Zita Panca : Doing your best is more important than being the best
Lulus dengan waktu yang tepat merupakan impian semua mahasiswa. Hal itu tentunya tidak mudah untuk dilakukan. Membutuhkan effort yang lebih besar untuk mencapai semua itu. Namun mahasiswa ini dapat lulus dengan waktu yang tepat tersebut. Zita Panca Westhi Putri, mahasiswa Akuntansi 2018 ini berhasil lulus sidang skripsi pada Senin (3/1), periode sidang bulan Januari 2022. Zita menjadi mahasiswa pertama angkatan 2018 yang berhasil lulus sidang.
Zita berhasil menyelesaikan skripsinya dengan waktu kurang lebih tiga bulan saja. Saat diwawancarai secara virtual, Zita mengungkapkan bahwa dia tidak menyangka akan menyelesaikan skripsi dalam waktu yang singkat. “Itu ngalir aja, aku kalaupun harus 4 tahun gapapa. Tapi emang penginnya 3,5 tahun,” ungkap Zita.
Walaupun mengerjakan skripsi dengan waktu yang cukup cepat, ternyata Zita juga mengalami beberapa hambatan. Zita mengungkapkan bahwa sempat merasa pesimis dalam pengerjaan karena topik yang diajukan berbeda dengan topik yang telah ditentukan dosen. Pada awalnya ia merasa susah mencari judul karena topik yang disarankan oleh dosen merupakan topik yang ia hindari.
“Awalnya susah, aku minta tolong teman bantu cari judul kan karena saking pesimisnya gitu lho,” ujar Zita. Setelah itu, Zita mulai mencari referensi-referensi baru selama tiga hari dan ternyata langsung disetujui.
Namun di sela-sela mengerjakan skripsinya, Zita juga aktif sebagai asisten dosen. Pada semester ini, Zita menjadi asisten dosen dalam mata kuliah Integrasi Proses Bisnis dan Akuntansi Manajemen. Mengerjakan dua hal dalam waktu bersamaan memang tidaklah gampang. Namun karena sudah tidak mempunyai mata kuliah, hal ini memudahkan Zita untuk membagi waktu. Zita mempunyai perencanaan dan target untuk setiap kegiatannya. Dengan adanya perencanaan dan target inilah yang membuat hari-harinya menjadi terstruktur dan jelas apa yang ia lakukan. Misalnya, pagi hari akan mengerjakan skripsi kemudian di sore hari mengoreksi tugas. “Tapi aku sudah planning sebelumnya kaya pagi itu mau skripsian dulu apa tugas asdos dulu gitu,” tutur Zita.
Tak hanya itu, Zita merupakan orang yang fokus untuk menyelesaikan satu hal hingga tuntas kemudian baru beralih ke hal lainnya. “Kalau aku fokus ke salah satu diselesaikan dulu baru ke yang lain. Dan itu biasanya aku target dan di-planning gitu lho,” ungkap Zita. Ia juga menceritakan dalam pengerjaan skripsinya misalnya pada hari itu mengerjakan satu bab dan bab tersebut harus selesai. Jika tidak mencapai target ia akan merasa tidak nyaman. Namun tidak dipungkiri, Zita tetap memberikan jeda untuk setiap kegiatannya.
Menurut Zita, kebiasaan untuk melakukan semua hal secara terencana ini sudah ia mulai sejak bangku Sekolah Dasar (SD). Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan tantenya saat itu. Sejak kecil ia telah terbiasa dengan segala jadwal seperti kapan waktu untuk belajar, main, ataupun mandi. Sehingga sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia sudah terbiasa mandiri dan terbawa hingga saat ini.
Selain kebiasaan yang terencana, Zita merupakan tipe mahasiswa morning person. Ia tidak dapat tidur larut malam atau begadang. “Aku ngga bisa kalau begadang soale. Kalau ngantuk dipaksa mikir ngga masuk di aku,” ungkap Zita. Untuk mengatasinya, ia biasanya bangun lebih awal dan mengerjakan sesuatu sejak pagi hari.
Dengan apa yang telah Zita capai saat ini, ia selalu berpedoman pada sebuah petuah Doing your best is more important than being the best. “Kek yang penting kasih semua yang kamu bisa, berusaha semaksimal mungkin, doa ikhtiar pokoknya lakuin yang terbaik yang kamu bisa,” pungkasnya.