Qori Aulawi, Alumni Akuntansi UII 2014 : Dapat Surat D.O Bukan Sesuatu yang Memalukan

Setelah berhasil dengan #TuturAlumni episode pertama yang dibersamai oleh Vina Aqmarina, kali ini #TuturAlumni kembali hadir dengan narasumber baru. Moh Qori Aulawi, Alumni Program Studi (Prodi) Akuntansi angkatan 2007 membagikan pengalamannya selama 14 semester menjalani perkuliahan atau genap tujuh tahun. Namun di balik kisahnya yang kuliah dengan full semester, Qori berhasil survive hingga menekuni karirnya saat ini. 

Alumni yang akrab disapa Qori ini menggunakan seluruh “jatah” waktunya sebagai mahasiswa Prodi Akuntansi UII. “Jadi kuliah S1 saya tuh gak ‘kupu-kupu’, kuliah pulang-kuliah pulang,” ungkap Qori. Semasa kuliah, Ia sering menghabiskan waktu di luar kampus. Baik itu dengan berorganisasi maupun kegiatan pengembangan diri lainnya. Qori mencari kesibukannya tersendiri demi memperoleh wawasan yang lebih luas, tak hanya sekedar ilmu di bangku perkuliahan. “ Itu (wawasan) kan akan jadi sesuatu yang sangat bermakna,” tutur Qori. 

Qori yang juga menggeluti dunia industri kreatif, sebagai anak band, pada saat kuliah ia mengaku pernah dua kali mendapatkan surat panggilan pemberitahuan Drop Out (D.O) dari Universitas. Namun, dengan mendapat surat D.O tersebut Qori tidak merasa malu. Ia malah merasa kembali diingatkan atas kewajibannya menuntaskan perkuliahan. “Justru itulah yang jadi value of kehidupan saya,” tutur Qori. 

Meskipun menghabiskan “jatah” waktu kuliah sepenuhnya dan lulus dengan nilai yang seadanya, Qori tidak merasa terpuruk. Qori berpikir bahwa hal seperti ini menjadi pemantik semangat untuk kedepannya. Setelah lulus dan mendapat gelar Sarjana Akuntansi, Qori kembali melanjutkan studinya untuk program Profesi Akuntansi yang juga ditempuh di UII. 

Saat berhasil menyelesaikan program Profesi Akuntansi dengan nilai yang memuaskan, Qori menyadari suatu hal penting yang ia lewatkan ketika menempuh program Sarjana.

“Permasalahannya bukan karena saya bodoh, tapi emang gak fokus. Segala sesuatu kalau dilakukan gak fokus atau dengan dilakukan bersamaan banyak hal, maka hasilnya gak akan sempurna,” jelas Qori.

Walaupun hampir dikeluarkan, namun suatu hal baik datang kepadanya. Setelah selesai dengan studinya, Qori kemudian mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Joint Venture Indofood dengan penempatan di Kota Jeddah, Arab Saudi. 

Setelah tiga tahun menekuni karirnya sebagai Financial Controller Joint Venture Indofood di Jeddah, Qori kemudian kembali ke Indonesia dan bergabung pada PT Indmira. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agrocomplex, sebagai Finance dan Accounting Manager. 

Di akhir acara, Qori juga menyampaikan pesannya kepada calon-calon Sarjana Akuntansi. Qori menyampaikan untuk menjadi Sarjana Akuntansi yang mumpuni, mahasiswa harus memperkaya dirinya dengan pengalaman, baik itu pengalaman yang mengasah hardskill maupun softskill. Qori juga menyampaikan untuk menjadi Akuntan Masa Kini, calon sarjana juga harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan memperkaya diri dengan literasi teknologi. 

Kisah lengkap Qori dapat disaksikan secara utuh di Kanal Youtube Accounting UII, ya Sob! (Berlian/Retno/Utami)

Zita Panca : Doing your best is more important than being the best

Lulus dengan waktu yang tepat merupakan impian semua mahasiswa. Hal itu tentunya tidak mudah untuk dilakukan. Membutuhkan effort yang lebih besar untuk mencapai semua itu. Namun mahasiswa ini dapat lulus dengan waktu yang tepat tersebut. Zita Panca Westhi Putri, mahasiswa Akuntansi 2018 ini berhasil lulus sidang skripsi pada Senin (3/1), periode sidang bulan Januari 2022. Zita menjadi mahasiswa pertama angkatan 2018 yang berhasil lulus sidang.

Zita berhasil menyelesaikan skripsinya dengan waktu kurang lebih tiga bulan saja. Saat diwawancarai secara virtual, Zita mengungkapkan bahwa dia tidak menyangka akan menyelesaikan skripsi dalam waktu yang singkat. “Itu ngalir aja, aku kalaupun harus 4 tahun gapapa. Tapi emang penginnya 3,5 tahun,” ungkap Zita.

Walaupun mengerjakan skripsi dengan waktu yang cukup cepat, ternyata Zita juga mengalami beberapa hambatan. Zita mengungkapkan bahwa sempat merasa pesimis dalam pengerjaan karena topik yang diajukan berbeda dengan topik yang telah ditentukan dosen. Pada awalnya ia merasa susah mencari judul karena topik yang disarankan oleh dosen merupakan topik yang ia hindari.

“Awalnya susah, aku minta tolong teman bantu cari judul kan karena saking pesimisnya gitu lho,” ujar Zita. Setelah itu, Zita mulai mencari referensi-referensi baru selama tiga hari dan ternyata langsung disetujui.

Namun di sela-sela mengerjakan skripsinya, Zita juga aktif sebagai asisten dosen. Pada semester ini, Zita menjadi asisten dosen dalam mata kuliah Integrasi Proses Bisnis dan Akuntansi Manajemen. Mengerjakan dua hal dalam waktu bersamaan memang tidaklah gampang. Namun karena sudah tidak mempunyai mata kuliah, hal ini memudahkan Zita untuk membagi waktu. Zita mempunyai perencanaan dan target untuk setiap kegiatannya. Dengan adanya perencanaan dan target inilah yang membuat hari-harinya menjadi terstruktur dan jelas apa yang ia lakukan. Misalnya, pagi hari akan mengerjakan skripsi kemudian di sore hari mengoreksi tugas. “Tapi aku sudah planning sebelumnya kaya pagi itu mau skripsian dulu apa tugas asdos dulu gitu,” tutur Zita.  

Tak hanya itu, Zita merupakan orang yang fokus untuk menyelesaikan satu hal hingga tuntas kemudian baru beralih ke hal lainnya. “Kalau aku fokus ke salah satu diselesaikan dulu baru ke yang lain. Dan itu biasanya aku target dan di-planning gitu lho,” ungkap Zita. Ia juga menceritakan dalam pengerjaan skripsinya misalnya pada hari itu mengerjakan satu bab dan bab tersebut harus selesai. Jika tidak mencapai target ia akan merasa tidak nyaman. Namun tidak dipungkiri, Zita tetap memberikan jeda untuk setiap kegiatannya.

Menurut Zita, kebiasaan untuk melakukan semua hal secara terencana ini sudah ia mulai sejak bangku Sekolah Dasar (SD). Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan tantenya saat itu. Sejak kecil ia telah terbiasa dengan segala jadwal seperti kapan waktu untuk belajar, main, ataupun mandi. Sehingga sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia sudah terbiasa mandiri dan terbawa hingga saat ini.

Selain kebiasaan yang terencana, Zita merupakan tipe mahasiswa morning person. Ia tidak dapat tidur larut malam atau begadang. “Aku ngga bisa kalau begadang soale. Kalau ngantuk dipaksa mikir ngga masuk di aku,” ungkap Zita. Untuk mengatasinya, ia biasanya bangun lebih awal dan mengerjakan sesuatu sejak pagi hari.

Dengan apa yang telah Zita capai saat ini, ia selalu berpedoman pada sebuah petuah Doing your best is more important than being the best. “Kek yang penting kasih semua yang kamu bisa, berusaha semaksimal mungkin, doa ikhtiar pokoknya lakuin yang terbaik yang kamu bisa,” pungkasnya.

 

#KataMereka: Mahasiswa Akuntansi UII Terkait Persiapan Pelaksanaan Kuliah Offline

Setelah Peraturan Rektor UII Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Panduan Pelaksanaan Pembelajaran Semester Genap TA 2021/2022 terbit, kegiatan perkuliahan akan dilaksanakan secara luar jaringan (luring) dengan prioritas untuk Angkatan 2020 dan 2021. Hal ini tentunya akan memberikan angin segar untuk kedua angkatan tersebut sejak memasuki perkuliahan mereka belum pernah mendatangi kampus.

Jika pada artikel sebelumnya telah (klik di sini) dibahas bagaimana serba serbi kuliah luring dengan angkatan 2016-2019. Kali ini, tim kami berusaha untuk mengulik apa saja yang akan mereka persiapkan untuk menyambut perkuliahan luring.

“Pertama kali denger ada berita pelaksanaan luring tuh kaget dan excited juga siih karena memang sebelumnya belum pernah pembelajaran di kampus kan sana sekali. pernah ke kampus cuman kegiatan organisasi aja, jarang banget” ungkap Rafida Faiza, Mahasiswi Akuntansi 2020.

Tidak hanya Faiza, Iffah Kusuma Amany Bastyan. Akuntansi 2021, juga mengungkapkan hal yang sama. Iffah merasa selama perkuliahan daring selama ini kurang memahami materi yang diajarkan dan menemui beberapa kendala seperti kurang memahami materi, tidak semangat karena menatap layer ataupun kendala sinyal. Komunikasi antara dosen dan mahasiswa ia rasa kurang intens.

Sebagai angkatan 2020 dan 2021 yang belum pernah sama sekali merasakan perkuliahan langsung di kampus, ekspektasi mereka cukup beragam. Faiza mengatakan perkuliahan akan terasa lebih menyenangkan karena dapat berinteraksi secara langsung dengan teman-teman dan dosen.Tidak hanya terkait interaksi secara langsung, pembelajaran secara luring ini akan berjalan dengan efektif dan mahasiswa dapat fokus dengan materi.

“Ekspektasi ku dari kuliah luring ini ya komunikasi dan interaksi antar dosen-mahasiswa atau mahasiswa-mahasiswa itu gak passive lagi tapi jadi lebih aktif. Jadi pembelajarannya lebih mudah dimengerti,” tutur Nelva Qablina, Mahasiswi Akuntansi IP 2020.

Hal senada juga dituturkan oleh Iffah yang merasa dengan perkuliahan luring akan banyak manfaat yang akan diperoleh.

“Tentunya aku pengin dapet komunikasi yang efektif ke dosen sama temen temen, karena adanya koneksi ke mereka pun aku bisa dapet banyak benefit. Entah tukar pendapat atau pengalaman, belajar bareng, yang mungkin belum pernah aku dapatkan di bangku sekolah dulu,” tuturnya.

Sebelum memulai perkuliahan secara luring ini tentunya butuh persiapan mulai dari materi, kesehatan, mental, hingga kos-kosan untuk mahasiswa rantau. “Hal yang udah aku siapin buat kuliah luring yang pertama mental wkwk soalnya aku belum kenal baik sama temen sekelas jadi kaya pengen nyari banyak temen buat belajar bareng. Terus, aku juga udah nyiapin kostan dan segala macam yang dibutuhin buat perkuliahan daring,” tutur Nelva.

Tidak hanya Nelva yang mempersiapkan aspek mental. Rifa Husniyyah, Mahasiswi Akuntansi 2020, pun menuturkan hal serupa. “Kondisi kesehatan fisik dan mental. Belajar membiasakan diri untuk hidup sehat dan teratur,” tutur Rifa

Kenaikan kasus positif covid-19 yang beberapa hari belakangan ini kembali naik, bahkan telah mencapai 46.843 kasus positif per 9 Februari. Hal ini juga menjadi concern mahasiswa. Kami juga menanyakan bagaimana jika pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring. 

“Kalau memang kembali diadakan online juga gapapa saat kondisi emang bener-bener tidak memungkinkan apalagi sekarang kasus omicron juga naik. Tapi mungkin bisa diadakan di semester selanjutnya atau mungkin bisa pakai sistem setengah online setengah offline atau masuk saat ada praktik/ mata kuliah yg emang lebih baik dijalankan secara luring gitu,” tutur Faiza.

Selain Faiza, Nelva juga mengungkapkan bahwa jika pelaksanaan kembali diberlakukan secara daring merasa tidak masalah. “Kalo balik online aku gapapa, tapi sudah bayar kosan buat setahun. Tapi aku bakal tetep stay di Yogya aja kayaknya. Jadi kuliah daring pun tetep di Yogya tapi aku yakin sih kalau perkuliahannya tetap mengikuti protokol kesehatan bakal aman kayaknya,” ujar Nelva. (Retno/Utami)

 

 

 

Peluang Besar Mahasiswa Akuntansi UII untuk Berkarir di ERP-SAP

Berkembangnya teknologi yang pesat seperti sekarang ini sudah bukan lagi menjadi suatu hal yang baru bagi kita. Apalagi di era revolusi industri yang menuju phase 5.0, teknologi sudah sangat melekat dengan kehidupan kita, khususnya para akuntan. SAP adalah sebuah perusahaan perangkat lunak (software) multinasional asal Jerman yang memproduksi software perusahaan untuk mengelola operasi bisnis dan hubungan dengan klien. Perusahaan ini terutama dikenal dengan produk perangkat lunak enterprise resource planning (ERP) yang telah digunakan oleh banyak perusahaan besar di berbagai negara. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), invoice, akuntansi perusahaan, dan lainnya.

Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) bekerja sama dengan PT. NTT DATA Business Solutions mengadakan webinar dengan tema “Career Opportunities in ERP-SAP”. Dalam webinar tersebut, dibahas lebih dalam terkait perkembangan SAP dari masa ke masa dan juga untuk memberikan gambaran tentang semakin terbukanya peluang karir di bidang ERP. Seperti yang disampaikan oleh Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CA., CMA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi FBE UII dalam sambutannya bahwa kegiatan ini sangat positif untuk diikuti alumni dan mahasiswa semester terakhir untuk mengembangkan diri. Harapan dari adanya webinar ini dapat mengedukasi mahasiswa agar menangkap peluang besar untuk berkarir di bidang ERP.

Dalam Webinar ERP-SAP yang digelar secara daring pada hari Rabu (9/2) ini dipandu oleh Rizki Hamdani, S.E., M.Ak., Ak., CA, yang juga sebagai dosen Program Studi Akuntansi FBE UII. Webinar ini diisi oleh dua pembicara dari NTT DATA Business Solutions. Pembicara pertama yaitu Julius Affandi Zega selaku Manager of Analytics & UI PT. NTT DATA Business Solutions dan juga merupakan alumni Prodi Akuntansi UII angkatan 2006. Kemudian, pembicara kedua diisi oleh Enki Rahmawati selaku General Manager of Finance & Corporate Services PT. NTT DATA Business Solutions dan juga alumni Prodi Akuntansi UII (Program Internasional) angkatan 2004.

Diawal pembukaan, Rizki menjelaskan bahwa Prodi Akuntansi UII merupakan yang pertama di Indonesia yang memberikan pembelajaran ERP di dalam kurikulum.

“Prodi Akuntansi UII sendiri telah mengajarkan ERP sejak tahun 2006, sehingga menjadi Prodi Akuntansi pertama di Indonesia yang mengajarkan ERP dalam kurikulum pembelajarannya. Selain itu, Prodi Akuntansi UII juga menjadi yang pertama bergabung dalam SAP University Alliance-Asia Pacific Japan di Indonesia pada tahun 2009. Sudah banyak prestasi yang telah diraih oleh Mahasiswa Akuntansi UII dalam bidang ERP,” ungkap Rizki.

Dalam dua tahun terakhir mahasiswa Akuntansi UII berhasil meraih juara pertama nasional dan internasional dalam ajang tahunan MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC). Selain itu, mahasiswa Prodi Akuntansi UII juga meraih juara pertama pada ajang Enterprise Resource Planning Simulation (ERPsim) Competition Asia Pacific Japan Cup 2020.

Perjalanan SAP ERP dari tahun 1992 dengan produk pertama SAP Business Suite on HANA kemudian pada tahun 2015 SAP S/4HANA, dan sejak 2019 dengan SAP versi The Intelligent Suite. Dalam prakteknya, SAP S4/HANA menyediakan proses inti bisnis yang terintegrasi, secara real-time, menggunakan database umum yang diatur oleh manajemen sistem basis data.

Dalam webinar tersebut, Julius Affandi Zega menjelaskan bagaimana penerapan SAP di suatu perusahaan dapat meningkatkan performance perusahaan tersebut.

“Jika manajemen suatu perusahaan masih tradisional bersifat cyclo antar departemen mempunyai data yang berbeda-beda tidak saling terintegrasi kesulitan melakukan konsolidasi memerlukan waktu yang lama bahkan dapat menyebabkan miss interpretasi data,” ujar Julius.

Julius juga menjelaskan terkait sistem SAP yang dimulai dari on premise dan cloud, ada juga gabungan antara keduanya yaitu hybrid. “Yang banyak dilakukan oleh perusahaan saat ini adalah sistem cloud di mana perusahaan menyewa data center sehingga investasi yang dilakukan oleh perusahaan tidak perlu dilakukan sendiri tapi dikelola oleh cloud hosting,” tutur Julius.

Pilihan karir dalam bidang SAP sangatlah beragam, diantaranya Project Management & Administration, SAP Enterprise Resources Planning (ERP), SAP Application & System Administration, SAP Application Development and Integration, SAP Analytics & UI, SAP Intelligent Application, serta SAP Intelligent Technology.

NTT sendiri telah berdiri sejak 1870 kemudian pada 1988 meluncurkan anak perusahaan yaitu NTT Data. NTT Data memiliki lebih dari 10.000 pelanggan di berbagai industri dan mengerjakan lebih dari 460 project SAP S/4HANA yang telah dikerjakan di seluruh dunia. Banyak penghargaan yang telah oleh NTT Data di berbagai negara, hal tersebut kemudian menjadikan NTT Data meraih Pinnacle Award Wins sebagai top performing partner yang diberikan Oleh SAP dua tahun terakhir. Tidak hanya itu, NTT Data merupakan perusahaan yang berpartner dengan global public clouds.

Enki Rahmawati di akhir sesi menjelaskan terkait kesempatan berkarir di NTT Data Business Solution Indonesia bagi para fresh graduate. “Programnya sendiri sudah sangat komprehensif di mana saat pertama teman-teman akan mengikuti consultant trainee selama satu tahun dimulai general training, managerial training kemudian asesmen lanjutan” ujar Enki. (Utami/Retno/RH).



#KataMereka: Mahasiswa Akuntansi UII Berbagi Kisah Kuliah Offline

Corona virus yang mulai masuk di Indonesia sejak awal tahun 2020 membuat hampir semua kegiatan ditunda atau malah dibatalkan. Sejak saat itu juga, ketergantungan terhadap teknologi semakin meningkat. Semua kegiatan yang biasanya dilaksanakan secara langsung dialihkan menjadi online, seperti perkuliahan. Per Januari 2022, kegiatan perkuliahan secara online di Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia (FBE UII) sudah berlangsung selama 1 tahun 10 bulan.

Namun, kabar gembira terkait perkuliahan offline atau kuliah luring disampaikan oleh Rektor UII Prof Fathul Wahid saat ditemui oleh teman-teman media di Kampus Terpadu UII, Jumat (7/1). Fathul menyampaikan bahwa kegiatan perkuliahan luring dapat dilakukan secepatnya. “InsyaAllah kami sudah merencanakan semester depan akan semakin banyak yang luring,” ungkap Fathul. 

Merujuk dari hal tersebut, pihak universitas mulai mempersiapkan kuliah luring. Mulai dari survei minat kuliah luring hingga pengisian form melalui UII Lapor. Kuliah luring ini nanti akan ditujukan untuk mahasiswa angkatan 2020 dan 2021. 

Bersamaan dengan itu, tentunya perasaan antusias akan euforia kuliah luring dirasakan oleh mahasiswa 2020 dan 2021 yang notabene belum pernah kuliah secara langsung di kampus selama terhitung menjadi mahasiswa resmi UII. 

“Sangat senang karena saya bisa kembali bertemu teman-teman dan ini kali pertama bisa belajar tanpa ada batas jarak di setiap daerah. Dengan kuliah luring juga atmosfer pembelajaran akan lebih dirasakan mahasiswa tanpa melalui perantara media digital,” ungkap Nanda Abrajha, salah satu mahasiswa akuntansi angkatan 2020 yang ditargetkan mengikuti kuliah luring mulai Maret mendatang. 

Tak hanya Abrajha, euforia kuliah luring juga ikut dibagikan oleh kakak tingkat angkatan 2016 hingga 2019. Beberapa kakak tingkat membagikan pengalamannya saat perkuliahan luring sebelum pandemi yang berhasil dirangkum di bawah ini. 

 

Apa suka-duka yang dirasakan saat kuliah offline?

Arief Fajar, Akuntansi 2019 

“Dulu ketika kuliah offline aku merasakan banget yang namanya semangat berkompetisi secara positif, karena aku bisa berinteraksi langsung dengan teman-teman dari berbagai latar belakang, yang membuatku terus terpacu untuk belajar dan terus belajar.” 

“Di samping itu, ada beberapa kendala juga yang sempat aku alami terkait dengan waktu. Karena jarak antara rumah dan kampus cukup jauh, jadi membuatku harus siap untuk capek ketika ada kegiatan kampus hingga malam hari, apalagi jika paginya ada kelas. Kadang hal inilah yang membuatku terlambat ketika ada kelas pagi.” jelas Arief.

Della Septi, Akuntansi 2018 

“Sukanya ketemu banyak teman buat bertukar pikiran secara langsung. Pembelajaran pun lebih interaktif dan diskusi langsung dengan teman dan dosen sehingga lebih mudah paham. Dukanya susah cari tempat parkir kalau kuliah siang, dan kalau hujan juga macet banget di depan kampus” ujar Della.

 

Apa sih tempat di kampus atau sesuatu yang berkesan waktu kuliah offline

Della Septi, Akuntansi 2018

“Waktu offline suka banget duduk di ‘pantai’ atau di hall tengah buat kumpul-kumpul sama teman. Apalagi di ‘pantai’ anginnya sepoi-sepoi jadi makin nyaman ngobrolnya, abis itu jajan di KOPMA yang jajannya enak-enak,” ungkap Della.

Adelia Widya, Akuntansi 2017 

“Yang paling berkesan sih dulu aku di Masjid Al-Muqtashidin, favorit banget buat tempat ngeratain pinggang alias rebahan bentar di sela-sela jam kuliah. Selain itu, dulu tuh kalo sampai malam di kampus kadang ada kajian gitu habis maghrib, jadinya nambah ilmu juga sambil nunggu mood buat jalan pulang ke kos,” tutur Adelia.

 

Adakah pesan yang ingin disampaikan untuk adik-adik angkatan 2020 dan 2021 yang akan kuliah offline di semester depan?

Eri Dwi, Akuntansi 2016

“Pesanku sih, bagi kalian yang nyaman bertemu banyak orang, selagi kalian kuliah offline kalian perlu berteman dengan banyak orang. Ada banyak banget aktivitas positif yang bisa bikin kalian lebih berkembang, kayak misal ngadain belajar bareng sebelum ujian, main bareng ke suatu tempat, atau bisa juga dengan ikut kepanitiaan,” ujar Eri.

Narendra, Akuntansi 2018 

“Mungkin lebih sering kumpul ngerjain tugas bareng biar bisa tambah relasi dan punya keakraban yang lebih sama teman-teman kampus, tetapi tentunya harus tetap memperhatikan kesehatan diri kita dan tetap menjaga serta menerapkan protokol kesehatan,” tutur Narendra.

Kisah dari mahasiswa angkatan 2016-2019 ini bisa menjadi gambaran sebelum adik-adik 2020 dan 2021 mengikuti perkuliahan luring. Tentunya, dengan memperhatikan protokol kesehatan, perkuliahan luring ini semoga dapat terlaksana dengan lancar. (Berlian/Retno)

 

Prodi Akuntansi UII Berkolaborasi dengan Industri Selenggarakan Global Leaders Skill (GLS) untuk Mahasiswa

Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Unversitas Islam Indonesia (FBE UII) bekerjasama dengan Indmira untuk melaksanakan program Global Leaders Skill (GLS) Indmira Batch 1. Program ini bertujuan untuk melatih softskill mahasiswa  Prodi Akuntansi FBE UII. Sesuai dengan misi Indmira yaitu Mengoperasikan perusahaan secara efektif, efisien, dan menguntungkan dengan cara yang berorientasi pada pertumbuhan, komitmen pada layanan pelanggan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Indmira sendiri merupakan salah satu perusahaan perusahaan berbasis teknologi yang telah melakukan penelitian dan pengembangan agrocomplex (pertanian, kehutanan, peternakan, dan perikanan), energi terbarukan, dan rehabilitasi lingkungan sejak tahun 1985. Dengan berfokus pada  perbaikan ekosistem, produksi pertanian dan pangan, demi menjaga ketahanan pangan di masa depan dan berkelanjutan. 

GLS Indmira Batch 1 terdiri dari 4 pertemuan yang diselenggarakan dengan dua metode yaitu daring dan luring. Program tersebut, diikuti oleh 28  peserta yang merupakan mahasiswa akuntansi tingkat akhir. Pada pertemuan pertama (28/12) topik yang dibahas yaitu tentang basic principles for sustainability dengan pemateri untuk topik tersebut adalah Andi Nusa Patria selaku Hou fertilizer and plant protection Indmira. 

Kemudian pada pertemuan kedua (21/01) membahas terkait Green supply chain, yaitu tentang cara daur ulang produk pertanian juga untuk lebih berguna. Pemateri dalam pertemuan tersebut adalah Dewi Wijayanti selaku operational manager Indmira. Kedua kelas tersebut dilaksanakan secara daring dengan menggunakan zoom meeting.

Untuk dua pertemuan selanjutnya dilaksanakan secara luring di dua tempat berbeda, yaitu Kampus Fakultas Bisnis dan Ekonomika dan Kantor Indmira. Pertemuan ketiga membahas tentang cost management for sustainable diisi oleh Muhammad Qori Aulawi selaku F&A manager Indmira. Dalam pertemuan ini membahas tentang cara mengelola keuangan perusahaan.

Pada pertemuan terakhir peserta diajak untuk berkunjung ke Kantor Indmira yang berlokasi di Jalan Kaliurang KM.16,3. Kegiatan yang dilakukan yaitu presentasi on site oleh setiap kelompok terkait isu terkini dengan tema berbeda. Peserta dituntut untuk melakukan analisis secara sistematis dan kritis. 

Dalam kegiatan tersebut, peserta yang merupakan mahasiswa aktif Prodi Akuntansi mengikutinya dengan antusias. Anita Putri Kumalasari, mahasiswi Akuntansi 2018, mengatakan bahwa program GLS Indmira Batch 1 merupakan suatu privilege bagi mahasiswa karena program tersebut sangat bermanfaat. Adapun hal lain yang ia dapatkan adalah menjadi lebih paham terkait isu terkini dan bagaimana berkontribusi dalam hal tersebut. “Biasanya aku cuma tahu tentang sustainability itu dari sisi lingkungan dan sosial. Ikut kelas Indmira kemarin eye opener banget. Sebagai mahasiswa akuntansi, aku merasa bisa take action lewat bidang yang memang aku tekuni saat ini, misal dengan mempelajari pengalokasian cost yang tepat bagi perusahaan untuk mewujudkan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Anita. (Utami/Retno)

Tips Prestasi Mahasiswa Akuntansi UII, Imam Nur Fadilah: Circle Selection dan Time Management

Menjadi mahasiswa tentu bukan hanya belajar di dalam kelas, banyak kegiatan yang bisa dilakukan salah satunya dengan mengikuti organisasi yang ada di lingkungan kampus. Untuk hal ini keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi yang ada diharapkan mampu melatih softskill dan kemampuan mahasiswa dalam manajemen waktu antara kuliah dan organisasi. Banyak mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia (FBE UII) yang mengikuti organisasi baik tingkat fakultas maupun universitas. Imam Nur Fadhila, Mahasiswa Akuntansi Program Internasional UII, membagikan ceritanya dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi juga pelajaran yang ia dapat selama ini.

“Selama kuliah selain aktif di kegiatan akademik, menurutku aku juga bukan tipikal orang yang banyak ikut organisasi, ikut satu organisasi, yaitu Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) FBE UII. Barulah di tahun ke-3, aku coba untuk ikut salah satu organisasi antar kampus yaitu Foreign Policy Community Indonesia (FPCI),” ujar Imam. Ia mengaku keikutsertaannya dalam organisasi membantunya berkembang. Hal ini dikarenakan ia memiliki prinsip bahwa organisasi adalah wadah, yang di dalamnya ia dapat melakukan apapun dan dapat menjadi apapun. Dengan hal ini, organisasi bukanlah sebuah beban melainkan sebuah proses pembelajaran yang ia lalui dengan antusias.

Tidak hanya kegiatan organisasi, Imam juga aktif mengikuti banyak perlombaan salah satunya MoonsooSIM Enterprise Resource Management Competition Indonesia. Imam dan tim Jakal Atas berhasil masuk ke grand final dan meraih juara 4 dalam perlombaan tersebut. Selain itu ia juga aktif mengikuti lomba analisis paper tingkat nasional bersama KSPM serta seringkali memenangkan perlombaan tersebut diantaranya 3rd Runner Up MERMC International Singapore, 2nd Runner Up National MERMC Competition Indonesia, Runner Up MERMC Regional Competition 2021, Best Study Case Presentation ICMSS 2021, dan Finalist ICMSS 2021.

Seluruh pencapaian itu tentu tidak terlepas dari habit  yang ia terapkan selama di bangku perkuliahan salah satunya circle selection.

“Aku rasa yang bantu banget buat dapetin semua itu terkaitCircle Selection sih, jadi ketika mengikuti lomba atau project, biasanya teman satu tim berasal dari orang-orang yang sebelumnya sempat sudah kenal,” ucap Imam. 

Selain itu, Imam membagi habit terkait time management antara kuliah dan organisasi. Pada awalnya ia merupakan tipe yang fleksibel, tidak menentukan prioritas yang harus dikejar. Akan tetapi selama satu semester ini, ia mencoba untuk menentukan skala prioritas. “Tapi di satu semester ke belakang aku lagi mencoba mengaplikasikan manajemen waktuku berdasarkan skala prioritas aja sih. Mana yang paling urgent dan berdampak secara pribadi, itu yang aku kejar dan selesaikan dulu. Selebihnya jika gak terlalu urgent dan gak ada impactnya ke diri aku pribadi, umumnya aku tinggalin,” ujar Imam.

Dengan menerapkan habit yang telah dijelaskan di atas, terbukti ia mendapat hasil yang manis. Pada semester 7, ia berhasil lolos dalam program Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi di dua perusahaan sekaligus, yaitu PT Mandiri Persero Tbk dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart). Akan tetapi, dengan banyak pertimbangan akhirnya ia memutuskan untuk memilih Alfamart sebagai tempat ia menyelesaikan tugas akhir jalur program magang. ”Singkatnya aku memilih PT SAT (Alfamart) karena dari segi KPI, silabus, dan pencapaian magangnya lebih sesuai dan relate sama apa yang aku kejar di masa depan,” ujar Imam

Imam menceritakan program magangnya selama PT SAT. Ia menjelaskan bahwa dalam proses magang, terdapat dua role utama yaitu role pertama sebagai tim finance dan role kedua sebagai Assistant Manager. Di role finance ia terlibat dalam pelaporan laba rugi dan balance sheet, seperti aktiva tetap dan depresiasi. Di sisi lain ia juga diberikan tanggung jawab untuk memanage setiap dokumen yang nantinya akan dikirim kepada pihak franchisee/investor. Satu lagi yaitu peran Assistant Manager, di mana ia diberi tugas strategis untuk melakukan analisa laba rugi pada beberapa toko franchise dan ikut berkontribusi dalam memberikan solusi atas suatu masalah dan ikut mengimplementasikan setiap solusi yang telah disepakati tadi.

Dari kedua role tersebut, ia mengaku lebih menyukai role sebagai asisten manager. Alasan utamanya karena pada role tersebut ia banyak berinteraksi dengan stakeholder. “Di sisi lain aku juga diberi kesempatan untuk bertemu dengan stakeholder perusahaan dan mempresentasikan prospektus dan laporan keuangan di hadapan para stakeholder tersebut. Jadi memang lebih seru sih,” ucap Imam

Di ahir, ia memberikan pesan untuk terus berkembang dan tidak membatasi diri. “Jangan pernah batasi diri kita untuk terus berkembang, baik untuk belajar, berteman, hingga berorganisasi. Karena pada dasarnya apa yang kita dapat hari ini merupakan buah kebaikan dari apa yang kita perjuangkan sebelumnya” tutup Imam. (utami/retno)

 

Tips Prestasi Mahasiswa Akuntansi UII, Agnes Aura: Kesempatan Tidak Datang Dua Kali

Kehidupan selama perkuliahan perlu dimanfaatkan dengan baik. Banyak sekali kegiatan baik akademik maupun non-akademik yang bisa diikuti oleh mahasiswa. Kegiatan ini selain dapat digunakan untuk mengisi waktu luang, juga dapat menambah pengalaman serta relasi mahasiswa itu sendiri. Beragamnya kesempatan yang ditawarkan pada masa kuliah, belum tentu bisa didapatkan di waktu yang lain. Karenanya, seorang mahasiswa harus mampu memaksimalkan kesempatan yang ada, serta mengembangkan potensi maupun minat bakat yang dimilikinya. Agnes Aura Ainisha, atau yang akrab disapa Agnes, mahasiswa semester 7 Program Studi Akuntansi UII membagikan pengalamannya serta tips untuk tetap aktif baik secara akademik, maupun non akademik.

“Aku pernah jadi anggota HMJA Komisi FBE UII periode 19/20 sebagai Staf Departemen Event Organizer (EO),” tutur Agnes dalam wawancara secara virtual.

Ia mengungkapkan selama menjadi Staf EO tersebut diamanahi menjadi ketua event Accounting Generation Futsal League (AGFL) 2019. Beberapa waktu lalu, Agnes juga berhasil menjuarai kompetisi internasional MoonsooSIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC) Grand Final 2021 bersama empat rekannya yang tergabung dalam tim Muzzafar Zayn.

Tak hanya itu, Agnes juga tergabung dalam kelas sertifikasi The Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) yang dimulai sejak semester kedua perkuliahan. Dengan kesibukan yang padat tersebut, Agnes berusaha untuk tetap menjalani perkuliahannya secara maksimal. Pada kesibukannya sehari-hari, Agnes selalu membuat catatan daftar kegiatan yang memuat daftar prioritas aktivitas yang akan ia lakukan. Agnes merasa, catatan tersebut efektif membantunya dalam pengelolaan tugas dan manajemen waktu.

Dengan banyaknya kegiatan akademik maupun non-akademik ini, Agnes mengaku tak pernah membuat plan secara pasti kegiatan ataupun kompetisi apa saja yang akan ia ikuti. Saat ini, Agnes sedang mengikuti kegiatan magang yang dicanangkan pada Kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

“Emang ngalir aja tiap ada opportunity. Awal daftar magang tuh karena emang aku pengen ambil tugas akhir jalur magang. Ada yang cuma lolos di CV screening dan ada yang gak lolos sama sekali. Tapi akhirnya aku lolos di PT. Great Giant Pineapple,” ujar Agnes.

Agnes mengungkapkan ia mendaftar semua posisi yang berhubungan dengan akuntansi, kurang lebih 50 perusahaan. Tidak mudah perjuangan untuk diterima program magang tersebut. Selama magang Agnes mendapatkan gambaran kondisi dunia kerja yang sebenarnya.

“Kalau di magang tuh aku bener-bener tahu gimana dunia kerja yang sebenarnya, ada plus dan minusnya. Ilmu dan relasi yang aku dapetin juga lebih luas dari lingkup perkuliahan, organisasi, kepanitiaan, dan perlombaan,” tambah Agnes.

Agnes juga berpesan kepada teman-teman mahasiswa agar jangan pernah takut mencoba sesuatu yang baru. Dengan adanya sosok seperti Agnes, diharapkan mampu menjadi motivasi bagi teman-teman mahasiswa untuk memaksimalkan kesempatan serta potensi yang dimilikinya, karena kesempatan tidak datang dua kali. (retno/rh)

Alumni Akuntansi UII Berbagi Tips, Vina Aqmarina: Tidak Ada yang Namanya Tidak Bisa

#TuturAlumni merupakan terobosan baru yang diusung oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII). Dengan konsep podcast, alumni Prodi Akuntansi dapat membagikan pengalaman serta pesannya untuk mahasiswa.

Di episode pertama #TuturAlumni ini dibersamai oleh Vina Aqmarina, Alumni Prodi Akuntansi Angkatan 2014. Dalam podcast ini, Vina yang merupakan SAP-Consultant di Accenture Indonesia membagikan pengalamannya mulai dari sejarah awal memilih Prodi Akuntansi UII hingga di jenjang karirnya sekarang. “Dulu tuh aku gak tertarik untuk ambil jurusan Akuntansi, karena background waktu SMA IPA tuh. Gengsi dong masuk ekonomi,“ ungkap alumni lulusan 2018 ini. Vina mengungkapkan bahwa dulunya ia kekeh untuk masuk ke jurusan teknik yang sejalur dengan peminatannya semasa SMA. 

Vina menceritakan keinginannya untuk masuk ke bidang Akuntansi ini sedikit-banyak dipengaruhi oleh pengalaman teman Vina semasa SMA.  “Cerita dia itu yang membuat aku sadar bahwa jurusan itu sangat penting untuk menunjang karir kita,” ujar Vina.

“Di semester akhir, si dia (red-teman Vina) ini melihat teman bahkan kakak tingkatnya yang sudah lulus, banyak yang belum dapat kerja. Karena waktu itu kan fokus Indonesia di bidang ekonomi tuhAkhirnya dia kasih tahu ke aku kalau jangan mencari jurusan yang hanya membuat kamu (merasa) kece, tapi carilah jurusan yang benar-benar kamu butuhkan atau dibutuhkan di Indonesia.” jelas Vina. 

Dari pengalaman tersebut, kemudian Vina dengan mantap memilih untuk mendaftar di Prodi Akuntansi UII. “Sepertinya ini jurusan yang oke juga untuk aku jelajahi dan ternyata aku sangat tidak menyesal untuk join di Akuntansi UII ini,” ujar Vina. 

Walaupun mantap bergabung dengan Prodi Akuntansi UII, Vina mengaku kaget melihat materi perkuliahan yang ia dapatkan. Ia sangat asing dengan jurnal maupun akun yang merupakan inti dari Akuntansi itu sendiri. Vina mengalami ups-and-downs yang tak hanya sekali dua kali dirasakan di bangku perkuliahan. Hingga akhirnya, di posisi sekarang ini Vina dapat memberikan insight dan petuah-petuah untuk calon sarjana Akuntansi. “Gak ada orang yang gak bisa, selama dia mau berusaha,” ungkap Vina. 

Vina, yang dulunya juga merupakan Asisten Dosen Mata Kuliah Enterprise Resource Planning (ERP), ini juga memaparkan bahwa kegiatan non-akademik, seperti berorganisasi maupun kepanitiaan, juga sangat membantu dalam pengembangan soft skill-nya dan bermanfaat untuk kinerja dirinya di karier saat ini. “Jangan pernah berfikir bahwa organisasi itu penting untuk CV atau untuk menuh-menuhin CV. Karena organisasi itu penting untuk diri kita sendiri, mengasah soft skill kita,” tutur Vina. Untuk video lebih lengkapnya, bisa cek youtube Accounting UII, ya Sob! (Berlian/Retno).