Jakarta Smart City Optimalkan Kolaborasi Pemerintah dengan Masyarakat Mengembangkan Potensi Kota

Narasumber sedang berdiskusi dengan moderatorKuliah umum kembali digelar oleh Prodi Akuntansi FBE UII dengan topik pembahasan Developing a Smart City, Lesson Learned From Jakarta pada Sabtu (22/10).  Acara diawali dengan sambutan dari Johan Arifin S.E., M.Si., Ph.D., selaku Dekan FBE UII atas diselenggarakannya kuliah umum ini. “Acara ini menjadi kesempatan emas untuk mendapatkan pengalaman hebat dari narasumber dan mudah-mudahan bisa memberikan energi pada generasi muda untuk bangkit menjadikan Indonesia negara maju,” tuturnya. Kuliah umum kali ini menghadirkan dua pembicara hebat, Herry Dharmawan selaku pengamat kebijakan publik dan Yudhistira Nugraha selaku kepala BLUD smart city Jakarta.

Acara dipandu oleh Arif Rahman S.E., S.I.P., M.Com., Ph.D. selaku Ketua Prodi Akuntansi Program Magister FBE UII. Smart city menjadi bentuk inovasi di sektor pemerintah yang penting dicanangkan di era disrupsi saat ini. “Tidak hanya di sektor privat dan perusahaan yang berlomba mengadopsi teknologi dalam operasionalnya, tetapi pemerintahan juga dituntut dan dibutuhkan untuk memiliki fasilitas yang mengadopsi teknologi dalam pelayanan dan komunikasi ke masyarakat,” ungkap Arief.

Paradigma mengenai smart city saat ini masih berbeda-beda. Smart city seringkali dianggap hanya sebatas pemasangan CCTV, pemasangan infrastruktur, adu canggih teknologi aplikasi, dan lain sebagainya. Jakarta menjadi salah satu kota di Indonesia yang menerapkan smart city dengan melakukan transformasi digital. Smart city hakikatnya bukan hanya dari sisi infrastruktur, teknologi, dan software, tetapi juga dari aspek masyarakatnya. 

“Digital literasi, pemerintahan sebagai manuver penggerak utama kota, dan peluang dari digital ekonomi menjadi bagian dari smart city,” ungkap Herry.

Lebih lanjut Herry menjelaskan digitalisasi memerlukan kesiapan atas infrastruktur digital agar tidak lagi terjadi kesenjangan antara si kaya dan si miskin atau perkotaan dan pedesaan. “Transformasi digital yang dilakukan pemerintah Jakarta tidak hanya mengenai teknologi aplikasinya, tetapi juga mengenai tata kelola Sumber Daya Manusia (SDM), ekosistem kolaborasi digital, dan infrastruktur digital,” ujar Herry.

Digitalisasi membutuhkan kesiapan dari sumber daya manusia (SDM). Rendahnya digital literasi menyebabkan banyak terjadi cyber crime seperti pencurian data, serangan hacker, kebocoran data, cyber bullying yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan adanya ekonomi digital di Indonesia menjadi potensi dan peluang besar. Behavior masyarakat mengkonsumsi media semakin meningkat dimana akan mempermudah proses transformasi digital.

Tata kelola SDM pemerintah Jakarta tidak hanya dari sisi internal pegawai maupun manajemen talenta. Jakarta sudah melaksanakan tugas dari dinas pendidikan dan dinas perpustakaan dan arsip. Dengan meningkatkan kompetensi murid dan guru dalam hal literasi digital. Juga dinas tenaga kerja yang mampu menyiapkan road map untuk digital ekonomi ke depan. Sementara ekosistem kolaborasi digital melibatkan pentahelix, dengan berkolaborasi bersama pengusaha, akademisi, komunitas, dan masyarakat untuk ikut serta melakukan pengembangan digitalisasi di Jakarta. 

Pemerintah Provinsi Jakarta juga membuat integrasi layanan publik secara digital melalui JAKI. JAKI atau Jakarta Kini merupakan aplikasi penyedia informasi dan layanan resmi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warganya. Hal ini menunjukan bagaimana kolaborasi mampu memberikan manfaat kepada masyarakat Jakarta. 

“Bagaimana pemerintah membangun digital government melalui JAKI sebagai government platform. JAKI menjadi tempat interaksi antara pemerintah dengan masyarakat dan sebaliknya,” ujar Yudhistira.

Pemerintah memiliki tantangan tersendiri karena sering dianggap organisasi yang lambat dan kaku. Inilah tugas penting pemerintah untuk membangun ekosistem inovasi, dan yang paling penting membangun digital talent. Yudhistira mengutip pemikiran David Rogers bahwa ‘digital information is not about technology, it is about strategy, leadership, and new way of thinking’.

Yudhistira menjelaskan bahwa berbicara strategi artinya menciptakan model bisnis baru. Transformasi digital tidak akan terlaksana tanpa adanya leadership yang kuat, yaitu keinginan untuk berubah dan berkolaborasi. Sementara the new way of thinking adalah cara user berinteraksi dan bertransaksi.

Program utama yang dilakukan Pemerintah Jakarta adalah digital talent untuk public sector. Kedua, membangun startup ecosystem. Bagaimana startup menjadi engine dalam pelayanan publik dan implementasi masyarakat secara digital. Digital talent mendorong kebijakan-kebijakan sesuai kebutuhan masyarakat, membuat suatu karya tidak hanya berasal dari imajinasi seorang pimpinan saja,  tetapi berasal dari gagasan masyarakat kemudian diukur dan diimplementasikan.

“Dalam transformasi digital, masyarakat menjadi inti dalam inovasi. Masyarakat selain sebagai user yang menentukan keberhasilan implementasi tetapi juga bisa menjadi kontributor sebagai creator,” pungkas Yudhistira.

“Kita belajar dari Jakarta bagaimana mengembangkan smart city yang berawal dari konsep yang matang kemudian diimplementasikan,” tutur Arief Rahman dalam sambutan di akhir acara. 

Arief melanjutkan daerah yang akan mengembangkan smart city tidak serta merta langsung copy paste apa yang dilakukan Pemerintah Jakarta. Masing-masing daerah tentunya mempunyai tantangan dan kebutuhannya sendiri.

Akuntansi UII Jalin Kerjasama dengan PT INKA (Persero)

Kamis (20/10) lalu, Prodi Akuntansi Universitas Islam Indonesia menjalin kerjasama dengan PT INKA (Persero). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Lokomotif PT INKA (Persero) Madiun ini dihadiri oleh pihak UII yang diwakili oleh Ketua Jurusan Akuntansi Dekar Urumsah, Sekretaris Prodi Akuntansi Program Sarjana Muamar Nur Kholid, Sekretaris Prodi Akuntansi International Program Maulidyati Aisyah, dan beberapa dosen lainnya. Sedangkan dari PT INKA oleh Budi Noviantoro selaku Direktur Utama PT INKA (Persero), M. Athur Akbar, Sigit Sugiarto, Bambang Ramadhiarto Dakung, dan Dini Martia Prastiti.

Pertemuan ini dilakukan dalam rangka penandatangan nota kesepahaman tentang kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dilansir dari akun sosial media PT INKA (Persero), Budi menyatakan INKA dapat membuat kajian kolaborasi dengan perguruan tinggi dengan judul Produk Penelitian Perpajakan dan Dampak dari Kebijakan Pemerintah terhadap Electric Vehicle untuk Membuat Ekosistem Produk Easy. 

Hal ini tidak lepas dari perkembangan industri saat ini yang sedang beralih ke ekosistem kendaraan Listrik. Sama halnya dengan PT INKA (Persero) saat ini yang sedang mengembangkan Bus Listrik bekerja sama dengan Advanced Electric Machine perusahaan asal Inggris. Dengan diiringi fokus utama PT INKA (Persero) pada Tingkat Komponen Dalam Negeri (TDKN) dan ekosistem yang mengarah ke Electric Vehicle (EV). 

Agenda ini diharapkan dapat menambah ilmu pembelajaran bagi Mahasiswa Akuntansi FBE UII, Hal ini disampaikan secara langsung oleh Dekar setelah menandatangani nota kesepahaman.

“Sedikit banyak niat kami untuk bekerja sama dengan PT INKA, untuk mahasiswa kita dapat menambah ilmu pembelajaran,” tutup Dekar. 

 

Simulasi Kepemimpinan melalui Outbound Management Training (OMT)

International Program Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia berkomitmen membekali mahasiswa dengan lima dasar karakter selain kompetensi akademik yang diperoleh dari bangku perkuliahan. Lima karakter dasar tersebut yakni pengetahuan akademik, kepemimpinan yang inovatif, kemampuan kewirausahaan, kompetensi dan pengalaman internasional dengan tetap memperhatikan nilai-nilai keislaman. Hal ini diwujudkan dengan kegiatan Character Building Program (CBP). Salah satu bentuk kegiatan dari CBP tersebut adalah Outbound Management Training 2 (OMT 2). Kegiatan ini mensimulasikan proses manajemen dan kepemimpinan suatu organisasi dalam sebuah perusahaan, organisasi, ataupun masyarakat dengan fokus simulasi perilaku individu dan tim dalam bermasyarakat.

 

 

 

Kegiatan OMT 2 ini diikuti oleh semua mahasiswa Program Internasional di seluruh Fakultas Bisnis dan Ekonomi UII yang mencakup tiga program studi (Prodi) Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan angkatan 2020. Kegiatan yang terselenggara pada 15-16 Oktober 2022 di Tawangmangu memiliki beberapa rangkaian kegiatan mulai dari materi kepemimpinan hingga muhasabah. Sharing Session mengenai Kiprah Alumni juga tak luput menarik perhatian para mahasiswa. Fadhila Tauriza Syahputri, mahasiswa Akuntansi yang mengikuti acara OMT, mengungkapkan bahwa banyak hal yang didapatkan seperti menambah  relasi, ilmu, melatih jiwa korsa, percaya diri, dan menjadi lebih disiplin. 

 

Pada hari kedua sebelum upacara penutupan, mahasiswa mengikuti kegiatan outdoor games. Outdoor Games ini meliputi Semi military outbound dan paintball war games. “Seru banget rasanya. Pengin outbond setiap minggu dan kegiatannya ngga membosankan, banyak variasinya meskipun cuma dua hari,” ujar Fadhila.

Euforia Perkuliahan Luring Mahasiswa Baru

Suasana Kuliah LuringPerkuliahan semester baru telah dimulai sejak dua minggu yang lalu. Semua mahasiswa telah hadir mengikuti perkuliahan yang seluruhnya dilaksanakan secara offline ini. Tak terkecuali mahasiswa baru. Dalam kurun waktu dua tahun belakangan perkuliahan dilaksanakan secara hybrid online dan offline. Pada kali ini kami berkesempatan mewawancarai mahasiswa baru Prodi Akuntansi Angkatan 2022 terkait pelaksanaan kuliah full offline.

Beberapa mahasiswa yang kami wawancarai telah merasakan euforia perkuliahan secara offline. Salah satunya yakni Della. “Kalo menurutku sih kuliah offline itu seru Karena bisa bertemu teman-teman baru,” tuturnya.

 

Tidak hanya itu, Hanif, mahasiswa angkatan 2022, menyatakan rasa senang dan sedikit khawatir mengikuti perkuliahan.”Senengnya karena bakal ketemu temen baru tapi ya itu kayak deg-degan juga karena sudah 2 tahun terakhir jarang interaksi langsung sama orang, kecuali orang-orang dekat,” ujar Hanif. 

Perkuliahan offline tentunya memberikan ekspektasi lebih dalam hal akademik atau kehidupan seorang mahasiswa. Menurut Danang, mahasiswa angkatan 2022, kehidupan perkuliahan sangatlah berbeda dengan kehidupannya selama SMA. Namun bagi Hanif, dunia perkuliahan telah melebihi ekspektasinya.

“Aku mikirnya kalau kuliah itu orangnya banyak, tapi ternyata ya orangnya kayak pas SMA aja sih,” tuturnya.

Terkait pembelajaran Della dan Hanif menyatakan pembelajaran yang menggunakan bahasa Inggris menjadi sedikit kendala dalam memahami materi.

“Sebenarnya ada sih kesulitannya, tapi sampai saat ini Alhamdulillah aku bisa mengikuti, kalau dosennya juga jelasinnya jelas,” tutur Hanif.

Mengenal Akuntabilitas dalam Sektor Publik

AkuntabilitasEra Covid-19 yang telah berlangsung selama hampir tiga tahun ini menyebabkan perubahan kondisi kehidupan masyarakat. Pemerintah pun memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Namun pada kenyataannya terdapat kasus penyelewengan dana bantuan sosial oleh mantan menteri Sosial. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar terkait akuntabilitas penggunaan dana yang dikucurkan pemerintah dalam menanggulangi pandemi tersebut (Shahib et al., 2022)

Oleh karena itu, akuntabilitas menjadi penting untuk didiskusikan lebih lanjut. Untuk menjamin keberlangsungan pemerintahan, pemerintah dituntut untuk responsive, partisipatif, dan profesional dalam melaksanakan fungsinya (Khotami, 2017). Tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas juga menjadikan berbagai negara mereformasi pemerintahannya. Terutama dalam reformasi dan transformasi sektor publik agar menjadi lebih efisien dan efektif dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Akuntabilitas merujuk pada pertanggungjelasan atas segala aktivitas kepada pihak yang berkepentingan yang menjadi stakeholder (Mardiasmo, 2018). Hal ini dapat berupa memberikan, menyajikan, melaporkan kegiatan melalui laporan keuangan kepada prinsipal. Konsep akuntabilitas telah berkembang menjadi konsep yang lebih luas dari manajemen keuangan terpadu dan tata kelola atas penggunaan sumber daya keuangan dan lainnya secara efektif dan efisien di semua ruang lingkup pemerintah.

Pemberian informasi akan setiap penyelenggaraan pemerintahan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga hasil yanb telah dicapai atas setiap aktivitas dibutuhkan untuk menjamin keterbukaan kepada masyarakat luas (Khotami, 2017). Hal ini dianggap penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Akuntabilitas selalu berkaitan dengan pelaksanaan prinsip tata kelola pemerintahan. Nilai dan prinsip tata kelola yang baik tercermin dari hubungan antara otoritas publik dalam menyediakan pelayanan public (Aziz et al., 2015)

Dalam pemerintahan konstitusional akuntabilitas terbagi menjadi 2, yakni akuntabilitas internal dan eksternal. Akuntabilitas internal mengacu pada akuntabilitas yang berlaku dalam sistem organisasi tertentu dan melibatkan pelaporan langsung dari bawahan kepada atasan yang memegang kekuasaan. Sedangkan akuntabilitas eksternal mengacu pada akuntabilitas tidak langsung yang melibatkan pelaporan kepada pihak di luar organisasi.

Referensi

Aziz, M. A. A., Rahman, H. A., Alam, M. M., & Said, J. (2015). Enhancement of the Accountability of Public Sectors through Integrity System, Internal Control System and Leadership Practices: A Review Study. Procedia Economics and Finance, 28(April), 163–169. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(15)01096-5

Khotami, M. (2017). The Concept Of Accountability In Good Governance. 163(Icodag), 30–33. https://doi.org/10.2991/icodag-17.2017.6

Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. In Akuntansi Sektor Publik (1st ed.). Penerbit Andi.

Shahib, H. M., Hasanuddin, M. R., Nurdin, Y., Palete, S., Mika, F., & Rahayu Saputri, R. (2022). Akuntabilitas dan Transparansi Anggaran Pemerintah di Era Covid-19 Pada Website Pemerintah Daerah Se-Indonesia. Jurnal Transformative, 8(1), 102–127. https://doi.org/10.21776/ub.transformative.2022.008.01.5

 

 

 

Be part Institute of Chartered Accountants England and Wales

Pada (07/10) Institute of Chartered Accountants England and Wales (ICAEW) mengadakan info session dan webinar: Forensic Accounting and Investigative Audit yang dihadiri oleh Eddy Lee, FCA (Head of Disputes & Litigation Asia, MDD Forensic Accountants). Dalam webinar tersebut, ia menjelaskan bagaimana key takeaways mengenai forensic accounting dan investigative audit serta belajar cara menyelesaikan permasalahan, pemahaman, dan mengenali tanda-tanda fraud dengan akurat.

Damis Maharani selaku Business Development Manager ICAEW yang turut hadir dalam kegiatan ini menjelaskan terkait asal mula terbentuknya ICAEW. ICAEW merupakan  Professional qualification yang didirikan royal Chartered di Inggris pada tahun 1880 dengan jumlah members and students sebanyak 193500 per tahun  2022 yang tersebar di seluruh dunia dengan 12 kantor di berbagai negara.

Sebagai salah satu organisasi yang didirikan oleh royal Chartered maka ICAEW memiliki kekuatan untuk meregulasi peraturan di bidang akuntansi. Gelar yang didapatkan ketika menempuh sertifikasi ini adalah ACA ( Association of Chartered Accountants) dengan ketentuan lulus dalam 15 modul ujian dalam tiga level. Untuk level pertama adalah Certificate level dengan terdiri dari enam modul, yaitu: Accounting, Assurance, Business, Technology and Finance Law, Management Information and Principle of Tax. Kemudian Professional Level dengan enam modul, yaitu: Audit and Insurance, Business Planning, Business Strategy and Technology Financial, Accounting and Reporting, Financial Management and Tax Compliance. Dan terakhir Advance Level dengan tiga modul, yaitu: Case Study Corporate Reporting Strategic Business Management.

Ketika peserta lulus di Certificate level kemudian berkesempatan untuk mendapatkan certificate of compliance yang merupakan sertifikasi internasional yang juga diperhitungkan di dunia kerja saat ini. Pada tahun 2015 ICAEW mengeluarkan BFP Design program learning yaitu hanya dengan menyelesaikan Certificate level dengan catatan kampus telah terdaftar akreditasi ICAEW.

Peserta yang telah mengikuti BFP Design program learning ditambah ICAEW learning program dan juga 12 bulan pengalaman kerja yang telah diverifikasi oleh manajer bisa mengajukan untuk gelar CFAB. Adapun untuk penjelasan terkait teknis ujian certificate level sebagai berikut.  “untuk ujian certificate level sendiri durasi ujian selama 90 menit, minimum passmark 55% maksimal percobaan sebanyak 4 kali untuk setiap modul. Selain itu, peserta juga diberikan untuk free excel training dan juga banyak sekali online course access lainnya” ujar Damis.

Salah satu peserta program ICAEW CFAB (Certificated in Finance, Accounting and Business) Karina turut hadir dalam webinar, ia membagikan pengalamannya dalam mengikuti program BFP Design. Saat ini ia merupakan penerima beasiswa 4 SEAS dari KPMG (for Southeast Asian Students) dan juga bekerja di KPMG Singapore sebagai auditor eksternal. Dalam pemaparannya, benefit yang didapatkan selama mengikuti kelas yaitu sertifikasi internasional yang wajib dimiliki untuk menunjang fresh graduate dalam mendapatkan pekerjaan. “Sertifikasi internasional membantu kita dalam memperoleh pekerjaan bahkan di lingkungan kerja saya dengan jabatan manager semua sudah mempunyai sertifikasi internasional,” ujar Karina.

 

Memperkuat Kemampuan Mahasiswa Akuntansi UII Agar Mampu Berdaya Saing Global Melalui OCB 2022

Prodi Akuntansi kembali menyelenggarakan Kuliah Pakar Output Character Building (OCB) 2022 pada Sabtu (17/09) yang diselenggarakan di Hall Tengah FBE UII. OCB merupakan kegiatan bagi mahasiswa baru yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan non-teknis agar mampu bersaing di dunia global. Kegiatan yang dihadiri mahasiswa Akuntansi 2022 ini diawali dengan sambutan oleh Muamar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Ak., CA selaku Sekretaris Prodi Akuntansi. 

Kegiatan yang dilaksanakan secara offline ini diawali dengan pemaparan materi, tanya jawab, dan diakhiri dengan mini games. Materi pertama dibawakan oleh Anggara, seorang psikolog yang memaparkan materi mengenai mental skill dan alternatif solusinya bagi mahasiswa Akuntansi. Mulai dari integrity, critical thinking, komunikasi, dan sebagainya.

 

“Komunikasi menjadi sebuah concern saat ini. Jika tidak pernah mencermati pola komunikasi secara langsung maka pemahaman akan menjadi kurang,” tuturnya.

Dilanjutkan Fajar Agus Susanto, S.E., manager di KSPPS Beringharjo, menyampaikan mengenai skill yang harus dimiliki seorang akuntan yang dapat dipersiapkan dan diterapkan mahasiswa baru. Fajar juga menyampaikan bahwa pekerjaan seorang akuntan tidak akan hilang seiring dengan perkembangan teknologi.

Tidak ada list akuntan yang akan hilang karena pekerjaan akuntan masih akan dibutuhkan,” ungkap Fajar.

Kemudian pada sesi tanya jawab, peserta OCB 2022 menunjukkan antusiasme dengan kegiatan yang sedang berlangsung ini dengan banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan. Muhammad Dicky Gunawan, mahasiswa baru Prodi Akuntansi, mengungkapkan bahwa kegiatan OCB 2022 ini seru dan ramai. “Seru, terus acaranya juga ramai, semoga acara di tahun berikutnya lebih seru lagi dan juga pembicaranya makin menarik,” ujar Dicky.

Tidak hanya itu, Alfriyati Anggraeni Kaemuddin juga mengungkapkan hal yang sama. Melalui kegiatan OCB ini memberikan pemahaman untuk berpikir ke depan dan pemahaman mengenai seorang akuntan yang tidak lepas dari nilai-nilai Islam. 

“Mengajarkan kita buat berpikir progress ke depan mau seperti apa. Yang dibahas banyak tentang akuntan masa kini itu seperti apa. Tapi kita juga diajarkan bahwa penanaman nilai islami dalam diri kita sehingga bisa menjadi benteng buat menghadapi tugas yang ibarat kata mah, baik dan buruknya tergantung diri sendiri,” ujar Alfri.

Accounting UII Meet Up: Mempererat Silaturahmi Dosen dan Mahasiswa

Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Accounting UII Meet Up untuk menyambut sekaligus mempererat silaturahmi antara mahasiswa baru dengan dosen di Prodi Akuntansi pada Sabtu (10/09). Acara tersebut dilaksanakan di Hall Tengah Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Sebelum acara meet up ini, mahasiswa baru tersebut mengikuti bimbingan dengan dosen pendamping akademik. 

Acara ini tidak hanya mendatangkan mahasiswa baru dan dosen Prodi Akuntansi, tetapi juga menghadirkan tenant-tenant makanan dan minuman karya beberapa mahasiswa. Pembukaan acara dilakukan oleh Ketua Prodi Akuntansi Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM. Dalam sambutannya Rifqi menyampaikan keunggulan Prodi Akuntansi. Tidak hanya itu, Rifqi memperkenalkan masing-masing dosen yang hadir. Dosen Akuntansi yang mengajar tidak hanya berkiprah dalam dunia akademik saja namun juga menjadi praktisi bisnis.

Kemudian, untuk mengenal lebih lanjut tentang Prodi Akuntansi terdapat sesi Sharing session tentang program yang ada dan jalur kelulusan yang dapat ditempuh oleh mahasiswa. Mulai dari jalur kewirausahaan hingga magang. 

Lu’lu Atsna Nurfuadda, mahasiswa baru Prodi Akuntansi, mengungkapkan bahwa acara meet up ini sangat seru dan menambah semangat kuliah. “Acaranya seru banget, terus jadi semangat kuliah karena termotivasi sama cerita kakak kakak wirausaha kemarin,” ujar Lu’lu atau yang akrab disapa Luluk.

Tidak hanya itu, Hayatun Nafisah juga mengungkapkan hal yang sama. “Seneng kak jujur aku jadi nambah temen, wawasan, dan relasi gitu. Wawasan aku tentang kewirausahaan jadi tambah banyak,” tuturnya.

 

Cerita Alumni, Charity Healtha: Bagaimana Meraih IPK Tinggi Semasa Kuliah

Kuliah merupakan hal yang susah-susah gampang untuk dijalani. Namun bagi Charity Healtha, salah satu alumni Akuntansi UII yang saat ini bekerja di Accenture, tidak menjadi hal yang menghalanginya. Prodi akuntansi bukanlah pilihan pertamanya mengingat saat menempuh sekolah menengah atas (SMA) ia mempelajari ilmu pengetahuan alam. 

“Akuntansi bukan prodi impian sebenarnya, prodi impian ada di saintek tapi mungkin belum jalannya untuk masuk di sana”, tutur Charity.

Charity juga bercerita pada awalnya ia menganggap memasuki prodi akuntansi merupakan sebuah kegagalan karena tidak bisa meraih prodi yang diimpikan, tetapi hal yang Charity anggap sebagai kegagalan ini memberikan kesadaran diri. Ia menjadi paham akan kekuatan dan kelemahan dirinya. Sebagai orang dengan tipe yang tidak mudah menerima kegagalan, ia mulai mengidentifikasi hal-hal yang membuatnya gagal hingga pada akhirnya hal tersebut dapat teratasi. 

“Semua takdir berkata lain hingga menjadikan hampir seluruh apa yang aku inginkan selama kuliah alhamdulillah tercapai dan banyak kejadian yang tidak terduga selama kuliah, sebuah achievement yang ga pernah terpikirkan sebelumnya, alhamdulillah atas dukungan dari seluruh orang-orang terdekat semuanya lancar sampai akhir,” ujar Charity.

Saat wisuda periode kelima bulan mei 2022, Charity menjadi salah satu peraih IPK tertinggi. Ia mengungkapkan kegembiraannya saat dipanggil paling terakhir untuk maju ke podium. “Dan ada insiden pas namaku dipanggil, pak rektor nih “sip” in aku, jadinya tambah gugup,” ungkapnya.

Semasa berkuliah Charity selalu menchallenge dirinya di setiap semester. “Jadi aku pengen bisa naikin IP semester untuk semester-semester yang akan datang, Misal semester ini dapat IP 3.5, semester depan harus >3.5 biar ada kenang-kenangan tersendiri di setiap semesternya dan reward atas kerja kerasku di semester itu,” tutur Charity.

Charity dalam wawancaranya membagikan kiat-kiat yang dilakoninya. Pertama, Niat bersungguh-sungguh setiap masuk kelas. Tidak ada mata kuliah yang sudah kalau mahasiswa mau berusaha. Usaha adalah kunci. Kedua, memahami dasar setiap mata kuliah. Ketiga, mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. “ Kalau aku biasanya koreksi sampe berkali-kali karena aku sendiri kalau dikoreksi cuma 1x kurang yakin,” tutur Charity. Keempat, melihat aspek penilaian di setiap mata kuliah untuk melihat apa saja yang dapat dijadikan nilai tambah dan alternatif ketika nilai ujian buruk. Terakhir, tetap fokus dan jangan terlalu forsir diri sendiri.

“Selama aku kuliah aku juga tulis wish di notes gitu, pencapaian apa yang pengen aku wujudin. Tulis di buku kecil, nanti sembari kita usaha perlahan apa yang kita tulis di notes itu lama-lama akan tercentang dengan sendirinya,” ujar Charity.

Selain melakoni  beberapa strategi tersebut, Charity yang selama berkuliah juga aktif berorganisasi, selalu berpikir nothing worth having comes easy. Tidak ada sesuatu yang berharga datang begitu mudah. Tidak mudah menyerah jika hal yang diimpikan belum tercapai.

Double Degree for Accounting International Program at Saxion University & University of Queensland

Penjelasan Double degree Saxion UniversityPada (07/08) FBE UII mengadakan Webinar dengan judul IP FBE UII: Double Degree & Student Exchange Saxion University & University of Queensland. Dalam kesempatan ini Ayu Chairina Laksmi S.E., M.App.Com., M.Res., Ph.D., Ak., CA. selaku sekretaris program studi internasional program Akuntansi menjelaskan terkait universitas yang telah bekerjasama dengan  Akuntansi IP untuk program student exchange dan double degree.

 

Dalam penjelasan Ayu, program-program tersebut dapat ditempuh oleh mahasiswa IP dengan melakukan studi terlebih dahulu di FBE UII dan tidak bersifat wajib, sehingga mahasiswa IP dapat memilih apakah akan mengambil program tersebut atau tidak. Adapun bagi mahasiswa yang telah diterima dalam program regular dan ingin melakukan transfer ke IP dapat dilakukan dengan memenuhi beberapa syarat syarat, yaitu:   

  1. Sudah diterima dan registrasi ulang di program studi Akuntansi reguler 
  2. Transfer dibuka hingga minggu ke 6 perkuliahan sebelum UTS
  3. Menunjukan kemampuan Bahasa Inggris. ELTP IP minimal 450, CEPT CILACS UII 470 atau tes lainnya yang setara
  4. Mengisi blanko transfer materai 10000 (blangko bisa dikirimkan via email)

Beberapa Universitas yang telah bekerjasama secara aktif dengan Akuntansi FBE UII untuk Double Degree program diantaranya University Of Queensland, Saxion University, University of Gloucestershire, SolBridge International School of Business, dan Nanjing Xiaozhuang University.

“Keunggulan lain yang dapat diperoleh ada juga Program fast track master of professional accounting (MPA) University of Western Australia Business School Perth Australia,” tutup Ayu. 

Dalam webinar juga dihadiri oleh Ir Tina Purwono Representative of Saxion University  menjelaskan terkait skema dalam menempuh program double degree di Saxion University. untuk masa studi ditempuh dalam waktu 4 tahun dengan pembagian yaitu 3 tahun masa studi di FBE UII kemudian dilanjutkan dengan 1 tahun di Saxion University. Untuk syarat dalam apply program sendiri cukup mudah, antara lain:

  1.     IPK Minimal 3
  2.     IBT TOEFL Minimal 80 atau IELTS Minimal 6

Tina berbagi alasan mengapa adanya minat yang tinggi mahasiswa untuk melanjutkan studi di Belanda. “Banyak mahasiswa tertarik untuk lanjut studi di Belanda bukan tanpa alasan karena disini untuk mengikuti pembelajaran di Universitas tidak perlu menguasai Bahasa belanda kemudian ijazah dan gelar yang didapatkan diakui secara internasional, dan untuk visa yang didapatkan berlaku di 25 negara di eropa” ujar Tina.

Fitria Arsanti, B.Arts, M.Si. Country Manager;Indonesia and Philippines; the University of Queensland. Menjelaskan University of Queensland merupakan No 1 university for research in Australia, yang juga masuk dalam TOP 100 World University Ranking dengan Accounting and Finance masuk ke dalam jajaran ranking 50 worldwide

Untuk skema waktu tempuh studi University of Queensland sendiri lebih singkat yaitu 3.5 Tahun dengan pembagian 2 tahun masa studi di FBE UII kemudian 1.5 tahun University of Queensland. Dengan gelar ketika lulus yaitu Bachelor of Accounting dan Bachelor of Commerce (Accounting). Untuk syarat dalam apply program double degree di University of Queensland, sebagai berikut:

  1. Telah menempuh 4 semester program sarjana akuntansi UII
  2. Telah lulus dalam mata kuliah 
    1. BBM   : Quantitative Methods for Decision Making
    2. BCom : Mathematics in Business and Economic
  3. IELTS Minimal 6.5

Di akhir, Ayu berpesan untuk mahasiswa yang berminat untuk melakukan transfer memilih  International Program tidak perlu takut, karena untuk kedepannya mahasiswa International Program tetap mendapatkan fasilitas untuk memperlancar kemampuan Bahasa Inggris.