Raih Award, Tim SAP UII Diundang ke Konferensi di Korea

Mengikuti conference merupakan salah satu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman baru bagi mahasiswa. Kali ini Tim Mahasiswa Prodi Akuntansi FE UII yang terdiri dari Huda Aulia, Muhammad Guntur Pamungkas, Mara Khawarizmi dan Arif Habibullah mendapatkan undangan untuk mengikuti SAP Academic Conference Asia Pacific Japan (APJ) 2017 yang diselenggarakan oleh SAP Asia Pacific Japan di SAP AppHaus Korea, Seoul, Korea Selatan (11-14/7).

Kesempatan tersebut diberikan kepada Tim Mahasiswa Prodi Akuntansi FE UII sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilannya dalam memperoleh juara pada the University Alliances Asia-Pacific & Japan (APJ) ERPSim and Global ERPSim Cup competition pada 9thInternational ERPSim Cup Competition pada bulan Juni. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh akademisi dari berbagai negara seperti Filipina, China, Thailand dan India.

Mara yang merupakan salah satu anggota tim menjelaskan, conference dimulai pada Rabu (12/7) dengan pengenalan produk terbaru SAP, yaitu SAP Leonardo. Produk terbaru ini merupakan semacam produk Artificial Intelligence yang dikembangkan oleh SAP sebagai terobosan terbaru. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan agenda pemberian award kepada Tim Mahasiswa Prodi Akuntansi FE UII atas raihan juara pada the University Alliances Asia-Pacific & Japan (APJ) ERPSim and Global ERPSim Cup competition, pada 9thInternational ERPsim Competition.

“Pada setiap kometisi ERP, tim kita berhasil menjadi tim yang kuat, dari tahun ke tahun tim Mahasiswa Prodi Akuntansi selalu meraih tiga besar”, imbuhnya.

Pada hari kedua agenda dilanjutkan dengan kegiatan workshop dengan tema Design Thinking. Mara menjelaskan Design Thinking merupakan alur berfikir dalam menemukan ide atau menyelesaikan permasalahan tertentu.

“Disini kita praktik bagaimana proses design thinking itu. Mulai dari wawancara customer, observasi, diskusi masalah, pembuatan prototipe sampai mempraktekkan solusinya, dari hal tersebut kami bisa belajar bagaimana mendorong seseorang bahkan diri sendiri untuk selalu melakukan inovasi di bidang apapun tanpa membatasi diri kita”, ungkap Mara.

Menurutnya hal yang paling berkesan saat conference adalah mengamati bagaimana proses dalam mencari sebuah ide dan menyelesaikan sebuah permasalahan dengan konsep design thinking. Konsep yang digunakan membuat semua tertata dengan rapi dan terasa menyenangkan.

“Saya berharap hal-hal seperti di SAP AppHauss Korea juga bisa diterapkan di Indonesia agar lebih banyak orang Indonesia yang melakukan inovasi terutama di bidang teknologi. Saya juga berharap dengan perjalanan saya sampai Korea, bisa menginspirasi banyak orang, terutama orang-orang di sekitar saya. Saya akan menerapkan dan mengajarkan orang lain tentang apa yang saya pelajari selama berada di konferensi”, terangnya. (BDY)

Sumber: uii.ac.id

Akuntansi FE UII Mempertajam Pemahaman Tentang Perencanaan dan Penganggaran di Pemerintah Daerah

Salah satu profil lulusan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) adalah kompetensi di bidang akuntansi sektor publik. Untuk memenuhi hal tersebut Prodi Akuntansi telah menyelenggarakan mata kuliah Akuntansi Pemerintahan dimana mahasiswa mempelajari secara mendalam mengenai Akuntansi di dalam organisasi pemerintahan. Perencanaan dan Penganggaran di Pemerintah Daerah merupakan salah satu topik yang dipelajari di mata kuliah Akuntansi Pemerintahan.

Mahasiswa mempelajari mengenai regulasi,  bisnis proses hingga dokumen yang berkaitan dengan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah. Untuk mempertajam pemahaman mahasiswa akan topik tersebut, Prodi Akuntansi menyelenggarakan kuliah umum dengan tema: ” Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah Daerah “. Kuliah umum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 Juli 2017 di Aula Utara FE UII dimulai pukul 09.30 – 11.30. Narasumber yang memberikan pemaparan adalah Kepala Bidang Data & Perencanaan BAPPEDA Kabupaten Sleman, Propinsi DIY, Ibu Erny Maryatun,  S.IP,  MT.

Pada pemaparannya Ibu Erny memulai dengan memaparkan beberapa data mengenai Kabupaten Sleman. Beliau bercerita mengenai potensi dan tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. Selanjutnya Ibu Erny masuk pada pemaparan tentang proses perencanaan yang dilakukan di Kabupaten Sleman.

Selanjutnya, Erny Maryatun memaparkan bahwa pendekatan perencanaan yang dilakukan tidak boleh lepas dari perencanaan nasional. Pada beberapa periode ini disampaikan bahwa Kabupaten Sleman berhasil melakukan perencanaan yang semakin baik. Hal ini terindikasi dari nilai SiLPA ( Sisa Lebih Perencanaan Anggaran) yang semakin menurun. Sebelumnya, diungkapkan bahwa SiLPA selalu diandalkan untuk menutup defisit di setiap tahun anggaran, paparnya.

Diakhir pemaparannya, Erny Maryatun menjelaskan tentang proses penganggaran dimana saat ini pemerintah daerah sudah beralih dari penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Mahasiswa sangat antusias dengan pelaksanaan kuliah umum ini. (AF/RH)

Akuntansi FE UII Raih Juara I World Champion ERP-SIM

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan digunakan oleh perusahaan manufaktur kelas dunia untuk meningkatkan kinerjanya. Pembelajaran ERP di FE UII sudah dikenal sebagai salah satu mata kuliah unggulan di Indonesia, baik di kalangan perguruan tinggi maupun industri. Hal ini terbukti dari perolehan prestasi oleh tim Program Studi (Prodi) Akuntansi Fathan Mubina yang terdiri dari 4 mahasiswa Prodi Akuntansi 2014 yaitu Huda Aulia, Muhammad Guntur Pamungkas, Mara Khwarizmi, dan Arif Habibullah. Keempat mahasiswa UII itu berhasil meraih juara I pada 9th International ERPsim Competition (kompetisi simulasi bisnis berbasis ERP) pada Kamis, (15/6). Kompetisi tersebut diselenggarakan secara online sehingga dapat diikuti oleh berbagai universitas di dunia.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Hec Montreal ini diikuti oleh berbagai universitas di berbagai negara di dunia seperti University of Melbourne (Australia), Dalhousie University (Kanada), University of Arkansas (Amerika Serikat), dan Northwest University (China).

Primanita Setyono yang merupakan Direktur ERP Computer Center Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UII, menyampaikan bahwa pada kompetisi ini mahasiswa dihadapkan pada situasi persaingan perusahaan yang sebenaranya. Kompetisi ini dilakukan dengan tiga kali round, dengan masing masing round diasumsikan 20 hari dan satu hari diasumsikan dengan satu menit. Pada setiap round setiap tim akan mengelola proses bisnis perusahaan.

“Di dalam kompetisi mahasiswa akan membuat pengambilan keputusan, mengambil risiko, dan strategi. Mereka membaca data kemudian membaca pasar dan juga memonitor nilai perusahaan sehingga segala keputusan yang dia ambil mulai dari pricing, requirement kemudian manajemen keuangan dibawah kendali mereka untuk meningkatkan nilai perusahaan tersebut”, tutur Primanita Setyono.

Selain itu Primanita Setyono juga menjelaskan bahwa kriteria penilaian dalam kompetisi ini tidak hanya melihat pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Lebih dari itu kompetisi juga melihat nilai perusahaan dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Sehingga setiap tim akan berusaha untuk meningkatkan nilai perusahaan yang dikelolanya dengan memaksimalkan manajemen keuangan perusahaan.

Ia juga berharap setelah mengikuti kompetisi ini mahasiswa mendapatkan pengalaman yang cukup baik dalam mengelola bisnis perusahaan. “Karena pengalaman langsung itu berbeda dengan membaca text book, ketika dia rugi, dia akan merasakanya sendiri dan dapat mengetahui apa penyebabnya secara langsung”, Imbuhnya.

Sebelumnya tim UII juga berhasil meraih juara satu pada kompetisi tahunan Enterprise Resource Planning Simulation (ERPsim) Asia Pasific Japan Cup 2017, pada Maret silam yang diikuti oleh 12 tim dari berbagai negara yaitu Australia, Hong Kong, Indonesia, Korea, Filipina, dan Thailand. (BDY)

Sumber: uii.ac.id

Program Studi Akuntansi Mengadakan Kuliah Umum Tentang ACCA

Semakin ketatnya persaingan dalam dunia kerja maka dituntut para mahasiswa mempunyai bekal yang cukup untuk menempuh tantangan dunia kerja di masa depan. Bagi mahasiswa akuntansi tentu salah satu bekal didapati dengan sertifikasi. Dari hal tersebut Prodi Akuntansi menyelenggarakan Kuliah Umum tentang “Becoming ACCA Qualified: Future Careers and Prospects. Association of Chartered Certified Accountans” (ACCA) untuk membagi pengetahuan umum mengenai pentingnya sertifikasi akuntan di dunia kerja. Acara ini diselenggarakan di Aula Utara FE UII pada tanggal 1 Juni 2017. Acara ini terbagi dalam dua sesi dari jam 10.00-12.00 WIB dan 13.00-15.00 WIB yang diikuti oleh segenap mahasiswa akuntansi FE UII.

Ada tiga pembicara dalam kuliah umum ini. Pertama adalah  Adhitya Fadriansyah selaku G&A Sr analyst di ConocoPhillips Indonesia dan salah satu student di ACCA. Pada sesi itu Adhitya membagi pengalamannya selama ia kuliah sampai menjadi seperti sekarang ini. Dalam sesi itu ia membagi tips dan trik dalam menghadapi ujian sertifikasi ACCA.

Adapun pemateri ke dua yaitu Conny Siahaan selaku Country Manager at The Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) Indonesia ia menerangkan tentang profil ACCA yang didirkan di United Kingdom pada tahum 1940. Ia menjelaskan ACCA adalah wadah bagi Akuntan untuk mendapatkan pelatihan dan ujian sertifikasi untuk membuktikan profesionalitas Akuntan. ACCA sendiri sudah diakui di 178 negara dan sudah mempunyai 188.000 member. Ia juga memaparkan data lulusan akuntansi tiap tahun di Indonesia adalah 35.000 lulusan per tahun. Ditambah MEA membuat kesempatan Akuntan peluang terbuka lebar untuk mengahadapi tantangan masyarakat ASEAN. Tentu adanya ACCA bisa menjadi jembatan bagi mahasiswa akuntansi FE UII untuk mendapatkan pengakuan profesionalitas sebagai  akuntan. Di samping itu ACCA juga sudah bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Kuliah umum ini ditutup dengan pemateri terakhir oleh Dekar Urumsah, SE., S.Si., M.Com (IS)., Ph.D sebagai kepala program studi Akuntansi FE UII. Ia menjelaskan tujuan menggapai program studi akuntansi bekerja sama dengan ACCA untuk membentuk lulusan mahasiswa akuntansi FE UII yang Go Global.  “Kami pihak kampus dan program studi telah menyiapkan fasilitas dan motivasi. Kalian (mahasiswa) hanya perlu  berjuang dan bekerja keras untuk mengambil kesempatan yang disediakan oleh  ACCA karena pengalaman adalah guru yang beharga” sahut Dekar Urumsah.

Sumber: fecon.uii.ac.id