Prodi Akuntansi UII Sukses Gelar Business & Accounting Competition 2021

Merespon perubahan praktik bisnis dan ekonomi pada era digital pasca pandemi Covid-19, Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menggelar UII Business & Accounting Competition 2021 (UII-BAC 2021). Kompetisi nasional yang diperuntukkan bagi para pelajar dan guru SMA/sederajat dalam skala nasional ini berlangsung secara daring dan luring.

Tahapan final dan awarding UII-BAC 2021 diselenggarakan secara luring pada Sabtu (18/12) di Gedung Prof. Dr. Ace Partadiredja, Kampus Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII, Jl. Prawiro Kuat, Condongcatur, Depok, Sleman. Mengangkat tema besar Growing Young Entrepreneurs in the Pandemic Era, UII-BAC 2021 terbagi dalam empat jenis rangkaian kompetisi yakni Business Plan Competition, Business Education Video Competition, Infographic Poster Competition, serta Reels Video Competition.

Ketua Panitia UII-BAC 2021, Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM. menjelaskan, melalui Business Plan Competition diharapkan dapat mengasah jiwa kewirausahaan siswa sekaligus mengeksplor ide bisnis kreatifnya. Sementara kategori Business Education Video Competition merupakan lomba video bagi tenaga pengajar atau guru SMA/Sederajat se-Indonesia yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk menampilkan karya kreatifnya berupa video education di UII.

Lebih lanjut dijelaskan Rifqi Muhammad, Infographic Poster Competition merupakan lomba poster bagi siswa SMA/SMK/MA/sederajat nasional se-Indonesia yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menampilkan karya kreatifnya berupa infographic di UII – BAC 2021. Sedangkan Reels Video Competition merupakan lomba reels video pelajar SMA/SMK/MA/sederajat nasional se-Indonesia yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelajar untuk menampilkan karya kreatifnya berupa reels video.

Dengan total hadiah sebesar 100 Juta Rupiah, UII-BAC 2021 bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kompetitif, meningkatkan kreativitas, dan menumbuhkan kepekaan generasi muda akan dunia bisnis yang semakin dinamis. Sekretaris Program Studi Akuntansi UII tersebut menjelaskan, secra keseluruhan terdapat 120 tim dari berbagai SMA/sederajat di berbagai daerah di Indonesia yang mengikuti kompetisi UII-BAC 2021.

“Hal ini menunjukkan bahwa semangat kompetisi generasi muda yang sangat besar. Tidak hanya berasal dari Yogyakarta, namun sebaran peserta juga berasal dari Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Makassar, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura dan lain sebagainya,” tandas Rifqi Muhammad.

Peserta yang hadir di kampus FBE UII pada Sabtu (18/12) adalah para peserta finalis UII – BAC 2021 terdiri dari 10 tim finalis Business Plan Competition untuk mempresentasikan business plan-nya dihadapan para dewan juri, serta peserta finalis Infographic Poster, Business Video Education, maupun Reels Video Competition yang mengonfirmasi dapat hadir.

“Adapun ketentuan yang hadir secara offline jika salah satu peserta finalis berada di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya dengan radius 40 KM. Sedangkan untuk peserta yang lain diwajibkan mengikuti live event melalui youtube Accounting UII,” jelas Rifqi Muhammad.

Adanya event ini juga dapat dianggap sebagai pemantik bagi generasi muda ke depannya. Rifqi menjelaskan, ini tentu menjadi ajang prestisius bagi siswa/i di seluruh Indonesia untuk menunjukkan kompetensinya dalam bidang bisnis dan tentu digitalisasi menjadi satu hal yang sangat penting. Melalui ini juga kita akan cari tahu talent dalam bidang bisnis di Indonesia itu sangat luar biasa,” ujar Rifqi Muhammad.

Hambatan dan tantangan pelaksanaan kompetisi masih dijumpai mengingat pandemi belum usai. “Tantangan nya tentu masih terkait pandemi ya, kita harus menjaga protokol kesehatan. Semua peserta juga panitia di-swab terlebih dahulu. Kita juga berkoordinasi dengan satgas covid di fakultas sehingga dapat berjalan dengan baik,” ungkap Rifqi Muhammad.

Di samping menjaring minat dan bakat, UII-BAC 2021 juga sebagai perkenalan prodi Akuntansi UII. Ketua Prodi Akuntansi UII, Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., memaparkan tentang dua jalur di Akuntansi UII, yakni reguler dan International Program. “Bagi mahasiswa yang memilih kelas internasional dapat merasakan fasilitas double degree di beberapa kampus ternama di luar negeri,” jelas Mahmudi.

“Prodi akuntansi merupakan prodi yang sudah sangat berpengalaman. Kami sudah berdiri lebih dari 40 tahun dan akreditasi kami telah meraih akreditasi unggul dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Selain itu akreditasi internasional Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) juga berhasil diraih,” tambah Mahmudi.

Dalam keterangannya, Mahmudi juga menilai profesi akuntansi memiliki prospek karir yang cemerlang di masa mendatang. Hal tersebut dibuktikan dengan output alumni yang tersebar di berbagai institusi seperti BNI pusat, Departemen Keuangan RI, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Bank Dunia, dan institusi lainnya. “Ini memberikan bukti bahwa kami memberikan bekal keterampilan, pengetahuan, dan moral kepada mahasiswa,” tutur Mahmudi. (RH/RS)

Mahasiswa Akuntansi UII Ikuti International Student Mobility di Turki

International Student Mobility (ISM) merupakan acara tahunan International Program Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). ISM tahun ini diikuti oleh mahasiswa International Program Angkatan 2018 semua Program Studi (Prodi) yang ada di FBE UII.

Dilaksanakan sejak 22 hingga 28 November 2021, kegiatan ini dilaksanakan di Turki, tepatnya di yaitu Istanbul, Bursa, dan Eskişehir. Kegiatan ini meliputi conference dan short course dengan beberapa universitas partner, Anadolu University di Eskişehir, Marmara University dan Koç University di Istanbul. 

Perjalanan di Turki tentunya mengunjungi beberapa tempat yang istimewa. Di Bursa, peserta ISM diajak untuk mengunjungi beberapa tempat, mulai dari mengunjungi Olive Oil Factory di Bursa, Outlet Munira, Grand Mosque Bursa, hingga berkunjung ke Uludag Mountain. Kemudian, di Istanbul mahasiswa berkunjung ke Marmara University, Koç University, Selat Bosphorus, Masjid Hagia Sophia serta Blue Mosque. Tak hanya itu, di Eskişehir mahasiswa juga diajak untuk mengikuti campus tour di Anadolu University. 

Selain campus tour, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk sharing ilmu dengan mahasiswa Anadolu University. Sharing ilmu ini dilakukan dengan mengadakan short course dan presentasi oleh representasi dari masing-masing prodi.

Bionia Puteri Yasmin, mahasiswa Akuntansi International Program, yang merupakan representasi dari Akuntansi UII, membagikan pengalamannya menjadi speaker dalam presentasi tersebut. Bionia mengungkapkan bahwa dalam sesi presentasi di Anadolu University yang disampaikan adalah mengenai entrepreneur bagi generasi muda.

“Waktu presentasi kemarin temanya bebas. Kalau dari aku sebagai representasi Prodi Akuntansi, kemarin presentasi dengan topik entrepreneur,” ungkap Bionia.

Dalam wawancara secara virtual, Bionia atau yang akrab disapa Bio ini mengungkapkan bahwa banyak wawasan baru yang didapat dari kegiatan ISM ini. Selain bisa merasakan perkuliahan di Turki, Bio juga mengungkapkan ada beberapa perbedaan kebudayaan antara Indonesia dan Turki. Salah satu contohnya yaitu perbedaan adab wudhu. Jika di Indonesia, wudhu boleh dilakukan dengan berdiri sedangkan di Turki wudhu wajib dilakukan dengan duduk dan tidak boleh telanjang kaki. “Lebih mengenal culture mereka dan adaptasi serta toleransi,” jelas Bionia. 

Bio mengungkapkan dengan adanya kegiatan ini banyak manfaat yang bisa didapatkan. Selain belajar mengenai kebudayaan negara lain, ISM ini juga memungkinkan pesertanya untuk mendapat insight dan wawasan baru, baik di bidang akademik maupun non Akademik. “Seneng banget sih, walaupun capek karena jauh. Tapi merasa semua itu terbayarkan. Beruntung banget,” pungkas Bionia. (Berlian/Retno)

Pengelolaan Infrastruktur Sistem dan Teknologi Informasi dalam Bisnis Digital

Perubahan yang sangat cepat di lingkungan bisnis mengakibatkan harus cepat merespon perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk mewujudkan kecepatan merespon perubahan lingkungan, banyak perusahaan memanfaatkan teknologi informasi (TI) untuk mengoptimalkan proses bisnis yang dimilikinya.

Infrastruktur teknologi informasi sebagai pondasi dari kapabilitas teknologi informasi yang mencakup seluruh perusahaan dalam bentuk pelayanan yang dapat dipercaya dan seringkali budgeted-for dan disediakan oleh divisi sistem informasi atau outsourced.

Internet pada awalnya dikembangkan untuk militer oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat hingga berkembang pesat sampai saat ini. Perusahaan besar seperti Google dan Apple terus bereksperimen lalu diuji coba menjadi sebuah standar yang baru.

Di sampaikan oleh Rommy Tosana Yuliawan yang merupakan Customer Support Manager di Cloudflare, Inc (San Fransisco Bay Area, United States) selaku narasumber kuliah praktisi bisnis digital yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) pada hari Sabtu (23/10), bahwa Cloudflare memiliki slogan “Make Better Internet” yang secara tidak langsung berusaha untuk mengembangkan internet bersama perusahaan lainnya sehingga meningkatkan kenyamanan user. Salah satu hal yang dilakukan Cloudflare adalah memberikan layanan fitur secara gratis.

“Cloudflare menyediakan tiga produk dari grup pertama yaitu security, performance, dan network services. Couldflare bekerja sama untuk improve job working untuk http 2.0. Couldflare berada di Jakarta dan ingin membuka cabang di Surabaya,” ujar Rommy.

Cloudflare memiliki pengguna di 200 kota, salah satunya ada di Jakarta. Selain itu, 90 persen populasi dengan 100ms. Cloudflare memiliki 9500 inter-connection. Hal ini meningkatkan kenyamanan karena langsung tertuju pada alamat yang diinginkan. Selain itu, memiliki 67 Tbps capacity. Cloudflare memiliki network di China karena melakukan kerja sama dengan perusahaan di China.

Lebih lanjut Rommy menjelaskan, komponen utama bisnis itu harus memiliki nama, sedangkan bisnis digital harus memiliki domain yang membantu dalam menerjemahkan nama dari IP ke server. Ada connectivity internet yang menyediakan hosting server provider (id web house). Oleh karena menyediakan layanan, harus menggunakan software dan hardware yang dapat menampung banyak visitor. Selain itu, penting adanya content. Apabila kita tidak bisa membuat web sendiri, bisa pakai wordpress atau blog in atau bisa juga langsung membeli yang sudah jadi maupun memakai provider yang sudah siap dan terintegrasi.

“Reliability, misalnya buka selama 24 jam maka harus konsistenn buka 24 jam. Selain itu, tidak ada permasalahan (no intermittent issues) karena bisa mempengaruhi google ranking bahkan mempengaruhi perspektif customer. Hal ini memberi kesempatan buat competitor untuk mendapatkan visitor,” ungkap Rommy.

Cara untuk membuat website reliability adalah dengan memiliki double server sebagai cadangan. Performance dibagi ke dalam beberapa grup tergantung kegunaannya, seperti trading saham mengharapkan low latency dan throughput lebih ke volume yang mengarah pada video streaming, serta kapasitas pada banyak user. Performance sendiri bisa mempengarhi visitor, security biasanya digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada dalam lingkungan bisnis, seperti menghindari virus, sensitive consumer data, dan high risk transaction.

“Melakukan monitoring terhadap semua yang terjadi serta melakukan partnership. Salah satu hal yang tak kalah penting untuk menunjang performance bisnis digital adalah mencari orang yang passionate serta mencari orang yang sudah profesional di bidangnya. Mencari yang Comb-Shaped employee, seperti memiliki pengetahuan tentang akuntansi dan teknologi,” pungkas Rommy.

Dalam sambutannya Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM selaku Sekretaris Prodi Akuntansi UII menyampaikan bahwa Akuntansi tidak dapat lepas dari bidang keilmuan lainnya khususnya bisnis dan teknologi. Materi kuliah praktisi ini akan membantu Prodi Akuntansi UII dalam mengembangkan konsentrasi di sistem dan teknologi.

“Kuliah praktisi ini juga akan menambah wawasan bagi mahasiswa bahwa digitalisasi bisnis sudah berkembang dengan pesat dan telah mengubah lanskap dari berbagai macam hal. Wawasan dan hal baru nantinya akan kita dapatkan dari mas Rommy ini,” ujar Rifqi. (Azzahra/RH).

Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia

Teknologi memberi dampak pada berbagai aspek dalam kehidupan, terutama pada lifestyle sehari-hari. Dahulu, uang sangat perlu dibawa, tetapi sekarang tidak masalah apabila tidak membawa uang karena sudah ada e-wallet. Sekarang smartphone merupakan hal wajib dibawa karena semua sarana seperti pembayaran dan komunikasi telah ada di dalamnya.

Selaku fasilitator kuliah praktisi bisnis digital yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) pada hari Sabtu (16/10), Rizki Hamdani, S.E., M.Ak., Ak., CA memaparkan pengantarnya bahwa terdapat perbedaan konvensional dengan digital business mindset.

“Kita telah mengenal ada 4M (Man, Method, Machine, Money) dan kalau kita berbicara mengenai sumber daya maka kita masuk pada M yang kelima yaitu Material. Dari 5M tersebut maka kita tahu bahwa sumber daya tersebut bersifat fisik. Dalam konsep transformasi digital, mindset kita adalah mindset digital. Sekarang sumber daya fisik dapat ditransformasikan menjadi sumber daya digital yang berbasis byte, sehingga dampaknya dapat mengurangi cost dalam perusahaan,” ungkap Rizki.

Selaku narasumber, Widya Listyowulan yang merupakan Founder CoachCircle.id dan Vice President of Indonesia’s Top Unicorn menyampaikan bahwa digital ekonomi mempermudah manusia dalam memenuhi kehidupan sehari-harinya. Tidak hanya memberi dampak pada individual saja, tetapi juga memberi manfaat bagi negara. Apabila digital ekonomi dikembangkan dengan baik, akan mengurangi pengeluaran negara.

“Jadi, digital ekonomi sudah menjadi sebuah keharusan yang dimiliki masyarakat, terutama pada masa pandemi seperti ini,” papar Widya.

Lebih lanjut Widya memaparkan bahwa komponen yang paling penting mendukung perputaran ekonomi global adalah mobile technologies. Di dalam digital ekonomi terdapat digital connectivity serta digital entrepreneurship. Di balik sebuah sistem yang dipakai ada skill entrepreneurship yang memumpuni, seperti menganalisa opportunity dan mentransfer kebutuhan pasar dalam bentuk digital. Selain itu terdapat pajak dalam platform digital, hal ini ditunjukkan dengan adanya biaya tambahan pada saat mentransfer uang melalui m-banking.

Keadaan digital ekonomi di Indonesia saat ini terdapat bonus demografi yang menciptakan growing number of middle class. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan e-commerce yang pesat. Selain itu, customer market di Indonesia merupakan market pasar paling penting di dunia, terutama di Kawasan Asia Tenggara. Hal ini terjadi karena Indonesia memiliki 79 juta pengguna aktif di sosial media serta menjadi rumah bagi 2.033 startups.

“Dampak peningkatan digital ekonomi di masa depan Indonesia bisa menciptakan 3.7 juta lapangan pekerjaan. Salah satu faktor yang akan mempengaruhinya adalah peningkatan UMKM yang akan meningkatkan 2 persen GDP,” ungkap Widya.

Disampaikan pula oleh Widya Listyowulan bahwa digital ekonomi dengan kebijakan publik di Indonesia saling berhubungan. Dimana, Indonesia memiliki 7 Unicorn, jika di Indonesia tidak menerapkan kebijakan publik berupa peraturan-peraturan maka akan berdampak pada pelanggaran yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan.

“Dibalik pertumbahan yang positif, terdapat tantangan digital ekonomi di Indonesia antara lain cyber security, persaingan yang semakin ketat, masalah human capital, kurangnya akses internet yang memadai, dan regulasi yang tidak mengikuti perkembangan zaman,” pungkas Widya.

Dalam sambutannya Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA selaku Ketua Prodi Akuntansi UII menyampaikan bahwa kuliah bisnis digital ini merupakan mata kuliah baru yang diimplementasikan di semestar baru yang nantinya akan bersangkutan terhadap mata kuliah Data Analitik.

“Akuntansi dengan I-Techno Enterpreneurship dimana I itu Islamic, Techno itu diharapkan mampu mengembangkan dan Enterpreneur itu punya keunggulan atau skill. Sehingga, diharapkan mahasiswa dapat mempunyai daya kompetitif yang tinggi,” ujar Mahmudi. (Azzahra, Galuh, RH).

Vina Muliana, Educational Content Creator Bagikan Tips Sukses Interview Kerja

Interview atau wawancara bukanlah menjadi hal yang asing lagi bagi seorang mahasiswa. Pada setiap seleksi kegiatan akademik maupun non-akademik, interview menjadi salah satu hal yang wajib dari rangkaian tersebut. Di dunia perkuliahan, interview juga merupakan rangkaian seleksi yang biasa diikuti oleh mahasiswa ketika akan bergabung dalam sebuah organisasi maupun event. Tentunya interview ini lebih santai dan tidak memerlukan persiapan yang “neko-neko”. Namun hal ini berbeda dengan interview kerja. Bagi fresh-graduate maupun job-seeker, interview kerja merupakan sebuah hal yang menjadi PR-nya tersendiri. Banyak yang merasa sudah memberikan usaha yang maksimal, tapi ternyata hasil tidak sesuai diharapkan. 

Vina Muliana, Executive Assistant to Group CEO MIND ID sekaligus education content creator Tiktok dengan pengikut 3,3 juta, hadir pada The Institute of Chartered Accountants in England and Wales Certificate in Finance, Accounting and Business (ICAEW CFAB) Business and Finance Professional (BFP) Info Session and Career Webinar di hari Sabtu, 16 Oktober 2021. Vina membagikan pengalamannya sebagai educational konten kreator. Vina sering mendapatkan pertanyaan serupa mengenai persiapan yang perlu dilakukan oleh calon pelamar kerja. 

“Saya setiap hari itu bisa dapet 10 hingga 20 DM (direct massage) baik di Instagram maupun di TikTok, tentang apa yang harus dilakukan saat interview kerja,” ujar Vina memulai materi. Dengan materi “Interview Tips: Ace your Interview”, Vina menyampaikan bahwa sebelum memulai interview, pelamar harus memiliki mindset bahwa interview kerja merupakan percakapan dua arah sehingga bukan hanya perusahaan yang boleh tahu tentang pelamar. Namun, pelamar juga bisa menggunakan kesempatan tersebut untuk mengenali perusahaan dengan lebih baik lagi. “Jadi jangan pernah untuk memposisikan diri kita itu di atas perusahaan atau di bawah perusahaan. Karena layaknya cari jodoh, proses mencari pekerjaan juga sama. Sama-sama harus tahu (mengenali),” jelas Vina.  

Vina menyatakan untuk lolos interview kerja, tahap yang paling penting yaitu proses persiapan. “Karena justru, saat interview itu kesuksesannya sangat ditentukan dari seberapa siap kamu,” ungkap Vina.

Proses persiapan ini dimulai dengan mengenali perusahaan dan job atau posisi yang akan dilamar. “…Karena dengan begini, kamu (pelamar) bisa tau apa saja sih kompetensi yang dibutuhkan untuk orang-orang yang nantinya akan mengisi posisi tersebut,” yakin Vina. Selain mengenali perusahaan dan posisi yang akan dilamar, pelamar juga harus melakukan riset tentang dirinya. Riset ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan (strength), kekurangan dan perbaikan diri (room of improvement), minat (interest), dan tujuan (goals). “Ini (red: riset diri) memang bener-bener harus kamu riset dan persiapkan,” yakin Vina. 

Selain itu, dalam interview kerja yang umumnya dilakukan secara langsung (bukan daring), mempersiapkan penampilan juga merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pelamar kerja harus mampu tampil dan menyiapkan dirinya dengan pakaian yang tepat sesuai dengan perusahaan yang akan dilamar. Penampilan juga merupakan penyumbang besar dalam memberikan impresi kepada orang lain, terlebih kepada perusahan yang akan kita lamar. (Berlian/retno)

 

Mahasiswa Akuntansi UII Kembali Juara 1 Kompetisi Nasional MERMC Indonesia 2021

Di tengah pandemi Covid-19, dengan segala keterbatasan yang ada, tak menurunkan semangat mahasiswa untuk terus berprestasi. Pada tahun 2021, para mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kembali menorehkan prestasi dengan berhasil meraih juara 1 kompetisi tahunan MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC) Grand Final Indonesia 2021. Prestasi membanggakan ini mengulang prestasi pada tahun sebelumnya sebagai juara 1 pada kompetisi MERMC 2020.

Kompetisi ini dilaksanakan secara daring (online) pada 11 September hingga 9 Oktober 2021. Tim UII terdiri dari 5 mahasiswa Program Studi Akuntansi, yaitu Valdo Manggiri Alani, Nicho Kurniawan, Farhan Kamil Rabbani, Agnes Aura Ainisha dan Immerina Zuhara yang tergabung dalam tim Muzzafar Zayn, berhasil unggul dari perwakilan universitas di Indonesia.

Kompetisi dilakukan 3 tahap yaitu tahap penyisihan, submit video, dan tahap grand final. Selain meraih Juara 1, Tim UII juga berhasil meraih Juara 4 yaitu Tim Jakal Atas yang beranggotakan mahasiswa yaitu Afiq Kamal Rizki, Imam Nur Fadhilah, Rafif Aldo Nugroho, Asaquita Sophie Premarci, dan Rani Adillah Kusumaningrum. Melalui prestasi ini, tim mahasiswa Akuntansi UII berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp3.000.000 bagi Juara 1 dan Rp1.000.000 bagi Juara 4. Kedua tim UII juga akan menjadi perwakilan Indonesia mengikuti MERM e-Competition International Final 2021 pada bulan November mendatang.

MonsoonSIM Indonesia akan mengirimkan 5 Tim juara untuk mengikuti MERM e-Competition International Final 2021 pada bulan November mendatang yang akan diikuti oleh beberapa negara seperti Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, Philippines, Hong Kong, dan Australia.

Dalam memilih perwakilan tim untuk dikirim kompetisi tingkat nasional, Prodi Akuntansi UII melaksanakan kompetisi internal yang dilakukan oleh ERP Competence Center. Dalam kompetisi tersebut, mahasiswa bebas untuk menentukan tim sendiri dengan ketentuan anggota berjumlah 5 orang dalam satu tim. Kemudian didapatkan 2 tim terbaik untuk mewakili UII dalam Kompetisi Monsoon SIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC) 2021.

Waktu persiapan yang dilakukan sebelum kompetisi kurang lebih memakan 9 bulan dan dilakukan secara daring dimulai sejak bulan Desember tahun 2020. Valdo Manggiri Alani, perwakilan Tim mahasiswa Akuntansi FBE UII menjelaskan bagaimana proses latihan yang dihadapi olehnya dan anggota tim.

“Saat latihan kami sering ditegur dinasihati sampai dimarahin juga karna masih banyak kesalahan sebelum lomba oleh coach. Hal itu juga yang membuat kita makin semangat buat latihan terus, karena menjadi juara di tingkat internasional adalah target dari tim kita,” ujar valdo.

Dalam perjalanannya, mahasiswa Akuntansi UII sudah berkali-kali memenangkan kompetisi ERP tingkat dunia. Seperti pada tahun 2017 menjadi Juara 1 World Champion ERP-SIM yang diikuti oleh berbagai universitas di dunia, seperti University of Melbourne (Australia), Dalhousie University (Kanada), University of Arkansas (Amerika Serikat), dan Northwest University (China). Selain itu, Akuntansi UII juga kembali mendominasi di ajang ERPsim SAP Asia Pacific Japan (APJ) Cup 2018 dengan memborong juara 1 dan 2 the ERPsim SAP APJ Cup 2018, Juara Runner Up MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (ERMC) International Grand Final 2019 di Hong Kong, Juara 1 MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (ERMC) International Grand Final 2020, dan terbaru berhasil menjadi Juara 1 ERPsim Competition Asia Pasific Japan Cup 2020.

Dengan pencapaian yang telah diraih oleh mahasiswa Akuntansi UII, Direktur ERP Competence Center Prodi Akuntansi FBE UII, Dra. Isti Rahayu, M.Si., Ak., CA., Cert.SAP menyatakan sangat bersyukur atas capaian tim Muzzafar Zayn dan Jakal Atas pada kompetisi nasional MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (MERMC) 2021. Isti Rahayu berharap sebagai wakil Indonesia kedua tim dapat memenangkan kompetisi internasional yang akan diselenggarakan pada bulan November 2021, dan memperoleh prestasi terbaik pada event tersebut sebagaimana tahun lalu juga telah berhasil dimenangkan oleh tim dari Prodi Akuntansi UII.

“Keberhasilan memenangkan kompetisi nasional ini menunjukkan ditengah pandemic covid-19 yang masih belum berakhir, mahasiswa Prodi Akuntansi UII tetap mampu berprestasi, dengan memanfaatkan teknologi,” ujar Isti.

Lebih lanjut Isti Rahayu menjelaskan bahwa MonsoonSIM merupakan game simulasi bisnis, sebuah platform pembelajaran berbasis experient dengan menggunakan artificial intelligent yang dipergunakan Prodi Akuntansi UII sebagai salah satu alat untuk belajar bisnis. Dengan pembelajaran berbasis game, maka mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori namun juga memiliki kesempatan mengeksplore, serta bereksperimen menjalankan bisnis. Keberhasilan tim memenangkan kompetisi sangat didukung oleh kompetensi ERP yang mereka miliki.

“Untuk memberikan pemahaman ERP yang saat ini dipergunakan di hampir semua perusahaan, prodi akuntansi UII mengajarkan mata kuliah berbasis SAP dalam kurikulum, dan para alumni prodi akuntansi UII saat ini banyak yang memilih profesi di bidang teknologi sebagai konsultan SAP,” ungkap Isti. (Utami/Retno/RH)

Sinergi yang Apik, Alumni Komitmen Mendukung Program-program di Prodi Akuntansi UII

Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) baru-baru ini menerapkan kurikulum baru. Dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022, FBE UII mulai beralih pada penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kurikulum MBKM merupakan implementasi dari Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim yang antara lain memberikan hak belajar 3 (tiga) semester di luar Prodi kepada Mahasiswa sebagaimana diatur dalam Permendikbud No. 3 Tahun 2020.

Bentuk kegiatan pembelajaran di luar program studi ini dapat berupa pertukaran pelajar, magang atau praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian atau riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen, dan membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik (KKNT). Sebagai bentuk perwujudan kurikulum baru tersebut, Prodi Akuntansi UII menyelenggarakan acara Sarasehan Online bersama Alumni dan Sharing Session pada hari Minggu (26/9).

Ketua Jurusan Akuntansi UII, Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa penerapan kurikulum baru ini tentunya akan melibatkan banyak pihak. “Terkait dengan kurikulum MBKM, kita (Prodi Akuntansi FBE UII) perlu pemberdayaan alumni, kita perlu kerjasama dengan industri, kita perlu kerjasama dengan perguruan tinggi lain di dalam maupun di luar negeri,” jelas Johan.

Dalam implementasi kurikulum MBKM ini, Prodi Akuntansi menerapkan jalur baru untuk kelulusan mahasiswanya. Dahulu, jalur kelulusan mahasiswa tingkat S1 hanya dapat ditempuh dengan program skripsi. Kini Prodi Akuntansi menerapkan tiga jalur baru, yaitu jalur skripsi, jalur kewirausahaan, dan jalur magang. Ketiga jalur ini membutuhkan peran alumni sebagai katalis kesuksesan pelaksanaan program.

Disampaikan dalam Acara Sarasehan Online bersama Alumni, Johan juga menyampaikan bahwa peran alumni sangat dibutuhkan dalam implementasi kurikulum baru ini. 

“Pemberdayaan (peran) alumni sangat dibutuhkan, baik itu untuk kerjasama industri, barangkali sekarang banyak dari bapak ibu alumni yang berprofesi di bidang industri tertentu yang nanti bisa bekerjasama dengan kita, baik nanti untuk kegiatan magang ataupun untuk program wirausaha maupun sebagainya,” ujar Johan. 

Ketua Prodi Akuntansi UII, Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA juga menambahkan terkait dengan upaya pada jalur magang tersebut, Prodi Akuntansi UII perlu menyiapkan jejaring untuk menempatkan mahasiswa-mahasiswa yang akan mengikuti jalur magang pada industri. Jalur program kelulusan ini, khususnya untuk magang dan kewirausahaan, diharapkan dapat dilaksanakan secara maksimal dengan bantuan dari alumni pada semester depan, semester Genap Tahun Ajaran 2021/2022. 

Salah satu alumni Prodi Akuntansi UII, Vigo Widjanarko, S.E., S.Sos., M.M., yang merupakan Direktur Keuangan dan Umum Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), Kementerian Keuangan Republik Indonesia  menyampaikan bahwa alumni siap membantu Prodi Akuntansi UII. 

“Kami, sebagai alumni UII tentunya, sebisa mungkin membantu dan mendukung menyukseskan program-program di Prodi Akuntansi UII. Juga merupakan sebuah kebanggaan alumni jika bisa membawa adik-adik ini ke perusahaan masing-masing (untuk meneruskan karirnya),” ungkap Vigo. 

Dengan adanya pemberdayaan alumni melalui kolaborasi dalam program magang ini, diharapkan mampu menjadikan lulusan Prodi Akuntansi UII sebagai sarjana yang memiliki kualifikasi yang siap untuk bersaing di dunia kerja. (Berlian, RH)

Akuntansi UII Menyelenggarakan Ngobrol Daring ERP: Benarkah Akuntan Tergusur Teknologi?

Berkembangnya teknologi yang pesat seperti sekarang ini sudah bukan lagi menjadi suatu hal yang baru bagi kita. Apalagi di era revolusi industri yang menuju phase 5.0, teknologi sudah sangat melekat dengan kehidupan kita, khususnya para akuntan. Bahkan, dalam buku The End of Accounting and the Path Forward for Investors and Managers (2019), karya Feng Gu dan Baruch Lev, menyatakan bahwa akuntan merupakan sebuah profesi yang sangat berpotensi terancam digantikan oleh komputer atau mesin.

Dalam Ngobrol Daring ERP #1 yang digelar secara daring pada hari Sabtu (18/9). Acara ini dipandu oleh Arief Rahman, S.E., M.Com., Ph.D, yang juga sebagai dosen Enterprise Resource Planning (ERP) Program Studi (Prodi) Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII). Ngobrol Daring ERP #1 ini mendiskusikan topik yang sangat menarik bagi akuntan masa kini dengan dua pembicara dari alumni Prodi Akuntansi angkatan 2004, yaitu Rian Heryudhanto yang merupakan Senior Manager SAP Finance & Central Finance IBM Singapura dan Bagus Priyonugroho merupakan SAP Consultant Manager PT Equine Global, kita diajak untuk berbagi ilmu mengenai teknologi dan akuntansi, serta kolaborasi keduanya.

Bagus Priyonugroho menyatakan bahwa keresahan yang dirasakan oleh praktisi akuntansi saat ini adalah untuk menjadi finance consultant tidak harus berasal dari seseorang dengan latar pendidikan keuangan maupun bisnis. Bahkan di dunia kerja sekarang ini, finance consultant bahkan bisa disandang oleh seseorang dengan latar belakang Sarjana Teknik Lingkungan. Hal ini juga disetujui oleh Rian Heryudhanto.

“…Kolega kita di kantor itu kebanyakan background-nya bukan accounting, apalagi untuk SAP Consultant. Dan di Tim SAP Finance Consultant itu surprisingly yang background-nya accountant hanya saya,” ungkap Rian.

Kemudian, Bagus berpendapat bahwa sebenarnya accounting merupakan inti pokok terpenting dalam sebuah bisnis. “Bisnis yang maju, perusahaan yang besar, itu tidak mungkin (ada) ketika tidak ada pencatatan accounting yang baik di dalamnya,” ujar Bagus. Tentunya, akuntansi dalam kerangka berpikir yang luas akan memberikan pandangan mengenai manajemen, investasi, keuangan, serta resiko sehingga akuntansi bukan merupakan suatu hal yang dapat dipisahkan seutuhnya dari kehidupan manusia.

Bahkan di era teknologi ini, akuntansi tetap menjadi dasar ilmu yang akan tetap memiliki demand-nya tersendiri. Hal ini didukung sepenuhnya oleh Rian.

“Lebih baik belajar accounting, dan di-top-up dengan pengetahuan teknologi, dibanding dengan orang yang sudah paham teknologi terus belajar accounting, ini menurut saya path-nya sangat sulit. Yang kedua itu sangat sulit,” ujar Rian.

“Konsepnya sama seperti orang tua kita, bahkan nenek kita yang belajar Whatsapp maupun Instagram. Penyerapan belajar teknologi itu sangat mudah, dibanding belajar accounting yang sangat rigid,” tutur Rian.

Menurut The Guardian (2018) pada chart yang berjudul “Probability Robots Will Take Your Job In Next 20 Years”, akuntan dan auditor menduduki peringkat kedua tertinggi. Bagus berpendapat bahwa memang ada kemungkinan peran akuntan akan tergantikan oleh komputer. Namun, sebagai gantinya akuntan masih memiliki banyak “senjata” untuk tetap dapat mempertahankan perannya.

Salah satu alternatif agar peran akuntan tidak punah yaitu dengan mengkolaborasikan teknologi dengan konsep atau ilmu akuntansi itu sendiri. Enterprise Resource Planning (ERP) hadir sebagai adaptasi teknologi untuk ilmu akuntansi. ERP ini merupakan sebuah framework teknologi yang mengatur integrasi unit bisnis satu dengan yang lain, mulai dari Supply Chain Management hingga Big Data Analysis. Salah satu platform ERP terbesar di dunia yaitu SAP, yang generasi sekarang ini disebut dengan SAP S/4 HANA. Yang mana sumber daya akuntan sebagai consultant dalam SAP S/4 HANA ini masih sangat dibutuhkan hingga kurang lebih empat tahun kedepan.

“Saya sangat bangga sekaligus merasa bersyukur bahwa (Prodi Akuntansi) UII memasukkan ERP SAP ini dalam kurikulumnya di tahun 2007. Kalau tidak, mungkin saya dan Bagus tidak ada diposisi yang sekarang ini. Kemudian, insight-nya UII itu bagus dalam membuka mindset mahasiswa kalau ini ada ERP teknologi terbaru bernama SAP yang akan bertahan sampai 5 bahkan 20 tahun kedepan. Peluang untuk menjadi konsultan ERP ini masih sangat banyak, dan tersebar di seluruh dunia” ungkap Rian.

Sebagai informasi, UII merupakan universitas pertama di Indonesia yang telah menambahkan matakuliah ERP dengan platform SAP ke dalam kurikulum Akuntansi sejak tahun 2007. Karena privilege inilah diharapkan teman-teman akuntan masa kini FBE UII mampu menjadikan dirinya sebagai akuntan yang mampu beradaptasi dan fleksibel dengan segala perubahan yang ada. Sehingga pengetahuan ERP yang diberikan kepada mahasiswa dapat dijadikan salah satu “senjata pamungkas” akuntan lulusan FBE UII yang kebal akan perubahan zaman. (Berlian/RH)

Program ACCA Akuntansi UII: Wadah Membangun Akuntan Profesional

Program Studi (Prodi) Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menggelar Webinar dengan tajuk Membangun Kompetensi Profesional Akuntansi bersama ACCA UII pada hari Selasa (14/09) melalui platform Zoom. Dalam webinar ini dipaparkan terkait program ACCA (The Association of Chartered Certified Accountants) dan bagaimana pelaksanaanya di FBE UII, serta sharing session bersama alumni dan mahasiswa yang mengikuti program. 

Webinar diawali dengan pemaparan program ACCA dan pelaksanaannya di FBE UII oleh pembicara pertama yaitu Dra. Yuni Nustini MAFIS., Ph.D., Ak., CA selaku Direktur ACCA program UII dan dilanjutkan oleh narasumber kedua Frans Elyan yang merupakan Business Relationship Manager ACCA Indonesia.

Sebelum menjelaskan terkait materi, ditayangkan video testimoni dari alumni yang telah menempuh program ini. Muli, Alumni Akuntansi Program Internasional angkatan 2014, menerangkan bahwa gelar ACCA sangat membantu dalam proses employment baik sebagai fresh graduate maupun experience-entry level. Muli menambahkan dengan gelar ini, ia merasa percaya diri walaupun tidak mempunyai pengalaman sebelumnya. Fira Firmanila, alumni tahun 2018, juga menyatakan modul yang diberikan dalam program ini sangat membantu dalam dunia akademis maupun pekerjaannya sebagai auditor.

Program ACCA ini di FBE UII dikenal dengan kelas akselerasi. Yuni menjelaskan bahwa kelas akselerasi ini bukan seperti yang biasa terdengar. Akselerasi di sini dimaksud dengan bersama-sama menempuh kelas yang didesain prodi dan juga mempelajari modul ACCA serta menempuh ujian modul. 

ACCA ini didirikan di United Kingdom pada tahun 1904. Program ini bertujuan untuk menawarkan sebuah pendidikan kualifikasi yang relevan dengan perkembangan kebutuhan bisnis kepada orang-orang di seluruh dunia yang berambisi untuk memiliki kemampuan dan meniti karir di bidang akuntansi, keuangan, dan manajemen.

“Lulusan ACCA ini memiliki kualifikasi, not only certified. Jadi kalau kualifikasi artinya memiliki kualitas,” tutur Yuni. 

Berdasarkan data pada tahun 2017, Yuni mengungkapkan bahwa program ini telah diakui di lebih dari 180 negara di dunia. Di Prodi Akuntansi untuk mengikuti program ini tidak ada tambahan cost dalam elemen tuition fee ataupun uang laboratorium. Untuk mengikuti kelas ini terdapat seleksi sebelumnya menggunakan nilai pada mata kuliah Bahasa Inggris dan Akuntansi Pengantar. Agar dapat mengikuti program tersebut, nilai dari masing-masing mata kuliah tersebut adalah A. 

Di akhir sesi, Fathur Razzaq, alumni angkatan 2017, mengatakan motivasi terbesar bertahan di kelas ini mengingat tidak banyak yang bertahan, yakni ia ingin sekali ilmu yang dimiliki tidak hanya diakui secara nasional namun juga kualifikasi internasional.

“…Jujur tidak mudah untuk mendapatkan ACCA ini, tapi pasti saya yakin dalam semua hal yang butuh usaha keras pasti akan berbuah hasil yang baik,” ujar Fathur.

Senada dengan hal yang dinyatakan oleh Fathur, Aditya Chandra Febriyanti, mahasiswa angkatan 2018, mengatakan ia ingin mendapatkan gelar tambahan yang diakui internasional dan motivasi paling kuat yakni teman-temannya yang juga bergabung dalam program ini. (Retno/RH)

Akuntansi UII Gelar Webinar Untuk Mempersiapkan Akuntan Forensik Masa Depan

Salah satu cabang dari ilmu akuntansi yang saat ini banyak dibutuhkan adalah akuntansi forensik. Dalam hal ini, akuntan forensik bertugas untuk memberikan pendapat hukum dalam litigation (pengadilan). Adapun tugas lain dalam non-litigation (di luar pengadilan) salah satu contohnya adalah membantu merumuskan alternatif penyelesaian perkara dalam sengketa. Namun, perlu diketahui bahwa akuntan forensik tidak membuat opini. Akuntan forensik bertugas menilai secara kritis keabsahan transaksi keuangan organisasi dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi.

Melihat hal ini, Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) bekerja sama dengan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), mengadakan webinar akuntansi forensik dengan tema “Mempersiapkan Akuntan Forensik Masa Depan dalam Mengarungi Badai Tantangan Dunia Baru”. Diskusi secara virtual menggunakan platform Zoom ini diselenggarakan pada hari Sabtu (11/9).

Webinar akuntansi forensik ini diisi oleh narasumber pertama yaitu Dr. Hery Subowo, S.E., Ak., MPM., CIA., CA., CPA., CFE., CFrA., CSFA yang merupakan Auditor Utama Investigasi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), kemudian sebagai narasumber kedua yaitu Stevanus Alexander B. P. Sianturi S.E., Ak., MforAcc., CPA., CFE., CA., CIO., CSRS., CACP merupakan Partner Forensic & Integrity Service Ernst & Young (EY), dan narasumber ketiga adalah Hendi Yogi Prabowo, S.E., M.ForAccy., Ph.D., CFrA., CAMS merupakan Direktur Pusat Studi Akuntansi Forensik UII.

Dalam pemaparannya, Hery Subowo menjelaskan terkait penggunaan akuntansi forensik di Indonesia lebih banyak digunakan untuk pengungkapan kasus korupsi di pemerintahan. Dalam prakteknya dibutuhkan keahlian dalam mengumpulkan dan menganalisis bukti-bukti yang bisa dihadirkan di persidangan untuk keperluan kasus. Adapun, bukti yang digunakan di persidangan harus diperoleh melalui mekanisme penegakan hukum kemudian baru dinyatakan sah dan layak digunakan. Untuk memperoleh bukti tersebut, Hery memberikan salah satu cara yang biasa digunakan oleh auditor forensik yaitu berfikir seperti maling.

“Kita harus tau bagaimana metodologi yang digunakan fraudsters. Untuk mengetahui metode penyembunyian harta hasil korupsi yakni berpikir seperti maling, bukan bertindak seperti maling dalam mengungkap kasus tersebut,” ujar Hery.

Sementara itu, Alexander Sianturi menjelaskan terkait tantangan auditor forensik di masa depan. Alexander menjelaskan terkait fraud yang sering dilakukan oleh organisasi yaitu dalam merekayasa laporan keuangan.

“Laporan keuangan organisasi banyak diakali di kuartal ke-4 karena ketika hasil review dari 3 kuartal awal menunjukan hasil yang tidak mencapai target, maka pada kuartal 4 laporan keuangan akan dikreasikan sedemikian rupa untuk mencapai target di akhir. Tapi kita mesti lebih aware itu (fraud) dapat dilakukan sepanjang tahun,” ungkap Alexander.

Di akhir, Hendi Yogi Prayogi menjelaskan bahwa diperlukannya kolaborasi antara praktisi dan juga akademisi dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk menjadi auditor forensik saat ini. (Utami/RH)