Data Analytic, Potensi Baru Lulusan Akuntansi

Data Analyst menjadi topik pembicaraan di antara jobseekers beberapa tahun terakhir ini. Pekerjaan yang dapat dilakukan di lokasi belahan dunia manapun ini menarik hati para pencari kerja. Alia Tungga Dewi, mahasiswa Akuntansi Angkatan 2020.

Untuk mengisi kebosanan selama cuti kuliah, Alia mencari-cari hal yang dapat ia lakukan hingga ia tidak sengaja membaca threads mengenai data analytic di twitter terkait pekerjaan remote dengan gaji dolar. “Saya baca threadnya. Isinya ada tentang Data analyst kaya gimana kerjanya, skill apa yang dibutuhin, persaingannya gimana,” ungkapnya.

Keingintahuannya mendorong untuk mencoba semua bootcamp yang direkomendasikan dalam thread tersebut mulai dari yang gratis hingga berbayar. Dari jobdesk dan workflow baru yang selalu dapat dieksplor, Alia merasa tertantang setiap mengerjakan project. 

“Setelah terjun saya ngerasa seru juga belajar data analyst. Saya yang ngga ada basic perkodingan merasa tertantang buat nyelesain project per projectnya. Terus juga pekerjaanya ngga monoton. Selalu ada hal baru yang ditemuin dan kerjanya juga bebas mau ngerjain kapan aja dan dimana aja yg penting responsibility sama kerjaannya,” ujar Alia.

Saat ini Alia telah memiliki berbagai portfolio yang didapatkan melalui bootcamp. “Portofolio itu saya bikin dari mengerjakan tugas yang dikasih pada saat bootcamp. Tapi ada juga yang bikin dari kaggle. Namum kalo di kaggle, saya bener-bener explore sebebas saya ngga ada brief atau hal spesifik yang mau dicari jadi kadang sedikit bingung apa aja yang mau diexplore,” ujar Alia.

Alia juga bercerita bagaimana ia menjadi mentor fellowship Yayasan Anak Bangsa Bisa dalam event Generasi Gigih. Career coach Alia saat masih belajar di bootcamp menawarkannya kegiatannya ini. 

Career coach saya itu bekerja di gojek bagian senior risk analyst. Kebetulan beliau ditawarin untuk menjadi mentor fellowship ini. Namun menurutnya kalau diambil takutnya pekerjaannya yang lain ngga ke-handle. Jadi saya ditawarin. Setelah itu saya apply secara formal melalui webnya gojek,” tutur Alia. 

Sebagai mentor fellowship, Alia berperan sebagai capstone project yang membantu students dalam mengerjakan project dalam project internship mereka. Mulai dari technical feedback, code quality review, dan career advice kedepannya.

Di akhir sesi wawancara, Alia berpesan kepada sesama mahasiswa untuk explore hal apapun yang disukai dan belum pernah dilakukan. “Mumpung masih muda, coba investasi leher ke atas. Explore apapun yang disuka dan belum pernah dilakuin selama itu hal positive dan bisa naikin value diri,” tutupnya. (R)