Menilik Persiapan para Mahasiswi Akuntansi FBE UII dalam memperoleh sertifikasi ACCA
Beberapa mahasiswa Akuntansi FBE UII baru saja lulus mengikuti ujian modul sertifikasi Association of Chartered Certified Accountants (ACCA). Terdapat lima mahasiswa yang lulus pada ujian kali ini yakni, Septi Dyah Anggraeni, Salsabila Nadhifa, Nelva Qablina, Qurrotul Aini, dan Afifah Rohadatul Aisy. Pada kesempatan kali ini kami berkesempatan mewawancarai Septi, Nelva, dan Afifah.
Untuk berkesempatan mengikuti ujian modul ini, sebelumnya mahasiswa tersebut harus mengikuti kelas ACCA yang tersedia di Prodi Akuntansi. Kelas ini dimulai sejak semester kedua setelah mahasiswa tersebut memenuhi beberapa persyaratan. Saat diwawancarai secara online, Afifa mengungkapkan terdapat perbedaan course yang dipelajari.
“Mahasiswa ACCA baik International Program maupun Reguler akan disatukan dalam satu kelas dikarenakan materi yang dipelajari menggunakan kurikulum dari ACCA. Langsung sesuai dengan syllabus per modul yang akan dipelajari,” tutur Afifah.
Septi menambahkan dari segi materi perkuliahan kurang lebih sama dengan kelas regular. Septi merasa berada di kelas ACCA ini, ia lebih mendalami beberapa chapter tertentu dan jumlah antara teori dengan prakteknya seimbang.
Lebih lanjut, perbedaan kelas ACCA dengan kelas yang biasanya, misalnya pada semester 4 di kelas ACCA mempelajari modul Financial Management. Mata kuliah Manajemen Keuangan 1 dan 2 dipelajari dalam satu semester. Ataupun kelas Auditing dan Akuntansi Keuangan Lanjutan akan dipelajari pada semester lima dalam modul Financial Reporting dan Audit Assurance. Tidak hanya itu, setiap pemegang gelar ACCA dapat memperoleh pengakuan pada beberapa negara yang sudah melakukan Mutual Agreement (MRA) dengan ACCA.
Nelva bercerita bahwa dirinya saat ini sudah menempuh tahun kedua di kelas ACCA dan telah mempelajari tiga modul yakni Management Accounting (MA) , Financial Accounting (FA), dan Financial Management. Selama mengikuti kelas ACCA, Nelva merasakan berbagai hal yang mengenakkan dan tidak. “Kalo enaknya itu menurutku lebih mudah memahami materinya, dari kampus itu disediain learning provider di luar kelas buat nyiapin exam. kalo ga enaknya di kelas ACCA itu harus punya effort lebih soalnya kita kan nyiapin buat ujian ACCA nya gitu. terus sebelum UTS atau UAS ada mock exam dulu, mock examnya itu biasanya 3 kali jadi ya perlu effort lebih di mock exam selain UTS dan UAS,” tutur Nelva.
Tentunya dalam menempuh ujian modul ini terdapat kesulitan tersendiri. Afifa yang sebelumnya gagal dalam menempuh ujian modul Management Accounting pada bulan Maret 2021, langsung merubah strategi belajarnya. “Modul Management Accounting hitungannya sedikit, tetapi banyak hafalan dan analisis. Modul ini mengarahkan kita hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum mengambil keputusan (Decision making) dan menyusun strategi perusahaan,” ujar Afifah
Sedangkan Nelva menyatakan untuk modul FA ia belum merasa susah dalam ujian modul tersebut karena materi yang diujikan masih dasar-dasar Accounting. “Menurutku susahnya di beberapa soal yang tricky gitu jadi kalo udah memahami konsep dasar terus rajin bahas soal pas ujian itu udah agak familiar sama tipe soalnya jadi udah agak gampang si jawab ujiannya,” ujar Nelva.
Afifah mempersiapkan ujian modulnya sejak tiga bulan sebelumnya. Setiap menyelesaikan satu materi, latihan soal pun ia tuntaskan. Lebih mendalam satu minggu sebelum ujian, Afifa mengakses latihan soal dari website official ACCA dengan membayar kurang lebih 7 euro. Dalam latihan soal tersebut, tersedia analisis kelemahan yang dimiliki dalam silabus tersebut. Dengan demikian, kelemahan tersebut dapat diperbaiki.
Selain itu, Prodi Akuntansi UII juga menyediakan akses soal dari laman Acowtancy.com yang dapat diakses di mana dan kapan saja. Dosen ACCA UII pun menyediakan revision kit untuk memperbanyak latihan soal mahasiswa.
Tertarik dengan sertifikasi ACCA, yuk bergabung dengan akuntansi UII dengan mendaftar pada laman pmb.ac.uii.id. (retno/utami)