Akuntansi UII Jalin Kerjasama dengan PT INKA (Persero)

Kamis (20/10) lalu, Prodi Akuntansi Universitas Islam Indonesia menjalin kerjasama dengan PT INKA (Persero). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Lokomotif PT INKA (Persero) Madiun ini dihadiri oleh pihak UII yang diwakili oleh Ketua Jurusan Akuntansi Dekar Urumsah, Sekretaris Prodi Akuntansi Program Sarjana Muamar Nur Kholid, Sekretaris Prodi Akuntansi International Program Maulidyati Aisyah, dan beberapa dosen lainnya. Sedangkan dari PT INKA oleh Budi Noviantoro selaku Direktur Utama PT INKA (Persero), M. Athur Akbar, Sigit Sugiarto, Bambang Ramadhiarto Dakung, dan Dini Martia Prastiti.

Pertemuan ini dilakukan dalam rangka penandatangan nota kesepahaman tentang kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dilansir dari akun sosial media PT INKA (Persero), Budi menyatakan INKA dapat membuat kajian kolaborasi dengan perguruan tinggi dengan judul Produk Penelitian Perpajakan dan Dampak dari Kebijakan Pemerintah terhadap Electric Vehicle untuk Membuat Ekosistem Produk Easy. 

Hal ini tidak lepas dari perkembangan industri saat ini yang sedang beralih ke ekosistem kendaraan Listrik. Sama halnya dengan PT INKA (Persero) saat ini yang sedang mengembangkan Bus Listrik bekerja sama dengan Advanced Electric Machine perusahaan asal Inggris. Dengan diiringi fokus utama PT INKA (Persero) pada Tingkat Komponen Dalam Negeri (TDKN) dan ekosistem yang mengarah ke Electric Vehicle (EV). 

Agenda ini diharapkan dapat menambah ilmu pembelajaran bagi Mahasiswa Akuntansi FBE UII, Hal ini disampaikan secara langsung oleh Dekar setelah menandatangani nota kesepahaman.

“Sedikit banyak niat kami untuk bekerja sama dengan PT INKA, untuk mahasiswa kita dapat menambah ilmu pembelajaran,” tutup Dekar. 

 

Euforia Perkuliahan Luring Mahasiswa Baru

Suasana Kuliah LuringPerkuliahan semester baru telah dimulai sejak dua minggu yang lalu. Semua mahasiswa telah hadir mengikuti perkuliahan yang seluruhnya dilaksanakan secara offline ini. Tak terkecuali mahasiswa baru. Dalam kurun waktu dua tahun belakangan perkuliahan dilaksanakan secara hybrid online dan offline. Pada kali ini kami berkesempatan mewawancarai mahasiswa baru Prodi Akuntansi Angkatan 2022 terkait pelaksanaan kuliah full offline.

Beberapa mahasiswa yang kami wawancarai telah merasakan euforia perkuliahan secara offline. Salah satunya yakni Della. “Kalo menurutku sih kuliah offline itu seru Karena bisa bertemu teman-teman baru,” tuturnya.

 

Tidak hanya itu, Hanif, mahasiswa angkatan 2022, menyatakan rasa senang dan sedikit khawatir mengikuti perkuliahan.”Senengnya karena bakal ketemu temen baru tapi ya itu kayak deg-degan juga karena sudah 2 tahun terakhir jarang interaksi langsung sama orang, kecuali orang-orang dekat,” ujar Hanif. 

Perkuliahan offline tentunya memberikan ekspektasi lebih dalam hal akademik atau kehidupan seorang mahasiswa. Menurut Danang, mahasiswa angkatan 2022, kehidupan perkuliahan sangatlah berbeda dengan kehidupannya selama SMA. Namun bagi Hanif, dunia perkuliahan telah melebihi ekspektasinya.

“Aku mikirnya kalau kuliah itu orangnya banyak, tapi ternyata ya orangnya kayak pas SMA aja sih,” tuturnya.

Terkait pembelajaran Della dan Hanif menyatakan pembelajaran yang menggunakan bahasa Inggris menjadi sedikit kendala dalam memahami materi.

“Sebenarnya ada sih kesulitannya, tapi sampai saat ini Alhamdulillah aku bisa mengikuti, kalau dosennya juga jelasinnya jelas,” tutur Hanif.

Memperkuat Kemampuan Mahasiswa Akuntansi UII Agar Mampu Berdaya Saing Global Melalui OCB 2022

Prodi Akuntansi kembali menyelenggarakan Kuliah Pakar Output Character Building (OCB) 2022 pada Sabtu (17/09) yang diselenggarakan di Hall Tengah FBE UII. OCB merupakan kegiatan bagi mahasiswa baru yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan non-teknis agar mampu bersaing di dunia global. Kegiatan yang dihadiri mahasiswa Akuntansi 2022 ini diawali dengan sambutan oleh Muamar Nur Kholid, S.E., M.Ak., Ak., CA selaku Sekretaris Prodi Akuntansi. 

Kegiatan yang dilaksanakan secara offline ini diawali dengan pemaparan materi, tanya jawab, dan diakhiri dengan mini games. Materi pertama dibawakan oleh Anggara, seorang psikolog yang memaparkan materi mengenai mental skill dan alternatif solusinya bagi mahasiswa Akuntansi. Mulai dari integrity, critical thinking, komunikasi, dan sebagainya.

 

“Komunikasi menjadi sebuah concern saat ini. Jika tidak pernah mencermati pola komunikasi secara langsung maka pemahaman akan menjadi kurang,” tuturnya.

Dilanjutkan Fajar Agus Susanto, S.E., manager di KSPPS Beringharjo, menyampaikan mengenai skill yang harus dimiliki seorang akuntan yang dapat dipersiapkan dan diterapkan mahasiswa baru. Fajar juga menyampaikan bahwa pekerjaan seorang akuntan tidak akan hilang seiring dengan perkembangan teknologi.

Tidak ada list akuntan yang akan hilang karena pekerjaan akuntan masih akan dibutuhkan,” ungkap Fajar.

Kemudian pada sesi tanya jawab, peserta OCB 2022 menunjukkan antusiasme dengan kegiatan yang sedang berlangsung ini dengan banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan. Muhammad Dicky Gunawan, mahasiswa baru Prodi Akuntansi, mengungkapkan bahwa kegiatan OCB 2022 ini seru dan ramai. “Seru, terus acaranya juga ramai, semoga acara di tahun berikutnya lebih seru lagi dan juga pembicaranya makin menarik,” ujar Dicky.

Tidak hanya itu, Alfriyati Anggraeni Kaemuddin juga mengungkapkan hal yang sama. Melalui kegiatan OCB ini memberikan pemahaman untuk berpikir ke depan dan pemahaman mengenai seorang akuntan yang tidak lepas dari nilai-nilai Islam. 

“Mengajarkan kita buat berpikir progress ke depan mau seperti apa. Yang dibahas banyak tentang akuntan masa kini itu seperti apa. Tapi kita juga diajarkan bahwa penanaman nilai islami dalam diri kita sehingga bisa menjadi benteng buat menghadapi tugas yang ibarat kata mah, baik dan buruknya tergantung diri sendiri,” ujar Alfri.

Accounting UII Meet Up: Mempererat Silaturahmi Dosen dan Mahasiswa

Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Accounting UII Meet Up untuk menyambut sekaligus mempererat silaturahmi antara mahasiswa baru dengan dosen di Prodi Akuntansi pada Sabtu (10/09). Acara tersebut dilaksanakan di Hall Tengah Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Sebelum acara meet up ini, mahasiswa baru tersebut mengikuti bimbingan dengan dosen pendamping akademik. 

Acara ini tidak hanya mendatangkan mahasiswa baru dan dosen Prodi Akuntansi, tetapi juga menghadirkan tenant-tenant makanan dan minuman karya beberapa mahasiswa. Pembukaan acara dilakukan oleh Ketua Prodi Akuntansi Rifqi Muhammad, S.E., S.H., M.Sc., Ph.D., SAS., ASPM. Dalam sambutannya Rifqi menyampaikan keunggulan Prodi Akuntansi. Tidak hanya itu, Rifqi memperkenalkan masing-masing dosen yang hadir. Dosen Akuntansi yang mengajar tidak hanya berkiprah dalam dunia akademik saja namun juga menjadi praktisi bisnis.

Kemudian, untuk mengenal lebih lanjut tentang Prodi Akuntansi terdapat sesi Sharing session tentang program yang ada dan jalur kelulusan yang dapat ditempuh oleh mahasiswa. Mulai dari jalur kewirausahaan hingga magang. 

Lu’lu Atsna Nurfuadda, mahasiswa baru Prodi Akuntansi, mengungkapkan bahwa acara meet up ini sangat seru dan menambah semangat kuliah. “Acaranya seru banget, terus jadi semangat kuliah karena termotivasi sama cerita kakak kakak wirausaha kemarin,” ujar Lu’lu atau yang akrab disapa Luluk.

Tidak hanya itu, Hayatun Nafisah juga mengungkapkan hal yang sama. “Seneng kak jujur aku jadi nambah temen, wawasan, dan relasi gitu. Wawasan aku tentang kewirausahaan jadi tambah banyak,” tuturnya.

 

Cerita Alumni, Charity Healtha: Bagaimana Meraih IPK Tinggi Semasa Kuliah

Kuliah merupakan hal yang susah-susah gampang untuk dijalani. Namun bagi Charity Healtha, salah satu alumni Akuntansi UII yang saat ini bekerja di Accenture, tidak menjadi hal yang menghalanginya. Prodi akuntansi bukanlah pilihan pertamanya mengingat saat menempuh sekolah menengah atas (SMA) ia mempelajari ilmu pengetahuan alam. 

“Akuntansi bukan prodi impian sebenarnya, prodi impian ada di saintek tapi mungkin belum jalannya untuk masuk di sana”, tutur Charity.

Charity juga bercerita pada awalnya ia menganggap memasuki prodi akuntansi merupakan sebuah kegagalan karena tidak bisa meraih prodi yang diimpikan, tetapi hal yang Charity anggap sebagai kegagalan ini memberikan kesadaran diri. Ia menjadi paham akan kekuatan dan kelemahan dirinya. Sebagai orang dengan tipe yang tidak mudah menerima kegagalan, ia mulai mengidentifikasi hal-hal yang membuatnya gagal hingga pada akhirnya hal tersebut dapat teratasi. 

“Semua takdir berkata lain hingga menjadikan hampir seluruh apa yang aku inginkan selama kuliah alhamdulillah tercapai dan banyak kejadian yang tidak terduga selama kuliah, sebuah achievement yang ga pernah terpikirkan sebelumnya, alhamdulillah atas dukungan dari seluruh orang-orang terdekat semuanya lancar sampai akhir,” ujar Charity.

Saat wisuda periode kelima bulan mei 2022, Charity menjadi salah satu peraih IPK tertinggi. Ia mengungkapkan kegembiraannya saat dipanggil paling terakhir untuk maju ke podium. “Dan ada insiden pas namaku dipanggil, pak rektor nih “sip” in aku, jadinya tambah gugup,” ungkapnya.

Semasa berkuliah Charity selalu menchallenge dirinya di setiap semester. “Jadi aku pengen bisa naikin IP semester untuk semester-semester yang akan datang, Misal semester ini dapat IP 3.5, semester depan harus >3.5 biar ada kenang-kenangan tersendiri di setiap semesternya dan reward atas kerja kerasku di semester itu,” tutur Charity.

Charity dalam wawancaranya membagikan kiat-kiat yang dilakoninya. Pertama, Niat bersungguh-sungguh setiap masuk kelas. Tidak ada mata kuliah yang sudah kalau mahasiswa mau berusaha. Usaha adalah kunci. Kedua, memahami dasar setiap mata kuliah. Ketiga, mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. “ Kalau aku biasanya koreksi sampe berkali-kali karena aku sendiri kalau dikoreksi cuma 1x kurang yakin,” tutur Charity. Keempat, melihat aspek penilaian di setiap mata kuliah untuk melihat apa saja yang dapat dijadikan nilai tambah dan alternatif ketika nilai ujian buruk. Terakhir, tetap fokus dan jangan terlalu forsir diri sendiri.

“Selama aku kuliah aku juga tulis wish di notes gitu, pencapaian apa yang pengen aku wujudin. Tulis di buku kecil, nanti sembari kita usaha perlahan apa yang kita tulis di notes itu lama-lama akan tercentang dengan sendirinya,” ujar Charity.

Selain melakoni  beberapa strategi tersebut, Charity yang selama berkuliah juga aktif berorganisasi, selalu berpikir nothing worth having comes easy. Tidak ada sesuatu yang berharga datang begitu mudah. Tidak mudah menyerah jika hal yang diimpikan belum tercapai.

Akuntansi UII Juarai ERPSIM Internasional

Foto Tim AntaresTim Antares Akuntansi UII kembali meraih prestasi dalam ajang kejuaraan Internasional ERPSIM. Tim ini juga sebelumnya telah meraih juara di tingkat regional Asia Pacific Japan. Kompetisi ini merupakan kompetisi rutin yang diselenggarakan di level dunia dan pesertanya terdiri dari perwakilan masing-masing region.

Saat diwawancarai melalui daring, Humam, Anggota Tim Antares menyatakan menjadi juara Internasional menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi mereka. Tidak hanya itu, kemenangan mereka juga tidak lepas dari dukungan Prodi Akuntansi UII yang telah membangun wadah dalam bidang ERP dengan membentuk ERP Competence Centre (ERPCC) sejak 2006. Banyak prestasi yang telah dicapai oleh mahasiswa Akuntansi UII seperti Juara 1 ERPSIM Asia Pacific Japan 2021 (baca di sini), Juara 1 Tingkat Nasional MERMC (baca di sini), dan masih banyak lagi.

Tantangan lebih berat dihadapi oleh Tim Antares dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh HEC Montreal ini. Mulai dari tantangan sebelum perlombaan dimulai hingga saat berlangsungnya. “Mulai dari sangat kompetitifnya mencari pasar yang dilakukan oleh 21 tim, lalu terjadinya naik turunnya berbagai permintaan macam barang yang diinginkan customer secara tiba tiba,” ujar Humam. Tidak adanya kompetisi uji coba dari penyelenggara ini membuat tim Antares tidak bisa melihat bagaimana tim lawan akan bertanding.

Selain itu, UII yang sejak tahun 2018 belum menjuarai kembali kompetisi ini, menurut Humam juga menjadi tantangan tersendiri. “Kami memiliki ambisi tersendiri untuk mengharumkan nama UII kembali dan alhamdulillah mampu tercapai dengan bantuan banyak pihak,” tuturnya.

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Selasa (28/06), Mahmudi, Ketua Prodi Akuntansi, menuturkan bahwa Prodi memiliki komitmen tinggi untuk mendukung mahasiswanya. Hal ini didukung dengan penerapan kurikulum baru yang bertajuk Technopreneur dengan basis islami, teknologi, dan entrepreneurship.

Dengan wadah berupa ERPCC ini Prodi Akuntansi membekali mahasiswa akuntansi dengan dasar-dasar ERP dengan memasukkannya ke dalam mata kuliah wajib dan pilihan. Serta bekerjasama dengan SAP University Alliance Asia Pacific Japan dan telah berhasil menjadi juara di tingkat regional maupun dunia di tahun-tahun sebelumnya.

Tertarik dengan ERPSIM dan ingin seperti Tim Antares, daftarkan segera melalui laman pmb.uii.ac.id.

Menilik Persiapan para Mahasiswi Akuntansi FBE UII dalam memperoleh sertifikasi ACCA

Beberapa mahasiswa Akuntansi FBE UII baru saja lulus mengikuti ujian modul sertifikasi Association of Chartered Certified Accountants (ACCA). Terdapat lima mahasiswa yang lulus pada ujian kali ini yakni, Septi Dyah Anggraeni, Salsabila Nadhifa, Nelva Qablina, Qurrotul Aini, dan Afifah Rohadatul Aisy. Pada kesempatan kali ini kami berkesempatan mewawancarai Septi, Nelva, dan Afifah.

Untuk berkesempatan mengikuti ujian modul ini, sebelumnya mahasiswa tersebut harus mengikuti kelas ACCA yang tersedia di Prodi Akuntansi. Kelas ini dimulai sejak semester kedua setelah mahasiswa tersebut memenuhi beberapa persyaratan. Saat diwawancarai secara online, Afifa mengungkapkan terdapat perbedaan course yang dipelajari.

Mahasiswa ACCA baik International Program maupun Reguler akan disatukan dalam satu kelas dikarenakan materi yang dipelajari menggunakan kurikulum dari ACCA. Langsung sesuai dengan syllabus per modul yang akan dipelajari,” tutur Afifah.

Septi menambahkan dari segi materi perkuliahan kurang lebih sama dengan kelas regular. Septi merasa berada di kelas ACCA ini, ia lebih mendalami beberapa chapter tertentu dan jumlah antara teori dengan prakteknya seimbang.

Lebih lanjut, perbedaan kelas ACCA dengan kelas yang biasanya, misalnya pada semester 4 di kelas ACCA mempelajari modul Financial Management. Mata kuliah Manajemen Keuangan 1 dan 2 dipelajari dalam satu semester. Ataupun kelas Auditing dan Akuntansi Keuangan Lanjutan akan dipelajari pada semester lima dalam modul Financial Reporting dan Audit Assurance. Tidak hanya itu, setiap pemegang gelar ACCA dapat memperoleh pengakuan pada beberapa negara yang sudah melakukan Mutual Agreement (MRA) dengan ACCA.

Nelva bercerita bahwa dirinya saat ini sudah menempuh tahun kedua di kelas ACCA dan telah mempelajari tiga modul yakni Management Accounting (MA) , Financial Accounting (FA), dan Financial Management. Selama mengikuti kelas ACCA, Nelva merasakan berbagai hal yang mengenakkan dan tidak. “Kalo enaknya itu menurutku lebih mudah memahami materinya, dari kampus itu disediain learning provider di luar kelas buat nyiapin exam. kalo ga enaknya di kelas ACCA itu harus punya effort lebih soalnya kita kan nyiapin buat ujian ACCA nya gitu. terus sebelum UTS atau UAS ada mock exam dulu, mock examnya itu biasanya 3 kali jadi ya perlu effort lebih di mock exam selain UTS dan UAS,” tutur Nelva.

Tentunya dalam menempuh ujian modul ini terdapat kesulitan tersendiri. Afifa yang sebelumnya gagal dalam menempuh ujian modul Management Accounting pada bulan Maret 2021, langsung merubah strategi belajarnya. “Modul Management Accounting hitungannya sedikit, tetapi banyak hafalan dan analisis. Modul ini mengarahkan kita hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum mengambil keputusan (Decision making) dan menyusun strategi perusahaan,” ujar Afifah

Sedangkan Nelva menyatakan untuk modul FA ia belum merasa susah dalam ujian modul tersebut karena materi yang diujikan masih dasar-dasar Accounting. “Menurutku susahnya di beberapa soal yang tricky gitu jadi kalo udah memahami konsep dasar terus rajin bahas soal pas ujian itu udah agak familiar sama tipe soalnya jadi udah agak gampang si jawab ujiannya,” ujar Nelva.

Afifah mempersiapkan ujian modulnya sejak tiga bulan sebelumnya. Setiap menyelesaikan satu materi, latihan soal pun ia tuntaskan. Lebih mendalam satu minggu sebelum ujian, Afifa mengakses latihan soal dari website official ACCA dengan membayar kurang lebih 7 euro. Dalam latihan soal tersebut, tersedia analisis kelemahan yang dimiliki dalam silabus tersebut. Dengan demikian, kelemahan tersebut dapat diperbaiki.

Selain itu, Prodi Akuntansi UII juga menyediakan akses soal dari laman Acowtancy.com yang dapat diakses di mana dan kapan saja. Dosen ACCA UII pun menyediakan revision kit untuk memperbanyak latihan soal mahasiswa.

Tertarik dengan sertifikasi ACCA, yuk bergabung dengan akuntansi UII dengan mendaftar pada laman pmb.ac.uii.id. (retno/utami)

 

Mahasiswa Akuntansi UII Lolos Pendanaan PKM-K 2022

Mahasiswa Akuntansi FBE UII kembali menorehkan prestasi yakni lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Tahun 2022 yang diselenggarakan Ditjen Dikti Ristek. Tim ini terdiri dari lima mahasiswa, yaitu Havis Gilang Pratama, M. Isnanda Nurman, Adizza Djasmine Setiawan, Dhea Khansa Nabila, dan Siti Ashila Rahma Utama. Adapun topik yang diangkat tim tersebut adalah “HealBag, Inovasi Totebag 3 in 1 Dengan Radiasi Batu Tourmaline Sebagai Media Terapis Alami.”

Menurut Havis, selaku ketua tim, pengambilan ide tersebut terinspirasi dari proposal PKM mahasiswa akuntansi UII, Siti Azza Nur Aisah, yang berjudul “Bantalankuy” yang juga menggunakan batu tourmaline sebagai media terapis. Dari sanalah kemudian Havis dan teman-teman mengembangkan ide tersebut dengan melihat keluhan mahasiswa yang sering merasakan pegal-pegal.

Havis menambahkan, produk tote bag yang diberi nama Healbag ini menjadi solusi bagi kalangan masyarakat, khususnya pekerja kantor dan mahasiswa. Di mana banyak dari mereka menghabiskan waktu di depan laptop atau komputer dan mobilitas kerja yang tinggi. Melalui produk ini, diharapkan dapat memberikan fungsi sebagai tas, alat terapis pinggang, dan bantalan duduk yang fleksibel untuk dibawa.

Havis mengungkapkan perasaan senang dan tidak menyangka ketika mengetahui timnya lolos pendanaan PKM. Tentunya berbagai tantangan dihadapi Havis dan teman-teman. Mulai dari kurangnya pengalaman dalam membuat proposal dan tidak banyak referensi yang dimiliki. Timnya juga kesulitan menemukan waktu yang pas untuk berdiskusi hingga kesulitan dalam pembuatan ilustrasi produk karena keterbatasan kemampuan. Dibalik kesulitan yang dihadapi, mereka tetap menyelesaikan proposal dengan baik. “Sangat bangga sekaligus gembira, karena kerja keras kami selama ini membuahkan hasil yang memuaskan. Kebetulan ini adalah keikutsertaan kami yang pertama kali di PKM dan Alhamdulillah langsung lolos pendanaan,” ujar Havis.

Untuk rencana ke depannya Havis dan tim akan memastikan jumlah peminat sebelum diperjualbelikan secara luas. Selain itu, produk akan dipastikan kualitasnya sebelum dipasarkan. “Apabila produk kami banyak diminati masyarakat luas tentu akan menjadi pertimbangan untuk kami kembangkan lagi menjadi produk yang akan diperjualbelikan secara luas, selain itu kami sendiri akan memastikan kualitas dari produk kami agar layak untuk dipasarkan secara luas” tutup Havis.

Havis berpesan, khususnya bagi mahasiswa akuntansi UII yang memiliki ketertarikan akan PKM dan memiliki ide-ide kreatif yang bernilai jual, jangan takut mencoba. Havis menambahkan, bagi mahasiswa yang kesulitan dalam pengambilan ide, PKM Corner UII siap membantu dan membimbing hingga akhir. Dalam keterangannya yang terakhir, Havis mengajak teman-teman untuk mengikuti PKM tahun depan. “Jadi tunggu apalagi, yuk siapkan tim dan ide mulai dari sekarang untuk daftar PKM tahun depan!” tutup Havis. (Chasil/Retno)

 

Mahasiswa Akuntansi UII Raih Sertifikasi SAP-ABAP

Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Islam Indonesia kembali menorehkan prestasi, yakni berhasil memeroleh sertifikasi SAP-ABAP. Dilansir dari laman SAP-Press, ABAP (Advanced Business Application Programming) merupakan nama bahasa pemrograman generasi keempat milik SAP yang secara khusus dikembangkan untuk pemrosesan data massal dalam aplikasi bisnis SAP.

Tedy Yudi Permadi menjadi mahasiswa pertama Prodi Akuntansi yang memeroleh sertifikat ini pada Rabu (17/05). Tedy telah lulus sertifikasi ERP SAP-ABAP dengan memanfaatkan fasilitas “Free SAP Certification” dari SAP. Fasilitas ini diberikan kepada mahasiswa karena Prodi Akuntansi UII merupakan member pada SAP University Alliances. Direktur ERP Competence Center Prodi Akuntansi FBE UII, Dra. Isti Rahayu, M.Si., Ak., CA., Cert.SAP turut menyampaikan selamat atas keberhasilan Tedy dan tentunya hal tersebut sekaligus membuktikan bahwa Prodi Akuntansi UII merupakan prodi akuntansi dengan basis teknologi.

“Keberhasilan Teddy Yudi Permadi tentunya menjadi penyemangat  bagi 40 mahasiswa Prodi Akuntansi UII yang saat ini sedang mempersiapkan SAP certification pada bebagai modul antara lain SAP S/4HANA Financial Accounting, SAP S/4HANA Management Accounting dan juga mahasiswa yang akan mengambil sertifikasi  SAP S/4HANA Business Process Integration,” tutur Isti.

Tedy juga mengungkapkan peluang kerja menjadi konsultan SAP untuk jangka panjang sangatlah bagus sehingga ia mengambil sertifikasi tersebut. Tidak hanya itu, Tedy memang sejak awal mempunyai ketertarikan di bidang Teknologi Informasi (TI). “Saya ambil sertifikasi SAP karena peluang kerja dan ketatnya saingan lulusan akuntansi di dunia kerja, maka dari itu saya ambil sertifikasi. Khususnya SAP,” tutur Tedy.

Sama seperti mengambil sertifikasi lainnya, sertifikasi ini juga mempunyai tantangan tersendiri. Tedy mengatakan bahwa SAP-ABAP di Akuntansi masih jarang sehingga sumber informasi materi yang tersedia dan pembimbing masih minim. Untuk menyiasati hal tersebut, Tedy mencari informasi melalui SAP-Community. “Saya juga minta advice sama dosen ERP, Bu Prima. Tapi mostly saya cari informasi di SAP Community,” ungkap Tedy.

Tidak hanya itu, Tedy juga membagikan kebiasaanya dalam mempelajari SAP-ABAP selama delapan bulan. Tedy belajar selama lima hari dalam seminggu, kemudian satu hari digunakan untuk mengulang materi dan latihan soal, serta satu hari lainnya digunakan untuk refreshing.

“Kunci utama saya konsisten karena saya suka dengan teknologi. Jadi saya memang dedikasi buat belajar SAP-ABAP Programming Language,” ujar Tedy.

Di akhir wawancara, Tedy berpesan bagi anak akuntansi yang berminat terjun di bidang SAP Developer maupun bidang Informasi Teknologi (IT) lainnya. Jangan takut untuk mencoba dan jangan merasa minder sama jurusan IT, karena kita yang jurusan non-IT juga bisa terjun ke bidang tersebut. Never give up dan don’t stop learning something new,” tutupnya.

Dari pengalaman Tedy ini sekaligus dapat dijadikan motivasi bagi mahasiswa Akuntansi UII yang lain, bahwa mendapat sertifikat di bidang IT bukanlah suatu yang mustahil bagi mahasiswa akuntansi. 

Untuk calon mahasiswa baru, tertarik menjadi The Next Teddy? Yuk daftarkan dirimu di Program Studi Akuntansi UII dengan klik tautan ini.

 

FBE UII GELAR PERKULIAHAN LURING

Prodi Akuntansi mengadakan sosialisasi terkait kuliah luring (luar jaringan) bagi mahasiswa Angkatan 2020 dan 2021 (23/05). Dalam sosialisasi tersebut, Rifqi Muhammad S.E., M.Sc., Ph.D. selaku Sekretaris Prodi Akuntansi FBE UII menjelaskan terkait teknis dan mekanisme kuliah luring sesuai dengan Surat Edaran Nomor: 344/DEK/10/Div.URT/II/2022 yang dikeluarkan oleh Fakultas Bisnis dan Ekonomika pada 22 Februari 2022. 

Dalam hal ini Dr. Mahmudi, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA. selaku Ketua Prodi akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika menghimbau bagi mahasiswa untuk segera mendapatkan vaksin  di fasilitas Kesehatan terdekat. “Dihimbau mahasiswa yang belum vaksin mohon lengkapi setidaknya dosis dua dan tetap menerapkan protokol kesehatan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer dan jaga jarak,” ujar Mahmudi.

Lebih lanjut, Rifqi menjelaskan terkait Surat Edaran Nomor: 344/DEK/10/Div.URT/II/2022. Beberapa poin penting diantaranya terkait hal-hal yang berkaitan dengan perkuliahan tatap muka, salah satunya adalah ketentuan bagi mahasiswa yang berada di luar Yogyakarta.

“Bagi mahasiswa yang berada di luar Jogja dan hendak mengikuti kuliah luring diwajibkan paling lambat berada di Jogja 7 hari sebelum 30 Mei. Jadi kami harapkan anda semua dapat mempersiapkan segala kebutuhan ya,” ujar Rifqi.

Adapun terkait durasi perkuliahan selama luring ini adalah 75 menit. Setiap kelas diisi dengan ketentuan 75% dari kapasitas normal dan tetap menggunakan masker selama berada di ruang kelas. Hal lain terkait mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika ke depan jika terjangkit covid-19, FBE telah menyiapkan mitigasi skenario penanganan covid-19 yang dapat diakses melalui UII lapor dan hotline Satgas Covid  FBE UII pada nomor: 0821-1700-4001.

Namun, kuliah luring ini belum berlaku bagi mahasiswa internasional program akuntansi. Setelah UTS semua kelas masih dilaksanakan secara daring, hal ini dikarenakan mempertimbangkan mahasiswa internasional yang belum tiba di Indonesia sehingga memberi kesempatan bagi mereka untuk mempersiapkan diri mengikuti kuliah luring. Dengan harapan semester depan perkuliahan bagi international program dapat dilaksanakan secara luring. Bersamaan dengan hal tersebut, diharapkan perkuliahan di kelas reguler pada semester depan juga dapat dilaksanakan 100% secara luring dengan mempertimbangkan hasil evaluasi dari perkuliahan luring pada semester ini.

Tidak ketinggalan terkait ujian seperti skripsi/tesis, ujian komprehensif, dan juga pembimbingan skripsi atau tugas akhir akan dilakukan secara luring per 1 juli 2022 dengan ketentuan telah mendapat izin tim UII SIAGA Covid-19 tingkat fakultas/ universitas. (utami/retno)