta, 23 Oktober 2025 – Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan kuliah umum yang bekerja sama dengan Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Kegiatan ini menghadirkan pembicara utama Bapak Sandra Pracipta, S.E., M.Acc., Ak., CA., CPA., ASEAN CPA., CFI, seorang Akuntan Publik yang memiliki Kantor Akuntan Publik (KAP) sendiri, yaitu KAP Sandra Pracipta, sekaligus menjabat sebagai Ketua IAPI. Kuliah umum ini mengangkat tema “Dari Kampus Menju Profesional: Simbiosis Menuju Akuntabilitas dan Keuangan Keunggulan Global.” Acara yang berlangsung di Ruang P1/2 Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai angkatan dan berlangsung dengan antusias.

Dalam pemaparannya, Bapak Sandra menjelaskan secara komprehensif mengenai profesi akuntan publik sebagai salah satu jalur karier bergengsi di bidang akuntansi.

“Seorang akuntan publik merupakan profesional yang telah lulus sertifikasi, memiliki izin praktik dari Kementerian Keuangan, dan berwenang untuk menyediakan berbagai jasa akuntansi seperti audit laporan keuangan, audit kinerja, audit internal, kompilasi laporan keuangan, pembukuan, prosedur yang disepakati atas informasi keuangan, serta audit sistem teknologi informasi. Beliau juga menjelaskan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat berbentuk perseorangan maupun persekutuan.” ujar Sandra.

Sandra juga menuturkan saat ini, jumlah KAP di luar Pulau Jawa masih sangat terbatas, sehingga menjadi peluang besar bagi lulusan akuntansi yang berasal dari daerah tersebut untuk kembali ke kampung halaman dan berkontribusi sebagai akuntan publik.

Selain membahas peran dan peluang akuntan publik, Bapak Sandra juga menjelaskan proses dan tahapan untuk menjadi akuntan publik profesional. Seseorang harus melalui Ujian Profesi CPA (Certified Public Accountant) yang diselenggarakan oleh IAPI, kemudian lulus verifikasi, dan memperoleh izin praktik dari Kementerian Keuangan. Ujian tersebut terdiri atas beberapa tahap, yaitu level dasar atau Associate CPA (A-CPA), level profesional (CPA), dan penilaian pengalaman audit atau CPA Expert. Setelah menyelesaikan seluruh tahapan dan memenuhi syarat pengalaman, peserta dapat secara resmi menjadi akuntan publik bersertifikat.

Melalui kuliah umum ini, mahasiswa akuntansi diharapkan semakin memahami pentingnya kompetensi profesional, sertifikasi, dan integritas dalam dunia akuntansi publik. Acara ini juga menjadi ajang inspiratif bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri meniti karier sebagai akuntan publik yang berintegritas dan berdaya saing global.

Kuliah Umum Akuntansi Bahas Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Bersama Direktur Utama PT Amal Surya Consulting

Yogyakarta, 20 Oktober 2025 — Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menggelar Kuliah Umum yang menghadirkan praktisi berpengalaman di bidang akuntansi dan keuangan publik. Kegiatan ini menghadirkan Fatkhur Rokhman, S.E., M.M., Ak., C.A., CIFE., CDA., RSA., selaku Direktur Utama PT Amal Surya Consulting, sebagai narasumber utama.

Acara yang berlangsung di lingkungan FBE UII ini turut dihadiri oleh Ketua Program Studi Akuntansi, Sekretaris Program Studi, serta dosen-dosen Prodi Akuntansi UII. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda akademik rutin yang bertujuan memperkaya wawasan mahasiswa mengenai praktik akuntansi di sektor publik dan dunia profesional.

Dalam pemaparannya, Fatkhur Rokhman membahas secara komprehensif mengenai pengelolaan keuangan dan akuntansi pada Badan Layanan Umum (BLU). Ia menjelaskan bagaimana BLU memiliki karakteristik khusus dalam sistem keuangan negara, di mana prinsip efisiensi dan pelayanan publik harus berjalan beriringan dengan akuntabilitas serta transparansi pengelolaan dana.

“Pengelolaan keuangan BLU menuntut pemahaman mendalam tidak hanya terhadap aspek akuntansi, tetapi juga regulasi dan tata kelola keuangan publik. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi lulusan akuntansi untuk berperan di sektor tersebut,” ungkap Fatkhur Rokhman dalam sesi presentasi.

Kuliah umum ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa Akuntansi lintas angkatan, yang terlihat dari banyaknya peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi selama sesi tanya jawab berlangsung. Antusiasme tersebut mencerminkan minat tinggi mahasiswa terhadap penerapan ilmu akuntansi di sektor publik serta peluang karier di bidang tersebut.

Melalui kegiatan seperti ini, Program Studi Akuntansi FBE UII terus berkomitmen untuk menghadirkan pembelajaran aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri, serta memperkuat sinergi antara akademisi dan praktisi.

TalkCounting: Sukses di Dunia SAP Consulting, Alumni Akuntansi UII Bagi Tips ke Mahasiswa

Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia kembali menyelenggarakan agenda inspiratif bertajuk TalkCounting dengan tema “Unlock Huge Potential: SAP Consultant Career Path for Accounting Students” pada Sabtu, 19 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom dan diikuti oleh mahasiswa lintas angkatan serta para dosen Prodi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII. TalkCounting menjadi ruang berbagi pengalaman bagi para alumni Akuntansi UII yang telah meniti karier sebagai SAP Consultant di berbagai perusahaan multinasional.

Tiga alumni dihadirkan sebagai pembicara utama dalam acara ini, yaitu Shani Alvian, SAP Consultant di Accenture Southeast Asia (Alumni 2019), Puteri Amira S, SAP Consultant di Deloitte (Alumni 2021), dan Putri Dewi F, SAP Consultant di Metrodata Group – Soltius (Alumni 2023). Ketiganya merupakan alumni Akuntansi UII yang kini sukses berkarier di jalur profesional yang sangat relevan dengan perkembangan teknologi bisnis masa kini.

Dalam sesi TalkCounting, para pembicara berbagi cerita tentang bagaimana perjalanan mereka menuju karier sebagai SAP Consultant, termasuk tantangan dan peluang yang mereka hadapi. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah bagaimana ilmu dan pelatihan SAP yang mereka peroleh semasa kuliah di Akuntansi UII memberikan kontribusi besar terhadap kesiapan mereka di dunia kerja. Para alumni sepakat bahwa bekal keilmuan tersebut memberikan keunggulan kompetitif, terutama karena kebutuhan akan tenaga ahli di bidang sistem informasi akuntansi dan teknologi bisnis terus meningkat.

Dalam pemaparannya, Shani Alvian menegaskan bahwa peluang karier di bidang SAP sangat terbuka luas bagi mahasiswa akuntansi, apalagi dengan latar belakang teknologi dan bisnis yang terus berkembang.

“Ilmu yang saya dapatkan saat kuliah, terutama pelatihan SAP, benar-benar sangat berguna ketika saya masuk ke dunia kerja. Itu jadi nilai plus yang bikin saya lebih siap secara teknis dan mental,” ujar Shani.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Puteri Amira S yang kini bekerja di Deloitte. Ia menyoroti pentingnya kesiapan mental dan penguatan soft skill selama kuliah.

“Kita nggak cuma butuh paham sistem, tapi juga harus bisa kerja tim, adaptif, dan peka terhadap masalah klien. SAP Consultant bukan pekerjaan yang monoton, dan menariknya, bisa dilakukan dari mana saja,” ucap Amira, mengangkat fleksibilitas kerja sebagai salah satu keunggulan karier di dunia consulting.

Selain itu, para pembicara juga membagikan gambaran nyata tentang budaya kerja di dunia SAP consulting, yang menawarkan fleksibilitas tinggi dan kesempatan untuk bekerja secara remote dari mana saja. Mereka menekankan bahwa SAP Consultant bukan hanya pekerjaan teknis, tetapi juga menuntut kemampuan komunikasi, analisis, dan kolaborasi lintas divisi. Dengan lingkungan kerja yang cepat berubah dan menantang, mereka mengajak para mahasiswa untuk mulai membangun kapasitas diri sejak di bangku kuliah.

Sebagai pesan penutup, para alumni memberikan motivasi kepada mahasiswa aktif untuk mulai mengenali dan fokus pada minat pribadi mereka selama kuliah. Menurut mereka, pemahaman terhadap minat dan potensi diri akan sangat membantu dalam menentukan arah karier setelah lulus. Mereka juga mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan setiap peluang pembelajaran, baik di kelas maupun melalui program pendukung seperti pelatihan SAP dan kegiatan pengembangan diri lainnya.

TalkCounting tidak hanya menjadi ajang temu alumni dan mahasiswa, tetapi juga menjadi wujud nyata dari komitmen Prodi Akuntansi UII dalam mempersiapkan lulusannya menghadapi tantangan dunia kerja modern. Dengan menghadirkan alumni berprestasi dan relevan dengan kebutuhan industri, acara ini memperkuat peran kampus sebagai ruang tumbuh yang mendukung kesuksesan jangka panjang para mahasiswanya. Kegiatan seperti ini diharapkan terus berlanjut sebagai bagian dari strategi pengembangan karier dan peningkatan kualitas lulusan Akuntansi UII.

Program Studi Akuntansi Gelar Guest Lecture Bersama Akademisi Universiti Malaya, Angkat Tema “Get Ready for Career World: Sustaining-Being & Ethics in Workplace”

Perkuat Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Akuntan Publik, Akuntansi UII Menerima Kunjungan IAPI

Yogyakarta, 28 Mei 2025 – Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) di Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja kampus FBE UII Condong Catur. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperkuat sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan organisasi profesi. 

Delegasi IAPI yang hadir dalam kunjungan tersebut di antaranya adalah Bapak Sandra Pracipta, S.E., M.Acc., Ak., CA., CPA. selaku perwakilan Dewan Pengurus Nasional IAPI, Drs. Hadiono, Ak., CPA., CA. selaku Ketua Koordinator Daerah IAPI Wilayah D.I. Yogyakarta, serta Nur Afwa Sofia dari Sekretariat IAPI DIY.

Pihak FBE UII diwakili oleh Dekan FBE UII, Prof. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., beserta Ketua Jurusan Akuntansi, Ketua Program Studi Magister Akuntansi, Sekretaris Program Studi Sarjana Akuntansi, serta Sekretaris Program Studi Akuntansi International Undergraduate Program (IUP).

Dalam pertemuan ini, dilaksanakan diskusi mengenai agenda keberlanjutan kerjasama yang telah dijalin sebelumnya antara Jurusan Akuntansi FBE UII dan IAPI. Kolaborasi ini mencakup berbagai program pengembangan kompetensi mahasiswa, peningkatan kualitas kurikulum berbasis kebutuhan industri, serta dukungan terhadap sertifikasi dan profesi akuntan publik.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekosistem pendidikan dan profesi akuntansi di Indonesia, serta mendorong peningkatan mutu lulusan yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global.



Accounting UII Guest Lecture Invites BSI CISO to Discuss Cybersecurity and Digital Transaction Challenges

Accounting UII Guest Lecture Invites BSI CISO to Discuss Cybersecurity and Digital Transaction Challenges

Sleman, May 14, 2025,: The Accounting Study Program at Universitas Islam Indonesia (UII) held a Guest Lecture on Wednesday, May 14, 2025,, at the Aula Utara of the Faculty of Business and Economics. The event was conducted in a hybrid format, combining in-person attendance and online participation via Zoom and featured a prominent expert in information security.

The session welcomed Andri Purnomo, Chief Information Security Officer (CISO) of Bank Syariah Indonesia (BSI)as the keynote speaker. The lecture kicked off at 9:30 AM WIB and was met with great enthusiasm from accounting students, both on-site and online, as evident from the active Q&A session that followed the presentation.

In his talk, Andri addressed the key issues surrounding the digital landscape, particularly in the context of Islamic banking. He focuses on three main topics: the growth of digital transactions, the risks and challenges that come with them, and the vital role of cybersecurity in safeguarding modern financial systems.

He highlighted that digital transactions in Indonesia have been growing rapidly, fueled by increased Internet usage, innovations in financial technology, and strong support from regulators, such as Bank Indonesia and the Financial Services Authority (OJK). Tools such as QRIS, e-money, mobile banking, and Internet banking have now become integral to a more inclusive and efficient financial ecosystem.

However, Andri also reminded the audience of the serious challenges that have come with these advancements, especially concerning data security, consumer protection, and rising cyber threats. He stressed the importance of digital literacy and awareness of information security for accounting students.

“As future accountants and finance professionals, we must be ready to become a generation that not only understands numbers but is also digitally literate and security-aware,” he emphasized.

This guest lecture was viewed as a valuable opportunity for UII accounting students to gain relevant insights and prepare for the evolving demands of their future careers in the digital era.

Kuliah Praktisi Akuntansi UII Hadirkan CISO BSI, Bahas Keamanan Siber dan Tantangan Transaksi Digital

Kuliah Praktisi Akuntansi UII Hadirkan CISO BSI, Bahas Keamanan Siber dan Tantangan Transaksi Digital

Sleman, 14 Mei 2025 — Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan Kuliah Praktisi pada Rabu, 14 Mei 2025, bertempat di Aula Utara Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII. Acara ini dilaksanakan secara hybrid, yakni daring melalui Zoom dan luring, serta menghadirkan narasumber profesional di bidang keamanan informasi.

Kuliah ini menghadirkan Andri Purnomo, Chief Information Security Officer (CISO) dari Bank Syariah Indonesia (BSI), sebagai pembicara utama. Kegiatan dimulai pukul 09.30 WIB dan diikuti dengan antusias oleh mahasiswa Program Studi Akuntansi, baik secara langsung maupun daring. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta selama sesi diskusi berlangsung.

Dalam paparannya, Andri Purnomo mengangkat isu-isu krusial seputar dunia digital, khususnya dalam konteks perbankan syariah. Ia membahas tiga poin utama, yakni: tren transaksi digital, risiko dan tantangan dalam transaksi digital, serta peran penting keamanan siber dalam menjaga integritas sistem keuangan modern.

Andri mengungkapkan bahwa transaksi digital di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, didorong oleh peningkatan penggunaan internet, inovasi teknologi finansial, serta dukungan regulasi dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berbagai instrumen seperti QRIS, uang elektronik, mobile banking, dan internet banking kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem keuangan yang inklusif dan efisien.

Namun, di balik kemajuan tersebut, ia mengingatkan bahwa terdapat tantangan serius yang harus dihadapi, terutama terkait keamanan data, perlindungan konsumen, dan meningkatnya ancaman dunia maya. Oleh karena itu, Andri menekankan pentingnya literasi digital dan kesadaran keamanan informasi bagi para mahasiswa akuntansi.

“Sebagai calon akuntan dan profesional keuangan, kita harus siap menjadi bagian dari generasi yang tidak hanya paham angka, tetapi juga melek digital dan melek keamanan informasi,” tegasnya.

Kuliah praktisi ini diharapkan dapat menjadi bekal penting bagi mahasiswa akuntansi UII dalam menghadapi tantangan profesi di era digital yang terus berkembang.

Kuliah Praktisi: A Digital Business definitely Starts from Problem, as Traveloka

Jumat, 27 Desember 2025 – Prodi Akuntansi UII menggelar kuliah praktisi dengan topik “Ekosistem Digital untuk Meningkatkan Kinerja Industri Pariwisata dan Kreatif”. Agenda ini dihadiri oleh Widya Listyowulan yang merupakan Vice President Traveloka, Public Policy & Government Relations.

 

Acara yang dimulai sejak pukul 9 pagi itu, dipenuhi oleh mahasiswa dari beberapa kelas mata kuliah Bisnis Digital dan Perpajakan yang diampu oleh Bapak Wirawan dan Bapak Arif Fajar. Meskipun dilaksanakan pada tanggal terjepit cuti nataru, tidak menyulutkan semangat mahasiswa untuk memenuhi Aula Utara FBE UII pagi itu(27/12). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan bisnis digital yang telah diaplikasikan pada industri pariwisata, khususnya pada platform digital Traveloka. 

 

“Siapa yang pernah menggunakan Traveloka” tanya Widya diawal presentasinya. 

 

Traveloka adalah perusahaan teknologi yang menyediakan layanan perjalanan dan gaya hidup secara online. Traveloka didirikan pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang. Awalnya, Traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk membandingkan harga tiket pesawat. Kini, Traveloka telah berkembang menjadi platform yang menyediakan berbagai layanan perjalanan.

 

A digital business definitely starts from problems, ketika mendapati masalah disitulah otak manusia mengeluarkan potensi terbaiknya dengan ide-ide kreatif yang sebenarnya masih sangat realistis untuk diwujudkan” jelas widya saat menceritakan asal mula terbentuknya Traveloka. 

 

Hal yang paling penting ketika memiliki digital business adalah public policy dan menjaga digital customers. Widya sebagai seorang vice president dibidang public policy menerangkan bahwa, ada banyak aturan pemerintah yang perlu ditaati saat membangun sebuah bisnis. Selain itu, ada juga beberapa aturan yang perlu didiskusikan dengan pemerintah untuk mencari solusi terbaiknya. Hal ini akan menjadi concern, karena proses bisnis yang dijalankan digital business lebih transparan dan daily monitor bahkan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, para pelanggan dituntut untuk membaca setiap aturan yang melekat sebelum menjadi pengguna layanan. 

 

Selain itu, hal yang paling identik dengan pelanggan adalah ulasan layanan setelah penggunaan. Kecepatan teknologi memberikan akses yang lebih kepada masyarakat untuk merekomdasikan atau bahkan memberikan kritik pedas terhadap layanan digital business. Hal ini perlu diwaspadai, sebab review yang baik akan mendatangkan lebih banyak orang, tetapi review yang buruk akan berakibat pada kepailitan perusahaan. Tantangan digital business adalah menjaga para digital customers dengan mendengarkan setiap kritik dan komplain, serta memberikan reward kepada mereka yang loyal. 

 

“Ada satu hal menarik yang saya temukan saat riset market anak muda saat ini, mereka cenderung lebih suka dengan sesuatu yang beririsan dengan sustainability, gaya hidup sehat dengan rutin olahraga, membawa tumbler dan shopping bag untuk menghindari plastik; dan banyak hal lain. Hal ini yang kami coba kampanyekan pada produk-produk layanan Traveloka” jelas Widya.

 

Jika ditanya apakah digital transformation itu penting? Maka jawabannya sangat penting. Pergerakan teknologi yang terus berkembang mulai dari kemunculan AI hingga berbagai kemudahan hidup saat ini, menuntut manusia menemukan perannya. Orang-orang yang menjadi bagian dari transformasi itu bukan hanya engineer, tetapi analyst bahkan akuntan. Permasalahan yang terus baru, menuntut akuntan tidak hanya diam didepan buku besar dan jurnal laporan keuangan, tetapi juga andil dalam mencari solusi.. 

 

Satu hal yang ditekankan pada akhir materi Widya Listyowulan adalah “If you ready to start digital business, you must be ready to explore the complexity, aware more problems, and keep engage with the digital customers.” (AW)

 

Future Talk IUP FBE: Success is The Collective of Problem Solved

Jumat, 13 Desember 2024 – International Program Forum FBE UII menggelar talkshow berjudul “One Journey, Many Opportunity: Pitching Your Way to Study and Work Abroad”. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa International Undergraduated Program dari tiga jurusan: Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi. Acara ini mendatangkan tiga alumni hebat yang telah sukses menamatkan studi mereka di dalam, maupun luar negeri. Mereka adalah M. Fakhrul Arifin dari Prodi Akuntansi angkatan 2020 yang telah menyelesaikan program double degree-nya di Saxion University, Netherlands.Selain Fakhrul, juga ada Rosa Akhirunnisa yang merupakan alumni dari Accounting IUP dan memiliki sekolah anak. 

 

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni berpesan kepada seluruh peserta yang hadir bahwa “Memiliki kesempatan berkuliah pun saja sudah termasuk privilege, apalagi bisa kuliah bahkan kerja diluar negeri. Harapannya kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk meraih cita-citanya setinggi dan sejauh mungkin” Jelas Drs. Achmad Tohirin, MA., Ph.D

 

Rangkaian acara talkshow dimulai dengan perkenalan dari para pembicara dan cerita singkat mereka selama berkuliah di Prodi Akuntansi IUP FBE UII. Materi dimulai oleh Rosa Akhirunnisa, ibu anak satu ini menceritakan perjalanan belajarnya dan merintis usaha saat masih berkuliah di Akuntansi IUP UII. Faktanya, ia telah memulai bisnis sejak masih berkuliah bahkan sempat ditipu oleh investor senilai ratusan juta. Tetapi segala pengalaman gagalnya, mampu membawanya melangkah lebih jauh. Menjadi seorang lulusan Akuntansi, tidak menyurutkan Rosa untuk belajar lebih banyak lagi tentang bisnis. Alih-alih menjadi seorang akuntan, Ia malah mengambil berbagai macam kursus dibidang marketing dan business development. 

 

“From Accounting to Marketing and Now Psychology. I’m trying to unlock new skills, gain more insight in business, because anything is possible. Every opportunity will comes when we are ready to accept it! So, i always prepare my self” terang Rosa dalam sesinya. 

 

Satu hal yang menarik adalah keinginannya untuk mengetahui lebih lanjut tentang pendidikan anak usia dini, hingga mengambil kuliah bidang montessori. Ilmu ini ia pelajari untuk mempersiapkan diri menjadi seorang ibu. Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar pada teori perkembangan anak oleh Dr. Maria Montessori. Kegemarannya belajar memberikan motivasi yang besar untuk mendirikan sekolah taman bermain yang berbasis Metode Montessori. 

 

Di akhir sesi, Rosa dihujani berbagai pertanyaan oleh peserta seminar. Lucunya sebagian besar dari mereka, menanyakan perihal parenting dan pre-school untuk balita. Rosa sempat memastikan “Ini Seminar untuk Mahasiswa kan ya? Bukan Calon Orang Tua?” Tanyanya dengan nada bercanda pada para peserta seminar. Ia menjawab semua pertanyaan dengan lugas.

Sesi berikutnya dilanjutkan oleh M. Fakhrul Arifin. Sebagai freshgraduated double degree di Belanda, cerita yang diberikan oleh Fakhrul sangat menarik para peserta. Sesekali ia melempar lelucon dan cerita lucu sewaktu menjalankan perkuliahan di Saxion University. Selama ia menjalankan perkuliahan di Belanda, Fakhrul mendapatkan banyak pengalaman yang mengubah cara pandangnya. Salah satunya, ia menemui orang Indonesia yang memutuskan menetap dan bekerja di Belanda, juga ia bertemu dengan mahasiswa Indonesia lain di Belanda dan membuka bisnis kecil-kecilan saat ada acara bazaar kebudayaan. 

 

Beberapa sidehustle ia lakukan dengan bayaran yang bahkan sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan UMR Jogja. Sebagai seorang muslim juga tidak fleksibel beribadah selayaknya di Indonesia. Fakhrul menceritakan pada saat waktu kuliah bertabrakan dengan waktu solat dan dia harus keluar dari kelas beberapa saat. 

 

“Europe and western people very strick in time. I go to one and only mosque near campus for Jummah Pray. They use double language for pray, they use turkish and dutch. When we go back in the class, the lecturer getting mad and asking us where we’re from?” Curahnya pada saat bercerita. 

 

Sebagai generasi penerus bangsa, anak muda saat ini perlu memiliki growth mindset. Jenis mindset ini-pun yang dimiliki ketiga pembicara yang hadir pada Seminar Future Leader. Growth mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan bantuan dari orang lain. Selain itu, terbiasa berhadapan dengan kegagalan justru membuat para orang sukses ini tidak takut mengambil langkah. 

 

“Because Success is The Collective of Problem Solved” – I. M. Pei (AW)