Exploring the World with Accounting UII: South Korea

Menempuh pendidikan di luar negeri merupakan pengalaman yang luar biasa. Memeroleh pengetahuan yang mendalam, memperluas wawasan budaya, dan membangun jaringan internasional menjadi keuntungan bagi mahasiswa yang berkesempatan meniti kuliah di luar negeri. Prodi Akuntansi UII memfasilitasi mahasiswa yang ingin memeroleh keuntungan tersebut melalui berbagai program khusus. 

Puti Liyana, mahasiswi Akuntansi International Undergraduate Program angakatan 2020, berkesempatan mengikuti Student Exchange Spring 2023 di Solbridge School of Business, Korea Selatan. Menurutnya berkuliah di Korea Selatan, mendapatkan pengalaman dan pelajaran baru. Putri mencontohkan misalnya saat kuliah di Indonesia merasa malas untuk belajar, saat di Korea mau tidak mau tetap harus belajar karena tentunya akan terbawa arus keadaan. “Di Korea orang-orang sangat ambisius terutama masalah pendidikan dan competitive banget,” tuturnya. Selama belajar di Korea, mahasiswa dituntut untuk rajin membaca karena saat di kelas tidak akan dijelaskan secara detail dan demi mengurangi ketinggalan selama mengikuti perkuliahan.

Ia juga menceritakan dari segi cara mengajar tidak terlalu jauh berbeda dengan di Indonesia. “Cuma kalau di Korea biasanya sebelum final exam itu bakal ada juga final project. Selain kita ikut final exam kita juga harus nyelesain final projectnya jadi harus kerja double,” tutur Putri.

Hal yang paling berbeda menurut Putri selama mengikuti kuliah ini yakni sistem penilaian kuliah. Di Korea masih menggunakan curve grading system. “Jadi hanya 20% mahasiswa di kelas yang bisa dapat A, 30%-40% dapat B, dan 30%-50% dapat C atau di bawahnya. Jadi sangat competitive semua orang di kelas,” jelas Putri.

 

Putri menceritakan saat di Solbridge setiap bulannya ada semacam tamasya bersama kampus ke luar kota seperti Busan, Seoul, dan sebagainya. “Kita cuma bayar dengan harga yang sangat murah, jadi setidaknya setiap sebulan sekali bakal ada refreshingnya,” ungkap Putri.

Selain bercerita tentang kuliah, Putri bercerita mengenai kehidupan sehari-harinya di Korea. Bahasa menjadi salah satu kendala yang dialaminya. Saat pertama kali datang, Putri sama sekali belum bisa menulis dan membaca hangeul. Tapi setelah mengikuti kelas Korean Beginner, sudah sangat membantu dirinya membaca dan menulis. “Karena kalau kalian bisa bahasa Korea bakal lebih mudah. Apalagi kalau di tempat umum, kalau mau naik taxi terus ngga bisa bahasa Korea, kadang susah juga untuk nunjukin alamatnya bahkan bisa sampai miscommunication dan berujung salah alamat,” ujarnya. Putri berpesan untuk setidaknya sebelum pergi belajar ke Korea Selatan, mahasiswa mempelajari bahasa Korea dasar walaupun di Solbridge sendiri pembelajaran full menggunakan bahasa Inggris.

Selain mempersiapkan dokumen penting seperti visa, transkrip nilai, paspor, dan lain-lain. Menurutnya kampus lumayan membantu dalam pengurusan dokumen exchange. “Mungkin harus sering difollow-up biar dokumennya lebih cepat jadi. Yang penting harus rajin komunikasi dan konsultasi ke staff internationalnya. Mulai dari mata kuliah, planning kedepannya setelah exchange. Mau magang atau skripsi dan lain-lain, jadi nanti konsultasi saja dan staff international bakal ngasih saran dan masukan,” tutup Putri.

Tertarik dengan mengikuti student exchange dan bersiap mendapatkan international exposure, segera gabung dengan Accounting International Undergraduate Program UII di laman berikut ini. (R)

Menulis Karya Ilmiah itu Mudah dan Menyenangkan, Prodi Akuntansi Gelar Kuliah Praktisi

Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) kembali menyelenggarakan kuliah praktisi secara offline di Aula Utara, Senin (27/02). Topik bahasan kali ini cukup menarik, yaitu “Menulis Karya Ilmiah itu Mudah dan Menyenangkan!”. Mendatangkan pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Dr. Antonius Maria Laot Kian, seorang pengamat hukum sekaligus penulis. Melalui kegiatan yang dihadiri mahasiswa akuntansi ini banyak ilmu yang disampaikan Antonius tentang penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. 

Kuliah praktisi ini didampingi dan dihadiri oleh Ketua Prodi Akuntansi Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM. Dalam sambutan di awal kegiatan, Rifqi menyampaikan mengenai pentingnya acara ini. “Menulis merupakan bagian dari soft skill. Dimana kemampuan menulis menjadi kekuatan di era saat ini. Dengan tulisan, mampu merubah banyak hal, bahkan tulisan bisa lebih kejam dan dahsyat dibandingkan bom atom”, tuturnya. 

Pada sesi pemaparan materi, Antonius menyebutkan bahwa manusia memiliki tiga kemampuan dasar, yaitu berbicara, menulis, dan membaca. “Dengan berbicara kita akan berani, melalui tulisan mampu menggerakkan seseorang untuk melakukan tindakan, dan dengan membaca akan melatih berpikir dan menambah pengetahuan baru,” tuturnya.

Tulisan dibagi menjadi beberapa bagian, seperti tulisan ilmiah, non-ilmiah, seni ilmiah dan lain sebagainya. Dalam tulisan ilmiah mengharuskan penulis menyusun berdasarkan kaidah struktur karya ilmiah yang berlaku. Berbeda dengan tulisan non-ilmiah, tidak perlu menggunakan struktur dalam penulisannya. Tidak hanya itu, kedua jenis tulisan tersebut juga memiliki perbedaan, yaitu karya ilmiah harus dibuktikan kebenarannya. 

Melalui pemaparannya, Antonius mengatakan bahwa salah satu syarat penulisan karya ilmiah harus objektif. “Dalam karya ilmiah, data yang digunakan harus dapat dibuktikan, baik melalui verifikasi maupun klarifikasi dan diakui oleh komunitas ilmiah,” ucapnya. Tidak hanya itu, Antonius menambahkan dalam menulis karya ilmiah harus menggunakan diksi yang benar dan menguasai bahasa Indonesia yang baku.

Acara berlangsung kondusif dan interaktif. Banyak mahasiswa yang menyimak dan mengikuti kuliah praktisi dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pembicara. Antonius mengakhiri kuliah praktisi dengan memberikan motivasi kepada audiens. “Menulis diibaratkan dengan batu yang terus-menerus terkena tetesan air, sekeras apapun batu itu, batunya akan berlubang,” pungkas nya. Sama halnya dengan menulis yang harus dilatih dan dibiasakan sejak dini untuk menghasilkan tulisan yang bagus. (C)

Public Webinar: Digitalization to Enhance Performance

Rabu (08/02), Prodi Akuntansi UII menyelenggarakan Public Webinar: Digitalization to Enhance Performance. Dalam acara yang dilaksanakan secara hybrid tersebut, Sophia P. Dimelis yang merupakan Profesor departemen informasi di Athens University of Economics and Business (AUEB) hadir sebagai pembicara. Turut hadir juga Fitria Akmila, M.Com. dosen Akuntansi FBE UII sebagai moderator dalam webinar tersebut.

Dalam penjelasannya, Sophia menjelaskan terkait ekonomi di asia yang mulai pulih setelah pandemi COVID-19. Hal ini merujuk pada pertumbuhan rata-rata di tahun 2022 yaitu sebesar 5.8% yang kemudian pada tahun 2023 oleh World Bank diproyeksikan sebesar 5.2%.  Dari seluruh pertumbuhan ekonomi yang terjadi, transformasi digital telah memegang peran besar di berbagai Negara. Kesehatan digital harus dikembangkan baik oleh sektor publik atau sektor privat. Digitalisasi adalah proses transformasi dari proses yang telah berlaku kedalam teknologi digital yang merupakan kunci dari pertumbuhan bisnis masa depan. Akan tetapi dalam praktek digitalisasi, banyak kendala yang harus dihadapi yaitu kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni kemudian hal lain adalah kerja sama dalam tim. Diperlukannya pelatihan bagi mereka untuk bekerja bersama sebagai tim.

If you take big example of big company, they success from what they develop and it’s not because one person work but also teamwork,” ujar Sophia.

Untuk di Indonesia sendiri adanya gap dalam beberapa faktor yang sering menjadi masalah dalam sistem perdagangan secara online yang tengah berkembang pesat menurut Sophia salah satu masalahnya adalah rendahnya indeks logistic Indonesia dibandingkan dengan negara lain yaitu per  tahun 2016 menempati peringkat ke 63 dari 16. Hal lain yaitu sebagian besar populasi yang tidak memiliki rekening bank yang saat ini sebagian besar mengandalkan uang tunai. Dengan masalah seperti itu tentu mempengaruhi cakupan yang tidak memadai dan kualitas layanan yang tidak konsisten. Dengan hanya setengah dari populasi yang memeliki akses untuk financial service Indonesia tertinggal dari beberapa Negara di ASEAN seperti Malaysia dan Singapore dimana mereka sudah berada di level 80% lebih masyarakatnya dapat mengakses financial service.

So, financing smaller enterprise also need to be develop more human capital to meet demand talent from imaging digital sector and talent from imaging digital sector and encouraging to go particular through online,” ujar Sophia.

Oleh karena itu untuk membantu Indonesia mengatasi tantangan yang dihadapinya dalam menghadapi system perdagangan online, tindakan prioritas termasuk memperluas jangkauan internet untuk mengurangi kesenjangan kemudian memperluas logistik yang handal, memperluas pembayaran cashless dan mendukung pinjaman terutama untuk perusahaan kecil dan mendorong UKM untuk mengembangkan sistem online dalam proses transaksinya. (RT)

Mempersiapkan Peluang Karir Akuntansi dengan Kualifikasi ACCA

Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) mengadakan webinar yang diselenggarakan pada Selasa (17/01). Kegiatan bertajuk Accounting For Better World + Career Zones ini menghadirkan pembicara professional dari Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) di Indonesia. 

Ketua Prodi Akuntansi FBE UII, Rifqi Muhammad S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM., dalam sesi sambutannya menyampaikan bahwa melalui acara ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya sosialisasi dan transfer ilmu berkaitan dengan profesi akuntansi dan ACCA. “Bahwa profesi akuntansi ini tidak hanya sekedar membuat laporan keuangan, tetapi juga dapat memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan,” ungkapnya. 

Mengawali webinar ini, Dimas Susetyo, representatif ACCA Indonesia, memperkenalkan ACCA secara singkat. Bahwasanya, ACCA menjadi gerbang utama bagi sarjana akuntansi yang berkeinginan untuk bekerja di perusahaan internasional. Hal ini dapat dilihat bahwa perusahaan-perusahaan besar cenderung lebih sering mencari lulusan yang memiliki kualifikasi international daripada hanya bergelar sarjana Akuntansi saja.

“Dibekali amunisi ilmu Akuntansi yang kuat sehingga tidak hanya mudah beradaptasi di lingkungan lokal saja, tetapi juga mudah dalam beradaptasi dengan multinational corporation,” ujar Dimas ketika menjelaskan manfaat mengikuti ACCA.

Pemaparan materi dilanjutkan oleh Manish Gidwani, ACCA, M.Sc, CPA (Aust.) yang merupakan CEO/Founder of LSAF. Manish memaparkan beberapa hal terkait career zones yang dapat dipilih sesuai dengan minat mahasiswa lulusan Akuntansi. Dalam pemaparannya, terdapat 4 zona karir penting yang harus diperhatikan. 

Career zone pertama, yaitu transformation drivers dimana lulusan akuntansi tidak hanya bekerja di bidang akuntansi saja. “Don’t limit yourself, jika ada kesempatan untuk masuk di HRD, legal, marketing, dan lainnya, takes as much opportunity. Agar dapat melihat bisnis secara keseluruhan dan memiliki pengalaman,” ujar Manish.

Zona kedua, enterprise analytics, ketiga assurance provides, dimana sebagai accounting yang independen harus dapat memberikan kredibilitasnya dalam memberikan opini, seperti internal audit, eksternal audit, atau sustainability assurance providers. Keempat, stakeholder relationship dimana harus bisa digital communication, seperti dealing with investors, producing reports, dan making relationships with investors

Di akhir sesi, Yuni Nustini, Dra., MAFIS, Ak, CA, Ph.D selaku Koordinator Program ACCA FBE UII menyampaikan beberapa keunggulan apabila bergabung dengan ACCA. “ACCA is a global passport. Dimana mempunyai berbagai keuntungan, seperti mudah mencari lapangan pekerjaan terutama perusahaan yang bekerja sama dengan ACCA, memperoleh kurikulum tambahan modul ACCA berstandar internasional dan modul ethics,” tuturnya. (CHSL)

 

Lebih Dekat dengan Liburan Asik Accounting UII

Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis Ekonomika Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan untuk siswa SMA/K/MA dengan tajuk Liburan Asik Accounting UII. Acara ini diselenggarakan di Aula Utara pada Ahad (25/12). Acara ini dibuka oleh Ketua Jurusan Akuntansi UII, Dekar Urumsah. Pada kegiatan ini dipaparkan mengenai peluang karir di berbagai perusahaan. “Alumni kami telah tersebar di berbagai organisasi baik swasta maupun negeri,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Dekar menerangkan profesi dari akuntansi saat ini sudah tidak hanya menjadi staff lagi namun sudah beralih menjadi financial analyst dan sebagainya. Dekar juga menyampaikan beberapa keunggulan prodi akuntansi yakni mempunyai program ACCA dan SAP yang telah dikelola secara profesional. 

Selanjutnya pada sesi kedua, Sigit Pamungkas, salah satu dosen Prodi Akuntansi menerangkan terkait bagaimana kondisi perusahaan saat ini yang didominasi oleh perusahaan teknologi. Sehingga saat ini sistem informasi menjadi salah satu jantung perusahaan.

Selain itu proses bisnis dalam perusahaan merupakan proses yang kompleks. Konflik silo sering ditemui dalam proses bisnis  dalam sebuah transaksi. Hal ini dapat diatasi dengan adanya Enterprise Resource Planning (ERP). Proses bisnis semuanya menjadi terintegrasi. 

Akuntansi sangat berkorelasi dengan teknologi terutama ERP. Dari data transaksi dapat menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai perbaikan strategi, dll tidak hanya dalam pembuatan laporan keuangan saja. “Akuntan masih dibutuhkan selama proses bisnis perusahaan masih ingin memeroleh laba,” tutur Sigit. Sigit juga menekankan bahwa teknologi tidak akan menggantikan profesi Akuntan. Justru kehadiran teknologi perlu dimanfaatkan untuk memudahkan kinerja diri.

Pada sesi terakhir, Maulidyati Aisyah selaku Sekretaris Prodi Akuntansi Program Internasional,  menyampaikan terkait kurikulum yang digunakan di prodi Akuntansi. Kurikulum yang disusun sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan oleh asosiasi profesi akuntan bertaraf nasional dan internasional. Selain itu terdapat beberapa kegiatan baik kurikuler maupun non kurikuler yang nantinya akan mendukung mahasiswa di dunia kerja. (RT)

 

Peluang & Tantangan Bisnis Digital: Cerita Pengalaman dari Estonia

Program Studi Akuntansi pada (24/12) menyelenggarakan kuliah praktisi dengan judul peluang & tantangan Bisnis Digital: Cerita Pengalaman dari Estonia. Narasumber dalam kuliah praktisi ini adalah Asep Bagja Priandana Alumni Program Studi Akuntansi 2005 yang saat ini bermukim di Estonia bekerja sebagai Software Engineer & Digital Business Entrepreneur.

Estonia merupakan salah satu negara di Benua Eropa dengan jumlah penduduk hanya sebesar 1,2 juta jiwa. Fokus utama pembangunan di Estonia adalah pembangunan digital terbukti dengan pertumbuhan startup yang sangat pesat dengan title world’s most advanced digital society. kemudahan ini tentu tidak hanya dirasakan oleh warga negara Estonia saja, warga negara asing juga dapat merasakannya. Bagi warga negara asing dapat melakukan registrasi bisnis secara jarak jauh di Estonia dengan biaya yang relatif murah dan juga waktu yang sangat singkat yaitu dalam kurun waktu 1×24 jam. 

Dalam pemaparannya Asep membagikan bahwa dalam digital business biasanya menjual 2 jenis produk yaitu: service based biaya yang rendah dan resiko yang rendah dan fokus utama untuk mendapatkan klien kekurangan dari bisnis ini adalah tidak scalable. yang kedua product based kelebihan dari jenis ini adalah jika tidak perlu manufacturing karena hal ini dilakukan secara digital kekurangan dari jenis ini adalah biaya yang tinggi. 

Dalam prosesnya mengembangkan bisnis digital sendiri tentu banyak hal yang perlu dipersiapkan diantaranya terkait marketing. content marketing yang bisa dilakukan yaitu melalui media sosial dan SEO (Search Engine Optimization). “Content marketing dan juga sales funnel saat ini sangat awam digunakan dengan tujuan menjaring pelanggan dengan berbagai metode seperti lewat email, sms metode lain yang relate dengan era digital saat ini,” ujar Asep

Selain membagikan kiat-kiat terkait bisnis digital, Asep juga membagikan terkait pengambilan keputusan yang salah bagi pemula dalam bisnis diantaranya adalah pengambilan keputusan investasi dari pihak eksternal yang terlalu awal, terlalu memaksakan dalam membangun software yang scalable, mencoba menyajikan audience yang lebih luas sehingga terlalu overwhelmed dan terlalu dini dalam mengambil partnership

Di akhir, Asep memberikan pesan kepada seluruh mahasiswa yang hadir dalam agenda kuliah praktisi. “Kuliah merupakan salah satu bentuk pembuka wawasan yang dapat digunakan untuk diaplikasikan di bidang lain jadi jangan terlalu terpaku kepada jurusan kuliahmu ketika kamu memulai dunia kerja. Dan untuk teman-teman ketika mempunyai niat untuk membangun bisnis segera dilakukan ketika muda lakukan saja dulu karena kita tidak pernah tahu apa yang ada di masa depan” tutup Asep. (UTM)

Meningkatkan Kolaborasi dan Kreativitas Mahasiswa Melalui OCB Fest

Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia pada (25/12) menyelenggarakan OCB Fest bertempat di kampus FBE UII. Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka mempresentasikan output dari kelas OCB (Output Character Building) yang telah diikuti oleh mahasiswa selama satu semester. Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS, ASPM., selaku Kepala Prodi Akuntansi FBE UII, dalam sambutannya menyampaikan harapannya terkait OCB Fest. “Saya berharap semua  mahasiswa Akuntansi 2022 dapat menikmati sampai akhir dan jadikan acara ini sebagai ajang untuk bersenang-senang,  dengan fokus utama Prodi acara OCB  dapat mengasah softskill karena tantangan lebih berat persaingan di dunia kerja semakin berat” ujar Rifqi.

Terdapat 8 program yang merupakan perwakilan dari masing-masing kelas. Program terdiri dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dan Program Kreativitas Mahasiswa Masyarakat (PKM-M). Program PKM-K terdiri dari Pastel Camat Isi Tape Coklat dan Matcha, Habbab Phytagoras, Dhifla craft. Sedangkan untuk PKM-M terdiri dari OCB dolan, Program Mengasah Motorik  Halus pada Anak Melalui Media Clay, Literasi Masa Kini, Business day, dan tips and trick how to start a business. Dalam OCB Project ini yang menjadi point penilaian adalah dampak perubahan atas yang telah dilakukan, Ide untuk peluang usaha dan hasil kegiatan kolaborasi untuk produk tersebut. 

Dinu, Ketua OCB Fest 2022, bercerita terkait tema yang diusung pada tahun ini yaitu Meningkatkan Kolaborasi dan Kreativitas Mahasiswa dalam Rangka Membangun Generasi Tangguh dan Bermanfaat. Dalam pelaksanaannya peserta sangat antusias dalam menyampaikan presentasi dan yang hadir untuk menyaksikan presentasi dari perwakilan kelas. “Harapannya untuk OCB Project dan OCB Fest dapat membantu mengembangkan kreativitas mahasiswa mengembangkan kolaborasi mereka dalam membantu mereka menyesuaikan kuliah offline,” ujar Dinu.

Firas Fauzan Ibrahim, Mahasiswa Akuntansi 2022, mengaku sangat bersyukur dengan adanya Program OCB. OCB membuat saya dapat improve diri sendiri seperti problem solving dan tim efektivitas dalam berkelompok hal lain yang paling terasa adalah komunikasi efektif karena sebelumnya saya sangat susah dalam masalah komunikasi dengan orang lain” ucap  Firas. (UTM)                                                        

SAP Partners and Alumni Gathering: Dekatkan Mahasiswa Dengan Dunia Kerja

Guna menjalin kerja sama antara UII dan SAP partner, Program Studi Akuntansi UII SAP Partners and Alumni Gathering pada Jumat (9/12) di Novotel Jakarta. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan lulusan Akuntansi UII dengan calon user

Muamar Nur Kholid, selaku Ketua Panitia, menuturkan bahwa Prodi Akuntansi UII dengan kompetensi lulusannya siap mengisi kebutuhan pasar. Lulusan Akuntansi UII selama ini telah tersebar di mayoritas perusahaan SAP Partner. Muamar juga menambahkan bahwa Prodi Akuntansi sendiri telah dikenal oleh beberapa perusahaan konsultan SAP sebagai prodi yang produktif menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang tersebut.

 

 

“Beberapa mahasiswa Program Studi Akuntansi Program Sarjana FBE UII berhasil lulus sertifikasi Internasional di bidang SAP, dan telah memenangkan kompetisi Internasional di bidang ERP-Sim dan MonsoonSIM,” tutur Muamar.

Acara ini juga bertujuan untuk mendukung implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dicanangkan oleh Mendikbud. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu mendekatkan dunia pendidikan dan industri melalui jalinan formal dalam bidang SAP sehingga mempercepat lulusan bekerja pada bidang yang sesuai. Tak hanya itu, mempermudah mahasiswa mendapatkan tempat magang menjadi salah satu tujuan ini. 

Saat ini Prodi Akuntansi telah bekerja sama dengan sebelas (11) SAP Partner di antaranya Wilmar Consultancy Services, Telkomsigma, Equine Global, Trimitra Sistem Solusindo (Trimitrasis), NTT Data Business Solutions Indonesia, Solman Manunggal Informatika, Jasa Teknologi IBM Indonesia, Eclectic Consulting, Astra Graphia Information Technology (AGIT), Metrodata-Soltius, dan Accenture. Muamar menambahkan jumlah ini tentunya masih akan bertambah karena beberapa belum dapat hadir secara langsung dan lainnya masih dalam proses penyelesaian dokumen.

Selain itu, dilangsungkan pula penyerahan sertifikat internasional SAP kepada 35 mahasiswa yang telah lulus modul SAP  oleh Andreas Dirgantoro selaku Managing Director SAP Indonesia. Penghargaan diberikan kepada 4 mahasiswa yang telah lulus modul SAP-Financial with SAP S_4HANA, 1 mahasiswa yang telah menyelesaikan modul SAP- Financial Accounting with SAP S_4HANA, 1 mahasiswa yang telah menyelesaikan modul SAP-ABAP with SAP Net Weafer 7.5, serta 29 mahasiswa yang telah menyelesaikan modul SAP-Business Process Integration with SAP S_4HANA. (RP)

 

Accounting UII Student Gathering : Meningkatkan Keakraban Mahasiswa

Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang bertajuk Accounting UII Student Gathering. Kegiatan diikuti oleh mahasiswa akuntansi reguler angkatan 2020 dan 2021 pada hari Minggu (04/12) di Ledok Sambi, Yogyakarta. Mahasiswa menuju lokasi bersama-sama menggunakan bus yang disediakan prodi. Kegiatan dimulai dengan pembukaan dan sambutan oleh Sekretaris Prodi Akuntansi Muamar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Ak., CA. Dalam sambutannya, Muamar berharap acara ini dapat mengeratkan silaturahmi antar angkatan dan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa.

Kegiatan dilanjutkan dengan acara inti, yaitu gathering. Gathering berupa outbound yang dipandu oleh Sumardiono selaku pengelola outbound di Ledok Sambi. Outbound diwali dengan ice breaking dan energizing games. Kemudian mahasiswa dibagi menjadi beberapa tim yang berisikan perempuan dan laki-laki serta angkatan yang berbeda. Kegiatan gathering yang diselenggarakan berupa flying bamboo, kayaking, archery tag, flying fox, dan nitro crossing. Kegiatan ini bertujuan untuk melepas penat mahasiswa dan mempererat persaudaraan mahasiswa yang sudah memiliki kesibukannya masing-masing. 

Indah Aprilia mahasiswi akuntansi 2021 mengungkapkan acara gathering ini seru dan melatih kerja sama dalam tim. “Acara gathering tadi seru banget dan aku bisa tahu cara bekerja sama dalam tim yang baik, jadi berani berinteraksi dengan siapapun tanpa adanya senioritas,” ungkap Indah. 

Hal yang sama diungkapkan Nisa Widi, mahasiswi akuntansi 2020. “Senang bisa kenal sama teman-teman satu prodi yang mungkin kalo nggak ada acara gathering ini kita ga saling kenal, bahkan ga saling tau, dan lumayan juga buat healing sebelum UAS,” tuturnya. (CH)

 

The 1st International Conference on Accounting and Finance: New Challenges and Opportunities of Integrated Reporting

Pada Kamis (24/11) Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan The 1st International Conference on Accounting and Finance (InCAF) & 6th National Conference on Accounting and Finance (NCAF): New Challenges and Opportunities of Integrated Reporting. Acara dilaksanakan secara hybrid dengan bertempat di kampus FBE UII . Speaker yang mengisi dalam conference tersebut, antara lain:   Prof. Phil Hancock Winthrop, Australia Zuni Barokah, S.E., M.Comm., Ph.D., CA., Stevanus Alexander B. P. Sianturi. SE, M. ForAccy. Dan Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D. dipandu oleh Hendi Yogi Prabowo, SE., M.For.Accy., Ph.D., CFrA, CAMS. sebagai moderator.

Dalam konferensi tersebut membahas terkait analisis, perspektif, dan hasil riset dari para akademisi, praktisi, pelaku usaha, dan regulator selaku pembuat kebijakan terkait isu-isu integrated reporting. Diskusi mengenai gagasan dan strategi tantangan utama bagi pelapor terintegrasi saat menerapkan filter materialitas berpusat pada mengidentifikasi pemangku kepentingan utama organisasi. Kegiatan ini diharapkan memberikan pencerahan dan solusi konstruktif atas persoalan bangsa dan memberikan kontribusi ilmiah yang bermanfaat bagi dunia akademika.

Zuni Barokah memaparkan bahwa perlunya modifikasi disclosure hal ini untuk memenuhi kebutuhan user dan juga sejalan dengan tujuan utama integrated reporting. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana integrasi antara ISSB dan IASB. “Building on Integrated Reporting Framework the IASB and ISSB need to work together to determine how to build on the integrated reporting framework in their setting work” ucap Zuni.

Sedangkan dalam penjelasan lain, Stevanus Alexander Partner, Forensic & Integrity Services PT EY Indonesia. Memaparkan tantangan yang harus dihadapi terkait Integrated Reporting di masa depan diantaranya adalah terkait kualitas dari informasi yang ada dimana saat ini sangat terbatas.

Many things need to develop, especially several frameworks and also multiple standar need to work together for make a good standard. Change not just quality apply for auditing and insurance but for all” ucap Stevanus.

Acara lain yaitu presentasi penelitian dalam forum konferensi ini yaitu sebanyak 139 artikel dari berbagai universitas di Indonesia dan universitas luar negeri seperti University of Southampton , University of Pécs, Universiti Teknologi MARA, Universiti Malaysia Sabah, Wirtschaftsuniversität, Universitat de Barcelona. Turut hadir juga 29 universitas mitra sebagai co-host, 2 universitas diantaranya berasal dari luar negeri yaitu  Nanjing Xiaozhuang University dan University of Western Australia. (UTM)