Cerita Mahasiswa Akuntansi UII Double Degree ke China

Narasumber Spasi 5Prodi Akuntansi kembali menghadirkan Seri Podcast Akuntansi IP (SPASI) yang sudah memasuki tayangan kelima. Serial podcast ini membahas mengenai program andalan dari International Program, yaitu Double Degree. Dengan pembahasan yang menarik, episode ini menghadirkan dua mahasiswa yang saat ini sedang mengikuti Program Double Degree di Nanjing Xiaozhuang University. Mereka adalah Nurul Hanifah Ramadhani dan Nabila Siti Wardhani.

Program Double Degree yang mereka ikuti merupakan program kerja sama UII dengan Nanjing Xiaozhuang University (NXU) dengan program 2+2. Hanifah menjelaskan bahwa program 2+2 yaitu 2 tahun kuliah di UII dan 2 tahun kuliah di NXU. Setelah lulus program ini, nantinya mahasiswa akan memiliki dua gelar akademik dari UII dan universitas mitra.

Persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa tersebut antara lain, nilai TOEFL sesuai kriteria, nilai IPK minimal 3.5 dihitung hingga semester terakhir yang ditempuh, passport, surat kesehatan, dan surat izin. Selain persiapan berkas, diperlukan juga persiapan secara teknis, seperti bahasa. 

“Untuk persiapan bahasa, walaupun kita belum berangkat ke China, kita harus memiliki basic bahasa Mandarin. Setelah kita melewati seleksi pemberkasan, interview, dan dinyatakan lulus double degree. Kita diharuskan mengambil course bahasa mandarin. Nah, selama kuliah juga akan ada bahasa Mandarin yang diajari oleh dosen native speaker yang ada disana,” tutur Hanifah.

Perihal bahasa inilah yang menjadi kendala Hanifah dan Nabila di awal kuliah di NXU dalam berkomunikasi. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan dengan memperhatikan dosen lama kelamaan akan terbiasa. “Awal-awal mungkin agak harus membiasakan diri karena bahasa Inggris-nya beda. Harus membiasakan dengerin dosen ngomong, jadi ngerti apa yang dibahas,”tutur Nabila.

Kedua mahasiswi ini sudah berniat sedari awal untuk mengikuti Program Double Degree. Akan tetapi, belum memutuskan negara dan universitas mana yang akan dipilih. Setelah NXU membuka pendaftaran dan mengikuti info session-nya, dimana terdapat penawaran yang menarik, akhirnya mereka memutuskan pilihannya disana. Terkait alasannya, Hanifah dan Nabila memiliki  pertimbangan yang hampir sama.

“China merupakan central of business, ada kaitannya juga dengan jurusan sebagai akuntansi, dan ingin belajar yang berkaitan dengan ekonominya,” tutur Nabila.

“Karena kita tahu China itu negara dengan ekonomi kuat dan China itu bergerak dari ekonomi lemah menuju ekonomi yang kuat hingga saat ini. Nah, akan lebih menarik dan mendapat banyak insight kalo belajar dengan dosen yang ada di sana langsung,” tutur Hanifah.

Culture shock selama di NXU yang dialami Hanifah dan Nabila yaitu ketika ujian berlangsung. Dimana tidak semua mata kuliah diujikan. Beberapa mata kuliah dilaksanakan seperti ujian biasa  dan yang lainnya membuat paper. Kendalanya terdapat pada waktu pengerjaan paper dan isinya yang lebih complicated. Akan tetapi, dengan kemauan dan usaha semua dapat terselesaikan.

Di akhir sesi, Hanifah menyampaikan pesan untuk mahasiswa baru khususnya yang tertarik dengan Program Double Degree UII. Hanifah menyampaikan bahwa jangan menutup diri dari informasi dan aktif mencari informasi agar tidak terlewat kalau ada informasi yang menarik. Pertahankan nilai rata-rata atau bahkan lebih dan yang terakhir mempersiapkan TOEFL atau IELTS. Nabila turut menambahkan bahwa persiapkan juga berkas yang diperlukan sebaik mungkin. 

Saksikan lebih lengkap podcast SPASI lainnya yang membahas mengenai Accounting International Program di kanal Youtube kami  Accounting UII