Mengulas Audit Pemerintahan melalui Kuliah Umum Prodi Akuntansi UII

Kuliah Umum merupakan salah satu kegiatan yang aktif diadakan oleh Program Studi (Prodi) Akuntansi UII. Baru-baru ini, Prodi Akuntansi UII kembali menggelar Kuliah Umum yang mengulas bahasan di Bidang Pengauditan. Kuliah umum yang digelar pada hari Sabtu (16/04) ini diisi dengan narasumber yang merupakan alumni Prodi Akuntansi UII sekaligus auditor pada lembaga-lembaga keuangan negara. Narasumber yang pertama yaitu Diwangkara, alumni IP Akuntansi UII tahun 2003 yang sekaligus menjabat sebagai auditor Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia. Narasumber yang kedua yaitu Elleriz Aisha Khasandy, alumni Prodi Akuntansi UII tahun 2009 yang menjabat pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Serta narasumber yang terakhir yaitu Rofiq Tri Hartanto, alumni Prodi Akuntansi UII tahun 2006, yang menjabat di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

Acara yang berlangsung melalui Zoom dan Live Streaming Youtube ini, dibuka oleh sambutan dari Ketua Program Studi (Kaprodi) Akuntansi UII, yaitu Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA. Mahmudi menyampaikan dengan adanya kuliah umum ini diharapkan memberikan wawasan baru kepada mahasiswa terkait bidang pengauditan. “Selain mahasiswa dapat ilmu baru seperti di kelas yang banyak teorinya, kali ini kita hadirkan praktisi agar juga dapat memberikan wawasan baru terkait pengalaman di bidang pengauditan,” jelas Mahmudi. 

Dalam sambutannya, Mahmudi juga menyampaikan bahwa acara ini juga diharapkan dapat menjadi pemantik semangat dan motivasi kepada audiens yang bergabung, khususnya mahasiswa Prodi Akuntansi UII bahwa selalu ada kesempatan untuk akuntan berkarir di level kenegaraan. “Dengan hadirnya para auditor yang merupakan alumni dari UII ini sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi UII dalam membangun bangsa dan negara melalui audit,” ungkap Mahmudi. 

Materi pertama sekaligus materi pembuka disampaikan oleh Diwangkara. Penjelasan ini membahas berbagai hal terkait audit yang dilakukan oleh BPK. Hal-hal dasar seperti tugas BPK hingga topik Pemeriksaan Audit dengan tujuan tertentu dibahas pada sesi ini. 

Materi yang kedua disampaikan oleh Elleriz Aisha Khasandy terkait audit pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Materi dimulai dengan sekilas tentang OJK dan sejarah pendiriannya, dan diakhiri dengan topik Pengawasan & Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal. 

Kemudian materi yang terakhir disampaikan Rofiq Tri Hartanto. Rofiq yang berkarir di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah sebagai Internal Auditor ini menyampaikan materi terkait Auditor Internal Pemerintah. Dimulai dengan sekilas mengenai BPKP dan tugas-tugasnya. Sesi ini juga membahas pengalaman-pengalaman yang didapatkan dengan berkarir sebagai auditor. 

Acara yang berlangsung lebih dari dua jam ini juga diramaikan dengan sesi tanya jawab. Salah satu peserta membagikan kesannya, “Kuliah umum ini sebenarnya bahasannya berat. Tapi karena pembicaranya humble dan bahasanya sederhana, pembahasannya jadi lebih ringan dan mudah dipahami. Banyak juga hal-hal baru yang baru saya ketahui lebih lanjut setelah mengikuti Kuliah Umum ini,” ungkap Rajha, salah satu mahasiswa Akuntansi UII angkatan 2020 yang mengikuti acara ini. Rajha juga berharap kuliah umum ini rutin diadakan dengan topik-topik menarik lainnya. 

Simak materi Kuliah Umum ini secara lengkap di kanal Youtube Accounting UII ya, Sob!

(berlian/retno)  

Kata Mereka: Tentang Kuliah di Akuntansi UII

Tahun ajaran baru akan segera dimulai dengan begitu pun mahasiswa baru akan mulai memasuki dunia perkuliahan. Pada artikel kali ini, kami mewawancarai mahasiswa-mahasiswa tahun sebelumnya terkait alasan mereka memilih prodi akuntansi UII sebagai pelabuhan perkuliahannya.

Mengapa memilih UII?

Noni (Mahasiswa Angkatan 2020): “Kenapa dulu pilih kuliah di UII karena memang UII termasuk kampus swasta terbaik di Indonesia. Terutama di Fakultas Ekonomi-nya yang juga sudah berdiri sejak lama dan banyak output atau lulusan FBE UII yang cukup sukses sehingga saya percaya kalau UII ini memang kampus yang berkualitas.”

Chasilia (Mahasiswa Angkatan 2020): “Saya memutuskan mendaftar di UII karena tidak diterima di universitas negeri melalui SBMPTN. Kebetulan UII berada di Jogja dan orang tua menyetujui saya kuliah di UII ketimbang universitas swasta lainnya. Beradalah saya di sini.”

Apa Alasan Mendaftar di UII dan memilih Akuntansi?

Nanda Abrajha (Mahasiswa Angkatan 2020):  Dan kenapa memilih akuntansi, karena sebelumnya saya mendapatkan pelajaran (akuntansi) ini di SMA, dari situ saya berani dan percaya diri untuk mengambil akuntansi,” ujar Nanda.

Bagaimana tanggapan keluarga setelah kamu keterima di UII?

Azmi Mufidu (Mahasiswa Angkatan 2021): “Orang tua pastinya senang karena anaknya bisa kuliah, apalagi di UII karena memang mengharapkan kuliah di sini.”

Noni: “Alhamdulillah cukup senang dan tentunya mendukung banget sih, karena memang dari orang tua juga cukup tau tentang UII dan kualitas jurusan akuntansinya. Sehingga mereka yakin UII memang kampus yang bisa diandalkan dan menjamin kualitas tiap mahasiswanya.”

Kesan pertama ketika masuk kuliah apa?

Nanda: “Kesan pertama ketika masuk kuliah di UII mungkin bagi saya adalah kagum, terutama saat perkuliahan karena dosen dalam mengajar tidak selalu membahas mata kuliah yang diampu saja. Namun juga menyelipkan ilmu-ilmu tentang agama yang nantinya berguna bagi mahasiswa kedepannya.”

Azmi: “Deg-degan karena harus menyesuaikan diri apalagi dengan daring dan cukup sulit switch dari SMA ke dunia perkuliahan.”

Noni: “Dulu kaya ya senang sih karena memang sebenernya kalo temen yang kuliah di UII itu kan mayoritas orang luar Jogja ya. Jadi banyak dapat teman orang luar Jogja, bisa saling tahu berbagai daerah. Kalau untuk kesulitan saya pribadi sih belum ada cuma mungkin susah ketemunya karena kondisinya kuliah juga masih daring.”

 

 

IISMA: Kesempatan Besar Bagi Mahasiswa UII Belajar di Luar Negeri

Pada (09/04) Program Studi (Prodi) Akuntansi FBE UII mengadakan sosialisasi program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) 2022. Dalam acara ini, turut hadir Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA selaku Kepala Program Studi Akuntansi memberikan sambutan di awal acara. Adapun, Anis Al Rosjidi SE., M.Sc. dosen Prodi Akuntansi yang bertindak sebagai moderator acara sosialisasi IISMA 2022 dari awal hingga akhir. Pada sosialisasi ini turut hadir Nihlah Ilhami, S.Pd., selaku Kepala Divisi Mobilitas Internasional DK KU UII dan dua awardee IISMA 2021 yakni Zaim Fathullah Rais dan Syafira Nurulita. 

Dalam sosialisasi tersebut, Nihlah menjelaskan terkait sistematika pendaftaran IISMA  dengan memperhatikan syarat-syarat yang tertera di website IISMA 2022. Dijelaskan juga google form yang harus diisi oleh mahasiswa Universitas Islam Indonesia ketika hendak mengikuti program tersebut. Program tersebut ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswi semester 4 dan 6 yang aktif dengan beberapa persyaratan yang tertera di website resmi.

Zaim Fathullah Rais, mahasiswa Teknik Lingkungan 2018, berkesempatan untuk menempuh kuliah selama satu semester di University of Strathclyde, United Kingdom. Ia menceritakan pengalamannya bagaimana ia mengikuti IISMA 2021 dan berkuliah selama satu semester di Inggris selama pandemi. Di awal ia dan awardee lain mengalami sedikit kendala terkait perizinan karena pemerintah United Kingdom menerapkan persyaratan  yang cukup yang ketat bagi Warga Negara Asing (WNA).  Adapun untuk universitas yang nantinya akan dipilih untuk dijadikan sebagai tempat studi, para calon awardee memilih sendiri dari daftar yang tertera di website resmi IISMA. 

Zaim juga menceritakan hal yang paling menarik selama perkuliahan di University of Strathclyde yaitu  quiz yang ada setiap minggu di website resmi kampus dan esai digunakan untuk nilai ujian akhir semester pada setiap mata kuliah. Di akhir, Zaim berbagi persiapan yang harus dilakukan ketika menyiapkan untuk masuk tahap wawancara. 

Syafira Nurulita, mahasiswa Teknik Sipil 2018 yang berkesempatan lolos untuk belajar selama satu semester di Universidad de Granada Spanyol, bercerita terkait banyaknya mahasiswa/i internasional yang ada di universitas tersebut. Tidak hanya kegiatan belajar di kelas ada juga belajar di luar kelas. Untuk program belajar di luar kelas, sudah masuk ke biaya tuition fee yang dicover oleh IISMA. Kegiatan belajar di luar kelas ini terdiri dari banyak kegiatan diantaranya mengunjungi landmark yang ada di kota Spanyol yaitu, masjid, katedral, dan banyak tempat lainnya. 

Dengan adanya kegiatan tersebut, Syafira mengatakan sangat merasakan budaya multikultural yang ada di Universidad de Granada ditambah dengan teman-teman mahasiswa/i lain yang berasal dari luar negeri. Untuk letter of motivation sendiri, Syafira mengaku banyak menulis terkait hal-hal yang ia inginkan sejak dulu. 

“Pada pertanyaan bagaimana langkah untuk terlibat di masyarakat lokal, saya memasukkan tentang intercultural skill dan juga awareness ranah internasional dan juga rencana saya untuk  exchange dan volunteer yang kebetulan disediakan oleh Universidad de Granada,” ujar Syafira.

Rifqi Muhammad, SE., SH., M.Sc selaku Sekretaris Prodi Akuntansi menjelaskan bahwa prodi sangat mendukung penuh bagi mahasiswa yang hendak mendaftarkan diri untuk program IISMA 2022. Adapun bentuk dukungan untuk mahasiswa di antaranya sebagai berikut. 

  1. Program Studi Akuntansi FBE UII akan memberikan insentif Rp 250.000 untuk membantu proses submit IISMA 2022
  2. Program Studi Akuntansi FBE UII memberikan subsidi bantuan pengurusan VISA bagi mahasiswa yang diterima program IISMA 2022
  3. Program Studi Akuntansi FBE UII memberikan bantuan atas prestasi di IISMA  2022 pada acara Anugerah Prestasi Mahasiswa Akuntansi FBE UII 2022
  4. Program Studi Akuntansi FBE UII memberikan fasilitas transfer kredit sampai dengan 20 SKS.

Di akhir, Rifqi memberikan pesan kepada seluruh mahasiswa Akuntansi untuk memanfaatkan kesempatan yang ada saat ini yaitu dengan mengikuti IISMA 2022.

“Empat tahun itu waktu yang nggak lama, terlepas nanti mahasiswa/i angkatan 2021 nanti belum bisa mengikuti. Nanti bisa mempersiapkan diri untuk IISMA yang akan datang, yang terpenting selalu mengambil kesempatan yang ada saat ini maupun di masa depan,” tutup Rifqi.

(utami/retno)

Mahasiswa Akuntansi UII Kembali Menjuarai Ajang ERPSim International Competition Asia Pacific Japan 2022

Mahasiswa Akuntansi FBE UII kembali menjuarai ajang Enterprise Resource Planning Simulation (ERPSim) International Competition Asia Pacific Japan 2022. Tim ini terdiri dari lima mahasiswa yakni Humam Naufal Tsuraya, Javier Erlandaffa Satria Dwikamba, Bayu Aji Faundra Pratama, Saphira Pricillia Estuarine, dan Dyah Ayu Puspaningrum dengan nama tim Antares.

Humam Naufal Tsuraya saat dihubungi melalui daring menyatakan sangat bersyukur bisa memenangkan kompetisi ini. Kompetisi ini merupakan kompetisi bergengsi antar universitas di region Asia Pasifik. “Awalnya juga cukup nggak nyangka karena pasti semua tim telah mempersiapkan dengan matang baik taktik maupun mental untuk bertanding di kancah ini. Tapi kami juga terus mengasah kemampuan kami supaya bisa membanggakan nama UII,” ungkap Humam.

Humam juga menambahkan bahwa terdapat perasaan yang berbeda dan deg-degan karena kompetisi berada di level yang cukup tinggi dan membawa nama UII. Tentunya semua ini tidak diraih dengan mudah, Tim Antares telah mengerahkan waktunya untuk selalu berlatih. Porsi latihan yang biasanya hanya dilakukan satu hingga dua kali dalam seminggu. Namun karena mempersiapkan diri untuk level ini porsi ditambah menjadi minimal tiga kali dalam seminggu. Tidak hanya itu, terdapat juga latihan gabungan antar peserta yang mengikuti kompetisi ini. Tetapi hanya dilakukan satu kali oleh penyelenggara. Tim Antares memanfaatkan latihan gabungan tersebut untuk menganalisis gaya bermain tim lawan.

“Sebenernya kami juga cukup kaget kenapa cuman 1 kali karena kami tidak cukup data untuk menganalisis gaya bermain tim tim lawan. Tapi kami juga cukup yakin dengan persiapan yang cukup panjang oleh tim kami ketika di internal,” ujar Humam.

Salah satu pelatih yang terlibat dalam tim ini, Muhammad Fadhly Rizky Octavio menerangkan bahwa strategi yang digunakan berdasarkan analisis data. Data yang digunakan merupakan data hasil latihan yang kemudian dianalisis secara mendetail.

Setelah menjuarai kompetisi ini, Humam mengungkapkan bahwa Tim Antares akan berkompetisi pada level dunia dan mewakili region Asia bersama dua universitas lain yang berasal dari India dan Vietnam (Retno/Utami).

Prodi Akuntansi UII Gelar Business Simulation Game Competition 2022

Program Studi (Prodi) Akuntansi FBE UII kembali menyelenggarakan kompetisi UII Business Simulation Game 2022. Kompetisi ini merupakan kompetisi simulasi bisnis berbasis game yang ditujukkan untuk siswa SMA/SMK/MA se-Indonesia. Platform yang digunakan sebagai basis simulasi yakni, MonsoonSIM. Di platform ini, peserta dapat menjalankan beberapa fungsi bisnis, seperti keuangan, pengadaan, retail, pemasaran, perencanaan, e-commerce, logistik, sumber daya manusia, dan sebagainya. Tidak hanya kompetisi simulasi game, UII-BSG juga mengadakan video competition.

Rangkaian kompetisi ini telah dimulai sejak 20 Februari pada masa pendaftaran, kemudian diikuti dengan info session, training, penyisihan, final, dan pengumuman pemenang. Pengumuman pemenang dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2022 secara daring. Kompetisi business simulation game diikuti oleh 37 tim di babak penyisihan, sedangkan video competition terdapat 11 finalist.

“Kami sangat bangga menyelenggarakan kegiatan ini menjadi ajang bagi siswa SMA/SMK/MA untuk eksplorasi kemampuan di bidang bisnis dan akuntansi melalui simulasi games, kami berharap kegiatan ini akan memberikan banyak manfaat dan membekali peserta dengan ilmu yang dibutuhkan di masa yang akan datang,” tutur Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., CMA., CA., selaku Ketua Prodi Akuntansi dalam acara awarding.

Tidak hanya itu dalam acara ini juga dipaparkan terkait perkenalan Prodi Akuntansi oleh Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM selaku sekretaris prodi. Penjelasan dimulai dengan overview Universitas Islam Indonesia, pola seleksi yang dapat diikuti hingga biaya pendaftaran.

Untuk menutup acara ini, di akhir acara diumumkan pemenang dalam kompetisi yang dirangkum sebagai berikut.

Daftar Pemenang Business Simulation Games
Juara 1: Tim JMJ Corp dari SMAK Penabur Kelapa Gading
Juara 2: Tim Material Growl dari SMAK Penabur Kelapa Gading
Juara 3: Tim Tensaka dari SMAN 1 Kalasan
Juara Harapan 1: Tim Tweenix dari SMAN 26 Jakarta
Juara Harapan 2: Tim Skahima Cerdas dari SMK Muhammadiyah Kota Magelang
Juara Harapan 3: Tim Jesaba Venture dari SMAN 1 Jetis

Daftar Pemenang Video Competition
Juara 1 : Tim Calon Mantu dari SMK Telkom Malang
Juara 2: Tim KPRJ dari SMAN 6 Yogyakarta
Juara 3: Tim Youth Mutual dari SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang
Juara Harapan 1: Tim Skahima Berkualitas dari SMK Muhammadiyah Kota Magelang
Juara Harapan 2: Tim Lugu Pengacara dari MA Miftahunnajah
Juara Harapan 3: Material Growl SMAK Penabur Kelapa Gading.

Mengenal Apa itu Sustainability Report?

Isu akan keberlanjutan dan perubahan iklim memang tidak pernah habis untuk dibahas. Menjadi menarik karena isu ini akhir-akhir memang sedang menjadi sebuah concern di kalangan masyarakat. Keuntungan bukan menjadi satu-satunya hal yang harus diperhatikan oleh organisasi atau perusahaan. Tuntutan akan kelestarian dan keseimbangan baik lingkungan maupun sosial juga perlu diperhatikan. Apabila kinerja keuangan berjalan dengan baik dan mampu memenuhi kinerja lingkungan dan sosial serta berkontribusi nyata mengatasi berbagai permasalahan tersebut, di masa mendatang akan menjadi perusahaan yang bertahan (Nofianto dan Agustina, 2014). Apalagi sudah banyak kasus akibat kelalaian perusahaan terhadap aspek ini. Informasi terkait aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan perusahaan ini perlu dilaporkan dalam laporan berkelanjutan atau sering disebut sustainability report.

Selain itu, dalam upaya pelestarian lingkungan, Akuntansi berperan melalui pengungkapan sukarela dalam laporan keuangannya terkait dengan biaya lingkungan (Kusumaningtias, 2013). Sustainability report ini termasuk salah satu elemen dalam Triple Bottom Line, yang salah satunya melaporkan kinerja sosial dan lingkungan tidak hanya kinerja finansial saja.

Sustainability report adalah laporan mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang ditimbulkan akibat aktivitas perusahaan. Selain menyajikan laporan keuangan standar seperti laba rugi, neraca, maupun arus kas, perusahaan perlu melaporkan praktik terkait aspek sosial dan lingkungan, misalnya tingkat emisi karbon.

Di bawah standar Global Reporting Institute, informasi yang tersedia melalui laporan keberlanjutan memungkinkan pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk membentuk opini dan membuat keputusan yang tepat tentang kontribusi organisasi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan..

Pengungkapan informasi akuntansi lingkungan yang sifatnya sukarela belum mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan (Suyudi & et al., 2020).  Sehingga perlu adanya pengungkapan terkait hal tersebut. Di Indonesia sendiri sustainability report masih belum menjadi sebuah kewajiban, masih bersifat sukarela.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 1 (revisi 2009) belum mengatur secara jelas terkait kewajiban menyajikan informasi terkait pelestarian lingkungan, yang menyatakan “Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri di mana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan.”

Karena sifatnya yang sukarela ini, perusahaan akan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang diperoleh atas manfaat pengungkapan informasi ini (Kusumaningtias, 2013). Jika pengungkapan ini mempunyai manfaat yang lebih banyak maka perusahaan akan rela mengungkapkan informasi tersebut (Retno/Utami).

Akuntansi dalam Merespon Perubahan Industri dan Lingkungan

Program studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (05/02), kembali melaksanakan webinar dengan tajuk Accounting Education Engineering as  Response of Future Industrial and Environmental Change. Webinar ini merupakan hasil dari kerjasama Program Magister Akuntansi FBE UII dengan Asosiasi Program Studi S2 Akuntansi (APSSAI) dan  IAI Wilayah DI Yogyakarta.

APPSAI sendiri diresmikan pada 10 Oktober 2017 yang beranggotakan pengelola Prodi Magister Akuntansi dari seluruh Indonesia. Saat ini, APPSAI beranggotakan 47 Program Studi S2 Akuntansi yang berasal dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Syarat utama dalam keanggotaan APSSAI adalah Prodi S2 Akuntansi universitas tersebut harus sudah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN PT). Dalam perjalanannya, agenda utama APSSAI adalah  menyusun kurikulum minimal bagi Prodi S2 Akuntansi sebagai usulan acuan akreditasi yang diharapkan dapat membantu seluruh prodi agar sesuai standar.

Dalam Webinar yang dipandu oleh Rifqi Muhammad, S.E., SH., M.Sc., P.hD., SAS., ASPM dan Prof Dr Dian Agustia MSi, Ak CA. (Ketua IAIKA Pd & Dewan Penasehat APSSAI) selaku Keynote Speaker menghadirkan 4 narasumber yaitu Dr Tarjo, S.E., M.Si., CPAI., CFE. (Universitas Trunojoyo Madura), Dr. Siti Maria Wardayati, MSi., Ak., CA. CPA. (Universitas Jember), Ayu Chairina Laksmi SE., M.App.Com., M.Res., PhD., Ak., CA. (Universitas Islam Indonesia), dan Dr. Sc. (Acc) Damai Nasution S.E., M.Si, Ak., CA. (Universitas Airlangga). Dalam Webinar tersebut turut hadir Dr. Hardo Basuki, MSoc.Sc., CSA., CA., ASEAN CPA selaku ketua IAI Wilayah Diy memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Hardo menjelaskan bahwa akuntansi akan mengalami 3 perubahan signifikan. “Kedepannya akuntan akan mengalami tiga perubahan yang terus berlanjut yaitu melibatkan smart and digital technology globalisasi reporting standar yang terus berlanjut dan munculnya regulasi baru,” ujar Hardo.

Webinar ini dilaksanakan sebagai forum ilmiah bagi para akademisi dalam mengkaji isu-isu terkini di bidang accounting education dan juga menjawab tantangan terkait perubahan lingkungan industri terkait accounting education engineering di masa yang akan datang. Banyak hal yang dibahas dalam webinar ini, antara lain forensic accounting dan sustainability Report.

Dalam pemaparan materinya Dr. Tarjo, S.E., M.Si., CPAI., CFE menjelaskan bagaimana awal mula perkembangan Forensic Accounting Education di Indonesia. Dalam hal ini, beliau menjelaskan latar belakang dikembangkannya kurikulum Forensic Accounting untuk jenjang magister Akuntansi. Hampir setiap 2 tahun asosiasi melakukan research sejak tahun 1996 tentang global fraud di seluruh dunia kemudian ditemukan bahwa fraud setiap tahunnya mengalami peningkatan didasarkan pada data yang diperoleh dari responden yang berasal dari Association of Certified Fraud Examiner (ACFE).  Hal ini tentu menjadi tantangan bagi akuntan pendidik tentang  apa yang bisa dilakukan terkait fraud yang terus meningkat. Oleh karena itu, Forensic Accounting perlu untuk terus membuat standar yang baru dan dapat menjawab tantangan teknologi yang ada saat ini. Banyak sertifikasi untuk accounting fraud antara lain yang ada di dunia saat ini, antara lain: ACFE, AICPA,NACVA, LSP AF. “Program akuntansi forensik mendasarkan berbagai kasus baik di dunia atau internasional termasuk di indonesia yang datanya terus naik. Sejak tahun 2008 kami mulai menyusun proposal untuk program studi magister akuntansi dengan minat studi forensik pada tahun 2010 izin keluar kemudian 2011 mulai dijalankan,” ujar Tarjo.

Dalam sesi lainnya, Dr. Siti Maria Wardayati, MSi., Ak., CA. CPA. menjelaskan terkait sustainability report yang saat ini telah banyak dilaksanakan oleh perusahaan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh KPMG  diketahui 80% perusahaan telah menerapkan sustainability report setiap tahunnya termasuk setiap perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune 500. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan pentingnya kemampuan seorang akuntan untuk memahami terkait sustainability report ini. “Memiliki skill tentang  sustainability report  akuntansi sangat berguna. Hal ini nantinya manajemen tidak hanya menyediakan informasi tentang manajemen perusahaan tersebut tapi juga telah melakukan pengukuran karbon bagi perusahaan. Oleh karena itu ESG dan sustainability dapat dimasukkan ke berbagai mata kuliah akuntansi,” ujar Siti. (Utami/Retno)

Tips Skripsi ala Dosen Akuntansi UII: Skripsi yang Baik adalah Skripsi yang Selesai

Skripsi merupakan salah satu hal yang menjadi tantangan bagi setiap mahasiswa. Bagaimana tidak, untuk bisa lulus dan mendapatkan gelar sarjana seorang mahasiswa harus mengerjakan skripsi sebagai tugas akhirnya. Walaupun di tahun 2021 terdapat ada kurikulum baru yang menawarkan jalur kelulusan lain, yaitu jalur magang dan kewirausahaan. Namun jalur skripsi tetap menjadi primadona bagi mahasiswa. 

Salah satu dosen Program Akuntansi UII, Muamar Nur Kholid, sekaligus menjadi pembimbing skripsi membagikan beberapa tips untuk mahasiswa yang sedang atau akan menempuh skripsi. Melalui #KataDosen episode 1 yang tayang di kanal Youtube Accounting UII, tips skripsi yang disampaikan Muamar kami rangkum sebagai berikut,

 

Mulai menyusun skripsi sejak mata kuliah Metodologi Penelitian 

“Mahasiswa semestinya sudah mulai serius ketika mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian. Karena dari sana diajarkan mengenai apa itu penelitian, bagaimana melakukan penelitian, bagaimana menulis penelitian. Kalau mahasiswa serius ketika menjalani mata kuliah tersebut, paling tidak mahasiswa telah memiliki proposal skripsi ketika telah selesai mata kuliah tersebut. Di mana proposal itu merupakan draft kasar dari bab 1, bab 2, dan bab 3 skripsi,” jelas Muamar.

 

Menentukan topik dan isi skripsi yang baik dengan memperhatikan minat mahasiswa

“Mahasiswa perlu menentukan dulu minat atau kesukaannya dimana. Kalau mahasiswa akuntansi, bisa memilih apakah suka dengan pajak, auditing, atau keuangan. Kalau mahasiswa menyukai topik tersebut, mahasiswa akan cenderung lebih semangat dalam mengerjakan skripsi. Setelah itu, mahasiswa perlu mencari tahu lebih lanjut tentang paper-paper topik yang minatinya,” ungkap Muamar.

Selain itu, Muamar juga menjelaskan bahwa mahasiswa akan disarankan untuk mencari referensi yang up to date, agar skripsi mahasiswa tidak ketinggalan jaman. 

 

Skripsi yang bagus itu karena banyak artikel yang dibaca penulis

“Kualitas skripsi itu kuncinya adalah banyak membaca. Biasanya skripsi yang kurang bagus itu dikarenakan sedikitnya artikel yang dibaca, sehingga kurangnya ide dari mahasiswa itu sendiri,” ungkap Muamar. 

 

Muamar juga menambahkan bahwa penyusunan skripsi juga menuntut softskill dari mahasiswa itu sendiri. Selain niat yang kuat untuk menyelesaikan skripsi dengan cepat, penyusunan skripsi juga menuntut kemampuan berkomunikasi yang baik, dalam hal ini adalah komunikasi dengan dosen pembimbing.

“Karena skripsi itu tidak hanya bicara tentang mahasiswa, tapi juga tentang dosen pembimbingnya,” tambah Muamar. 

 

Membangun komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing dengan mengenal karakternya 

“Setiap dosen pembimbing memiliki style-nya masing-masing dalam memberikan bimbingan,” ungkap Muamar. 

Setiap mahasiswa perlu mengenal dan memahami karakteristik dosen yang membimbingnya agar terjalin komunikasi yang baik. Apalagi di saat pandemi seperti ini, komunikasi dan bimbingan hanya dapat dilakukan melalui media online, mahasiswa perlu memperhatikan etika dan sopan santun, serta toleransi ketika menghubungi dosen pembimbing. 

 

Jika ingin skripsi dipublikasikan, mahasiswa perlu mengkomunikasikan kepada dosen pembimbing lebih awal

“Untuk bisa dipublikasi, artikel tentunya harus berkualitas. Ketika mahasiswa memiliki keinginan tersebut, mahasiswa perlu mengkomunikasikannya kepada dosen pembimbing. Karena untuk dapat dipublikasikan, sebuah artikel harus mampu memenuhi kualifikasi tertentu” jelas Muamar

 

Skripsi yang baik adalah Skripsi yang selesai 

“Jika mahasiswa ingin menyelesaikan skripsinya dengan cepat, maka mahasiswa perlu menyiapkan skripsinya lebih dini. Paling tidak, siapkan skripsi mulai saat mengambil matakuliah Metodologi Penelitian. In case mahasiswa tidak dapat menyiapkan skripsi mulai saat mata kuliah Metodologi Penelitian, maka mahasiswa harus fokus pada saat mengerjakan skripsi setelah mata kuliah tersebut,” tutur Muamar.

 

Semua tips di atas merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan kembali oleh mahasiswa. Semoga dengan adanya tips dari dosen kita ini dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan dan/atau mengerjakan skripsi kalian. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, bisa ditonton melalui Kanal Youtube Accounting UII, ya Sob! (Berlian/Retno)

 

Qori Aulawi, Alumni Akuntansi UII 2014 : Dapat Surat D.O Bukan Sesuatu yang Memalukan

Setelah berhasil dengan #TuturAlumni episode pertama yang dibersamai oleh Vina Aqmarina, kali ini #TuturAlumni kembali hadir dengan narasumber baru. Moh Qori Aulawi, Alumni Program Studi (Prodi) Akuntansi angkatan 2007 membagikan pengalamannya selama 14 semester menjalani perkuliahan atau genap tujuh tahun. Namun di balik kisahnya yang kuliah dengan full semester, Qori berhasil survive hingga menekuni karirnya saat ini. 

Alumni yang akrab disapa Qori ini menggunakan seluruh “jatah” waktunya sebagai mahasiswa Prodi Akuntansi UII. “Jadi kuliah S1 saya tuh gak ‘kupu-kupu’, kuliah pulang-kuliah pulang,” ungkap Qori. Semasa kuliah, Ia sering menghabiskan waktu di luar kampus. Baik itu dengan berorganisasi maupun kegiatan pengembangan diri lainnya. Qori mencari kesibukannya tersendiri demi memperoleh wawasan yang lebih luas, tak hanya sekedar ilmu di bangku perkuliahan. “ Itu (wawasan) kan akan jadi sesuatu yang sangat bermakna,” tutur Qori. 

Qori yang juga menggeluti dunia industri kreatif, sebagai anak band, pada saat kuliah ia mengaku pernah dua kali mendapatkan surat panggilan pemberitahuan Drop Out (D.O) dari Universitas. Namun, dengan mendapat surat D.O tersebut Qori tidak merasa malu. Ia malah merasa kembali diingatkan atas kewajibannya menuntaskan perkuliahan. “Justru itulah yang jadi value of kehidupan saya,” tutur Qori. 

Meskipun menghabiskan “jatah” waktu kuliah sepenuhnya dan lulus dengan nilai yang seadanya, Qori tidak merasa terpuruk. Qori berpikir bahwa hal seperti ini menjadi pemantik semangat untuk kedepannya. Setelah lulus dan mendapat gelar Sarjana Akuntansi, Qori kembali melanjutkan studinya untuk program Profesi Akuntansi yang juga ditempuh di UII. 

Saat berhasil menyelesaikan program Profesi Akuntansi dengan nilai yang memuaskan, Qori menyadari suatu hal penting yang ia lewatkan ketika menempuh program Sarjana.

“Permasalahannya bukan karena saya bodoh, tapi emang gak fokus. Segala sesuatu kalau dilakukan gak fokus atau dengan dilakukan bersamaan banyak hal, maka hasilnya gak akan sempurna,” jelas Qori.

Walaupun hampir dikeluarkan, namun suatu hal baik datang kepadanya. Setelah selesai dengan studinya, Qori kemudian mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Joint Venture Indofood dengan penempatan di Kota Jeddah, Arab Saudi. 

Setelah tiga tahun menekuni karirnya sebagai Financial Controller Joint Venture Indofood di Jeddah, Qori kemudian kembali ke Indonesia dan bergabung pada PT Indmira. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agrocomplex, sebagai Finance dan Accounting Manager. 

Di akhir acara, Qori juga menyampaikan pesannya kepada calon-calon Sarjana Akuntansi. Qori menyampaikan untuk menjadi Sarjana Akuntansi yang mumpuni, mahasiswa harus memperkaya dirinya dengan pengalaman, baik itu pengalaman yang mengasah hardskill maupun softskill. Qori juga menyampaikan untuk menjadi Akuntan Masa Kini, calon sarjana juga harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan memperkaya diri dengan literasi teknologi. 

Kisah lengkap Qori dapat disaksikan secara utuh di Kanal Youtube Accounting UII, ya Sob! (Berlian/Retno/Utami)

#KataMereka: Mahasiswa Akuntansi UII Terkait Persiapan Pelaksanaan Kuliah Offline

Setelah Peraturan Rektor UII Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Panduan Pelaksanaan Pembelajaran Semester Genap TA 2021/2022 terbit, kegiatan perkuliahan akan dilaksanakan secara luar jaringan (luring) dengan prioritas untuk Angkatan 2020 dan 2021. Hal ini tentunya akan memberikan angin segar untuk kedua angkatan tersebut sejak memasuki perkuliahan mereka belum pernah mendatangi kampus.

Jika pada artikel sebelumnya telah (klik di sini) dibahas bagaimana serba serbi kuliah luring dengan angkatan 2016-2019. Kali ini, tim kami berusaha untuk mengulik apa saja yang akan mereka persiapkan untuk menyambut perkuliahan luring.

“Pertama kali denger ada berita pelaksanaan luring tuh kaget dan excited juga siih karena memang sebelumnya belum pernah pembelajaran di kampus kan sana sekali. pernah ke kampus cuman kegiatan organisasi aja, jarang banget” ungkap Rafida Faiza, Mahasiswi Akuntansi 2020.

Tidak hanya Faiza, Iffah Kusuma Amany Bastyan. Akuntansi 2021, juga mengungkapkan hal yang sama. Iffah merasa selama perkuliahan daring selama ini kurang memahami materi yang diajarkan dan menemui beberapa kendala seperti kurang memahami materi, tidak semangat karena menatap layer ataupun kendala sinyal. Komunikasi antara dosen dan mahasiswa ia rasa kurang intens.

Sebagai angkatan 2020 dan 2021 yang belum pernah sama sekali merasakan perkuliahan langsung di kampus, ekspektasi mereka cukup beragam. Faiza mengatakan perkuliahan akan terasa lebih menyenangkan karena dapat berinteraksi secara langsung dengan teman-teman dan dosen.Tidak hanya terkait interaksi secara langsung, pembelajaran secara luring ini akan berjalan dengan efektif dan mahasiswa dapat fokus dengan materi.

“Ekspektasi ku dari kuliah luring ini ya komunikasi dan interaksi antar dosen-mahasiswa atau mahasiswa-mahasiswa itu gak passive lagi tapi jadi lebih aktif. Jadi pembelajarannya lebih mudah dimengerti,” tutur Nelva Qablina, Mahasiswi Akuntansi IP 2020.

Hal senada juga dituturkan oleh Iffah yang merasa dengan perkuliahan luring akan banyak manfaat yang akan diperoleh.

“Tentunya aku pengin dapet komunikasi yang efektif ke dosen sama temen temen, karena adanya koneksi ke mereka pun aku bisa dapet banyak benefit. Entah tukar pendapat atau pengalaman, belajar bareng, yang mungkin belum pernah aku dapatkan di bangku sekolah dulu,” tuturnya.

Sebelum memulai perkuliahan secara luring ini tentunya butuh persiapan mulai dari materi, kesehatan, mental, hingga kos-kosan untuk mahasiswa rantau. “Hal yang udah aku siapin buat kuliah luring yang pertama mental wkwk soalnya aku belum kenal baik sama temen sekelas jadi kaya pengen nyari banyak temen buat belajar bareng. Terus, aku juga udah nyiapin kostan dan segala macam yang dibutuhin buat perkuliahan daring,” tutur Nelva.

Tidak hanya Nelva yang mempersiapkan aspek mental. Rifa Husniyyah, Mahasiswi Akuntansi 2020, pun menuturkan hal serupa. “Kondisi kesehatan fisik dan mental. Belajar membiasakan diri untuk hidup sehat dan teratur,” tutur Rifa

Kenaikan kasus positif covid-19 yang beberapa hari belakangan ini kembali naik, bahkan telah mencapai 46.843 kasus positif per 9 Februari. Hal ini juga menjadi concern mahasiswa. Kami juga menanyakan bagaimana jika pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring. 

“Kalau memang kembali diadakan online juga gapapa saat kondisi emang bener-bener tidak memungkinkan apalagi sekarang kasus omicron juga naik. Tapi mungkin bisa diadakan di semester selanjutnya atau mungkin bisa pakai sistem setengah online setengah offline atau masuk saat ada praktik/ mata kuliah yg emang lebih baik dijalankan secara luring gitu,” tutur Faiza.

Selain Faiza, Nelva juga mengungkapkan bahwa jika pelaksanaan kembali diberlakukan secara daring merasa tidak masalah. “Kalo balik online aku gapapa, tapi sudah bayar kosan buat setahun. Tapi aku bakal tetep stay di Yogya aja kayaknya. Jadi kuliah daring pun tetep di Yogya tapi aku yakin sih kalau perkuliahannya tetap mengikuti protokol kesehatan bakal aman kayaknya,” ujar Nelva. (Retno/Utami)