Program ACCA Akuntansi UII: Wadah Membangun Akuntan Profesional
Program Studi (Prodi) Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menggelar Webinar dengan tajuk Membangun Kompetensi Profesional Akuntansi bersama ACCA UII pada hari Selasa (14/09) melalui platform Zoom. Dalam webinar ini dipaparkan terkait program ACCA (The Association of Chartered Certified Accountants) dan bagaimana pelaksanaanya di FBE UII, serta sharing session bersama alumni dan mahasiswa yang mengikuti program.
Webinar diawali dengan pemaparan program ACCA dan pelaksanaannya di FBE UII oleh pembicara pertama yaitu Dra. Yuni Nustini MAFIS., Ph.D., Ak., CA selaku Direktur ACCA program UII dan dilanjutkan oleh narasumber kedua Frans Elyan yang merupakan Business Relationship Manager ACCA Indonesia.
Sebelum menjelaskan terkait materi, ditayangkan video testimoni dari alumni yang telah menempuh program ini. Muli, Alumni Akuntansi Program Internasional angkatan 2014, menerangkan bahwa gelar ACCA sangat membantu dalam proses employment baik sebagai fresh graduate maupun experience-entry level. Muli menambahkan dengan gelar ini, ia merasa percaya diri walaupun tidak mempunyai pengalaman sebelumnya. Fira Firmanila, alumni tahun 2018, juga menyatakan modul yang diberikan dalam program ini sangat membantu dalam dunia akademis maupun pekerjaannya sebagai auditor.
Program ACCA ini di FBE UII dikenal dengan kelas akselerasi. Yuni menjelaskan bahwa kelas akselerasi ini bukan seperti yang biasa terdengar. Akselerasi di sini dimaksud dengan bersama-sama menempuh kelas yang didesain prodi dan juga mempelajari modul ACCA serta menempuh ujian modul.
ACCA ini didirikan di United Kingdom pada tahun 1904. Program ini bertujuan untuk menawarkan sebuah pendidikan kualifikasi yang relevan dengan perkembangan kebutuhan bisnis kepada orang-orang di seluruh dunia yang berambisi untuk memiliki kemampuan dan meniti karir di bidang akuntansi, keuangan, dan manajemen.
“Lulusan ACCA ini memiliki kualifikasi, not only certified. Jadi kalau kualifikasi artinya memiliki kualitas,” tutur Yuni.
Berdasarkan data pada tahun 2017, Yuni mengungkapkan bahwa program ini telah diakui di lebih dari 180 negara di dunia. Di Prodi Akuntansi untuk mengikuti program ini tidak ada tambahan cost dalam elemen tuition fee ataupun uang laboratorium. Untuk mengikuti kelas ini terdapat seleksi sebelumnya menggunakan nilai pada mata kuliah Bahasa Inggris dan Akuntansi Pengantar. Agar dapat mengikuti program tersebut, nilai dari masing-masing mata kuliah tersebut adalah A.
Di akhir sesi, Fathur Razzaq, alumni angkatan 2017, mengatakan motivasi terbesar bertahan di kelas ini mengingat tidak banyak yang bertahan, yakni ia ingin sekali ilmu yang dimiliki tidak hanya diakui secara nasional namun juga kualifikasi internasional.
“…Jujur tidak mudah untuk mendapatkan ACCA ini, tapi pasti saya yakin dalam semua hal yang butuh usaha keras pasti akan berbuah hasil yang baik,” ujar Fathur.
Senada dengan hal yang dinyatakan oleh Fathur, Aditya Chandra Febriyanti, mahasiswa angkatan 2018, mengatakan ia ingin mendapatkan gelar tambahan yang diakui internasional dan motivasi paling kuat yakni teman-temannya yang juga bergabung dalam program ini. (Retno/RH)